Anda di halaman 1dari 14

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereus


polyrhizus) TERHADAP ASAM URAT
TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)
HIPERURISEMIA

Disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Sarjana


Program Studi S1 Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun oleh
Nama : Catur Retno Lestari
NIM : 12120074

PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP
ASAM URAT TIKUS JANTAN
GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

Catur Retno Lestari1, Yeny Sulistyowati2, Idi Setiyobroto3


1,2
Universitas Respati Yogyakarta, Jl. Laksda Adi Sucipto Km 6.3, Yogyakarta
3
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Tata Bumi No. 3, Yogyakarta
email : caturretno.lestari@gmail.com

Abstrak
Hiperurisemia terus meningkat prevalensinya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah sebesar 24,3% pada laki-laki
dan 11,7% pada perempuan. Peningkatan kadar asam urat mengakibatkan terjadinya hiperurisemia. Obat merupakan
salah satu cara upaya pencegahan komplikasi hiperurisemia. Buah naga merah diketahui mengandung antioksidan yang
dapat menurunkan kadar asam urat. Mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
terhadap kadar asam urat pada tikus Wistar hiperurisemia. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan
rancangan pre test and post test control group design. Subyek penelitian ini adalah tikus wistar jantan, dibagi menjadi
kelompok sehat, control, kelompok allopurinol dan kelompok perlakuan yang diberi jus buah naga merah. Allopurinol
diberikan dengan dosis 5,4 g/200kgBB. Jus buah naga merah diberikan dengan dosis 4 g/hari, 8 g/hari dan 12 g/hari. Uji
normalitas menggunakan Shapiro wilk. Data dianalisa dengan uji beda Paired t-test, dilanjutkan dengan One-way Anova
dan Post hoc serta dilanjutkan dengan LSD. Jus buah naga merah dapat menurunkan kadar asam pada semua dosis
secara bermakna (p<0,05). Dosis terbaik untuk menurunkan kadar asam urat yaitu 12 g/hari dan dosis allopurinol.
Penurunan kadar asam urat yaitu 74 %. Jus buah naga merah dengan dosis 12 g/hari dan obat allopurinol memberikan
efek yang sebanding terhadap penurunan kadar asam urat. Pemberian jus buah naga merah dengan dosis 4 g/hari, 8
g/hari, 12 g/hari dapat menurunkan kadar asam urat tikus hiperurisemia.

Kata kunci: Jus buah naga merah, asam urat, hiperurisemia.

Abstract
Increasing prevalence of hyperuricemia in the special region of Yogyakarta (DIY) is of 24.3% in men's and 11.7%
in women. Increased levels of uric acid resulting in the occurrence of hyperuricemia. The increasing levels of uric
acid results the occurrence of hyperuricemia. The drug is one of the ways of hyperuricemia complications prevention
efforts. Red dragon fruit is known as the contain antioxidants that can lower the levels of uric acid. To know the
influence of giving the red dragon fruit juice (Hylocereus polyrhizus) on the levels of uric acid in hyperuricemia
wistar rats. This research was true experimental design pre test and post test control group design. The subject of
this research is the male wistar rats, divided into groups of healthy, control, allopurinol and group treatment grou ps
that were given the red dragon fruit juice. Allopurinol is given with a dose of 5.4 g/200kgBB. Red dragon fruit juice
is given with a dose of 4 g/day, 8 g/day and 12 g/day. The Shapiro wilk normality test use. The data were analyzed
by t-test Paired difference Test, followed by One-way Anova and Post hoc as well as continued with LSD. Red
dragon fruit juice can lower the levels of uric acid at the significantly (p < 0.05). The best dose which can improve
uric acid was 12 g/ day and allopurinol. Reduction of uric acid 74 %. Red dragon fruit juice with a dose of 12 g/day
and the drug allopurinol gives a comparable effect against a decline in the levels of uric acid. the giving of the red
dragon fruit juice with a dose of 4 g/day, 8 g/day, 12 g/day can decrease uric acid levels of rats hyperuricemia.

Keywords: Red dragon fruit juices, uric acid, hyperuricemia.


PENDAHULUAN Pengobatan kerap dilakukan dengan
Hiperurisemia terus meningkat menggunakan obat-obatan seperti
prevalensinya, baik di negara maju allopurinol. Namun demikian,
maupun negara berkembang dan hanya penggunaan obat sintetis dapat
sedikit penderita hiperurisemia yang menimbulkan efek samping.6
terkontrol dengan baik. Amerika angka Pengobatan alternatif menggunakan
kejadian hiperurisemia mencapai 2-13 % tanaman herbal seperti Buah Naga
sedangkan di Daerah Istimewa Merah dapat menjadi salah satu pilihan
Yogyakarta (DIY) adalah sebesar 24,3% untuk mengatasi asam urat.
pada laki-laki dan 11,7% pada Buah Naga Putih mendapatkan hasil
perempuan.1 bahwa ekstrak Buah Naga Putih yang
Di dalam tubuh telah terdapat 85% mengandung mineral dan flavonoid
senyawa purin untuk kebutuhan sehari- dapat menurunkan kadar asam urat tikus
hari, ini berarti kebutuhan purin dari putih secara in vitro.7 Buah naga daging
makanan hanya 15%. Makanan yang merah memiliki kandungan fenol yang
mengandung purin tinggi, akan lebih besar daripada buah naga daging
mengaktivasi enzim xantin oksidase 20 putih dan daging kuning. Buah Naga
kali lipat dari keadaan normal.2 Merah atau Hylocereus polyrhizus
Pembentukan asam urat melalui proses belakangan ini tengah populer di
degradasi purin terjadi perubahan masyarakat.8 Buah naga daging merah
hipoksantin menjadi asam urat yang juga lebih mudah ditemukan di pasaran
dikatalisis oleh enzim xantin oksidase daripada buah naga daging super merah.9
dan melepaskan senyawa sampingan Penelitian Mahattanawee menunjukkan
yaitu radikal bebas.3 Kadar asam urat buah naga merah memiliki kandungan
yang normal dalam tubuh manusia antioksidan yang tinggi.8 Fungsi
adalah 3,5-7 mg/dL untuk laki-laki dan antioksidan adalah sebagai peredam
2,6-6 mg/dL bagi wanita Asam urat yang dapat menetralisir radikal bebas
dihasilkan dari proses metabolisme yang masuk dalam tubuh serta
utama nukleosida purin melalui basa menghentikan reaksi berantai
10-11
purin hipoxanthin, xanthin, dan peroksidasi dari lipid. Buah Naga
guanine.4 Apabila terjadi penyimpangan Merah sangat kaya akan vitamin C.
dalam proses ini, maka kadar asam urat Vitamin C yang terkandung dalam
akan meningkat, hal ini disebut sebagai daging buah naga merah sangat
kondisi hiperurisemia.5 Hiperurisemia mencukupi kebutuhan individu perhari
dapat diatasi dengan mengurangi yaitu mencapai 540,27 mg/100 g.12
penguraian protein menjadi asam amino Penelitian tentang ekstrak ethanol
kemudian diaminase didalam hati buah naga merah memperbaiki profil
sehingga terbentuklah urea yang lipid pada tikus wistar.13 Penelitian
akhirnya dapat terbuang melalui urin. tentang pemanfaatan buah naga merah
Allopurinol sebagai inhibitor spesifik belum banyak dilakukan. Berdasarkan
dari enzim XO yang mengkatalisis latar belakang tersebut, maka perlu
oksidasi hipoxanthin menjadi xanthin dilakukan pengujian terhadap khasiat
dan asam urat, terbukti efektif dalam Buah Naga Merah terhadap kadar asam
menurunkan kadar asam urat. urat pada kondisi hiperurisemia.
Hiperurisemia memiliki gejala yang
sangat mengganggu bagi penderitanya.
METODE PENELITIAN terdiri dari 6 (enam) kelompok
Penelitian ini merupakan penelitian dengan masing-masing 5 (lima) ekor
eksperimental dengan desain penelitian tikus untuk setiap kelompok. Hasil
“Pre and Post Test With Control Group perhitungan sampel menurut rumus
Design”. Penelitian ini akan menguji Federer setiap kelompok terdiri dari
pengaruh jus buah naga merah 4 (empat) tikus dan ditambahkan 1
(Hylocereus polyrhizus.) terhadap purin (satu) tikus untuk masing-masing
dan kadar asam urat pada tikus wistar kelompok sebagai cadangan jika
yang diberi Kalium Oxonat. Penelitian dalam masa penelitian ada tikus
menggunakan enam kelompok, yaitu yang mati. Pemeliharaan tikus
satu kelompok sehat, satu kelompok dilakukan sama terhadap semua
kontrol dan empat kelompok perlakuan. kelompok tikus.
Penelitian Penelitian dilaksanakan Tikus ditempatkan dalam
di Laboratorium PAU Pangan Gizi UGM kandang tikus individu dan diberi
Yogyakarta pada Oktober 2015 sampai label untuk masing-masing kandang
Juli 2016. sebagai penanda kelompok tikus.
Data yang didapatkan berupa data Kandang tikus individu merupakan
primer hasil pengukuran secara kandang boks plastik persegi
langsung. Data yang diperoleh, terbuka dengan tutup dari kawat
kemudian diproses dengan sebagai ventilasi. Kandang tikus
menggunakan analisis deskriptif yang diletakkan di rak-rak dalam ruangan
disajikan dalam bentuk tabel. Uji yang sama dan suhu ruang yang
statistik dilakukan uji normalitas stabil. Kandang tikus dibersihkan
menggunakan Saphiro wilk, kemudian setiap hari. Pemeliharaan dilakukan
dilakukan uji Paired T-test untuk uji setiap hari dengan membersihkan
beda antar kelompok sebelum dan kandang dan pemberian makanan
sesudah diberikan perlakuan jus buah yang sama untuk semua kelompok
naga merah (Hylocereus polyrhizus.) tikus.
