Anda di halaman 1dari 24

KAJIAN PAPER

Bd.5.004
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Dosen Pengampu : Dr. Dada Suhaida, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Dayu Sara
(201091005)

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena hanya dengan izin,
rahmat dan kuasa-Nyalah saya masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
kajian paper ini.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata Kuliah Agama yang
telah memberikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu, saya berharap dan kritik, saran dan usulan demi perbaikan kajian paper ini
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Semoga kajian paper sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya.

Pontianak, Desember 2020


Penulis

Dayu Sara

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
A. Teori Tentang ALLAH...............................................................................................1
B. Pembuktian Wujud Adanya ALLAH.........................................................................1
C. Pembuktian Adanya ALLAH dalam Kehidupan Sehari hari.....................................3
BAB II Manusia
A. Konsep Manusia.........................................................................................................4
B. Pandangan Islam Tentang Manusia............................................................................4
C. Hakekat Manusia........................................................................................................5
D. Hubungan Manusia Dengan Tuhan............................................................................5
E. Hubungan Manusia Dengan Manusia........................................................................5
F. Hubungan Manusia Dengan Dosa..............................................................................6
BAB III Moral
A. Pengertian Moral........................................................................................................7
B. Manusia dan Moral.....................................................................................................7
C. Faktor yang Menyebabkan Penurunan Moral............................................................8
D. Perwujudan Moral dalam Kehidupan.........................................................................9
E. Dampak Pelanggaran Moral.......................................................................................9
F. Solusi dari Pelanggaran Moral.................................................................................10
BAB IV Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
A. Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi dalam Islam......................................................11
B. Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi dengan Agama................................11
C. Hubungan Iman dan Penerapan IPTEK...................................................................12
D. Hasil Hasil IPTEK yang Diciptakan Manusia dalam Dunia Kesehatan..................12
BAB V Kerukunan Antar Umat Beragama
A. Konsep Sikap Manusia dalam Kerukunan Antar Beragama....................................14
B. Upaya Menciptakan Kerukunan Antar Beragama....................................................14
C. Sikap Toleransi dan Intoleransi Antar Beragama.....................................................15
BAB VI Masyarakat
A. Konsep Masyarakat..................................................................................................17
B. Proses dan Asal Usul Masyarakat............................................................................17
C. Partisipasi Masyarakat Muslim dan Non Muslim dalam Kegiatan Masyarakat......17
ii
Kesimpulan...........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN

A. Teori Tentang ALLAH


Konsep Allah atau Tuhan orang Kristen adalah Trinitas atau Tritunggal. Istilah
“Trinitas” berasal dari kata Inggris “triunity” merupakan gabungan dari kata “tree” yang
berarti “tiga” dan “unity” yang berarti “kesatuan”. Jadi kata ini digunakan untuk
menekankan kesatuan di antara pribadi dalam Trinitas tetapi juga menekankan
keterpisahan dan kesetaran dari tiga pribadi dalam Trinitas. Sebuah definisi yang baik
tentang Trintas menyatakan “Ada satu Allah yang benar dan satu-satunya, tetapi di dalam
keesaan dari Keallahan ini ada tiga Pribadi yang sama kekal dan setara, sama di dalam
hakekat tetapi beda di dalam Pribadi” (Ryrie, Teologi Dasar, Jilid 1, hal. 72).
Memang, tidaklah mudah membuat definisi dari Trinitas, hal ini dikaitkan dengan
perlunya keseimbangan penekanan dari keesaan (ketunggalan) dan ketigaan (kejamakan)
Allah. Penekanan yang berlebihan pada keesaan atau ketigaan dapat menyebabkan
kekeliruan dan kesesatan. Alkitab jelas menunjukkan adanya “ketunggalan Allah” dan
juga menunjukkan adanya “kejamakan Allah”. Karena itu, dua sikap ekstrim yang keliru
yang harus dihindari, yaitu:
Pertama, sikap ekstrim yang terlalu menekankan “kejamakan dalam diri Allah”
dan mengabaikan “kesatuanNya”. Sikap ini mengakibatkan menjadi “Tritheisme”, yaitu
kepercayaan kepercayaan kepada tiga Allah. Ini salah, karena mengabaikan ketunggalan
Allah, berarti mengabaikan sebagian dari Kitab Suci.
Bagi agama lain keprcayaan akan Allah trinitas atau tritunggal merupakan suatu
kebodohan karena tidak rasional/tidak masuk akal. Namun mereka lupa bahwa konsep
Allah Trinitas  lebih tinggi dari akal manusia sehingga akal tidak mampu memahaminya
dengan sempurna karena akal hanya ciptaan sedangkan Allah Trinitas adalah Pencipta.
Pemikiran tentang Allah Trinitas/Tritunggal bukan didasarkan pada akal manusia,
melainkan didasarkan pada firman Allah melalui alkitab. Sekalipun tidak terdapat kata
Trinitas di dalam alkitab, namun alkitab dengan jelas mengajarkan ketunggalan dan
kejamakan Allah.
B. Pembuktian Wujud Adanya ALLAH
Beberapa bukti dari ketritunggalan Allah ialah sebagai berikut :
1. Berdasarkan perjanjian Lama :

