Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM

ILMU BIOMEDIK
“Anatomi Sistem Pernafasan”

Oleh:

Nama : Nabilah Yulviana Richarson

NIM : 2111312035

Kelas : A2 2021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
A. DEFINISI SISTEM PERNAFASAN
Pernafasan (respirasi) merupakan pengambilan oksigen, pengeluaran CO2 dan
penggunaan energi yang dihasilkan. Selain itu, respirasi juga diartikan sebagai
pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya.
Sistem pernafasan pada manusia meliputi semua struktur yang menghubungkan
udara ke dan dari paru – paru. Proses pernafasan terdiri atas dua kegiatan, yaitu
menghirup udara atau menarik nafas (inspirasi) dan menghembuskan udara atau
mengeluarkan nafas (ekspirasi).

B. ORGAN – ORGAN SISTEM PERNAFASAN

Sistem pernafasan manusia terbagi ke dalam dua bagian, yaitu organ pernafasan
atas dan organ pernafasan bawah.
1. Organ Pernafasan Atas
a. Hidung
Hidung merupakan organ pernafasan yang pertama dilalui udara luar.
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi
untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan
kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung.
Selain itu, rongga hidung manusia juga memiliki konka yang
mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara
yang akan masuk ke dalam sistem pernafasan.
b. Sinus
Sinus adalah rongga udara di tulang tengkorak. Rongga ini terletak di
masing-masing kedua sisi hidung dekat tulang pipi, di belakang tulang
hidung, di antara mata, dan di tengah dahi.
Dalam sistem pernapasan manusia, sinus berfungsi membantu mengatur
suhu dan kelembaban udara yang dihirup dari hidung.

c. Adenoid
Adenoid adalah jaringan kelenjar getah bening yang ada di tenggorokan.
Di dalam adenoid terdapat simpul sel dan pembuluh darah penghubung
yang membawa cairan ke seluruh tubuh.
Adenoid berfungsi melawan infeksi dengan menyaring benda asing
seperti kuman, dan memproduksi sel limfosit untuk membunuhnya.

d. Faring
Faring (tenggorokan bagian atas) adalah tabung di belakang mulut dan
rongga hidung yang menghubungkan keduanya ke saluran pernapasan
lain, yaitu trakea.
Sebagai bagian dari sistem respirasi manusia, faring berfungsi
menyalurkan aliran udara dari hidung dan mulut untuk diteruskan ke
trakea (batang tenggorokan).

e. Epiglotis
Epiglotis adalah lipatan tulang rawan berbentuk daun yang terletak di
belakang lidah, di atas laring (kotak suara).
Selama bernapas, epiglotis akan terbuka untuk memungkinkan udara
masuk ke laring menuju paru-paru. Namun, epiglotis akan menutup selama
kita makan untuk mencegah makanan dan minuman secara tidak sengaja
terhirup dan menyebabkan tersedak.
2. Organ Pernafasan Bawah
a. Laring (kotak suara)
Laring adalah rumah bagi pita suara. Letaknya tepat di bawah
persimpangan saluran faring yang membelah menjadi trakea dan
kerongkongan.
Laring memiliki dua pita suara yang membuka saat kita bernapas dan
menutup untuk memproduksi suara. Saat kita bernapas, udara akan
mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan sehingga menghasilkan
getaran. Getaran inilah yang menghasilkan suara

b. Trakea (batang tenggorokan)


Trakea adalah bagian terpadu dari jalur napas dan memiliki fungsi vital
untuk mengalirkan udara dari dan menuju paru-paru untuk pernapasan.
Trakea atau batang tenggorokan adalah tabung berongga lebar yang
menghubungkan laring (kotak suara) ke bronkus paru-paru. Panjangnya
sekitar 10 cm dan diameternya kurang dari 2,5 cm.
Trakea memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada (sternum),
dan kemudian membelah menjadi dua tabung kecil yang disebut bronkus.
Setiap sisi paru-paru memiliki satu bronkus.

c. Tulang rusuk
Tulang rusuk adalah tulang yang menopang rongga dada dan
melindungi organ dalam dada, seperti jantung dan paru-paru dari benturan
atau goncangan.
Tulang rusuk akan mengembang dan mengempis mengikuti gerak paru
saat mengambil dan mengeluarkan napas.

d. Paru – paru
Paru-paru adalah sepasang organ yang terletak di dalam tulang rusuk.
Masing-masing paru berada di kedua sisi dada.
Peran utama paru-paru dalam sistem pernapasan adalah menampung
udara beroksigen yang kita hirup dari hidung dan mengalirkan oksigen
tersebut ke pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
e. Pleura
Paru-paru dilapisi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Lapisan pleura
bertindak sebagai pelumas yang memungkinkan paru-paru untuk
mengembang dan mengempis dengan lancar setiap kali bernapas. Lapisan
pleura juga memisahkan paru-paru dari dinding dada Anda.

f. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk
menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga
berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat
proses bernapas berlangsung.

g. Alveolus
Alveolus adalah kantung-kantung kecil dalam paru yang terletak di
ujung bronkiolus. Dalam sistem pernapasan, alveolus berfungsi sebagai
tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Pada alveolus juga ada kapiler pembuluh darah. Nanti, darah akan
melewati kapiler dan dibawa oleh pembuluh darah vena dan arteri.
Alveolus kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh
bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon
dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama darah ke alveolus untuk
diembuskan keluar.

h. Tabung bronkial
Pada tabung bronkial paru-paru, ada sillia berupa rambut-rambut kecil
yang bergerak seperti gelombang. Gerakan gelombang sillia akan
membawa mukus (dahak/lendir/cairan) ke atas hingga ke luar
tenggorokan. Silia juga ada di dalam lubang hidung.
Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah
debu, kuman, atau benda asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru.
Batuk juga bisa menjadi cara sistem pernapasan manusia mencegah benda
asing masuk ke paru-paru.
i. Diafragma
Diafragma adalah dinding otot kuat yang memisahkan rongga dada dari
rongga perut. Saat melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak
ke bawah dan menciptakan rongga kosong untuk menarik udara. Ini juga
bisa membantu memperluas paru-paru.