dengan dosis bertingkat. Uji One-way Makanan yang diberikan yaitu
Anova untuk melihat secara umum beda pakan standar AD II secara individu
rerata kadar asam urat tikus semua dan botol minum menggunakan
kelompok yang akan dilanjutkan dengan sistem ad libitum. Waktu pemberian
uji Post-hoc untuk mengetahui makan dan pemberian jus buah naga
kelompok mana yang berbeda bila merah dilakukan pada pagi hari.
terdapat perbedaan bermakna dengan Pemberian makanan maupun jus
nilai p < 0,05 pada Uji One-way Anova. buah naga merah dengan masing-
masing dosis 4 gram, 8 gram dan 12
HASIL DAN PEMBAHASAN gram tidak menyebabkan efek
A. Hasil Penelitian samping pada perubahan perilaku
1. Pemeliharaan dan Kondisi Fisik dan kondisi fisik tikus. Selama
Hewan Coba penelitian, ada satu tikus yang mati
Hewan coba yang digunakan pada kelompok kontrol
berjumlah 30 ekor tikus galur Wistar hiperurisemia dan kelompok
yang berumur 2-3 bulan dengan normal, sehingga data yang
rata-rata berat antara 160-200 gram digunakan menggunakan 4 sampel
per ekor. Kelompok perlakuan untuk masing-masing kelompok.
2. Tikus Hiperurisemia analisis statistik menunjukkan data
Pada penelitian ini kadar asam rerata beda asam urat kelompok
urat merupakan parameter untuk tikus sehat, kontrol, allopurinol, jus
menentukan apakah tikus sudah buah naga merah 4 g, jus buah naga
dalam kondisi hiperurisemia setelah merah 8 g dan jus buah naga merah
diberi perlakuan dengan kalium 12 g terdistribusi normal.
oxonat (C4H2KN3O4). Berdasarkan Hasil yang diperoleh dari uji
teori yang digunakan untuk Shapiro wilk menunjukkan nilai
parameter tikus dikatakan signifikan untuk masing-masing
hiperurisemia jika kadar asam urat kelompok dengan p>0,05. Hal
darahnya di atas 3,0 mg/dl. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua
pengkondisian kelompok tikus data dari masing-masing kelompok
kontrol, allopurinol, jus buah naga baik data sebelum perlakuan
merah 4 g, jus buah naga merah 8 g maupun data setelah perlakuan
dan jus buah naga merah 12 g dengan jus buah sirsak memiliki
dengan kalium oxonat selama 7 hari distribusi normal.
menunjukkan bahwa rata-rata kadar 4. Kadar Asam Urat
asam urat tikus ≥ 3,0 mg/dl. Pada penelitian ini kadar asam
Rata-rata hasil pengukuran urat tikus merupakan parameter
kadar asam urat menunjukkan utama. Asam urat merupakan hasil
bahwa kontrol (8,06 mg/dl), akhir dari metabolisme purin.
allopurinol (7,96 mg/dl), jus buah Konsentrasi asam urat tikus yang
naga merah 4 g (8,08 mg/dl), jus normal berkisar pada nilai 1,7-3,0
buah naga merah 8 g (8,05 mg/dl) mg/dL dan dalam keadaan kadar
dan jus buah naga merah 8 g (7,96 asam urat >3,0 mg/dL dianggap
mg/dl). Hasil tersebut sebagai hiperurisemia. Rata-rata
menunjukkan bahwa kelompok kadar asam urat tikus Wistar
tikus perlakuan sudah dalam sebelum dan sesudah perlakuan
keadaan hiperurisemia. dengan allopurinol dan jus buah
3. Uji Normalitas Data naga merah 4 g, jus buah naga merah
Uji normalitas data 8 g dan jus buah naga merah 12 g
menggunakan Saphiro wilk Test dapat dilihat pada tabel 1.
dengan nilai signifikan >0,05. Hasil
Tabel 1. Kadar Asam Urat Tikus (mg/dl) hewan uji
Kelompok Kadar Asam Urat Tikus (mg/dl)
Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan
Sehat 1,70 1,66
Kontrol 8,06 8,13
Allopurinol 7,96 2,05
Jus Buah Naga Merah 4 g 8,08 3,1
Jus Buah Naga Merah 8 g 8,05 2,48
Jus Buah Naga Merah 12 g 7,96 2,1
(Sumber : Data primer, 2016)
Hasil pengukuran kadar asam dengan jus buah naga merah
urat tikus wistar pada kelompok tidak menunjukkan penurunan
sehat rata-rata kadar asam urat dan cenderung meningkat. Hasil
sebelum (1,70 mg/dl) dan pengukuran kadar asam urat tikus
sesudah (1,66 mg/dl) perlakuan kelompok hiperurisemia sebelum
perlakuan dengan allopurinol terjadi kenaikan yang signifikan
dan jus buah naga merah 4 g, jus kadar asam urat pada kelompok
buah naga merah 8 g, dan jus tikus kontrol hiperurisemia.
buah naga merah 12 g Kelompok perlakuan
menunjukkan bahwa rata-rata dengan allopurinol menunjukkan
kadar asam urat tikus >3,0 mg/dl. bahwa ada perbedaan yang
Hasil pengukuran asam urat tikus signifikan (p=0,000) antara kadar
kelompok hiperurisemia setelah asam urat sebelum dan sesudah
perlakuan dengan allopurinol, perlakuan dengan allopurinol.
jus buah naga merah 4 g, jus buah Kelompok jus buah naga merah 4
naga merah 8 g, dan jus buah g, jus buah naga merah 8 g dan
naga merah 12 g menunjukkan jus buah naga merah 12 g
bahwa rata-rata kadar asam urat menunjukkan bahwa ada
tikus mengalami penurunan. perbedaan yang signifikan
Hasil pengukuran kadar asam (p=0,000) antara kadar asam urat
urat kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan
hiperurisemia menunjukkan dengan jus buah naga merah. Hal
bahwa rata-rata kadar asam urat tersebut dapat menunjukkan
tikus mengalami peningkatan. bahwa terdapat perbedaan rerata
Analisis dilanjutkan dengan kadar asam urat tikus
uji statistik Paired T-test untuk hiperurisemia sebelum dan
melihat beda kadar asam urat sesudah perlakuan dengan
tikus wistar hiperurisemia allopurinol maupun jus buah
sebelum dan setelah diberi naga merah. Kadar asam urat
perlakuan dengan allopurinol, kelompok perlakuan mengalami
jus buah naga merah 4 g, jus buah penurunan setelah diberikan jus
naga merah 8 g, dan jus buah buah naga merah.
naga merah 12 g. 5. Dosis Allopurinol dan Jus
Hasil analisis Paired T-test dapat dilihat Buah Naga Merah
pada tabel 2. Uji statistik Oneway Anova
KK Kelompok P dan Post hoc untuk melihat dosis
Kontrol 0,152
Allopurinol 0,000
mana yang berpengaruh pada
Jus buah naga merah 4 g 0,000 kadar asam urat tikus
Jus buah naga merah 8 g 0,000 hiperurisemia sesudah perlakuan
Jus buah naga merah 12 g 0,000 dengan allopurinol dan jus buah
(Sumber : Data primer, 2016) naga merah. Hasil uji Oneway
Hasil uji statistik Paired T-test Anova terhadap nilai kadar asam
pada kelompok kontrol urat tikus hiperurisemia setelah
hiperurisemia menunjukkan hasil perlakuan dengan jus buah naga
tidak signifkan (p=0,152). merah menunjukkan nilai
Kelompok kontrol hiperurisemia p=0,000 (signifikan). Hasil
memiliki hasil yang tidak Oneway Anova yang signifikan
signifkan karena pada pengukuran dilanjutkan dengan uji Post hoc
sebelum dan setelah perlakuan jus untuk melihat dosis jus buah naga
buah naga merah diketahui tidak merah yang paling berpengaruh.
Hasil uji Post hoc dosis jus buah naga merah yang paling berpengaruh
terhadap kadar asam urat tikus Wistar hiperurisemia dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Post hoc
Kelompok Rerata P
Kontrol dan Allopurinol 6,08 0,00
Kontrol dan Jus Buah Naga Merah 4 g 4,98 0,00
Kontrol dan Jus Buah Naga Merah 8 g 5,65 0,00
Kontrol dan Jus Buah Naga Merah 12 g 6,01 0,00
Jus Buah Naga Merah 4 g dan Allopurinol 1,01 0,00
Jus Buah Naga Merah 4 g dan Jus Buah Naga Merah 8 g 0,67 0,00
Jus Buah Naga Merah 4 g dan Jus Buah Naga Merah 12 g 1,03 0,00
Jus Buah Naga Merah 8 g dan Allopurinol 0,42 0,00
Jus Buah Naga Merah 8 g dan Jus Buah Naga Merah 12 g 0,35 0,00
Jus Buah Naga Merah 12 g dan Allopurinol 0,07 0,51
(Sumber : Data primer, 2016)
Hasil uji Post hoc sumber gugus ribosa, yaitu 5-
variasi kelompok perlakuan dengan phosphoribosyl-1- pirophosphat
taraf signifikansi 5% menunjukkan (PRPP) yang didapat dari ribose 5
bahwa perbandingan antara fosfat yang disintesis dengan ATP
kelompok perlakuan kontrol dengan dan merupakan sumber gugus
allopurinol, jus buah naga merah 4 ribosa. Reaksi pertama, PRPP
g, jus buah naga merah 8 g, jus buah bereaksi dengan glutamin
naga merah 12 g; jus buah naga membentuk fosforibosilamin yang
merah 4 g dengan allopurinol, jus mempunyai sembilan cincin purin.
