Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

NOMOR : /SOP/PKM.CBT /2020

PENANGANAN PERDARAHAN POSTPARTUM

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIBATU
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 10. Kec. Cibatu Kab. Garut Kode Pos 44185
( 0262 ) 466018 E-mail : puskesmascibatudtp@gmail.com
PENANGANAN PERDARAHAN
POSTPARTUM

No. Dokumen : /SOP/PKM.CBT /2020


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS dr. Dinan Bagja Nugraha, MM.Kes


Pembina
CIBATU ( ………………………………………………. )
NIP. 198109222009021004

1. Pengertian Penanganan perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari


500 ml dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah – Langkah untuk bagi petugas
dalam menangani perdarahan post partum sesuai standar di UPT
Puskesmas Cibatu.
3. Kebijakan Berlaku untuk petugas PONED UPT Puskesmas Cibatu
4. Referensi Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Departemen Kesehatan
RI.Jakarta, 2008.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan massage uterus dan mencari penyebab
perdarahan;
2. Apabila uterus lembek atau tidak berkontraksi (atonia uterus);
3. Petugas melakukan massage uterus lagi dilanjutkan KBI selama
5 menit;
4. Apabila perdarahan belum berhenti lakukan KBE, infus RL/PZ
Drip piton 2 ampul 60 tetes/menit atau bial tensi normal
metilegometrin 0,2 mg IM;
5. Petugas melanjutkan cairan kedua dengan drip piton 2 ampul
40 tetes/menit;
6. Apabila perdarahan berlanjut rujuk;
7. Jika disebabkan karena robekan serviks, vagina, dan perineum;
8. Petugas melakukan penjahitan jika derajat 1 dan 2;
9. Jika derajat 3 dan 4 berikan infus dan segera rujuk;
10. Jika placenta belum lahir setelah 30 menit pemberian oksitosin
dan uterus tersa berkontraksi lakukan penarikan tali pusat
terkendali (hindari penarikan tali pusat dan penekan fundus
yang terlalu kuat karena dapat menyebabkan inversi uterus);
11. Jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah untuk
melakukan pengeluaran placenta secara manual (placenta yang
melekat dengan kuat mungkin merupakan placenta akreta.
Usaha untuk melepaskan placenta yang melekat kuat dapat
mengakibatkan perdarahan berat atau perforasi uterus, yang
biasanya membutuhkan tindakan histerektomi);
12. Jika perdarahan terus berlangsung dan placenta belum
terlepas;
13. Petugas memasang infus dan segera melakukan rujukan;
14. Jika disebabkan karena sisa placenta;
15. Petugas meraba bagian dalam uterus untuk mencari sisa
placenta, eksplorasi manual uterus;
16. Petugas meraba sisa placenta dengan tangan hingga sisa
placenta terlepas semua;
Nomor dokumen : Halaman : 2/3
SOP ………………………………………………
……../SOP/PKM.LG/…./2020
17. J
ika sisa placenta terlalu kuat dan tidak bisa terlepas;
18. Petugas memasang infus dan segera rujuk;
19. Jika penyebabnya karena inversio uterus;
Petugas memasang infus dan segera rujuk.
Nomor dokumen : Halaman : 3/3
SOP ………………………………………………
……../SOP/PKM.LG/…./2020
6. Bagan Alir
ALUR PENANGANAN PERDARAHAN POSTPARTUM

Petugas melakukan massage uterus dan mencari penyebab


perdarahan

Bila uterus lembek atau tidak berkontraksi (atonia uterus)

Petugas melakukan massage uterus lagi dilanjutkan KBI


selama 5 menit

Apabila perdarahan belum berhenti lakukan KBE, infus RL


Drip oxy 2 ampul 60 tetes/menit atau bial tensi normal
metilegometrin 0,2 mg IM

Petugas melanjutkan cairan kedua dengan drip oxy 2 ampul


40 tetes/menit

Apabila perdarahan berlanjut rujuk

Jika disebabkan karena robekan serviks, vagina, dan


perineum

Petugas melakukan penjahitan jika derajat 1 dan 2

Jika derajat 3 dan 4 berikan infus dan segera rujuk

Jika placenta belum lahir setelah 30 menit pemberian


oksitosin dan uterus tersa berkontraksi lakukan penarikan
tali pusat terkendali (hindari penarikan tali pusat dan
penekan fundus yang terlalu kuat karena dapat
menyebabkan inversi uterus)

Jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah


untuk melakukan pengeluaran placenta secara manual
(placenta yang melekat dengan kuat mungkin merupakan
placenta akreta. Usaha untuk melepaskan placenta yang
melekat kuat dapat mengakibatkan perdarahan berat atau
perforasi uterus, yang biasanya membutuhkan tindakan
histerektomi)

Jika perdarahan terus berlangsung dan placenta belum


Petugas
Jika Jika
perdarahan
sisa
meraba
Petugas
Jika
Jika
placenta
penyebabnya
disebabkan
sisa
memasang
terus
terlalu
placenta
berlangsung
karena
karena
kuat
infus
dengan
dan
dan
sisa
inversio
tidak
dan
segera
placenta
tangan
bisa
placenta
uterus
rujuk
hingga
terlepas
belum
sisa
terlepas terlepas semua
placenta
Petugas memasang infus dan segera rujuk
Nomor dokumen : Halaman : 4/3
SOP ………………………………………………
……../SOP/PKM.LG/…./2020
7. Identifikasi perdarahan postpartum
Hal-Hal Yang
Perlu
Diperhatikan

8. Unit Terkait PONED

1. Kartu status pasien;


9. Dokumen Terkait
2. Buku laporan persalinan;
3. Buku rujukan;
10. Rekaman Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL
Perubahan UBAH MULAI
DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai