Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
Kelas : VII B
Absen : 05
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara lain :
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, cuci, dan keperluan lain Air ter sebut
juga memiliki tandar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). Deterjen adalah suatu bahan
pembersih yang berasal dari bahan kimia sintetis. Berdasarkan hasil observasi, deterjen yang
sering digunakan adalah deterjen berbentuk padatan (solid), cair (liquid) dan bubuk (powder)
yang tersusun atas berbagai bahan penyusunnya. Deterjen bubuk termasuk padatan terlarut yang
mudah larut dalam air. Deterjen bubuk yang banyak beredar di masyarakat Sugihwaras
diantaranya deterjen bubuk Daia, Rinso, Boom dan So Klin.
Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran limbah deterjen adalah dengan
menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa
digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa
angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa
menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut
terbuang ke selokan.
Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut dengan
sistem pengolahan air limbah (SPAL). Caranya gampang; bahan yang dibutuhkan adalah bahan
yang murah meriah sehingga rasanya tak sulit diterapkan di rumah Anda. Instalasi SPAL terdiri
dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat
ruang untuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk
penangkap lemak, dan ruang untuk menangkap pasir. Tangki resapan dibuat lebih rendah dari
bak pengumpul agar air dapat mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan
batu koral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam limbah deterjen.