buah naga merah 8 g, jus buah naga Reaksi ini dikatalisis oleh PRPP
merah 12 g; jus buah naga merah 8 glutamil amidotranferase, suatu
g dengan allopurinol, jus buah naga enzim yang dihambat oleh produk
merah 12 g; jus buah naga adalah IMP, AMP dan GMP. Ketiga
(p<0,05). Ini berarti ada perbedaan nukleotida ini juga menghambat
bermakna antar kelompok yang sintesis PRPP sehingga
diperbandingkan. memperlambat produksi
Sedangkan antara kelompok jus nukleotida purin dengan
buah naga merah 12 g dengan menurunkan kadar substrat
allopurinol menunjukkan hasil yang PRPP.14
sama-sama berpengaruh Inosine Monophospate
menurunkan asam urat. Ini berarti merupakan nukleotida purin
dari kelompok tersebut tidak pertama yang dibentuk dari gugus
terdapat perbedaan yang antara glisin dan mengandung basa
dosis 12 g dengan dosis allopurinol hipoxanthine. Inosine
sehingga dapat dikatakan efeknya Monophospate berfungsi sebagai
sebanding. titik cabang dari nukleotida adenin
dan guanin. Adenosine
B. Pembahasan Monophosphate berasal dari IMP
1. Asam Urat Tikus sebelum melalui penambahan sebuah gugus
Perlakuan Jus Buah Naga Merah. amino aspartat ke karbon enam
Sintesis asam urat dimulai cincin purin dalam reaksi yang
dari terbentuknya basa purin dari memerlukan GTP. Guanosine
Monophosphate berasal dari IMP Hasil tersebut dapat menunjukkan
melalui pemindahan satu gugus bahwa kelompok tikus perlakuan
amino dari amino glutamin ke mengalami hiperurisemia.
karbon dua cincin purin, reaksi ini Menurut konsep radikal
membutuhkan ATP. Adenosine bebas, radikal bebas juga dapat
Monophosphate mengalami diartikan sebagai molekul yang
deaminasi menjadi inosin, kemudian dihasilkan selama terjadi
IMP dan GMP mengalami metabolisme seluler normal, seperti
defosforilasi menjadi inosin dan radikal superoksida, hidroksil purin
guanosin. Basa hipoxanthine dan pirimidin.10-15 Radikal bebas
terbentuk dari IMP yang mengalami bersifat tidak stabil dan memiliki
defosforilasi dan diubah oleh reaktifitas yang tinggi karena
xhantine oxsidase menjadi xhantine kecenderungannya menarik
serta guanin akan mengalami elekkton dan mengubah suatu
deaminasi untuk menghasilkan molekul menjadi suatu radikal baru,
xhantine juga. Xhantine akan diubah karena hilangnya atau
oleh xhantine oxsidase menjadi bertambahnya satu elektron pada
asam urat.14 molekul tersebut.16 Radikal bebas
Pembentukan asam urat cenderung menangkap elektron dari
melalui proses degradasi purin molekul lain dan kemudian
terjadi perubahan hipoxanthine membuat senyawa baru yang tidak
menjadi asam urat yang dikatalisis normal yang akan menyebabkan
oleh enzim xhantine oxsidase dan reaksi berantai.17
melepaskan senyawa sampingan Asam urat diketahui
yaitu radikal bebas.9 berfungsi sebagai antioksidan dan
Pada penelitian ini hewan merupakan antioksidan yang
coba dikondisikan menjadi penting dalam plasma dengan
hiperurisemia pada kelompok kontribusi mencapai 60% dari
kontrol dan kelompok perlakuan. seluruh aktivitas pembersihan
Kelompok tikus kontrol dan radikal bebas dalam serum manusia.
kelompok tikus perlakuan yang Asam urat bekerja dengan
sudah dalam kondisi hiperurisemia berinteraksi dengan 10 sampai 15%
akan dilihat kadar asam uratnya. radikal hidroksil yang diproduksi
Kelompok tikus sehat memiliki rata- setiap hari dan dengan
rata hasil pengukuran kadar asam memusnahkan radikal peroksil dan
urat yaitu 1,70 mg/dl. Kelompok oksigen tunggal dengan efisien.
tikus kontrol dan kelompok tikus Asam urat merupakan salah satu
perlakuan memiliki rata-rata hasil antioksidan sekunder dalam tubuh,
pengukuran kadar asam urat >3,0 artinya dalam kadar normal asam
mg/dl yaitu kontrol (8,06 mg/dl), urat akan mampu menangkal radikal
allopurinol (7,96 mg/dl), jus buah bebas yang ada di dalam tubuh,
naga merah 4 g (8,08 mg/dl), jus namun dalam jumlah berlebihan
buah naga merah 8 g (8,05 mg/dl) akan memberikan efek negatif bagi
dan jus buah naga merah 12 g (7,96 tubuh.18
mg/dl).
2. Asam Urat Sesudah Perlakuan metabolisme menjadi oksipurinol
Allopurinol (alozantin) yang juga bekerja
Pada penelitian ini tikus sebagai penghambat enzim xantin
dikatakan hiperurisemia jika kadar oksidase. Mekanisme kerja senyawa
asam urat darahnya di atas 3,0 ini berdasarkan katabolisme purin
mg/dl. Hasil pengkondisian dan mengurangi produksi asam urat,
kelompok tikus kontrol, allopurinol, tanpa mengganggu biosintesa
20
jus buah naga merah 4 g, jus buah purin. Efek samping dari
naga merah 8 g dan jus buah naga allopurinol adalah rasa sakit,
merah 12 g dengan kalium oxonat leukopenia, gangguan
selama 7 hari menunjukkan bahwa gastrointestinal dan dapat
rata-rata kadar asam urat tikus ≥ 3,0 memberikan serangan akut pada
mg/dl. Selanjutnya tikus diberikan awal terapi.21
perlakuan dengan menggunakan Hasil penelitian menunjukkan
dosis allopurinol 5,4 mg/200kgBB rata-rata kadar asam urat tikus
tikus selama 28 hari. perlakuan setelah diberikan
Allopurinol termasuk golongan allopurinol mengalami penurunan.
obat Antiinflamasi Nonsteroid Rata-rata kadar asam urat tikus
(AINS) yang merupakan suatu setelah perlakuan yaitu 2,05 mg/dl
kelompok obat yang heterogen. (74 %).
Anti-inflamasi merupakan suatu 3. Asam Urat Tikus sesudah
respons protektif normal terhadap Perlakuan Jus Buah Naga Merah.
luka jaringan yang disebabkan oleh Vitamin yang paling dominan
trauma fisik, zat kimia yang dalam buah naga merah adalah
merusak, atau zat-zat vitamin C. Vitamin C yang
mikrobiologik. Inflamasi adalah terkandung dalam daging buah naga
usaha tubuh untuk menginaktivasi merah sangat mencukupi kebutuhan
atau merusak organisme yang perhari individu yaitu mencapai
menyerang, menghilangkan zat 540,27 mg/100 g.12 Pada penelitian
iritan , dan mengatur zat derajat ini menggunakan tiga dosis jus buah
perbaikan jaringan. Jika naga merah yaitu 4 gram, 8 gram
penyembuhan lengkap, proses dan 12 gram yang diberikan kepada
peradangan biasanya reda. Namun kelompok tikus hiperurisemia.
kadang-kadang inflamasi tidak bisa Penelitian menyatakan bahwa
dicetuskan oleh suatu zat yang tidak penurunan yang signifikan kadar
berbahaya seperti tepung sari, atau asam urat tikus hiperurisemia pada
oleh suatu respon imun.19 kelompok yang diberi diet jus buah
Allopurinol adalah obat yang naga merah dibanding kelompok
dapat menurunkan kadar asam urat kontrol.22
dalam darah. Allopurinol bekerja Hasil penelitian menunjukkan
dengan menghambat xantin rata-rata kadar asam urat tikus
oksidase yaitu enzim yang dapat perlakuan setelah diberikan buah
mengubah hipoxantin menjadi naga merah mengalami penurunan.
xantin, selanjutnya mengubah Rata-rata kadar asam urat tikus
xantin menjadi asam urat. Dalam setelah perlakuan jus buah naga
tubuh Alopurinol mengalami merah 4 g yaitu 3,1 mg/dl (61,6 %) ,
jus buah naga merah 8 g yaitu 2,48 4. Pengaruh Jus Buah Naga Merah
mg/dl (69,1 %) dan jus buah naga terhadap Asam Urat Tikus.
merah yaitu 2,1 mg/dl (74 %). Hasil pengukuran terhadap kadar
Pembentukan asam urat melalui asam urat setelah perlakuan dengan
proses degradasi purin terjadi jus buah naga merah menunjukkan
perubahan hipoxanthine menjadi terjadi penurunan kadar asam urat
asam urat yang dikatalisis oleh tikus hiperurisemia. Ketiga dosis jus
enzim xhantine oxsidase dan buah naga merah yang digunakan
melepaskan senyawa sampingan dapat berpengaruh terhadap kadar
yaitu radikal bebas.3 Antioksidan asam urat tikus Wistar
merupakan senyawa pemberi hiperurisemia.
elektron (electron donor) atau Buah Naga Merah juga
reduktan. Senyawa ini memiliki mengandung fitokimia yang baik
molekul kecil, tetapi mampu bagi tubuh, diantaranya flavonoid.
menginaktivasi berkembangnya Jenis flavonoid yang berperan dalam
reaksi oksidasi, dengan cara mekanisme penghambatan enzim
mencegah terbentuknya radikal. xantin oxidase adalah flavon dan
Antioksidan juga merupakan flavonol.26 Flavonoid menghambat
senyawa yang dapat menghambat kerja enzim yang terlibat dalam
reaksi oksidasi, dengan mengikat reaksi produksi anion superoksida,
radikal bebas dan molekul yang misalnya xantin oksidase dan
sangat reaktif. Akibatnya, protein kinase. Selain itu, flavonoid
kerusakan sel akan dihambat.23 juga mengikat logam kelumit yang
Antioksidan tersebut terdapat dalam terlibat dalam reaksi yang
makanan sehari-hari, seperti minyak menghasilkan radikal bebas.26
ikan, hati, jeruk, buah naga merah, Flavonoid yang dapat menurunkan
nanas, sayuran hijau dan berupa kadar asam urat darah. Flavonoid
vitamin (vitamin C, vitamin E), yang dapat menghambat xantin
mineral (zinc, selenium), beta oksidase yaitu kuersetin, kuersitin,
karoten, likopen, asam lemak, ALA miristin, dan mirisetin.28 Kuersetin
dan sejumlah senyawa lainnya.24 merupakan bioflavonoid yang selain
Bila jumlah senyawa oksigen reaktif menghambat kerja xantin oksidase
ini melebihi jumlah antioksidan dalam produksi asam urat juga
dalam tubuh, kelebihannya akan memiliki sifat antiradang.29
menyerang komponen lipid, protein, Beberapa golongan flavonol
maupun DNA. Hal ini meliputi jenis flavonol krisin,
mengakibatkan kerusakan- luteoloin, kaemferol, kuersetin,
kerusakan yang disebut stress mirisetin, dan isohamnetin memiliki
oksidatif.23 Antioksidan memiliki efek hambatan terhadap xantin
fungsi untuk menghentikan atau oksidase melalui inhibitor non
memutuskan reaksi berantai dari kompetitif. Inhibitor non kompetitif
radikal bebas yang terdapat di dalam yaitu antara substrat dan inhibitor
tubuh, sehingga dapat tidak berkompetisi dalam
menyelamatkan sel-sel tubuh dari memperebutkan sisi aktif enzim.
kerusakan akibat radikal bebas.25 Inhibitor dan substrat tidak memiliki
kemiripan struktur sehingga
inhibitor akan berikatan dengan g yaitu 74 %. Perlakuan kelompok
enzim diluar sisi aktifnya. Efek allopurinol memiliki pengaruh yang
penghambatan akan terjadi karena sama dengan dosis 12 gram terhadap
inhibitor berikatan dengan sisi penurunan kadar asam urat. Dapat
allosterik enzim, dan akan disimpulkan bahwa dosis 12 gram
mengubah bentuk sisi aktif enzim. sebanding dengan dosis obat
Pada inhibisi non kompetitif allopurinol 5,4 mg/200kgBB yang
inhibitor dapat membentuk ikatan diberikan untuk menurunkan kadar
dengan enzim dalam bentuk asam urat selama 28 hari.
bebasnya dan dapat membentuk
ikatan dengan kompleks enzim- PENUTUP
substrat.28 Berdasarkan penelitian diatas dapat
Kadar asam urat tikus Wistar disimpulkan bahwa Ada pengaruh
hiperurisemia mengalami pemberian jus buah naga merah dosis 4
penurunan dengan dosis 4 g gram, 8 gram dan 12 gram terhadap
dibandingkan kadar asam urat tikus penurunan kadar asam urat tikus
kontrol hiperurisemia yang perlakuan. Kadar asam urat tikus
cenderung meningkat. Pada perlakuan mengalami penurunan setelah
kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan jus buah naga merah
diberikan perlakuan untuk dosis 4 gram yaitu 3,1 mg/dl (61,6 %), 8
menurunkan kadar asam urat. Hasil gram yaitu 2,48 mg/dl (69,1 %), 12 gram
tersebut menunjukkan bahwa yaitu 2,1 mg/dl (74 %). Dosis 12 gram
dengan setengah dosis buah naga dapat menjadi alternatif sebagai
merah kebutuhan manusia sudah pengganti obat allopurinol 5,4
dapat menurunkan kadar asam urat. mg/200kgBB dalam menurunkan kadar
Kadar asam urat tikus Wistar asam urat yang diberikan selama 28 hari.
hiperurisemia mengalami
penurunan dengan dosis 8 g dan DAFTAR PUSTAKA
dosis 12 g. Penurunan kadar asam 1. Ramaiah, S. (2006). Diabetes. PT.
dosis 12 g lebih banyak Buana Populer.
dibandingkan 8 g dan dosis 4 g. 2. Cook N.C., dan Samman S. (2006).
Semakin banyak dosis yang Flavanoid, Chemistry, Metabolism,
diberikan, maka semakin besar Cardioprotective Effects, and Dietary
penurunan kadar asam urat tikus Source, Journal Nutritional
Wistar hiperurisemia. Biochemistry. Elseiver Science Inc.
Hasil penelitian dari New York, 7:66 – 76.
ketiga dosis yang digunakan, dosis 3. Oberley, T. D., Zheng,W., Szweda,
12 gram memiliki pengaruh paling L.I., and Oberley, L. W. (2000).
besar terhadap penurunan kadar Localization of Antioxidants Enzymes
asam urat. Rata- rata penurunan and Oxidative Damage Products in
kadar asam urat pada tikus Normal and Malignant Prostate
hiperurisemia yang diberikan Epithelium. The Prostate, 44 : 144-
perlakuan allopurinol yaitu 74 %, 155.
jus buah naga merah 4 g yaitu 61,6 4. Saraswati, Sylvia. (2009). Diet Sehat
%, jus buah naga merah 8 g yaitu Untuk penyakit Asam Urat, Diabetes,
69,1 % dan jus buah naga merah 12
Hipertensi, dan Stroke. Yogyakarta: polyrhizus) Memperbaiki Profil
A+Plus Books. Lipid Pada Tikus Wistar Jantan
5. Stahl, W., Sies, H. (2002). Carotenod (Rattus norvegicus) Dislipidemia”.
and Protection Againts Solar UV Tesis. Universitas Udayana.