1
a. Kejadian 2:26-27. Dalam penciptaan manusia terdapat deliberasi yang unik dari
perkataan Allah yaitu, “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa kita”, yang mengungkapkan pluritas didalam Allah. Ini menandakan puncak
dan tujuan tertinggi yang menjadi puncak dari semua aktivitas kreatif Allah.[8]
b. Yesaya 6:3. Dimana nabi Yesaya dalam pengelihatannya akan Yahweh yang
ditinggikan, mendengar trisagion “Kudus, kudus, kudus” dari mulut seraphim.
Secara sepintas lalu, ini merupakan pujian rangkap tiga kepada Allah dan jika kita
renungkan lebih lanjut, dalam terang pernyataan perjanjian baru yang lebih penuh,
trisagion ini mengandung gamba Allah yang memiliki tiga Pribadi.[9]
c. Kejadian 1:26. Nama Allah ditulis dalam bentuk jamak yaitu Elohim dengan kata
kerja yang tunggal yaitu Bara/menciptakan. Artinya terdapat unsur Tritunggal
ketika dalam penciptaan yang Allah kerjakan.[10]
d. Bilangan 6:24-27. Nama Tuhan disebutkan tiga kali dengan fungsi yang berbeda
dan ayat ini digunakan dalam doa nikmat.[11]
2. Berdasarkan Perjanjian Baru :[12]
a. Dalam Matius 28:19: Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus muncul dalam rumusan
baptisan.
b. Dalam Efesus 4:4-6: Paulus berbicara mengenai satu roh, satu Tuhan, satu Allah
dan Bapa, bentuk ini juga terdapat dalam I Korintus 2:3-6. Masing-masing Oknum
tersebut diperkenalkan dengan kata sifat “Satu”.
c. Dalam Galatia 4:4-6: Allah telah menyuruh anak-Nya kedalam hati kita , Markus
1:9-11, dalam pembaptisan Yesus, Bapa dan Roh juga terlihat. Dalam II Tes. 2:13-
14; Titus 3:4-6; Yudas 20:21.
d. Perikop keempat menunjukkan hubungan ketiga Oknum itu yang berbeda (Yoh.
14:26; 15:26;25:15;14:6).
3. Bukti Allah Tritunggal secara ilmu mantik:[13]
1. Ulangan 6:4 menjelaskan bahwa Allah itu satu dan esa adanya.
2. Injil Yohanes 17:3 Menjelaskan bahwa Allah Bapa adalah oknum; Injil Yohanes
17:3 juga menjelaskan bahwa Allah Bapa adalah ilahi; Maka, berdasarkan Firman
Allah yang tertulis dapat disimpulkan bahwa Allah Bapa adalah oknum ilahi.
3.  Injil Matius 17:5 Menjelaskan bahwa Allah Anak adalah oknum; Injil Yohanes
5:17-18;17:5; Filipi 2: 5-6  juga menjelaskan bahwa Allah Anak adalah ilahi;
Maka, berdasarkan Firman Allah yang tertulis dapat disimpulkan bahwa Allah
Anak adalah oknum ilahi.
2
4. Injil Yohanes 14:16; 17:26; Efesus 4:30 Menjelaskan bahwa Allah Roh adalah
oknum; Injil Matius 12: 31-32  juga menjelaskan bahwa Allah Roh adalah ilahi;
Maka, berdasarkan Firman Allah yang tertulis dapat disimpulkan bahwa Allah
Roh adalah oknum ilahi.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut maka jelaslah bahwa Allah adalah satu dengan tiga
oknum  yang sama-sama berkerja dalam satu Allah (1 Petrus 1:2).
C. Pembuktian Adanya ALLAH Dalam Kehidupan Sehari Hari
Bukti bukti adanya Tuhan diantaranya adalah bahwa umat yang beriman kepada
ALLAH dengan keimanan yang sebenar benarnya, mereka itulah ummat yang tertinggi
dari yang lainnya perihal ilmu pengetahuan dan lebih banyak pula peradaban dan tata
kesopanannya. Contoh pembuktian adanya ALLAH dalam kehidupan sehari hari :
1. Tidak ada ciptaan yang sesempurna ciptaan ALLAH Swt.
2. ALLAH Swt. slalu memberikan rezeki
Allah Swt. akan selalu memberikan rezeki kepada setiap makhluk-Nya, baik yang
meminta maupun yang melupakan-Nya.
3. Diciptakan alam semesta dan seisinya
4. Allah Swt. Yang Maha Pengampun
Sebanyak apa pun dosa manusia, Allah Swt akan mengampuninya dan memberi
kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya.

3
BAB II
MANUSIA
A. Konsep Manusia
Manusia merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik
multi dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung.
Pemahaman manusia yang tidak utuh tentang manusia dapat berakibat fatal bagi perlakuan
seseorang terhadap sesamanya. Maka, agar dapat dipahami tentang hakekat manusia
secara utuh, ada beberapa pendapat atau pandangan tentang manusia ini.
a. Aliran Materialisme
Aliran ini memandang manusia sebagai kumpulan dari organ tubuh, zat
kimia dan unsur biologis yang semuanya itu terdiri dari zat dan materi. Manusia
berasal dari materi, makan,minum, memenuhi kebutuhan fisik-biologis dan seksual
dari materi.
b. Aliran Spiritualisme atau Serba Roh
Aliran ini berpandangan hakekat manusia adalah roh atau jiwa, sedang zat
atau materi adalah manifestasi dari roh atau jiwa. Aliran ini berpandangan bahwa
bahwa ruh lebih berharga lebih tinggi nilainya dari materi.
c. Aliran Dualisme
Aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri dari dua substansi,
yaitu jasmani dan rohani, badan dan roh. Kedua substansi ini masing-masing
merupakan unsur asal yang adanya tidak tergantung satu sama lain.
B. Pandangan Krisen Tentang Manusia
Secara rohani manusia digambarkan sebagai sosok makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, yang diberikan akal budi untuk membedakan sesuatu yang baik dan
salah. Manusia juga makhluk yang diberikan jiwa dan roh(Kej 1:26-27). Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang
tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
Manusia diciptakan sebagai  gambar  ALLAH berarti bahwa manusia diciptakan
sedemikian rupa untuk menjadi pihak lain dengan
siapa  ALLAH  berkomunikasi(menyatakan diri dan kehendakNYA serta menuntut
respon). Kenyataan bahwa Alkitab menyatakan bahwa Allah berfirman/memberi perintah
kepada manusia adalah bukti bahwa manusia dengan satu dan lain cara dapat menyatukan
hubungannya dengan ALLAH. Penciptaan manusia sebagai gambar ALLAH
4
memungkinkan terjadinya sesuatu antara ALLAH dan manusia, yaitu makhluk dengan
siapa ALLAH berhubungan dan kepada siapa Ia berfirman(Kej 1:27).
C. Hakikat Manusia
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya;
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya serta mampu menentukan nasibnya;
3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya;
4. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati;
5. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas;
6. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik
dan jahat;
7. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan
ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
8. Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti mencari jawaban,
mencari jwaban berarti mencari kebenaran.
D. Hubungan Manusia Dengan Tuhan
Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat Allah, yang harus
dipertanggung jawabkan di hadapanNya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi
adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan; wakil Allah di muka bumi untuk
mengelola dan memelihara alam.
E. Hubungan Manusia Dengan Manusia
Antara manusia dan manusia terdapat hubungan yang sangat kompleks, keduanya
saling berinteraksi, saling membutuhkan, saling melengkapi dan saling bergantung satu
sama lain. Contohnya, hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupan sehari hari.
Hubungan dari kedua ini dapat juga menghasilkan karya karya besar dari akal dan pikiran
manusia masing masing.

5
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan
tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi
atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Manusia juga
sangat dianjurkan agar dapat menjalin hubungan yang baik antar sesamanya.
F. Hubungan Manusia Dengan Dosa
Manusia tidak pernah luput dari namanya dosa. Akan tetapi kerena oleh kasih
Tuhan kita kembali diperdamaikan dengan Allah. Kita kembali diingatkan bahwa jika
kehidupan kita masih dikuasai dengan dosa, maka kitapun akan terus jauh dari hadapan
Allah. Allah kembali menyelamatkan kita dari setiap kehidupan kita yang telah tidak
berkenan dihadapan –Nya. Kita bersyukur Allah tidak pernah melihat betapa besar
kesalahan dan dosa kita terhadap Allah,Ia tidak pernah membuat hidup kita untuk terus
dikuasai oleh dosa.

6
BAB III
MORAL
A. Pengertian Moral
Didalam moral terdapat perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam
menjalankan interaksi dengan manusia. Jika yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan
nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta mampu
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dapat dikatakan memiliki nilai
mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral juga dapat juga diartikan
sebagai sikap, perilaku, tindakan, perbuatan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat.
Dengan firmannya Tuhan mengajarkan tentang bagaimana jalan hidup yang benar
dan bagaimana cara mendapatkan jalan keselamatan. Dengan bermoral dan memiliki
moral yang baik kita akan mejalankan setiap hukum Tuhan yang ada dengan penuh rasa
tanggung jawab, dan itu menjadi salah satu jalan mendapatkan keselamatan.  Oleh iman
kepada Tuhan dan mengarahkan hati serta pandangan kita kepada Tuhan kita dengan
sendirinya akan membangun moral yang baik didalam hidup kita.
Akan tetapi cobaan akan selalu menghampiri setiap manusia, untuk mencobai
iman kita. Secara tidak langsung setiap cobaan yang ada selain menguji iman kita hal
tersebutpun akan mencobai pertumbuhan moral kita. Maka dengan iman yang baik, moral
yang kita miliki akan tetap terjaga dan tetap bertumbuh terutama didalam Tuhan. Selain
itu dengan iman yang baik, moral kita yang ada tetap terjaga dari cobaan yang datang baik
dari keluarga, lingkungan, dan lain-lain. Dengan iman yang ada manusia harus belajar
untuk menumbuhkan moralnya.
Dalam firmannya, Tuhan selalu mengajarkan tentang bagaimana agar kita tetap
memiliki moral yang baik. Salah satunya dengan menjalankan 10 hukum Tuhan. Pada
hukum yang ke-5 samapai dengan yang ke-10 Tuhan menekankan agar kita menjaga
moral kita dari cobaan seperti yang ada tertulis :
·         Hormatilah Ayah dan Ibumu.
·         Jangan membunuh.
·         Jangan berzinah.
·         Jangan mencuri
·         Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu 
B. Manusia dan Moral
Ada beberapa unsur dari kaidah moral yaitu :
7
a. Hati Nurani
Hati nurani merupakan penghayatan tentang baik atau buruk mengenai
perilaku manusia dan hati nurani ini selalu dihubunngkan dengan kesadaran manusia
dan selalu terkait dalam dengan situasi kongkret.
b. Kebebasan dan tanggung jawab
Kebebasan adalah milik individu yang sangat hakiki dan manusiawi dan
karena manusia pada dasar nya adal;ah makhluk bebas. Tetapi didalam kebebasan itu
juga terbatas karena tidak boleh bersinggungan dengan kebebasan orang lain ketika
mereka melakukan interaksi
c. Nilai dan Norma Moral
Nilai dan moral akan muncul ketika berada pada orang lain dan ia akan
bergabung dengan nilai lain seperti agama, hukum, dan budaya. Nilai moral terkait
dalam tanggung jawab seseorang. Nilai moral dapat menentukan apakah seseorang
bererilaku baik atau buruk dari sudut etis.
C. Faktor yang Menyebabkan Turunnya Moral
1. Penyalalah gunaan sebagian ajaran moral
Mereka yang telah dirasuki ketamakan, terutama apabila mempunyai kekuatan
dan pengaruh, tidak akan ragu-ragu dalam memakai segala cara untuk mencapai
tujuannya. Penelitian ilmiah, terlepas dari kebenaran landasannya, terkadang
di[ergunakan untuk melakukan penindasan, tirani, menyiksa kelas buruh.
2. Penyalahgunaan Konsep-Konsep Moral
Seringkali ditemui, kemerdekaan ditindas atas nama kemerdekaan, dan
ketidakadilan diterapkan atas nama keadilan dan persamaan. Setiap hal yang baik dan
bermamfaat bisa disalahgunakan. Meskipun demikian, bagaimanapun nama keadilan
itu disalahgunakan tidak akan sama halnya dengan ketidakadila itu sendiri. Keduanya
tetap berbeda. Demikian juga, bagaimanapun nama kemerdekaan disalahterapkan,
tetapi kemerdekaan sejati tidak akan sama dengan perbudakan.
3. Masuknya Budaya Westernisasi (budaya kebarat-baratan)
Masuknya budaya barat bisa dikatakan sebagai penyebab turunnnya moral
bangsa Indonesia saat ini. Sebenarnya budaya tersebut tidaklah salah, yang salah adalah
individu yang tidak mampu menyaring hal-hal yang baik untuk dirinya.
4. Perkembangan Teknologi

8
Turunnya moral bangsa Indonesia juga diakibatkan oleh perkembangan
teknologi saat ini. Dengan kemudahan akses internet, banyak orang memanfaatkan
fasilitas tersebut untuk mencari gambar atau video porno.
5. Lemahnya Mental Generasi Bangsa
Penurunan kualitas moral dari generasi bangsa juga dapat  disebabkan karena
lemahnya mental dari generasi bangsa yang terbentuk sejak dini, sehingga membentuk
karakter yang kurang baik.
6. Kurangnya Materi Aplikasi tentang Budi Pekerti
Kurangnya materi pengapliasian dari budi pekerti adalah salah satu penyebab
turunnya moral bangsa kita baik itu dalam bangku sekolah, dan kurangnya perhatian
dari guru sebagai pendidik dalam hal pembentukan karakter peserta didik, sehingga
peserta didik lebih banyak terfokus pada aspek kognitif dan kurang memperhatikan
aspek afektif dalam pembelajaran
D. Perwujudan Moral dalam Kehidupan
Dalam mewujudkan nilai-nilai moral/akhlak yang mulia ada beberapa kewajiban
yang perlu ditunaikan:
1. Membersihkan hati serta mensucikan hubungan dengan Allah SWT.
2. Memperhatikan seluruh perintah dan larangan agama.
3. Belajar melawan kehendak diri dan menaklukkannya kepada kehendak Allah SWT.
4. Setelah sanggup berjuang melawan hawa nafsu sendiri, harus sanggup berjuang dengan
musuh-musuh yang hendak menghinakan agama atau melanggar batas-batas
keyakinanya.
5. Menegakkan persaudaraan di dalam Islam, bertolong-tolongan di antara sesama
muslim.
E. Dampak Pelanggaran Moral
Bangsa dan Negara adalah sumber potensial dari suatu Negara, mereka turut
bertanggung jawab atas berhasil tidaknya pembangunan yang sedang berlangsung.
Dampak Negatif dari krisis moral terhadap kehidupan remaja antara lain :
1. Melakukan hubungan seks bebas dan penyalahgunaan narkoba, merokok serta
meminum-minuman keras.
2. Tingat kesopanan  mereka terhadap orang yang lebih tua dari mereka semakin
menurun bahkan mereka berani melawan orang tuanya sendiri.
3. Suka berkelahi atau sering melakukan perbuatan anarkis (tawuran antar
pelajar/mahasiswa).
9
4. cara berpakain tidak benar.
5. Sering membohongi orang tua.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dengan membuka situs porno dan lain-lain.
F. Solusi Dari Pelanggaran Moral
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang
ada pada generasi penerus pada saat ini, diantaranya adalah :
1. Untuk meghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman
dekat.
2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam
mengenalkan pendidikan agama sejak dini.
3. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring
pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok.
4. Diadakannya pembinaan moral dan akhlak, diharapkan, dengan bekal pembinaan moral
dan akhlak yang baik dan kuat, mereka nantinya tidak mudah terjerumus dipengaruhi
hal yang negatif lagi.
5. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh.
6. Melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif, seperti ikut dalam suatu
perkumpulan remaja masjid, ikut pengajian-pengajian rutin, pagelaran seni, serta
olahraga, karena hal tersebut juga dapat meminimalkan untuk seorang anak terjun
kedalam kegiatan0kegiatan yang sifatnya mubadir (sia-sia), semua jenis kegiatan
rutin,selama kegiatan tersebut bersifat positif serta dapat juga untuk mengukir prestasi.

10
BAB IV
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
A. Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi dalam Kristen
Iptek singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kata ilmu adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode metode
tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di (bidang
pengetahuan) itu.
Mula-mula tidak ada pertentangan antara agama Kristen, ilmu pengetahuan dan
Teknologi. Teknologi Hadir/tercipta karena adanya Ilmu Pengetahuan. Adam hanya
memakan buah-buah yang dapat dipetiknya dengan mudah. Itulah "teknologi" yang
dikuasai Adam. Apakah "agama" Adam? Agama Adam adalah apapun yang diwahyukan
Allah kepada Adam. Adam sudah tahu bahwa ia diciptakan Allah. Ia tahu bahwa ada yang
diizinkan Allah dan ada yang dilarang. Ia juga sudah tahu bahwa melanggar larangan
Allah adalah dosa dan berakibat ia dan Hawa diusir dari taman Firdaus. Zaman Kain dan
Habel teknologi sudah mulai berkembang lebih jauh. Habel menjadi gembala kambing
domba dan Kain menjadi petani (Kejadian 4:2). Teknologi pertanian dan peternakan sudah
mulai dikembangkan. Agama zaman Kain dan Habel juga sudah mulai ada perkembangan.
Mereka sudah mengadakan korban persembahan (Kejadian 4:3,4).
Kemudian Nuh sudah dapat buat bahtera. Korban persembahan juga telah
menjadi lebih kompleks. Anak-cucu Nuh sudah dapat buat menara Babel (Kejadian 11).
Pada zaman Musa agama berkembang dan dengan wahyu dari Allah, Musa meletakkan
dasar-dasar agama Yahudi dan Kristen. Orang-orang Mesir waktu itu sudah dapat buat
piramida-piramida.
B. Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Agama
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh
menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7) Sebagai orang Kristen, dan dalam terang iman
kristiani, kita ini harus pro atau anti sama teknologi?
Pro atau anti sama ilmu pengetahuan? Pilih iman atau otak? Doktrin atau ilmu? Kenapa
pertanyaan-pertanyaan itu perlu dipikirkan dan dijawab? Karena ada pendapat, semakin
kita beriman, semakin sedikit kita pake otak kita. Beriman berarti menyangkali akal sehat,
karena percaya kepada apa yang nggak masuk akal. Tentang asal-usul dunia ini, misalnya,
orang beriman yakin bahwa Allah-lah yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada
dengan firman-Nya. Kenapa? Karena Alkitab, firman
Allah yang tertulis, mengatakan demikian. Jadi , percaya saja. Sedangkan yang
11
menggunakan otak tidak bisa terima pokok creatio ex nihilo. Yang masuk akal adalah apa
yang ada sekarang terbentuk lewat sebuah proses, atau multi-proses, dari yang sudah ada
sebelumnya. Stephen Hawking, contohnya, mengajukan teori Big-bang, Ledakan Besar,
untuk menjelaskan terjadinya alam semesta ini. Sebenarnya, itu tidak lain dari teori
kebetulan. Kalau pemikiran seperti itu iman berlawanan dengan otak bikin orang
Kristen sampai menjauhi IPTEK demi memelihara imannya, sungguh
mengerikan! Karena itu berarti dunia iptek bakalan dikuasai oleh orang-orang ateis yang
tidak beriman, yang nggak takut sama Tuhan. Sebaliknya, dunia Kekristenan cuma diisi
oleh orang-orang yang picik dan fanatik, yang cuma mengikuti emosi, bukan akal sehat.
Quo vadis, dunia? Quo vadis, Gereja? Lebih dari itu, sikap menjauhi IPTEK demi
memelihara iman benar-benar berlawanan dengan firman Tuhan. Karena Alkitab sendiri
berpesan, Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan (Amsal 1:5). Kalau begitu, bersikap
masa bodoh terhadap iptek, apalagi menjauhi dan menolaknya, berarti menolak firman
Tuhan!
Orang Kristen justru harus menggunakan otak. menggunakan akal sehat dalam
memahami segala sesuatu semaksimal mungkin. Yang membedakannya dengan orang
yang tidak percaya sebenarnya sangat sederhana. Tapi mendasar. Orang Kristen waktu
berpikir selalu melibatkan Allah, bukan cuma apa yang kelihatan dan terukur dengan
panca-indera yang terbatas. Jadi, misalnya, antara orang percaya dan Stephen Hawking,
bedanya sangat sederhana, namun mendasar.
C. Hubungan Iman dan Penerapan IPTEK
Beriman berarti menyangkali akal sehat, karena percaya kepada apa yang tidak
masuk akal. Lebih dari itu, sikap menjauhi iptek demi memelihara iman benar benar
berlawanan, dengan firman Tuhan. Karena Alkitab sendiri berpesan, Baiklah orang bijak
mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan (Ams 1 : 5). Kalau seperti itu, maka bersikap tak peduli terhadap iptek,
apalagi menjauhi dan menolaknya, berarti menolah firman Tuhan, melawan kehendak
ALLAH, Dosa!
D. Hasil Hasil IPTEK yang Diciptakan Manusia dalam Dunia Kedokteran/Kesehatan
1. Tahun 2001 (iPod, Hati Buatan)
Dr Kenneth Matsumura dan Alin Foundation menemukan hati buatan dengan
merancang sebuah perangkat yang menggunakan sel-sel dari hati hewan.

12
2. Tahun 2002 (Perangkat Kontrol Kelahiran)
Menggunakan sarung tangan kulit, Ryan Patterson, menciptakan sebuah
perangkat yang dapat mengidentifikasi gerakan tangan pemakainya dan mengirimkan
mereka secara nirkabel ke sebuah monitor genggam sebagai kata-kata.
3. Tahun 2008 (Alat Pengujian DNA Pribadi, Lensa Bionic)
Melalui kotak tes air liur DNA dapat memperkirakan link genetik Anda ke
lebih dari 90 sifat-sifat turun temurun mulai dari kebotakan smpai penyakit kronis.
4. Artificial Intelligence (AI)
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memungkinkan mesin untuk
melaksanakan berbagai fungsi seperti manusia. Dalam bidang kesehatan, AI dapat
berupa chatbot atau asisten virtual yang bisa berfungsi sebagai administrator
atau customer service. AI juga bisa berupa mesin untuk melakukan diagnosis penyakit
atau pemeriksaan tertentu. Bahkan, kini tengah dikembangkan robot untuk membantu
dokter dalam melakukan operasi-operasi dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
5. Perangkat Medis Berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
Pada 2018, kemunculan teknologi kesehatan berbasis AR dan VR mengubah
cara pasien dirawat dan diobati. Bagi anak-anak dengan autisme, misalnya, teknologi
ini membantu mereka belajar bagaimana menjelajahi dunia.

13
BAB V
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
A. Konsep Sikap Manusia Dalam Kerukunan Antar Beragama
Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua
golongan agama bisa hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk
melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah
hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan
lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan
orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat
beragama member ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang
berbeda , sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.
Orang Kristen harus berpegang teguh pada iman eksklusifnya sekaligus hidup
bertoleransi dengan orang beragama lain. Lalu bagaimana kedua hal itu bisa berjalan bersamaan
dan tidak saling meniadakan ? Di sinilah umat Kristiani harus kembali melihat bagaimana
memahami toleransi yang sesungguhnya, yang Alkitabiah.
Dasar-dasar Alkitabiah yang sudah dipaparkan pada bagian I menunjukkan bahwa
toleransi yang ditunjukkan pada orang lain / agama lain adalah suatu sikap penghormatan dan
penerimaan yang tulus terhadap iman / keyakinan orang lain tetapi itu tidak berarti mengakui apa
yang mereka katakan tentang kebenaran apabila klaim itu bertentangan dengan klaim kebenaran
Kristen. Dalam Matius 5:45 tertulis “Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik
dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”
Dalam ayat ini jelas bahwa Tuhan menerbitkan matahari bagi orang jahat. Tapi apakah
itu berarti Tuhan menyetujui kejahatannya? Jelas tidak! Orang jahatnya dikasihi tapi kejahatannya
tidak disetujui atau bahkan kejahatannya dibenci. Ia menurunkan hujan bagi orang tidak benar.
Tapi apakah itu berarti Tuhan menyetujui ketidakbenarannya? Jelas tidak! Orang yang tidak benar
itu dikasihi dengan pemberian hujan kepadanya tapi ketidakbenarannya sama sekali tidak disetujui
oleh Tuhan. Jadi terlihat bahwa Tuhan bertoleransi kepada orangnya tapi tidak kepada pandangan /
pikiran / perbuatannya.
B. Upaya Menciptakan Kerukunan Antar Beragama
Dalam memantapkan kerukunan hidup umat beragama perlu dilakukan suatu
upaya-upaya yang mendorong terjadinya kerukunan hidup umat beragama secara mantap
dalam bentuk :

14
1. Memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antar umat beragama, serta antar umat
beragama dengan pemerintah.
2. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong
dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi
dan implementasi dalam menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.
3. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam rangka memantapkan
pendalaman dan penghayatan agama serta pengamalan agama yang mendukung bagi
pembinaan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama.
4. Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari
seluruh keyakinan plural umat manusia yang fungsinya dijadikan sebagai pedoman
bersama dalam melaksanakan prinsip-prinsip berpolitik dan berinteraksi sosial satu
sama lainnya dengan memperlihatkan adanya sikap keteladanan.
5. Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi kemanusiaan
yang mengarahkan kepada nilai-nilai Ketuhanan, agar tidak terjadi penyimpangan-
penyimpangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.
6. Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama dengan cara
menghilangkan rasa saling curiga terhadap pemeluk agama lain, sehingga akan tercipta
suasana kerukunan yang manusiawi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
7. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat,
oleh sebab itu hendaknya hal ini dijadikan mozaik yang dapat memperindah fenomena
kehidupan beragama.
C. Sikap Sikap Toleransi Agama dan Intoleransi Antar Agama
a. Sikap Toleransi
1. Mengecilkan suara Radio/Tape/HP saat oranglain sedang beribadah
Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat beberapa agama, mulai dari
agama islam, kristen, hindu, budha dan lain-lain. Jika pemeluk agama tertentu sedang
beribadah sebaiknya volume radio/tape, hp dikecilkan agar tidak mengganggu orang
tersebut saat beribadah
2. Tidak menghina dan mengejek ajaran agama orang lain
Salah satu sikap toleransi dalam kehidupan sehari hari dilingkungan yang memiliki
penganut agama yang berbeda adalah dengan tidak menghina dan mengejek.
3. Berteman dengan siapa saja meskipun berbeda agama

15
Dalam lingkungan sekolah dan masyarakat seringkali kita menjumpai seseorang yang
berbeda agama dengan kita, dalam kondisi tersebut sebaiknya anda tetap berteman
dengan orang tersebut meskipun anda berbeda agama
4. Menghormati perayaan keagamaan yang berbeda agama dengan kita
Setiap agama memiliki hari perayaanm saat hari perayaan agama tertentu yang berbeda
dengan agama anda maka sebaiknya anda tetap menghormati dan menghargai
perayaan agama lain tersebut.
5. Menolong orang lain meskipun berbeda agama
Sikap saling tolong menolong adalah perilaku terpuji, jangan memandang siapa yang
akan anda tolong namun sebaiknya anda selalu berusaha menolong setiap orang
meskipun berbeda agama dengan anda.
6. Menjaga keamanan penganut agama lain meskipun mereka minoritas
Di Indonesia agama islam merupakan agama yang memiliki penganut terbanyak atau
mayoritas, namun meskipun mayoritas kita harus tetap menjaga keamanan penganut
agama lain.
7. Silahturahmi dengan tetangga meskipun berbeda agama
Sebagai seorang tetangga yang baik maka sangatlah penting untuk senantiasa menjaga
silahturahmi, silahturahmi harus tetap dijaga meskipun kita berbeda agama
8. Tidak menghina rasa atau suku tertentu
Toleransi adalah saling menghargai, salah satu caranya adalah dengan tidak menghina
ras atau suku tertentu, karena seperti yang kita ketahui di Indonesia ada banyak rasa
tau suku, jadi sebaiknya memunculkan sikap saling menghormati terhadap sesama
meskipun berbeda suku.
9. Tidak memaksa orang lain memeluk agama yang kita yakini
Agama adalah masalah keyakinan, jadi setiap orang memiliki keyakinan berbeda
berdasarkan agama yang dipeluknya, jangan pernah memaksa orang lain memeluk
agama yang kita yakini karena itu merupakan sikap tidak baik, namun jika anda ingin
orang lain mengerti agama yang anda yakini maka sampaikan dengan baik dan bijak.
10. Tidak menghala halangi penganut agama lain dalam beribadah
Terakhir contoh sikap toleransi adalah dengan tidak menghalangu orang lain dalam
beribadah karena hal tersebut merupakan sikap yang tidak mencerminkan toleransi.
b. Sikap Intoleransi
1. Tidak menghargai dan mengejek antar umat beragama
2. Menghalangi penganut agama lain dalam beribadah
16
3. Menghina dan bahkan memaksa penganut agama lain untuk memeluk agama
mayoritas
4. Membeda bedakan antar umat beragama

BAB VI
MASYARAKAT
A. Konsep Masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu
masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat
hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara
mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-
angota nya.
Masyarakat beradab dan sejahtera dapat diartikan sebagai civil society atau
masyarakat madani.  Meskipun memiliki makna dan sejarah sendiri tetapi keduanya
merujuk pada semangat yang sama sebagai masyarakat yang adil, terbuka, demokratis dan
sejahtera dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diterapkan  dalam kehidupan
sosial.
B. Proses dan Asal Usul Masyarakat
1. Adanya Manusia yang hidup bersama.
2. Didalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlat atau angka yg pasti untuk menentukan
berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis, angka minimnya
adalah dua orang yang hidup bersama.
3. Bercampur untuk waktu yg cukup lama . Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan
kumpulan benda-benda mati seperti kursi, meja dsb. Oleh karena dengan berkumpulnya
manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-
cakap, merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan
kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Akibat hidup bersama maka timbullah sistem
komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam
kelompok tersebut.
4. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
5.  Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama . Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat
satu dengan lainnya.
C. Partisipasi Masyarakat Muslim dan Non Muslim dalam Kegiatan Masyarakat
17
1. Saling membantu masyarakat di sekitar tanpa membedakan yang tertimpa musibah
2. Saling berbagi makanan kepada masyarakat sekitar
3. Saling merangkul dan mengajak masyarakat untuk melakukan kebaikan
4. Bergabung dengan organisasi dan politik di masyarakat
5. Berpastisipasi dalam membangun fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat
6. Ikut melaksanakan dan menegakkan hukum yang berlaku
7. Saling mengingatkan dan mencegah untuk tidak berbuat kejahatan

18
Kesimpulan
Istilah «Trinitas» berasal dari kata Inggris «triunity» merupakan gabungan dari kata
«tree» yang berarti «tiga» dan «unity» yang berarti «kesatuan». Sebuah definisi yang baik
tentang Trintas menyatakan «Ada satu Allah yang benar dan satu-satunya, tetapi di dalam
keesaan dari Keallahan ini ada tiga Pribadi yang sama kekal dan setara, sama di dalam
hakekat tetapi beda di dalam Pribadi» .  Namun mereka lupa bahwa konsep Allah Trinitas
lebih tinggi dari akal manusia sehingga akal tidak mampu memahaminya dengan sempurna
karena akal hanya ciptaan sedangkan Allah Trinitas adalah Pencipta. Sekalipun tidak terdapat
kata Trinitas di dalam alkitab, namun alkitab dengan jelas mengajarkan ketunggalan dan
kejamakan Allah.
Manusia merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik multi
dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung. Pemahaman
manusia yang tidak utuh tentang manusia dapat berakibat fatal bagi perlakuan seseorang
terhadap sesamanya. Aliran ini memandang manusia sebagai kumpulan dari organ tubuh, zat
kimia dan unsur biologis yang semuanya itu terdiri dari zat dan materi. Kedua substansi ini
masing-masing merupakan unsur asal yang adanya tidak tergantung satu sama lain.
Beriman berarti menyangkali akal sehat, karena percaya kepada apa yang nggak
masuk akal. Tentang asal-usul dunia ini, misalnya, orang beriman yakin bahwa Allah-lah
yang menciptakannya dari tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya. Allah yang
tertulis, mengatakan demikian. Sedangkan yang menggunakan otak tidak bisa terima pokok
creatio ex nihilo.
Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Tetapi
dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama member ruang
untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda , sebab hal tersebut akan
merusak nilai agama itu sendiri. Orang Kristen harus berpegang teguh pada iman
eksklusifnya sekaligus hidup bertoleransi dengan orang beragama lain. Di sinilah umat
Kristiani harus kembali melihat bagaimana memahami toleransi yang sesungguhnya, yang
Alkitabiah.
Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang
menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Meskipun memiliki makna dan sejarah
19
sendiri tetapi keduanya merujuk pada semangat yang sama sebagai masyarakat yang
adil, terbuka, demokratis dan sejahtera dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang
diterapkan dalam kehidupan sosial. 

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Samuel. 2016. Allah Orang Kristen (Ajaran Tentang Allah Trinitas dalam
Alkitab). Dalam situs artikel.sabda.org
Tong, Stephen., 2012. Allah Tritunggal. Edisi Revisi, Penerbit Momentum: Jakarta.
Yulia Djahir,dkk. 2010. Buku Ajar MPK Ilmu Sosial Budaya Dasar. Indralaya:UNSRI

20

Anda mungkin juga menyukai