Anda di halaman 1dari 31

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

DISUSUN OLEH :
REFA NURFARDHILA
ABSEN 26
XII MIPA 4

SMA NEGERI 4 CIREBON


TAHUN AJARAN 2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

Oleh :

Refa Nurfardhila

NIS. 192010287

Tugas fortopolio karya ilmiah ini telah diterima oleh pembimbing .

Dan menjadi syarat kelulusan

Di SMA Negeri 4 Cirebon

Cirebon, 2022

Disahkan oleh :

Guru Pembimbing

H. Ahmad Saepudin, M.Pd.

NIP. 196503121988111002

2
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawa ini :

Nama : Refa Nurfardhila

Kelas : XII MIPA 4

NIS : 192010287

Tahun Akademik : 2021/2022

Dengan ini saya menyatkan bahhwa isi karya tulis ilmiah dengan judul

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA


Ini adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dalam etika yang berlaku dalam tradisi keilmuan. Atas
pernyataan ini saya menerima tindakan/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian
ditemukan pelanggaran atas etika akademik dalam karya saya ini.

Yang Membuat Pernyatan

Refa Nurfardhila

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Sistem Pernafasan” dapat saya
selesaikan dengan baik. Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktik Tugas
Portofolio Kelulusan SMA Negeri 4 Cirebon. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan sehingga karya tulis ini dapat saya susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun media internet.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah kali ini, saya memperoleh banyak bimbingan,
petunjuk dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan kontribusi, Bapak H. Ahmad Saepudin,
M.Pd selaku guru mata pelajaran biologi yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan materi,
dan juga kepada teman-teman yang membantu penulis dalam berbagai hal.

Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih terdapat kekurangan,
diharapkan adanya saran demi penyempurnaan karya ini. Semoga karya ilmiah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang sistem pencernaan dan gangguan sistem
pencernaan yang terjadi pada manusia bagi pembaca dan masyarakat. Terima kasih.

Cirebon, 7 maret 2022

Refa Nurfardhila

4
UCAPAN TERIMAKASIH

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, cukup sulit bagi
saya untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh sebab itu saya mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Bapak H. Ahmad Saepudin, M.Pd selaku guru mata pelajaran biologi yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dukungan serta masukan kepada penulis.

2. Teristimewa kepada ibu saya serta keluarga besar di rumah yang selalu mendoakan dan
menjadi motivasi besar bagi penulis.

3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan, motivasi dan support saat saya
mengerjakan karya ilmiah ini.

4. Dan yang terakhir untuk diri saya sendiri yang mau mengesampingkan rasa masalah untuk
memprioritaskan tugas karya ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Cirebon, 7 Maret 2022

Refa Nurfardhila

5
DAFTAR ISI

Contents
3.1. LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................2
3.2. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.................................................................3
3.3. KATA PENGANTAR.........................................................................................................4
3.4. UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................................5
3.5. DAFTAR ISI........................................................................................................................6
3.6. DAFTAR TABEL................................................................................................................7
3.7. DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................8
3.8. DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................9
3.9. PENDAHULUAN..............................................................................................................10
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................10
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................10
1.3 BATASAN MASALAH...................................................................................................10
1.4 TUJUAN...........................................................................................................................11
1.5 MANFAAT.......................................................................................................................11
3.10.................................................................................................................. LLANDASAN TEORI
.............................................................................................................................................12
3.11................................................................................................ HHASIL DAN PEMBAHASAN
.............................................................................................................................................13
3.1 HASIL PENELITIAN...................................................................................................13
3.2 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN......................................................................14
3.12.................................................................................................... KESIMPULAN DAN SARAN
.............................................................................................................................................29
3.13................................................................................................................. DDAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................................................30

6
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Data Volume Respirasi XII MIPA 4.............................................................................13

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Struktur Organ Paru-Paru........................................................................................14


