Oleh KELOMPOK 2
Nama Anggota :
Investasi awal pada persekutuan bisa dilakukan oleh sekutu dalam bentuk
kas dan non kas. Investasi ini dicatat dalam akun “Modal Sekutu” yang dibuat
untuk tiap-tiap sekutu. Misalnya, setoran modal awal pada Persekutuan The
Grammy yang dilakukan oleh Taylor dan Selena Rp.3.000.000 dicatat sebagai
berikut:
Kas Rp3.000.000
Modal Taylor Rp3.000.000
Investasi awal Taylor dalam
bentuk kas
Kas Rp3.000.000
Modal Selena Rp3.000.000
Investasi awal Selena dalam
bentuk kas
Secara teoritis, nilai wajar harus ditentukan oleh penilai independen, namun
untuk praktisnya, nilai wajar dari aktiva non kas tersebut ditentukan oleh
kesepakatan semua sekutu. Nilai yang disepakati harus dicantumkan secara tertulis
dalam perjanjian persekutuan. Misalnya, Taylor dan Selena membentuk persekutuan
dengan menyetorkan modal awal dalam bentuk aktiva nonkas sebagai berikut:
Harga Beli Nilai Wajar
Taylor:
Tanah Rp10.000.000 Rp20.000.000
Bangunan Rp35.000.000 Rp60.000.000
Selena:
Kas Rp10.000.000 Rp13.000.000
Persediaan Rp30.000.000 Rp27.000.000
Selain setoran dalam bentuk kas dan aktiva non kas, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah ketika para sekutu sepakat atas “kepemilikan modal relatif“ yang
tidak sesuai dengan investasi awal sekutu dalam bentuk aktiva yang dapat
diidentiAdisi. Misalnya, Taylor dan Selena sepakat membagi kepemilikan modal
relatif sama rata (50%:50%), walaupun keduanya menyetorkan modal awal dengan
jumlah yang tidak sama (Taylor menyetorkan modal awal sebesar Rp 80.000.000,-
sedangkan Selena menyetorkan sebesar Rp 40.000.000,-). Kesepakatan tersebut
mengindikasikan bahwa Taylor menyetujui Selena menginvestasikan suatu aktiva
yang tidak teridentiAdisi misalnya kemampuan individual, koneksi dengan bank,
atau kemampuan lain yang memberikan manfaat bagi persekutuan.
Sebagai akibat dari kesepakatan tersebut diatas, maka penyesuaian terhadap
saldo masing-masing sekutu perlu dilakukan guna memenuhi persyaratan tersebut.
Ada 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan penyesuaian
tersebut, yakni:
a. Pendekatan Bonus
b. Pendekatan Goodwill
Dengan pendekatan bonus, aktiva yang tidak teridentifikasi tidak dicatat dalam
buku persekutuan dan yang diperlukan hanya
ayat jurnal berikut:
Kas Rp10.000.000,00
Modal Fira Rp10.000.000,00
Bangunan Rp25.000.000,00
Modal Hasbi Rp25.000.000,00
Kas Rp10.000.000,00
Modal Fira Rp10.000.000,00
Bangunan Rp25.000.000,00
Modal Hasbi Rp25.000.000,00