C. MEKANISME PERNAFASAN

Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi atas


pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas
kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri
dari 2 tahap, yaitu:
 Tahap Inspirasi
Tahap ini yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi
sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru
mengembang.
Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil
dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya akan oksigen terhisap
masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
 Tahap Ekspirasi
Tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi dimana otot
antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada kembali
mengecil dan paru-paru mengempis.
Kondisi ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih
tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir
keluar melalui saluran pernafasan.

2. Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada
aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
 Tahap Inspirasi
Tahap ini merupakan keadaan dimana otot diafragma berkontraksi,
sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara
turun sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran
pernafasan.

 Tahap Ekspirasi
Tahap ini merupakan kkondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan
otot dinding perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi
semula.
Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam
paru-paru meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida terhembus keluar melalui saluran pernafasan.

D. VOLUME UDARA PERNAFASAN


 Udara pernafasan / tidal volume (UP)
Udara yang masuk atau keluar sebanyak 500 cc saat inspirasi atau
ekspirasi biasa. Setelah menghembuskan 500 cc tersebut (ekspirasi biasa) masih
tersisa 2500 cc lagi di paru-paru.

 Udara komplementer (UK)


Udara sebanyak 1500 cc yang masih dapat dihirup lagi dengan cara
inspirasi yang maksimum setelah inspirasi biasa.

 Udara cadangan (UC)


Udara sebanyak 1500 cc yang dapat dihembuskan lagi pada ekspirasi
maksimum dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat.

 Udara residu / udara sisa (UR)


Udara sebanyak 1000 cc yang tidak dapat dihembuskan lagi dan
menetap di paru-paru.

 Kapasitas vital paru-paru (KVP)


Volume udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru melalui
penghembusan nafas sekuat-kuatnya, setelah melakukan penarikan nafas
sedalam-dalamnya.

 Volume total paru-paru (VTP)


Keseluruhan udara yang dapat di tampung oleh paru-paru. Volume total
paru-paru adalah kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu
(VTP = KVP + UR).

E. FREKUENSI PERNAFASAN
Mengukur pernafasan dilakukan dengan cara menghitung jumlah inspirasi
(menarik napas) dan ekspirasi (mengeluarkan napas) dalam 1 menit. Inspirasi dan
ekspirasi terhitung dalam 1 hitungan.

Frekuensi pernafasan normal menurut umur :


Usia Rentang Normal Rata – Rata Normal
(kali/menit) (kali/menit)
Bayi baru lahir 30 – 50 40
1 Tahun 20 – 40 30
3 Tahun 20 – 30 25
6 Tahun 16 – 22 19
14 Tahun 14 – 20 17
Dewasa 12 – 20 18

Faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi pernafasan :


1. Umur
Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi
pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan
lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang
diperlukan relatif lebih sedikit.

2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh
karena itu, laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.

3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C
karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan
meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan
meningkat.

4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja.
Misalnya pada saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang
dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat
dibandingkan pada saat orang duduk.
F. GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
1. Asma/sesak napas, penyempitan saluran napas akibat otot polos pembentuk
dinding saluran terus berkontraksi, disebabkan alergi atau kekurangan hormon
adrenalin.
2. Asfiksi, gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan akibat
tenggelam, pneumonia, keracunan CO.
3. Asidosis, akibat peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam
darah.
4. Wajah adenoid (wajah bodoh), penyempitan saluran napas karena
pembengkakan kelenjar limfa (polip), pembengkakan di tekak (amandel).
5. Pneumonia, radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumonia.
6. Difteri, penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi bakteri
Corynebacterium diphteriae
7. Emfisema, menggelembungnya paru-paru akibat perluasan alveolus berlebihan.
8. Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosa.
9. Peradangan pada sistem pernapasan:
 Bronchitis, radang bronkhus.
 Laringitis, radang laring.
 Faringitis, radang faring.
 Pleuritis, radang selaput paru-paru.
 Renitis, radang rongga hidung.
 Sinusitis, radang pada bagian atas rongga hidung (sinus).

DAFTAR PUSTAKA
Joseph, Novita. 2021. Mengenal Organ dan Cara Kerja Sistem Pernapasan Manusia.
https://hellosehat.com/pernapasan/sistem-pernapasan-manusia/ diakses pada 24
September 2021

Rizqiyani, Ayu. 2019. Makalah Sistem Pernapasan Pada Manusia.


http://blog.unnes.ac.id/ayurizqiyani/2015/11/19/makalah-sistem-pernapasan-pada-
manusia/ diakses pada 25 September 2021

Karyanah, Yayah. Tanda Vital (Vital Sign). https://slideplayer.info/amp/4867327/ diakses


pada tanggal 24 September 2021

Ulfa, Maria. 2021. 14 Jenis Penyakit Sistem Pernapasan: Asma, Asidosis, hingga TBC.
https://tirto.id/14-jenis-penyakit-sistem-pernapasan-asma-asidosis-hingga-tbc-gaZF
diakses tanggal 26 September 2021

Anda mungkin juga menyukai