Gambar 3. 2 Mekansime Inspirasi & Ekspirasi.............................................................................15
Gambar 3. 3 Bagian-bagian Hidung...............................................................................................16
Gambar 3. 4 Laring Epiglotis.........................................................................................................19
Gambar 3. 5 Struktur Trakea..........................................................................................................20
Gambar 3. 6 Struktur Pada Bronkus...............................................................................................20
Gambar 3. 7 Bagian-Bagian Plumo................................................................................................22
Gambar 3. 8 Virus Influenza..........................................................................................................24
Gambar 3. 9 a)Plumo Normal & b)Plumo Penderita Pneumonia..................................................25
Gambar 3. 10 a)Plumo Penderita TBC & b)Bakteri Penyebab TBC............................................26

8
DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 5. 1 Data Penelitian Volume Paru-paru...............................................................................31


Tabel 5. 2 Volume Pada Pernafasan...............................................................................................31

9
PENDAHULUAN
4.1 LATAR BELAKANG
Bernafas merupakan aktifitas tubuh yang fundamental yang dilakukan oleh
organ-organ tubuh yang penting. Seperti yang kita tahu pernafasan adalah proses
untuk memenuhi kebutuhaan oksigen yang diperukan untuk mengubah sumber
energi manjadi energi dan membuang karbon dioksida sebagai sisa metabolisme
( Anatomi Tubuh Manusia ). Banyak penyakit yang menyerang sistem pernafasan
seperti pilek, bronkitis dan lain sabagainya.

Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar


proses metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau
pernapasan merupakan salah satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh
manusia. Sistem respirasi atau sistem pernapasan terdapat pada manuasia dan
hewan (seperti; insekta, ikan, amfibi dan burung). Sedangkan sistem pernapasan
pada manusia terjadi melalui saluran penghantar udara yaitu alat-alat pernapasan
yang terdapat dalam tubuh, dimana masing-masing alat pernapasan tersebut
memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang


digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan
umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-
paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai
jenis makhluk hidup. Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta
fungsinya, sebagian besar dari kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem
pernapasan tersebut.

4.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari karya tulis ini adalah
sebagai berikut.

1. Apa pengertian sistem pernapasan manusia?


2. Bagaiamana proses terjadinya pernafasan?
3. Apa saja organ-organ pernapasan manusia?
4. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?

4.3 BATASAN .MASALAH


Penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal, antara lain sebgai berikut

10
1. Sistem pernafasan yang dibahas hanya sistem pernafasan pada mansia.
2. Pembahsan spesifk mengenai pernafasan dada dan pernafasan perut.
3. Pembahasan mengenai organ-organ pada manusia.

4.4 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut.

1. Mengetahui dan memahami tentang sistem pernapasan pada manusia.


2. Mengetahui dan memahami tentang pernapasan dada dan perut.
3. Mengetahui dan memahami organ-organ pernapasan manusia beserta
mekanisme pernapasan pada manusia.

4.5 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut.

1. Agar siswa mampu memahami dan memantapkan pengetahuannya tentang


sistem pernafasan pada manusia
2. .Manfaat bagi pendidik atau guru adalah menjadi referensi baha ajar yang
sudah dimiliki dalam memberikan materi kepada siswa mengenai sistem
pernafasan.
3. Agar masyarakat dapat mengetahui tentang sistem pernafasan pada.
4. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan tentang materi sistem pernafasan
pada manusia umtuk diri penulis sendiri.
5. Dan terakhir, karya tulis ini diharapkan dapat mejadi sumbangan pemikiran dan
bahan acuan materi untuk guru, siswa, dan masyarakat yang ingin mengetahui
lebih lanjut tentang sistem pernafasan.

