Anda di halaman 1dari 17

COVID-19

New Normal

Oleh
Melia Indrawati, SST.MM
Ka. UPT Puskesmas Fajar Mulia
‘’Kehidupan kita sudah pasti berubah
untuk mengatasi risiko wabah ini, itu
keniscayaan. Itulah yang oleh banyak
orang disebut sebagai new normal
atau tatanan kehidupan baru.’’

Joko Widodo
Presiden Republik
Indonesia
Syarat New Normal
• Terbukti bahwa transmisi Covid-19 telah dikendalikan.

• Kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan


mampu untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji,
melacak kontak, dan mengkarantina.

• Mengurangi risiko wabah dengan pengaturan ketat


terhadap tempat yang memiliki kerentanan tinggi,
terutama di rumah orang lanjut usia, fasilitass
Kesehatan mental, dan permukiman padat.
Syarat New Normal
• Pencegahan di tempat kerja
ditetapkan, seperti jarak fisik,
fasilitas mencuci tangan, etiket
penerapan pernapasan.

• Risiko penyebaran imported case


(kasus masuk) dapat dikendalikan.
• Masyarakat ikut berperan dan terlibat
dalam transisi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Keputusan Menteri
Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran
dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi
Pandemi.

Baca selengkapnya di artikel "Protokol New Normal Kemenkes untuk


Cegah Penularan Corona COVID-19", https://tirto.id/fCRj
Three Columns Layout
Dasar
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor
HK.01.07/MENKES/382/2020
TENTANG PROTOKOL KESEHATAN BAGI
MASYARAKAT DITEMPAT DAN FASILITAS UMUM
DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
( COVID-19)
Kebijakan Germas
dalam Masa Pandemi Covid-19

Evaluasi Indikator Germas


Dengan adanya anjuran : di rumah aja, jaga jarak, dilarang
berkumpul, maka kriteria penggerakan masy dilakukan o/ petugas
menggunakan media yg ada
Germas Adaptasi Baru (New Normal)
Dalam menghadapi kebijakan Adaptasi Baru (New Normal),
Germas New Normal perlu disosialisasikan/diterapkan di semua
tatanan yg ada
Advokasi melalui Digital
Dalam rangka memperoleh dukungan kebijakan/sumber daya,
baik dari Lintas Sektor maupun jajaran Kesehatan, advokasi
dilakukan secara digital.
Penggalangan Kemitraan dlm Pencegahan Covid-19
Dalam masa pandemi Covid-19, Pemerintah memerlukan
dukungan dari : Perguruan Tinggi, Swasta/Dunia Usaha,
Masyarakat Sipil & Media Massa.
Rokok dan Covid-19
Perokok memiliki risiko tinggi u/ terkena Covid-19. Bahkan
tingkat kematiannya lbh tinggi dibanding dgn yg bukan
perokok. Kegiatan yang dilakukan dikaitkan dengan
Peringatan HTTS Thn 2020
GERMA
NEW NORMAL
Disemua Tatanan

S
Lingkungan
Lingkungan dan Ruangan perlu selalu
dijaga kebersihannya. Kegiatan :
Pembersihan & Disinfeksi/Dekontaminasi
thp Permukaan (meja, kursi, lift, gagang
Aktivitas Fisik pintu, remote, komputer) & Ruangan,
Penerapan Zona u/ Lalu Lintas Barang &
Aktivitas Fisik dilakukan selama 30 mnt
Orang, Penambahan Sarana Cuci Tangan,
setiap hari. Kegiatan : Peregangan, Berjalan
Sabun dan Hand Sanitazer, dll
Kaki, Menari, Menyapu, Mengepel, Berkebun,
Bersepeda, dll.
Edukasi & Perilaku Hidup
Pangan Sehat & Perbaikan Sehat
Edukasi kpd masyarakat perlu terus
Gizi
Konsumsi gizi seimbang (isi piringku), dilakukan. Edukasi bisa dilakukan
perbanyak makan buah & sayur. Kegiatan : langsung dgn penerapan protokol kes
Snack rapat buah/jus/ salad, Pembagian
atau melalui berbagai saluran media yg
multivitamin dan susu, dll
ada (cetak, elektronik, luar ruang, dan
Pencegahan dan Deteksi Dini internet).
Kegiatan : Edukasi untuk selalu Cuci
Penyakit
Deteksi dini dilakukan secara rutin, Tangan, Selalu membawa handsanitazer
khususnya yang memiliki penyakit ketika keluar rumah, Menggunakan masker
komorbid. Kegiatan : Pemeriksaan ketika diluar rumah atau ada keluarga yg
Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol. sakit, Anjuran : jaga jarak, olahraga &
Bagi yg sering berada di kerumunan istirahat yg cukup, konsumsi gizi seimbang
(tempat umum), lakukan rapid test atau dan perbanyak makan sayur dan buah,
swab test pemeriksaan kes dan deteksi dini, menjaga
Germas Di Era COVID-19

01
Birokrasi
02 03 04
Fas.Kesehatan Yankesmas: Germas:
dan Dunia Dokter, Perawat,
Promkes, Kesling,

usaha Apoteker, Hospt, eng,


Gizi, Entomolog,
Lab, dll
Masyaraka
Kebijakan
Lab PK/PA, dll
Puskesmas t & Ormas
Rumah Sakit

Memutus rantai
Jelas, bekerja Masyarakat tahu,
Tersedia,
Bersama Waspada, Mau &

Penularan
Tegas, Merata, Efektif,

Germas
masyarakat Mampu
Terlindungi
Sinkron Mencegah

Adaptasi
Perilaku Baru:
• Pakai
Masker
• Jaga Jarak
• Cuci Tangan
34 Gubernur, 2.875 RS 9.000 Puskesmas 75.436 desa
10.000 Puskesmas 8.444 kelurahan • Makan
416
Kabupaten, 51 UP transmigrasi Bergizi
• Olahraga
98 Walikota
rutin
Potensi Penggerakan germas
• Saling Jaga
Posyandu di Saat Pandemi
UA
NT 1. Mengatur meja agar tidak berdekatan (min 1 meter)

TE 2. Mengatur jadwal masuk sasaran ke area pelayanan (max 10 org

KE N dg petugas)
3. Menghimbau orangtua bayi/balita membawa kain/sarung sendiri
untuk penimbangan atau jika tersedia timbangan injak, bayi/
balita dapat ditimbang bersama orangtua
BUKA 4. Menyediakan sarana CTPS di posyandu
5. Anak yang imunisasi suntik diminta untuk menunggu di tempat
terbuka sekitar area pelayanan selama 30 menit sebelum pulang
6. Kader yang sakit tidak bertugas ke posyandu
7. Petugas dan sasaran yang datang menggunakan masker

1. Jika memungkinkan pemantauan berat badan secara


mandiri oleh orang tua, dan melaporkan kepada kader
melalui pesan singkat/media lainnya
TUTU 2. Kader dan Petugas mendata balita yg punya resiko, Gizi
P kurang, imunisasi
3. Pelayanan melalui daring/jemput bola
4. Anak yang sakit tetap dibawa berobat ke Faskes yang telah
memiliki prosedur pemilahan pelayanan pasien Covid-19
Evaluasi Indikator Posyandu
INDIKATOR: : Target :KABUPATEN/KOTA
PROSENTASE 129 Kab/Kota (25%)
Usulan rasionalisasi : 45 kab/Kota (9%)
DENGAN MINIMAL 80% POSYANDU AKTIF
Capaian sampai Mei 2020: 2 Kab/Kota

Diterapakan oleh
Protokol • Kader
Kesehatan
• Masyarakat

• Petugas
Komitmen Puskesmas
Kebijakan • Buka Pendamping • Pokja Posyandu TARGET
Pemda sp
Desa/Kel • Tutup / Pembina
• Komitmen POSYANDU
Kades/Kel

• Dana Desa
• Dana Sehat
Pembiayaan
Masyarakat
• Donatur/CSR
Penerapan aturan Pola baru
Penerapan aturan pola baru yang
mengadopsi upaya pencegahan Covid-
19. Aturan pola baru meliputi selalu
wajib bermasker, pengaturan jarak, tidak
menyentuh, membiasakan cuci tangan,
penyediaan wastafel dan hand sanitizer
pada beberapa lokasi .
‘’Pelaksanaan new normal baru bisa atau
boleh dilakukan jika kesiapan perangkat
dan prosedur skrining telah dipenuhi. Bila
belum dilakukan skrining maka sangat
tidak dianjurkan untuk dipaksakan karena
berbahaya.’’
dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand)
Epidemiolog Global Health Security CEPH Griffith University

Sumber: kompas.com - 18 Mei


2020
PENYEBARLUASAN INFORMASI
KESEHATAN
Website Direktorat Penyebarluasan
Promosi Kesehatan Dukungan mitra
I informasi melalui:
& PM, Dinas • City Vision: di videotron Stasiun
Kesehatan Provinsi N
Sudirman dan Depok
dan T - TVC Bandara • Kerja sama dengan UNICEF
Kabupaten/Kota E Terminal 1 & 2, pemasangan informasi COVID-
Media sosial: IG, KualaNamo, Riau, 19 di Bandara Kuala Namo
R
Facebook, Twitter Palembang, Bandung Medan
N
Upaya E
- Videotron di
Bundaran HI, Atrium
• PT. KAI memproduksi media KIE
untuk penumpang kereta
T
Promotif Senen, Depok,
Semanggi •
wilayah Depok dan Yogyakarta
SMS blast dukungan

Preventif -
-
TVC Commuterline
Spot radio, KBR,
Kementerian Komunikasi dan
Informatika lewat provider

di -
Elshinta, Sonora

Indosat, Telkomsel, XL
Jaringan TVC Apotik K24 di
Tayang ILM di TVRI
Daerah selama 23 hari •
Indonesia, dan
PT. AMG,TVC Gedung
Perkantoran & Apartment JKT
• Livestreaming TikTok
• Room Edukasi di Gugus Tugas
Covid-19

Anda mungkin juga menyukai