Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL PICO

1. Judul : Gambaran Kesesuaian Dosis Dan Frekuensi Pemberian


Antibiotik Pada Pasien Sepsis Neonatorum Di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit X
2. Penulis Nidya Ayu Monica, Putu Rika Veryanti

3. Nama Jurnal Bungong Jeumpa Journal of Pharmceutical Science


Department of Pharmacy, Faculty of Mathematics and
Natural Science, Universitas Syiah Kuala, Darussalam-
Banda Aceh 23111, Indonesia
4. Screening Apa pertanyaan penelitian ini? (PICO)
a. Populasi
72 populasi
b. .Intervensi
Tidak ada
c. Control
Tidak ada
d. Outcome
Hasil penelitian menunjukkan bahwa neonatus
berusia ≤ 7 hari mengalami sepsis sebanyak 95,83%,
jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan
perempuan yaitu sebesar 51,39%, berat lahir
neonatus terbanyak adalah ≤ 2,5 kg (59,72%) dan
jenis Sepsis Neonatorum Awitan Dini (SNAD)
mencapai 90,28%. Untuk penggunaan antibiotik
diketahui bahwa Antibiotik Lini 1 (Amoxycillin dan
Gentamicin) adalah antibiotik pilihan yang paling
banyak digunakan untuk mengatasi sepsis
neonatorum (40,27%). Gambaran kesesuaian dosis
dan frekuensi antibiotik diperoleh bahwa sebanyak
69,44% sesuai dosis dan 59,72% sesuai frekuensi
penggunaan.
5. Validity (Keabsahan) Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
Apakah ada pernyataan menggunakan antibiotik antara lain, jenis antibiotik,
penelitian yang jelas : dosis antibiotik, lama pemberian antibiotik, rute
pemberian antibiotik. Antibiotik yang diberikan
sebaiknya berspektrum sempit, dosis harus adekuat
dengan durasi yang sebisa mungkin dibuat singkat serta
rute pemberian yang sesuai dengan indikasi (Athirotin,
2015). Manfaat penggunaan antibiotik tidak perlu
diragukan, akan tetapi penggunaan antibiotik yang
berlebihan akan menyebabkan bakteri resisten terhadap
antibiotik. Infeksi yang disebabkan bakteri multi-drug
resistant (MDR) berhubungan dengan peningkatan
morbiditas dan mortalitas karena terapi empiris sering
kali tidak tepat (Athirotin, 2015).
Tujuan dari Penelitian ini: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
kesesuaian dosis dan frekuensi pemberian antibiotik
pada pasien sepsis neonatorum di Rumah Sakit X
periode 2019.
Sepsis neonatorum merupakan sindrom klinis
Tinjauan pustaka yang penyakit sistemik akibat infeksi yang terjadi dalam satu
mendasari content/isi dari bulan pertama kehidupan. Bakteri, virus, jamur dan
penelitian : protozoa dapat menyebabkan sepsis pada neonatus.
Sepsis neonatorum ditandai dengan adanya mikroba
dalam cairan tubuh seperti darah, cairan sumsum tulang
atau urin yang sering terjadi pada bayi berisiko seperti
bayi kurang bulan, bayi berat lahir rendah, bayi dengan
sindrom gangguan nafas, atau bayi yang lahir dari ibu
yang berisiko.
Berbagai jenis penatalaksanaan terhadap sepsis
neonatorum bisa dilakukan seperti: terapi antibiotik
sebagai terapi utama, selanjutnya terapi secara suportif
(adjuvant), intravenous immune globulin (IVIG),
penatalaksanaan secara imunologik, pemberian
kortikosteroid pada sepsis neonatorum, asupan nutrisi.
Penyebab sepsis salah satunya diakibatkan oleh
bakteri, maka terapi pada penyakit ini menggunakan
antibiotik, namun penggunaan antibiotik masih banyak
yang kurang tepat dan tidak optimal. Berdasarkan hasil
penelitian AMRIN (Antimicrobial Resistance in
Indonesia) yang dilakukan di dua rumah sakit
pendidikan di Indonesia peresepan antibiotik yang tidak
tepat sebesar 79% dari total peresepan, tidak tepat dosis
sebesar 20,83%. Masih tingginya ketidaktepatan
penggunaan antibiotik membuat dampak buruk dan
terjadinya resistensi kuman penyebab penyakit, apalagi
pasien disini adalah neonatus, sehingga efek samping
yang buruk dari antibiotik dapat mengancam neonatus
kapanpun dan lebih buruk lagi adalah kematian,
sehingga kecepatan dan ketepatan terapi perlu menjadi
perhatian yang lebih bagi pihak terkait.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan antibiotik antara lain, jenis antibiotik,
dosis antibiotik, lama pemberian antibiotik, rute
pemberian antibiotik. Antibiotik yang diberikan
sebaiknya berspektrum sempit, dosis harus adekuat
dengan durasi yang sebisa mungkin dibuat singkat serta
rute pemberian yang sesuai dengan. Manfaat
penggunaan antibiotik tidak perlu diragukan, akan tetapi
penggunaan antibiotik yang berlebihan akan
menyebabkan bakteri resisten terhadap antibiotik.
Infeksi yang disebabkan bakteri multi-drug resistant
(MDR) berhubungan dengan peningkatan morbiditas
dan mortalitas karena terapi empiris sering kali tidak
tepat.
Jenis penelitian apa yang non eksperimental dan bersifat deskriptif
digunakan dalam penelitian
ini ?

6. Clinical Importance Penelitian ini penting karena untuk menambah


pengetahuan tenaga kesehatan tentang dosis antibiotik
yang tepat bagi pasien sepsis neonatorum.
Menurut anda, apa Penelitian ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan untuk
manfaat hasil penelitian menambah referensi atau pengetahuan tentang dosis
tersebut? antibiotik yang tepat bagi pasien sepsis neonatorum.

Apa kesimpulan anda Dalam penelitian ini gambaran penggunaan antibiotik


terhadap penelitian ini ? pasien berdasarkan riwayat penggunaan antibiotik
diperoleh hasil 3 terbesar yaitu Antibiotik Lini 1
(Amoxycillin dan Gentamicin), Antibiotik Lini 1 dan
Lini 2 (Amoxycillin, Gentamicin, Cefotaxime dan
Amikasin), dan Antibiotik Lini 1 dan Lini 2
(Amoxycillin, Gentamicin dan Cefotaxime). Gambaran
kesesuaian dosis dan frekuensi pemberian antibiotik
pasien kategori kesesuaian dosis antibiotik diperoleh
nilai terbesar yaitu Sesuai, kemudian kesesuaian
frekuensi antibiotik diperoleh nilai terbesar yaitu Sesuai.

Anda mungkin juga menyukai