PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas
atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh
di setiap 100.000 kelahiran hidup (DEPKES, 2018).
Selain untuk menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai
derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan
kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran
hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak
berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka
kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target MDGs (DEPKES, 2018).
Data terakhir dari SUPAS 2015, terjadi penurunan AKI menjadi 305 per 100.000
kelahiran hidup dari tahun 2012 359 per 100.000 kelahiran hidup. Target penurunan AKI
ditentukan melalui tiga model Average Reduction Rate (ARR) atau angka penurunan
rata-rata kematian ibu, dari keiga model tersebut, Kemetrian Kesehatan menggunakan
model kedua dengan rata-rata penurunan 5,5% pertahun sebagai target kinerja.
Berdasarkan model tersebut diperkirakan pada tahun 2030 AKI di Indonesia turun
menjadi 131 per 100.000 kelahiran hidup (DEPKES, 2018)
Upaya perepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengangses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelaynan
kesehatanibu hamil, pertolongn persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas
pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinanbagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan
rujukan jika terjadi komplikasi dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca
persalinan (DEPKES, 2018)
Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia akibat adanya
pembuahan antara sel kelamin laki-laki dan sel kelamin perempuan, dimulai dari adanya
konsepsi sampai dengan keluarnya janin. Lamanya kehamilan ini berlangsung selama 9
bulan 7 hari (Prawirohardjo, 2014).
Berbagai risiko yang dapat menyebakan kematian pada ibu dapat dikurangi secara
bermakna, jika seorang ibu berada dalam kondisi sehat dan bergizi baik, mendapatkan
asuhan antenatal sesuai dengan standart pelayanan (timbang berat badan, ukur lingkar
lengan atas, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, hitung denyut jantung janin,
tentukan presentasi janin, imunisasi Tetanus Toksoid (TT), beri tablet tambah darah,
pemeriksaan laboratorium, tatalaksana sesuai kasus, serta komunikasi informasi dan
edukasi (KIE) yang efektif) serta dilakukan secara teratur selama kehamilan dalam
asuhan Antenatal Care (ANC), persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih,
jika terjadi komplikasi ibu dan bayinya dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih
memadai, 6 jam sampai 42 hari setelah bersalinan ibu tetap mendapatkan pelayanan
kesehatan (KEMENKES RI, 2010)
Hal tersebut dilakukan secara komprehensif (preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif) yaitu berdasarkan empat dimensi kesehatan yakni fisik, mental, sosial dan
bahkan ekonomi, karena keempat aspek tersebut saling mempengaruhi satu sama lain
(Notoatmodjo, 2007)
Pelayanan kebidanan adalah pelayanan profesional dan merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi dan
bayi baru lahir sehingga keberadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Bidan adalah orang pertama yang
melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat. Tugas
yang diemban oleh bidan, berguna untuk kesejahteraan manusia (Hidayat dan Mufdilah,
2009).
Dalam pelayanannya, bidan memiliki empat peran yaitu sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dan peniliti. Peran sebagai pelaksana merupakan peran yang sangat
utama dalam masyarakat karena bidan dituntut untuk memberikan asuhan kebidanan
dengan menggunakan manajemen kebidanan secara langsung pada klien berdasarkan
standar yang ada. Peran ini memiliki 3 fungsi yaitu fungsi mandiri, fungsi kolaborasi, dan
fungsi rujukan. Fungsi mandiri menitik beratkan bagaimana bidan memberikan asuhan
sesuai dengan kewenangannya, namun jika terjadi hal yang tidak diharapkan pada klien
dan harus dilakukan tindakan di luar kewenangan bidan maka fungsi bidan adalah
kolaborasi atau rujukan (Hidayat dan Mufdilah, 2009).
Oleh sebab itu penulis membuat laporan kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan
pada Ny. N 33 tahun 28 minggu di Praktek Mandiri Bidan Ari Saptuti Sukamulya
Pringsewu”.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka permasalahan dalam laporan kasus ini adalah
bagaimanakah asuhan kebidanan pada Ny. N 27 tahun 38 minggu di Praktek Mandiri
Bidan Ari Saptuti Pekon Sukamulya Pringsewu?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu selama masa kehamilan
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data subjektif pada ibu masa kehamilan
b. Melakukan pengumpulan data objektif pada ibu masa kehamilan
c. Melakukan analisis data yang sudah didapat pada ibu masa kehamilan
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan sesuai dengan hasil analisis data
pada ibu masa kehamilan.
D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi yang dapat diterapkan pada masyarakat terutama pada ibu
masa kehamilan
2. Bagi Responden
Mendapatkan asuhan secara komprehensif selama masa kehamilan sehingga
meningkatkan kesehatan dan kesejahtraan responden.
3. Bagi PMB Ari Saptuti
Sebagai bahan masukan dalam memperbaiki mutu pelayanan kesehatan di PMB Ari
Saptuti, Sukamulya Pringsewu
4. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan dan bahan
informasi untuk studi kasus selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tanggal Pengkajian : 8 Oktober 2021 Jam : 09.30 WIB No rekam medis : 037
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny. N Nama Suami : Tn. D
Umur : 27 tahun : 27 tahun
Pendidikan : Perguruan Tinggi : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga : Karyawan swasta
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Waringin sari Timur
No. Telp : 0821-6380-8485
2. Alasan datang ke ( )RS, ( √ ) PMB, ( ) Puskesmas
Ibu mengatakan ingin kontrol kehamilannya
3. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri pinggang
4. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 11 Tahun
Menstruasi : Teratur : ( √ ) Ya , ( ) Tidak
Siklus : 28 Hari
Lama : 4 Hari
Jumlah : ganti pembalut 3 kali sehari
Warna : ( ) Merah segar , ( √ ) Merah tua,
( ) Merah kehitaman, ( ) Coklat
Konsistensi : ( √ ) Cair/encer, ( ) Bergumpal, ( ) Flek
Bau : ( ) Ya, ( √ ) Tidak
Desminorea : ( √ ) Ya, ( ) Tidak hari pertama
Haid terakhir : 21-2-21, Lamanya : 7 hari
Flour Albus : ( ) Ada, ( √ ) Tidak Ada
Bau : ( ) Ya, ( √ ) Tidak
Warna : ( ) Putih , ( ) Kuning, ( ) Hijau, ( ) Coklat
10. Screening TT
TT1 : kelas 1 SD
TT2 : kelas 2 SD
TT3 : caten
TT4 : hamil pertama (saat ini)
11. Gerakan jain pertama kali dirasakan 4 bulan kehamilan
Pergerakan janin sekarang :2x/3 jam, Kuat
12. Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan tidak menggunakan alkohol, obat – obatan selain dari bidan
Ibu mengatakan tidak merokok dan makan sirih
13. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB
14. Riwayat psiko sosial ekonomi
a. Riwayat Perkawinan
Menikah : ( 1 ) kali
Umur : 25 tahun
Lama Menikah : 2 tahun
b. Apakah kehamilan ini direncanakan/di inginkan :
Iya, ibu dan suami mengatakan kehamilan ini sangat diharapkan
c. Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan tidak memiliki kekhawatiran khusus
d. Respon Keluarga terhadap kehamilannya :
Ibu mengatakan keluarga sangat bahagia mengetahui kehamilannya
e. Dukungan keluarga
Ibu mengatakan keluarga sengat mendukung ibu saat hamil dan tampak keluarga
yang selalu antusias menemani ibu saat kunjungan kehamilan
f. Ketaatan beribadah
Ibu mengatakan melakukan ibadah sesuai kewajibannya dan tampak ibu selalu
mengatakan bahwa selalu memohon kebaikan bagi dirinya dan anaknya kepada
Allah
g. Lingkungan yang berpengaruh
Tinggal dengan siapa :suami dan anak-anak
Hewan peliharaan :tidak ada
Penghasilan keluarga :suami bekerja
Pengambil keputusan dalam keluarga : suami
B. OBJEKTIF
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaan umum : ( √ ) Baik, ( ) Cukup, ( ) Lemah
b. Kesadaran : ( √ ) Compos mentis, ( ) Apatis, ( ) Samnolen
( ) Sopor, ( ) Koma
c. Keadaan emosional
d. LILA : 24 cm
e. TB : 161 cm
f. BB
Sebelum hamil : 58 kg
BB sekarang : 64 kg
g. TTV
TD : 120/70 MmHG
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7 oC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Konjungtiva : ( √ ) Merah muda, ( ) Pucat, ( ) Hiperemi
Sklera : ( √ ) Putih, ( ) Kuning, ( ) Perdarahan
b. Gigi dan mulut
Mukosa bibir : merah muda, tidak tampak ada peradangan
Mulut dan gigi : ( ) Karies, ( ) Stomatitis, ( ) Trismus
( ) Perdarahan Gusi, ( √ ) Bersih
c. Leher : ( ) Pembesaran kelenjar tyroid,
( ) Pembesaran kelenjar limfe
( ) Pembesaran vena jugularis, ( ) Lain-lain,
jelaskan : ………
( √ ) Normal
d. Dada
Auskultasi Jantung : LupDup : ( √ ) Teratur, ( ) Tidak teratur
Auskultasi paru-paru : Vasikuler : ( ) Whezing, ( ) Ronchi
e. Payudara
Pembesaran : ( √ ) Simetris, ( ) Asimetris
Putting susu : ( √ ) Menonjol, ( ) Datar, ( ) Tenggelam
( √ ) Bersih, ( ) Kotor, ( √ ) Hiperpimentasi areola/papilla
Pengeluaran : tidak ada
f. Abdomen
Pembesaran : ( √ ) Memanjang, ( ) Melintang
Bekas luka operasi : ( ) Ada, ( √ ) Tidak ada
Tumor/benjolan : ( ) Ada, ( √ ) Tidak ada
Nyeri episgatrium : ( ) Ada, ( √ ) Tidak ada
g. Ekstremitas atas dan bawah
Odema : ( - ) Kanan (+/-), ( - ) Kiri (+/-)
Varises : ( - ) Kanan (+/-), ( - ) Kiri (+/-)
Sirkulasipariver : normal
Reflek patella : ( + ) Kanan (+/-), ( + ) Kiri (+/-)
h. Anogenetal
Perineum : ( ) Luka parut, ( ) Radang,
( ) Pembengkakan, ( ) Varises
Vulva dan vagina : (√ )Bersih,( )Kotor,( ) Varises, ( ) Hematoma
( ) Flour albus, ( ) Bau, ( ) Fluxus, ( ) Luka
Anus : Hemoroid : ( ) Ada, ( √ ) Tidak ada
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU Mc.donal : 32 Cm
TBJ (J. Thausack) : (TFU-12) x 155
= (32-12) x 155 = 3.100 gr
b. Leopold
Leopold 1 : teraba lunak dan tidak melenting
Leopold 2 : bagian kiri teraba bagian-bagian kecil dan bagian
kanan teraba datar keras seperti papan
Leopold 3 : bagian terbawah teraba keras, bulat dan melenting
belum masuk panggul
c. DJJ : ( √ ) Positif, ( ) Negatif
Frekuensi 144 x/menit,
( √ ) Teratur, ( ) Tidak teratur
4. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 22-2-2021
HB : 14gr/dl
HbsAg : nonreaktif
Sifilis : nonreaktif
HIV : nonreaktif
C. ANALISA DATA
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. N 27 tahun G1P0A0 umur kehamilan 38 minggu 2 hari
2. Masalah
Nyeri pinggang
3. Kebutuhan
Prenatal Yoga
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga tenatang hasil pemeriksaan. Ibu dan
keluarga tentang mengetahui kondisi
2. Menjelaskan tentang terjadinya ketidaknyamanan ibu hamil berupa nyeri pinggang.
Ibu mengerti
3. Mengajarkan ibu gerakan prenatal yoga dan melakukan monitoring ketika ibu
melakukan di rumah. Ibu dapat melakukan dengan baik
4. Memberikan terapi
Kalsium lactate (500 mg) 1x1 tablet sehari
Etabion 1x1 tablet sehari
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan yang diberikan pada Ny. N dilakukan pada usia kehamilan 28 minggu sebagian
besar telah dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal 10 T yaitu menimbang berat
badan, mengukur lingkar lengan atas, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri,
menghitung denyut jantung janin (DJJ), menentukan presentasi janin, memberi imunisasi TT,
pemeriksaan laboratorium, memberi tablet tambah darah (tablet besi), melakukan komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) Efektif, namun tidak dilakukan tata laksana kasus karena tidak
ada indikasi.