11
LANDASAN TEORI

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luaryang mengandung


oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari
oksidasi keluar dari tubuh.Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan
disebutekspirasi. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yangditarik dari udara
masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darahsecara osmosis. Seterusnya CO2 akan
dikeluarkan melalui traktusrespiratorius (jalan pernapasan) dan masuk ke dalam tubuh
melaluikapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung(atrium sinistra)
ke aorta seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), disini terjadi oksidasi (pembakaran).
Sebagai ampasnya dari pembakaranadalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah
vena masukke jantung (serambi kanan atau atrium dekstra) dan dari sini keluarmelalui arteri
pulmonalis ke jaringan paru-paru. Akhirnya dikeluarkanmenembus lapisan epitel dari alveoli.
Proses pengeluaran CO2 ini adalahsebagian dari sisa metabolism, sedangkan dari sisa metabolism
lainnyaakan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit (Syarifuddin,2006).

Pernapasan ialah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau
“pernapasan dalam” dan yang terjadi di dalam paru- paru bernama “pernapasan luar”. Udara
ditarik ke dalam paru-paru pada waktu menarik napas dan didorong keluar paru-paru pada
waktumenghembuskan napas. Udara masuk melalui jalan pernapasan. Fungsi paru-paru ialah
pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan
eksterna, oksigen dipungutmelalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, oksigem masuk
melaluitrakea dan pipa bronchial ke alveoli dan dapat erat berhubungan dengandarah di dalam
kapiler pulmonalis (Pearce, 2004).

12
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 HASIL PENELITIAN


Berikut adalah data hasil percobaan dari rekan kelas XII MIPA 4.

NAMA UM JK TB BB LINGKA KAPASITAS VITAL


UR R DADA SANTAI OLAHRA
GA
Aldhy 18 L 172 57 90 250 300
Arla 18 P 155 43 74 250 250
Fauzan 18 L 170 62 100 300 500
Andika 18 L 166 54 87 300 400
Anis 19 P 153 53 82 300 300
Gianina 18 P 152 52 80 250 250
Daffa 18 L 167 57 90 300 750
Naufal 18 L 169 55 89 250 350
Najma 19 P 161 43 78 300 500
Diffa 18 L 168 54 88 250 400
Tabel 3. 1 Data Volume Respirasi XII MIPA 4

Dalam kegiatan praktikum dengan bahasan respirasi kemarin, untuk


mengetahui kapasitas vital paru-paru manusia yang dilakukan dengan ,
meramerangkai alat spirometer sederhana yang tersusun dari botol besar yang diisi
air dan dihubungkan dengan selang kemudian dibalik lalu dimasukkan dalam bak
besar yang berisi air, kami memperoleh data kapasitas paru paru dari 10 probandus
yang melakukan percobaan sebesar 458mL. Jika dibandingkan dengan teori
kapasitas vital paru-paru manusia diketahui besarnya kurang le!ih 4600mL yang
diperoleh dari jumlah volume tidal, volume cadangan inspirasi dan volume
cadangan ekspirasi. Maka hasil percobaan yang telah dilakukan tidak
sesuaidengan teori. Hasil pengamatan ini salah karena data yang tertulis pada
pengamatan bukanlah kapasitas vital tetapi volume tidal manusia, yang mana
besar volume tidal manusia menurut teori adalah 500mL. Maka percoaan yang
telah dilakukan gagal.

Berdasarkan pengamatan terdapat perbedaan kapasitas paru-paru pada tiap


probandus, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat mempengaruhi
kapasitas vital paru-paru manusia, yaitu jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat
badan, lingkar dada dan aktivitas tiap probandus.

Hasil di atas berdasarkan enam faktor yang mempegaruhi kapasitas vital


paru-paru manusia. Menurut literature ada faktor lain yang mempengaruhi
kapasitas vital paru-paru manusia, yaitu suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuhnya
maka semakin tinggi pula frekuensinya.

13
4.7 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan
sebagai sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan
penggunaan energi yang ada di dalam tubuh. Ketika manusia bernapas, berarti
sedang terjadi proses masuknya oksigen ke dalam tubuh dan pelepasan
karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida
tersebut terjadi di dalam darah manusia. Manusia yang memiliki pernapasan yang
normal ditandai dengan bernapas sebanyak 12-20 kali dalam satu menit. Dalam
bernapas, umumnya manusia membutuhkan 300 liter oksigen dalam sehari. Jika
seseorang tersebut sedang mengerjakan pekerjaan berat seperti olahraga maka
kebutuhan oksigennya menjadi bertambah berkali kali lipat. Jumlah oksigen yang
diambil ini tergantung dari jenis aktivitas yang dilakukan, ukuran tubuh dan jenis
makanan yang dikonsumsi.

Umumnya, orang-orang yang melakukan aktivitas berat akan mengambil


oksigen lebih banyak dibanding orang yang melakukan aktivitas ringan. Orang
yang memiliki tubuh yang lebih besar juga membutuhkan oksigen yang lebih
banyak. Selain itu orang yang sering mengkonsumsi daging-dagingan akan
membutuhkan lebih banyak oksigen dibanding orang yang lebih sering
mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian.

Manusia bisa melakukan dua cara pernapasan yaitu menggunakan


pernapasan dada dan pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan alat atau
organ-organ pernapasan yang terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan paru-paru.

Gambar 3. 1 Struktur Organ Paru-Paru

Pada paru-paru yang normal, volume udara bisa mencapai 4500 cc.
Kapasitas ini biasa dikenal dengan kapasitas total. ketika proses pernapasan
berlangsung, kapasitas vital udara yang digunakan hanya sampai 3500 cc.
Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimal yang bisa dikeluarkan manusia
setelah paru-parunya terisi. Lalu ke mana sisa yang 1000 cc nya? 1000 cc yang
14
tersisa adalah sisa udara yang tidak bisa digunakan. Sisa udara tersebut akan
mengisi bagian paru-paru sebagai residu.

Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis di dalam


tubuh manusia. Bahkan ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan
menjadi dua yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah
di mana terjadinya pertukaran udara di dalam alveolus dengan darah yang berada
di dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam adalah di mana terjadinya
pernapasan antara darah yang ada di dalam kapiler dengan semua sel-sel yang ada
di dalam tubuh.

Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh setiap bernapas
disebut dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi
tubuh dan aktivitas yang dilakukan. Semakin bertambahnya usia, frekuensi
pernapasannya akan semakin rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh
oksigen dan produksi karbondioksida pada tubuh laki-laki lebih tinggi
dibandingkan pada tubuh perempuan.

Organ-organ pernapasan manusia memiliki fungsi untuk memasukan udara


yang mengandung oksigen dan mengeluarkannya dalam senyawa karbon dioksida
dan uap air. Selain untuk bernapas, sistem pernapasan manusia juga memiliki
fungsi untuk membuat suara. Berikut adalah beberapa fungsi sistem pernapasan
manusia antara lain :

1. Menghirup dan menghembuskan udara atau bernafas.


2. Pertukaran gas antara paru-paru dan aliran darah.
3. Pertukaran gas antara aliran darah dengan jaringan di dalam tubuh.
4. Menciptakan suara dan mencium bau. .

Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang-kempisnya paru-paru,


pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Gambar 3. 2 Mekansime Inspirasi & Ekspirasi


15
1. Pernafasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang
rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot antar tulang
rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk ke paru-paru.
b. Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar
tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil, akibatnya tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya oksigen keluar dari paru-paru.
2. Pernafasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot diafragma
sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan
tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
b. Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diafragma ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan
tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paru.

Berikut adalah organ dan bagian sistem pernapasan manusia antara

1. Hiung

Gambar 3. 3 Bagian-bagian Hidung

Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang


berfungsi menghirup udara pernapasan, menyaring udara,
menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi suara.
Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang
berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung
terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau.
Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di

16
ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai
pelembab rongga hidung.

