Gambar 1. Lesi makroskopik berupa tumor pada area wajah sebelah kiri anjing
2) Deskripsi Morfologi Lesi Makroskopik
Massa berukuran 16 x 8 cm
Pada area maxilla kiri ke arah caudal dan menyebar ke arah ventral pada
bagian mandibulla
Merupakan pembesaran pada area subcutan yang menempel pada kulit
wajah
Warna menyerupai kulit
Berbentuk irreguler
Konsistensi padat
Luas paparan 40% area wajah
3) Diagnosis Patologi Anatomi
Pemeriksaan fisik
Sitologi menggunakan metode FNA
Biopsi untuk menentukan derajat keparahan tumor
4) Diagnosa Banding
Osteosarcoma
Chondrosarcoma
Rhabdomysarcoma
Fibrosarcoma
Hemangiosarcoma
5) Skema Patogenesis
Pertama tahap inisiasi yaitu DNA dirusak oleh inisiator dan terjadi mutasi
DNA lalu masuk ke tahap promosi dimana sel yang bermutasi dirangsang oleh
promotor untuk berproliferasi dan yang terakhir adalah tahap progresi dimana
massa tumor meluas dan menginvasi jaringan berdekatan.
B. Abses pada Tikus
1) Gambar Lesi Makroskopik
Terdapat >5 lesi dengan jenis lesi nodul berisi material seperti krim hingga
mengkeju outih kekuningan, yang berukuran sekitar 1 cm, dengan warna lesi
putih kemerahan dengan batas yang jelas. Jika dipegang, konsistensinya lunak dan
tersebar di 80% lobus-lobus hepar.
4) Diagnosa Banding
Berdasarkan diagnosis patologi pada lesi yang terdapat pada hepar tikus,
adapun diagnosis bandingnya, antara lain :
Infeksi Proteus mirabilis
Cholangiocarcinoma
Hepatitis
Infeksi Fasciola hepatica
Hepatocellular Carcinoma (HCC)
5) Patogenesis
4) Diagnosa Banding
Terdapat 2 lesi berukuran sekitar 3x2 cm dan 2x2 cm, berwarna pucat
kemerahan, terdapat bercak, distribusi fokal dengan batas demarkasi jelas,
berbentuk irregular, konsistensi padat, luas paparan 20% pada kulit punggung dan
pada kaki terdapat 1 lesi berukuran 3x2 cm dengan ciri morfologi sama seperto
lesi yang ada di punggung.
3) Diagnosis Patologi Anatomi
4) Diagnosa Banding
Beberapa penyakit ini bisa digunakan sebagai diagnosa bandingnya :
Allergic skin disease = gejala berupa pruritus, alopecia, eritrema, dan
ekskoriasi. Disebabkan oleh infeksi serangga pada kulit
Malassezia dermatitis = disebabkan oleh jamur yang menyebabkan gejala
berupa hiperpigmentasi dan eritrema
Feline atopic dermatitis = Disebabkan oleh alergi yang menimbulkan
hipersensitivitas type 1 pada kulit. Gejala berupa gatal
Scabiosis = disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei menimbulkan gejala
gatal, hyperkeratosis, eritrema, dan pruritus.
5) Skema Patogenesis
Diketahui terdapat satu lesi yang berukuran 2,5 x 2 cm, berwarna merah
gelap kecoklatan disertai dengan larva berwarna putih yang menginvasi sampai ke
dalam jaringan, distribusinya fokal dengan batas demarkasi yang jelas. lesi
tersebut berbentuk bundar dengan konsistensi lunak, luas paparan sekitar 10% dari
luas ekstremitas kranial. Lokasi lesi tersebut berada di bagian carpal ekstremitas
kranial sebelah sinister.
Namun pada saat ditemui di lapangan, tidak ada alat penunjang yang
lengkap sehingga dalam mendiagnosa masih kurang jelas atau debius. Sehingga
belum tentu myiasis merupakan penyakit yang diderita oleh kucing. Namun
myiasis merupakan diagnose banding yang paling mendekati benar.
4) Diagnosa Banding
Berikut ini merupakan beberpa penyakit yang memiliki gejala klinis yang hamper
sama :
1. Necrotizing fasciitis
Merupakan kondisi infeksi kulit dan jaringan tubuh yang parah akibat
bakteri pemakan daging. Bakteri tersebut dapat masuk melalui celah pada
luka, mulai dari luka tusuk, luka memar, luka bakar, hingga luka gigitan
serangga.
2. Gangrene
3. Ulkus diabetikum