Anda di halaman 1dari 4

HAEMOROGIC ANTE PARTUM

No. Dokumen : 440/ /SOP/33/2023


No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/1

PUSKESMAS Melia Indrawati, S.ST


FAJAR MULYA 19770508 200701 2 020

1. Pengertian Memberikan pertolongan pada perdarahan per vaginam setelah melahirkan


lebih dari 500 cc atau perdarahan disertai dengan gejala dan tanda-tanda syok

Stabilisasi kondisi korban segera dirujuk ke rumah sakit


2. Tujuan

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
3. Kebijakan Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Permenkes No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.

Alat dan Bahan :


a. Alat pelindung diri (masker, kacamata safety, handscoen, scort)
b. Obat emergency
c. Obat-obatan anti perdarahan
d. Cairan infuse
4. Alat dan
e. Tampon
Bahan
f. VC set
g. Hecting set
h. Pasien
i. lingkungan

5. Prosedur a. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan, lakukan


massage uterus supaya berkontraksi (selama maksimal 15 detik) untuk
mengeluarkan gumpalan darah. Sambil melakukan massase fundus
uteri, periksa plasenta dan selaput ketuban untuk memastikan plasenta
utuh dan lengkap.
b. Jika perdarahan terus terjadi dan uterus teraba berkontraksi baik,
berikan 10 unit oksitosin IM
c. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi, pasang kateter ke dalam
kantung kemih
d. Periksa laserasi pada perineum, vagina dan serviks dengan seksama
menggunakan lampu yang terang. Jika sumber perdarahan sudah
diidentifikasi, klem dengan forcep arteri dan jahit laserasi dengan
menggunakan anastesi local (lidokain I %)
e. Jika uterus mengalami atoni atau perdarahan terus terjadi. Berikan
masases uterus untuk mengeluarkan gumpalan darah.
f. Periksa lagi apakah plasenta utuh, usap vagina dan ostium serviks
untuk menghilangkan jaringan plasenta atau selaput ketuban yang
tertinggal.
g. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi, pasang kateter ke dalam
kandung kemih.
h. Lakukan kompresi bimanual internal maksimal lima menit atau hingga
perdarahan bisa dikendalikan dan uterus berkontraksi dengan baik
i. Anjurkan keluarga untuk memulai mempersiapkan kemungkinan
rujukan
j. Jika perdarahan dapat dikendalikan dan uterus berkontraksi dengan
baik:
 Teruskan kompresi bimanual selama 1-2 menit atau lebih
 Keluarkan tangan dari vagina dengan hati-hati
 Pantau kala empat persalinan dengan seksama, termasuk sering
melakukan massase uterus untuk memeriksa atoni, mengamati
perdarahan dari vagina, tekanan darah dan nadi.
k. Jika perdarahan tidak terkendali dan uterus tidak berkontraksi dalam
waktu lima menit setelah dimulainya kompresi bimanual pada uterus
maka keluarkan tangan dari vagina dengan hati-hati.
l. Jika tidak ada hipertensi pada ibu, berikan metergin 0,2 mg IM
m. Mulai IV ringer laktat 500 cc + 20 unit oksitosin menggunakan
n. jarum berlubang besar (16 atau 18 G) dengan teknik aseptik. Berikan
500 cc pertama secepat mungkin, dan teruskan dengan IV ringer laktat
+ 20 unit oksitosin yang kedua.
o. Jika uterus tetap atoni dan atau perdarahan terus berlangsung
p. Ulangi kompresi bimanual internal
q. Jika uterus berkontraksi, lepaskan tangan anda perlahan-lahan dan
pantau kala empat persalinan dengan cermat.
r. Jika uterus tidak berkontraksi, rujuk segera ke tempat dimana operasi
bisa dilakukan
s. Bila perdarahan tetap berlangsung dan kontraksi uterus tetap tidak ada,
maka kemungkinan terjadi rupture uteri, (syok cepat terjadi tidak
sebanding dengan darah yang nampak keluar, abdomen teraba keras
dan fundus mulai baik), lakukan kolaborasi dengan OBSGYN)
t. Bila kompresi bimanual tidak berhasil, cobalah kompresi aorta. Cara
ini dilakukan pada keadaan darurat sementara penyebab perdarahan
sedang dicari.
u. Perkirakan jumlah darah yang keluar dan cek dengan teratur denyut
nadi, pernafasan dan tekanan darah
v. Buat catatan yang saksama tentang semua penilaian tindakan yang
dilakukan dan pengobatan yang dilakukan
1. Diagram Alir
PENATALAKSANAAN PADA HPP

 Massage Uterus
 Mencari Penyebab HPP

Atonia uteri/ Shock nadi ≥ 110


uterus lembek
Pucat, nafas cepat ,
atau tidak
Kulit dingin
berkontraksi

Massage Ibu diselimuti,


kaki lebih tinggi
dari posisi
KBI 5 menit jantungnya

O2 6-8 Lt/menit
1. KBE
2. Infus RL/PZ Drip
Piton 2 Ampul 60
tts/menit atau bila
Infus RL
tensi normal metil
tangan kanan
ergometrin 0,2
dan kiri grojok
mg/im
sambil
mengambil
sample darah

Lanjutkan cairan ke-


2dengan drip piton 2 ampul
40 tts / menit
Lanjutkan
cairan minimal
2 liter selama 1
jam pertama
Bila Perdarahan
berlanjut rujuk

Pasang Dower
kateter

Persiapan rujukan
Sisa selaput Placenta

Keluarkan secara digital

Tidak Berhasil Rujuk


1. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
2. Referensi
Rujukan.
3. Dokumen - Rekam medik
Terkait - Laporan Pelaksanaan PONED
4. Unit Terkait Ruang Poned

5. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai