Nim : 20502244007
Kelas : A
Prodi : Pend.Teknik Elektronika
Antropologi pendidikan merupakan salah satu cabang divisi antropologi sebagaimana cabang
ilmu yang lain seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ragawi dan sebagainya.
Kontribusi tersebut berimplikasi pada kewenangan, tugas pendidik dalam membangun kepribadian individu
yang belajar sebagaimana yang diharapkan masyarakat.
1. Sekilas tentang antropologi dan sifat-sifat keilmuannya
Antropologi dan sosiologi sekilas hampir mirip namun berbeda, antropologi memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, sedangkan sosiologi menitikberatkan pada masyarakat
dan kehidupan sosialnya.
Secara garis besar sosiologi lebih banyak memfokuskan pada relasi-relasi sosial termasuk pada
masyarakat pendidikan sementara itu antropologi lebih banyak memfokuskan pada aspek kebudayaan
atau lebih tepatnya pada nilai-nilai budaya yang mendasari pendidikan atau nilai-nilai budaya yang
ditransformasikan secara sistematis, terprogram melalui proses belajar, sosialisasi, internalisasi atau
pembelajaran.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal
dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang
digunakan serupa, serta cara hidup yang sama. Masyarakat sederhana, primitif dengan kehidupan
tradisionalnya sering dikenal sebagai area pengamatan para antropolog. Pengertian Antropologi
menurut para ahli:
David Hunter, Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.
Koentjaraningrat. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya
dengan mempelajari aneka warna ,bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan
Rifhi Siddiq. Antropologi adalah ilmu yang mengkaji segala aspek yang terdapat pada manusia
yang terdiri dari berbagai macam konsepsi kebudayaan, tradisi, ilmu pengetahuan,
teknologi,norma, kelembagaan, seni, linguistik dan lambing
William A. Havilland. Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana Antropologi, yaitu sebuah ilmu yang
mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna
kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, pedidikan dan berbagai pengetahuan tentang
corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Dari berbagai pengertian di atas dapat dikatakan bahwa antropologi mempelajari manusia sebagai
makhluk biologis dan juga makhluk yang berbudaya.
Antropologi menggunakan setidaknya 3 sifat kajian dalam menekankan dan menjelaskan perbedaan
antara kelompok-kelompok manusia dalam perspektif material budaya, perilaku sosial, bahasa, dan
pandangan hidup (worldview).
Tiga sifat kerja ilmu antropologi dalam mengkaji, mendeskripsikan dan menganalisis perilaku
manusia dalam konteks sosial budaya masyarakat atau etnis tertentu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Komparatif, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan sebagai berkenaan atau
berdasarkan perbandingan.
2. Lintas budaya (cross cultural), artinya ilmu tersebut mendeskripsikan, mempelajari perilaku budaya
pada etnis-etnis tertentu yang memiliki latar sosial, budaya yang berbeda bahkan berlainan sama
sekali.
3. Holistik. sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan dengan konsep pengakuan bahwa
hal keseluruhan adalah sebuah kesatuan yang lebih penting daripada bagian-bagian yang
membentuknya.