1) Data Subjektif
Setelah dilakukan anamnesa Ny. N mengeluh tangannya terkadang nyeri pinggang,
Ny. N bercerita bahwa kehamilan dahulu tidak memiliki banyak keluhan seperti
kehamilan saat ini. Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa nyeri pinggang dan panggul
adalah keluhan umum ibu hamil, umumnya dirasakan sebagai ketidaknyamanan aksial
atau para-sagital di daerah pinggang bawah hinggan ke bokong bahkan paha. Banyak
istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan permasalah musculoskeletal pada
pinggang dan pelvis pada kehamilan. Istilah sering dipakai adalah pregnancy-related
lumbopelvic pain, yang kemudian dibagi menjadi dua terminology lagi yaitu pregnancy-
relatel pelvic gridle pain (PPP) untuk menggambarkan nyeri terkait permasalahan
musculoskeletal pada daerah pelvis dan pregnancy-related low back pain (PLBP) untuk
menggambarkan nyeri daerah lumbal 17. Nyeri ini disebabkan perubahan fisiologis pada
ibu hamil, dimana pusat gravitasi bergerak maju karena peningkatan masa perut dan
payudara yang menghasilkan lordosis lumbalis serta ketegangan pada otot
paraspinal.Kompresi pembuluh darah besar oleh uterus gravid mengurangi aliran darah
tulang belakang dan dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, terutama pada paruh
terakhir kehamilan. Retensi air yang disebabkan oleh stimulasi progesteron dan
kelonggaran ligamen oleh hormone relaxin membuat tulang belakang dan sendi panggul
kurang stabil dan karenanya lebih rentan terhadap stres dan rasa sakit.
Hasil pengumpulan data subjektif menunjukan bahwa ibu merasa tenang dan tidak
memiliki kecemasan khusus karena mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga
sehingga ibu menjalani kehamilan ini dengan nyaman dan tanpa tekanan.
2) Data Objektif
Pengumpulan data objektif telah dilakukan sesuai standar dan hasil pemeriksaan
menunjukan kondisi Ny. N secara umum baik, TFU sesuai dengan umur kehamilan, tidak
ada hasil pemeriksaan yang mengarah ke ibu hamil beresiko.
3) Analisis Data
Hasil pengumpulan data subjektif dan data objektif dapat ditarik kesimpulan menjadi
analisa data berupa diagnosa, masalah dan kebutuhan yang sudah sesuai dengan teori yaitu
Ny. N umur 27 tahun umur kehamilan 38 minggu 2 hari dengan kehamilan fisiologis dan
masalah tangan kesemutan
4) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan berfokus pada nyeri pinggang. Therapy olah raga merupakan
strategi yang efektif dan disarankan untuk mengatasi nyeri pinggang. Bentuk-bentuk olah
raga yang disarankan dapat berupa latihan kebugaran fisik umum atau latihan aerobik,
hingga penguatan otot, berbagai jenis fleksibilitas, latihan peregangan termasuk yoga.
Yoga merupakan bentuk latihan pikiran dan tubuh yang meliputi sistem latihan
peregangan dan postur (asana) yang dikombinasikan dengan latihan pernapasan dalam
(pranayama) dan meditasi3. Yoga adalah latihan dengan gerak perlahan, disengaja, dan
mudah dimodifikasi sehingga menjadikannya latihan yang cocok untuk wanita
hamil.Prenatal yoga di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional.Dalam pelaksanaannya
yoga prenatal dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan.Yoga prenatal di Kota Denpasar dikembangkan sebagai kegiatan promotif
dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan termasuk mengurangi keluhan nyeri
pinggang dan panggul.
Hal tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Holden et al (2019)
dengan judul Prenatal Yoga for Back Pain, Balance, and Maternal Wellness: A
Randomized, Controlled Pilot Study dengan responden wanita berusia 18 hingga 39 tahun
dengan kehamilan tanpa komplikasi pada 12 hingga 26 minggu. Yoga dilakukan sebulan 2
kali sehingga didapatkan kesimpulan dari penelitian ini yaitu melakukan prenatal yoga
untuk meningkatkan LBP gestasional dan kesejahteraan ibu layak dilakukan dan aman.
Meskipun tidak ada perbedaan dalam nyeri punggung yang diamati, tindakan biomekanik
adalah penilaian yang sensitif untuk evaluasi gangguan mobilitas terkait LBP gestasional
dan menunjukkan perbedaan kelompok. Selain itu, PSI menunjukkan signifikan perbedaan
beban gejala selama 12 minggu, mendukung klaim yang sedang berlangsung bahwa yoga
meningkatkan wanita hamil kesejahteraan secara keseluruhan.