Radiation. Skin Pharmacol Appl. J. 14. Dianati, N.A. (2015). Gout and
Phys. Skin, 15: 291-296. Hyperuricemia. Artikel Review, 4 (3)
6. Johnstone, A. (2005). Gout – The Januari, pp. 82-89.
Disease and Non‐Drug Treatment. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/in
Hospital Pharmacist, 12:391‐394 dex.php/majority/article/viewFile/55
7. Anggraini D. Ingrid, Suprijono A., 5/556, Accessed 05 Juli 2016
Wahyusetyaningrum S. 15. Pangkahila, W. (2011). Anti-Aging:
Ligiya.(2013). Mineral Tetap Muda dan Sehat. Jakarta:
8. Mahattanatawee K, Manthey JA, Penerbit Buku Kompas Media.
Luzio G, Talcott ST, Goodner K, 16. Pham-Huy, L.A.P., He, H., Pham-
Baldwin EA. (2006). Total Huy, C. (2008). Free Radicals,
Antioxidant Activity and Fiber Antioxidants in Disease and Health.
Content of Select Florida-grown International Journal Biomed
Tropical Fruits. Journal of Science, 4: 89-96.
Agricultural and Food Chemistry, 54 17. Kosasih E.N, dkk. (2004). Peran
(19): 7363-7355. Antioksidan pada Lanjut Usia.
9. Jafaar, Ridwan, Mahmod and Jakarta: Pusat Kajian Nasional
Vasudevan. (2009). Proximate Masalah Lansia.
Analysis of Dragon Fruit (Hylecereus 18. Johnson. 2003. Is There a
polyhizus). Am. J. App. Sci., 6 (7): Pathogenetic Role for Uric Acid in
1341-1346. Hypertension and Cardiovascular
10. Sulistyowati, Yeny. (2006). and Renal Disease. Hypertension,
Pengaruh Pemberian Likopen 2003: 11: 83-90
Terhadap Status Antioksidan 19. Katzung, B.G. (2002). Farmakologi
(Vitamin C, Vitamin E Dan Dasar dan Klinik. Edisi Pertama.
Gluthathion Peroksidase) Tikus Jakarta : Salemba Medika. pp : 487-
(Rattus Norvegicus Galur Sprague 493.
Dawley) Hiperkolesterolemik. Tesis. 20. Munaf, Syamsuir. (1994). Catatan
Universitas Diponegoro. Kuliah Farmakologi Bagian III.
11. Wolfram. (2007). Effects of Green Jakarta: EGC.
Tea and EGCG on Cardiovascular 21. Priyanto, (2008). Farmakoterapi dan
and Metabolism Helath. J. Am. Soc. Terminologi Medis. Jakarta:
Nutr.,10 (136) : 2512 – 251. Lembaga Studi dan Konsultasi
12. Norhayati. (2006). “Komposisi Farmakologi.
Kimia dan Aktivitas Antioksidan 22. Wahyuningsih. (2010). Pengaruh
Buah Pitaya Merah (Hylocereus sp.) Pemberian Ekstrak Herba Meniran
dan Kesan ke atas Paras Glukosa (Phyllanthus Niruri L.) Terhadap
dan Profil Lipid Tikus yang Diaruh Penurunan Kadar Asam Urat Darah
Hiperglisemia”. Tesis Master Sains. Tikus Putih Jantan Hiperurisemia.
Universiti Putra Malaysia. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
13. Indiasari, I. (2012). “Ekstrak Ethanol
Buah Naga Merah (Hylocereus
23. Winarsi, H. (2007). Antioksidan 27. Simamora, A. 2009. Flavonoid
Alami dan Radikal Bebas. Dalam Apel Dan Aktifitas
Yogyakarta: Kanisius. Antioksidannya. Jakarta: UKRIDA.
24. Stahl, W., Sies, H. (2002). 28. Nadinah. (2008). Kinetika inhibisi
Carotenod and Protection Againts ekstrak etanol seledri (Apium
Solar UV Radiation. Skin Pharmacol graveolens L.) dan fraksinya
Appl. J. Phys. Skin, 15: 291-296. terhadap enzim xantin oksidase serta
25. Hernani, R.M. (2005). Tanaman penentuan senyawa aktifnya (BAB
Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: II). Tesis, Institut Pertanian Bogor,
Penebar Swadaya. Bogor. Diakses 9 Juli 2016, dari
26. Cos, P., Ying, L., Calomme, M., Hu, http://repository.ipb.ac.id/bitstrea14
J.P., Cimanga, K., Poel V.B., Pieters, m/handle/123456789/10213/Bab%2
L., Vlietinck, A.J and Berghe, D.V. 0II%20 2008nad.pdf?sequence=7
(1998). Structure-Activity 29. Khomsan, A., & Harlinawati, Y.
Relationship and Clacification of (2008). Terapi jus untuk rematik dan
Flavonoids as Inhibitors of Xanthine asam urat. Jakarta: Puspa Swara. p. 8
Oxidase and Superoxide Scavengers,
J. Nat. Prod., 71-76, Vol. 61.

Anda mungkin juga menyukai