net/publication/338634567
CITATIONS READS
0 3,400
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Profesor Mochamad Lazuardi on 17 January 2020.
Keuntungan Kerugian
• Terjamin sasaran aplikasi • Kesalahan menekan perangkat
• Penggunaan mudah (praktis) untuk meneteskan (baik wadah
kadang-kadang tanpa penetes atau penetes) maka dosis yang di
dan atau dapat disertai penetes teteskan dapat berjumlah besar
medisinal
• Harga relatif mahal (karena
• Melalui botol inaktinis maka membutuhkan teknologi setara
mutu obat dapat tetap terjaga parenteral)
• Permintaan R/ cepat dilayani
umumnya sediaan manufaktur • Tidak dapat di R/ dalam keadaan
(Patent / Generik berlogo) sediaan magistralis (racik saji)
Prinsip Tetes Telinga
• Kerja lokal
• Bentuk sediaan Solutio
• Bentuk sediaan Mixtura
• Kriteria British Veterinary Pharmacopoeia 2017, Hanpir setara dengan sediaan parenteral
- Steril,
- Bebas pirogen
- Isotonis
- Isoionis
- Isohidris
Bentuk sediaan tetss telinga yang harus dihindari :
• Linctusis
Tingkat iritasi / tidak nyaman • Syrup
• Mixtura agitanda
• Saturatio
• Oleoresin
• Lipofilik jelly
• Emulsi
• Hidrofob jelly
Solutio Mixtura
• SOLUT (R. cardinale) - Padat • R Cardinale : Cair
• SOLVENT/ MENSTRUM - Cair (Vehiculum) • Vehiculum : Cair
• + Sedikit R. Adjuvant (Corricens bau, Preservatif dsb) • + R. Adjuvant ( Corrigens, Preservatif dsb)
• Ciri-ciri : • Saling Campur homogen
- Bening, • Ciri-Ciri :
- Tak ada endapan - Bening
• Dosis setiap bagian obat sama - Tak ada endapan
• Tidak Tahan Lama (Struktur mol R. Cardinale terbuka) - Dosis setiap bagian sama
• Perhatikan Exp, Date/ BUD • Tak Tahan Lama (Struktur bahan aktif terbuka )
• Otitis interna dan Otitis externa • Perhatikan Expiration date / BUD
• Otitis interna dan Otitis externa
Bagaimana dengan Suspensi
• Dapat diberikan hanya dengan kondisi otitis externa
• Sebab prinsip suspensi adalah R. cardinale tidak larut dalam
vehikulum namun mealui bantuan bahan ke III bersifat lendir maka R.
cardinale terdispersi secara merata
• Bila dipaksakan untuk otitis interna :
Persoalan adalah bahan ke III suspensator belum tentu dapat
tereabsorbsi dalam bagian lokal jaringan target. Seandainya
tidak terabsorbsi maka akan menjadi film coated di jaringan dan
akan merangsang hewan untuk berusaha mengeluarkan.
• Bahan ke III suspensator paling cocok dari alami :
• MUCILAGO TRAGACANTH, PULVIS GUM ARABICUM dsb
Solutio ear drops
• Satu phase
• Remedium cardinale BSO padat (Pulvis) sebagai solut
• Solvendum Cair : Air murni, alkohol, metanol, etanol, glycerin,
propylen glycol, oleum, parafin liq,
• Hubungan solut vs., solven tergantung tingkat kelarutan solut
terhadap solvent
• Untuk meningkatkan kelarutan : Dilakukan pengaturan pH solven,
pemanasan, bantuan bahan pereaksi lain sehingga menjadikan solut
menjadi garam dan mudah dilarutkan dengan solvent
Mixtura ear drops
• R. Cardinale dan umumnya bersifat Vehicul : Cair
• R. adjuvant : Cair
• Sediaan campur sempurna
• Tidak diperlukan kocok dahulu pada etket obat
• Pada umumnya sediaan mixtura tidak terlalu banyak
• Contoh lazim : R cardinale senyawa enzym untuk menghncurkan
cerume telinga
Suspensi ear drops
• Harus selalu dilakukan kocok dahulu
• Cocok untuk dibagian externa
• Diutamakan menggunakan suspensator alami (tidak semua spesies
hewan tahan terhadap suspensator sintetik)
• Contoh suspensator sintetik : Tween 40, 60, 80, Span 40, 60, Carboxy
methyl cellulosa dsb
• Umumnya suspensator antara 1,5 % sampai 2 %
• Belum tentu dosis seragam setiap penetesan
• Tidak perlu melihat apakah R. cardinale dapat larut atau tidak
terhadap solvent air.
Kelarutan suatu solut terhadap solvent
• Ukuran partikel (makin kecil ukuran partikel makin tinggi kekecepatan
kelarutan)
• Ukuran luas permukaan partikel (makin luas ukuran permukaan
partikel, makin tinggi kecepatan kelarutan)
• Mudah tidaknya dibasahi (makin cepat partikel mudah dibasahi maka
makin tinggi kecepatan kelarutan)
Sistem pewadahan dan penetes
• Umumnya memiliki volume terbatas misalkan 5 mL atau 10 mL Dalam wadah botol gelap atau
plastik tidak tembus sinar matahari
• Umumnya wadah dapat ditekan dan pada akhirnya mengeluarkan drops obat.
• Volume terbatas :
1. untuk menghindari resiko kontaminasi mikro organisme (m.o)
2. Makin cepat habis makin mengurangi resiko pencemaran m.o
3. Mengurangi kerusakan R. cardinale / bahan aktif sebab makin cepat habis maka makin
instabilitas r. cardinale semakin tidak ditemui
4. Makin mengurangi kemungkinan vehikulum / r. adjuvant berubah sifat fidiko-kimia (misak
makin lama disimpan makin bersifat iritasi)
5. Memudahkan penyimpanan (tidak makan tempat) sehingga mengurangi resiko kerusakan
obat
• Terkadang dalam wadah disertai penetes dan terkadang ujung penetes bengkok (untuk menjaga
agar seluruh obat keluar, ada 2 gaya sentripetal dan sentrifugal)
Penetes baku dan penetes medisinal