Selain itu penelitian di indonesia yang dilakukan oleh Anggasari dan Mardiyanti
(2019) juga menunjukan ada pengaruh antara keteraturan prenatal gentle yoga terhadap
nyeri pinggang pada ibu hamil di Rumah Bersalin Anugrah Surabaya. Ada pengaruh
keteraturan Prenatal Gentle Yoga Terhadap penurunan nyeri Pinggang Pada Ibu Hamil di
Rumah Bersalin Anugrah. Ibu hamil diharapkan mengikuti prenatal yoga rutin sehingga
dapat mengatasi terjadinya nyeri pinggang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. N umur kehamilan 28 minggu
di Praktek Bidan Mandiri Ari Saptuti Sukamulya Pringsewu dapat ditarik kesimpulan,
1. Data subjektif pada Ny. N yang terkumpul telah sesuai dengan teori, namun
didapatkan keluhan nyeri pinggang
2. Data objektif pada Ny. N yang terkumpul telah sesuai dengan teori dan wewenang
bidan. Hasil menunjukan perkembangan janin sesuai dengan umur kehamilan hanya
saja kenaikan berat badan ibu yang melebihi batas yang telah di rekomendasikan.
3. Analisa data telah dilakukan sesuai dengan nomeklatur kebidanan berdasarkan data
subjektif dan objektif yang terkumpul
4. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal telah dilakukan
berdasarkan analisa data yaitu berupa penanganan pada varises di esktermitas bawah.
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan dapat melakukan prenatal yoga di rumah dengan tetap memperhatikan
kondisi ibu.
2. Bagi PMB Ari Saptuti
Diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan dengan
mengadakan kelas ibu hamil agar ibu hamil mendapatkan lebih banyak informasi
tentang kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggasari, Yasi dan Ika Mardiyanti (2019) Pengaruh antara Keteraturan Prenatal Gentle
Yoga Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pinggang pada Ibu Hamil Trimester III.
Midwidery Journal | Kebidanan Vol. 6 No.1 Januari 2021, Hal-34-38
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Taknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika
Hidayat, Asri dan Mufdillah. 2009. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Mitra
Cendikia Press
Holden et al (2019) dengan judul Prenatal Yoga for Back Pain, Balance, and Maternal
Wellness: A Randomized, Controlled Pilot Study Global Advances in Health and
Medicine Volume 8: 1–11 DOI: 10.1177/2164956119870984 journals.sagepub. com
/home/gam
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Penuntun Hidup Sehat. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI
Manuaba, dkk. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Prakarsa Policy. 2013. Policy Update KIA CY. www.theprakarsa.org. Diakses tanggal 13
September 2014 Pukul 20.00 WIB
Pratignyo T. 2014. Yoga Ibu Hamil Plus: Postnatal YogaI. Jakarta: Pustaka Bunda.
Ramdani, Yogi (2017) Stocking kompresi untuk terapi Chronic Vein Inssuficiency
https://cardiovascular-unpad.com/detail-post/481/stocking-kompresi-untuk-terapi-
chronic-vein-inssuficiency.
Rohani. et all. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika
Saifuddin, Abdul Bari. et al. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
Bina Pustaka
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika
Lampiran I
1. Sukasana
Posisi duduk yang mudah, nyaman dan rileks, digunakan selama yoga dan praktek
meditasi, pose ini dapat digunakan setiap kali ingin bersantai dan mengambil nafas untuk
beberapa saat.
Manfaat gerakan ini adalah membantu dalam meningkatkan fleksibilitas tulang
belakang dan punggung atas, serta dapat membantu memperlancar pencernaan. Pose ini
dapat digunakan untuk pemanasan serta pendinginan.
2. Baddha Konasana
Posisi duduk bersila dengan memegang kedua ibu jari kaki, punggung lurus.
Manfaat gerakan ini adalah melatih otot pinggang dan paha dalam (selangkangan),
sehingga mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan karena sakit punggung selama
kehamilan.
3. Marjaryasana / Cat Pose
Gerakan ini dimulai dengan posisi merangkak, lutut tegak lurus dengan pinggul
dan pergelangan tangan tegak lurus dengan bahu. Manfaat gerakan ini adalah membentuk
otot perut dan meningkatkan kelenturan tulang belakang, membantu meminimalkan emosi.
4. Malasana /Squats
Mulailah berdiri di tegak kaki selebar pinggul, tulang belakang lurus, tangan kedua
telapak tangan bertemu. Perlahan-lahan menekuk lutut, turun ke lantai hingga jongkok.
Jika tidak mampu jongkok dapat diberi alas balok. Manfaat pose ini adalah meregangkan
pinggul, bekerja dan melemaskan dasar panggul, dan memperkuat kai, melenturkan otot
perineum khususnya untuk wanita hamil agar mengurangi risiko rupture perineum.
5. Balasana / Chlid Pose
Gerakan ini dilakukan dengan cara berlutut di lantai, posisi kaki saling bersentuhan
dan lutut dibuka selebar pinggul dengan duduk di tumit, condongkan tubuh ke depan
hingga dahi menempel di lantai, luruskan lengan ke depan hingga telapak tangan
menyentuh lantai, tutp mata dan tarik napas panjang. Manfaat gerakan ini adalah untuk
peregangan pinggul, paha depan, dan punggung.
8. Virabhadrasana I / Warrior I
Berdiri dengan kaki dilebarkan. Arahkan kaki kanan ke depan dan kaki kiri ke
belakang. Arahkan tulang belikat di arah tulang rusuk punggung bagian atas. Tekan berat
badan melalui tumit kiri. Lalu buang napas saat menekuk lutut kanan di atas pergelangan
kaki kanan. Kuatkan kaki. Badan turun melalui kaki kiri dan tetap mengangkat paha kiri.
9. Virabhadrasana II / Warrior II
Berdiri dengan kaki lebar. Lutut kanan membentuk sudut 90˚, dan kaki kiri lurus. Angkat
lengan sejajar dengan lantai, menjangkau dari ujung jari ke ujung jari. Pastikan untuk
menjaga lutut di atas pergelangan kaki kiri. Jaga tubuh tegak lurus ke lantai,
memperpanjang ruang antara tulang belikat dan meluas di tulang selangka.
12. Savasana
Berbaring miring ke kiri. Merentangkan tangan kanan menjauh dari tubuh senyaman
mungkin. Dan menutup mata bernafas dengan tenang selama 3 sampai 5 menit. Manfaat
pose ini adalah cara terbaik untuk menutup dan menyerap latihan, meraih manfaat dari
semua latihan. Hal ini juga membantu untuk bersantai dan relaksasi.
8 Manfaat Gymball untuk Ibu Hamil & 7 Cara Menggunakannya
Gymball adalah sebuah bola karet berukuran besar, biasanya dipakai untuk olahraga.
Ukurannya bervariasi antara 55 – 75 cm, bahannya ringan dan empuk sehingga sangat
nyaman digunakan oleh Mama di segala usia kehamilan, termasuk yang sedang hamil besar.
Bola yang sedang ngetrend di kalangan pecinta kebugaran ini juga bisa digunakan untuk
bersantai.
Penggunaan gymball membawa banyak manfaat baik untuk ibu hamil, antara lain:
1. Meredakan sakit punggung.
2. Memperbaiki postur tubuh Mama.
3. Lekukan gymball dapat mengurangi tekanan di pinggul, punggung dan tulang
belakang Mama, sehingga memberikan kenyamanan bagi Mama daripada duduk di
kursi biasa.
4. Membantu menyeimbangkan ligamen, tendon dan memperkuat otot di area pinggul.
Ini penting untuk meningkatkan peluang Mama melahirkan secara normal dan
menghindari operasi caesar.
5. Membantu meningkatkan aliran darah ke rahim, sehingga janin dapat tumbuh dengan
optimal.
1. Mendorong terbukanya otot-otot pinggul Mama sehingga memberi ruang bagi bayi
untuk turun ke pinggul dan siap bersalin secara normal.
2. Mengurangi nyeri selama persalinan.
3. Mama mencari posisi yang nyaman untuk melahirkan (apabila Mama menggunakan
metode gentle birth atau rebozo). Mama dapat berlutut sambil memeluk gymball, atau
duduk di atas gymball dan mengayun-ayunkan pinggul Mama sambil menunggu
bukaan sempurna.
Beberapa Posisi Senam Menggunakan Gymball
Beberapa cara dan posisi olahraga menggunakan gymball yang bisa ibu hamil coba
untuk mendapatkan manfaatnya.
1. Duduk di atas gymball dan rentangkan kaki. Kemudian Mama bisa melakukan
gerakan ke kanan dan ke kiri atau melingkar dengan pinggul. Latihan ini
membantu menyeimbangkan tubuh dan membuka otot panggul. Dalam posisi
ini Mama juga bisa melakukan senam kegel. Caranya: kontraksikan otot
pinggul, tahan beberapa detik dan lepaskan, lalu ulangi