Hidung merupakan alat pernapasan utama yang dilalui oleh


udara. Ujung hidung ditunjuang oleh tulang rawan dan pangkal hidung
ditunjang oleh tulang nasalis. Kedua tulang hidung menghubungkan
rongga hidung dengan atmosfer untuk mengambil udara. Rongga
hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut
kasar. Rambut-rambut kasar tersebut berfungsi menyaring debu-debu
kasar. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia
yang memiliki sel goblet. Sel goblet merupakan sel penghasil lendir
yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut
hidung. Dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indera pembau,
pada atap atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius yang
mengandung sel-sel pembau. Perjalanan udara memasuki paru-paru
dimulai ketika udara melewati lubang hidung.

Di lubang hidung, udara disaring oleh rambut-rambut di lubang


hidung. Udara juga menjadi lebih hangat ketika melewati rongga
hidung bagian dalam. Di rongga hidung bagian dalam, terdapat juga
ujung-ujung saraf yang dapat menangkap zat-zat kimia yang terkandung
dalam udara sehingga kita mengenal berbagai macam bau. Ujung-ujung
saraf penciuman tersebut kemudian akan mengirimkan impuls ke otak.

Rongga hidung disebut juga dengan kavum nasi. Rongga hidung


dibagi menjadi 2 bagian, kanan dan kiri di garis median oleh spetum
nasi yang sekaligus menjadi dinding medial dari rongga hidung.
Rongga hidung langsung berhubungan dengan udara yang tidak
bersih.oleh karena itu, rongga hidung dilengkapi dengan cilia/bulu-bulu
halus hidung yang berfungsi untuk menyaring kotoran supaya tidak ikut
mengalir ke paru-paru.

Proses mencium sesuatu pada hidung Pada saat kita bernapas,


zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia
yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir,
kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel
pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak dan akan diolah
sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.

Fungsi bagian-bagian indera pembau yaitu sebagai berikut.

a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara.


b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk ketika bernapas.

17
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan
sebagai indra pembau.
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada
dalam udara pernapasan.
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang
terdeteksi ke otak.

Hidung peka terhadap rangsang zat kimia dalam bentuk gas.


Dalam rongga hidung sebelah atas terdapat selaput lendir yang
didalamnya terdapat sel pembau. Pada sel pembau terdapat ujung saraf
pembau menuju otak. Pada setiap ujung sel pembau terdapat rambut
halus yang diliputi selaput lendir rongga hidung. Fungsi: melembabkan
rongga hidung. Sel sel pembau peka terhadap rangsang berupa zat
kimia atau gas.

2. Faring (Tenggorokan)
Udara yang masuk dari rongga hidung akan melewati
tenggorokan. Tenggorokan memiliki dua cabang saluran yaitu saluran
pernapasan dan saluran pencernaan yang terletak di bagian belakang.
Fungsi utama tenggorokan adalah menyediakan saluran untuk udara
yang masuk dan juga keluar. Di tenggorokan juga ada pita suara yang
berguna untuk menghasilkan suara. Jika ada udara yang masuk, maka
pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara.

Jika seseorang makan sambil berbicara hal itu bisa


membahayakan karena makanan bisa masuk ke saluran pernapasan
yang sedang terbuka. Meski begitu, saraf manusia bisa mengatur supaya
menelan, bernapas dan berbicara tidak terjadi dalam waktu yang
bersamaan. Jika hal ini sering dilakukan bisa menimbulkan gangguan
kesehatan.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untung merawat hidung
dan juga tenggorokan sebagai salah satu bagian dari proses pernapasan.
Cara merawatnya dapat Grameds pahami melalui buku Ayo Rawat
Telinga, Hidung, dan Tenggorokanmu.

3. Laring

Larings adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan


antara lintasan makanan dan lintasan udara. Laring terangkat dibawah
lidah saat menelan dan karenanya mencegah makanan masuk ke trakea.
Fungsi utama pada larings adalah untuk melindungi jalan napas atau
jalan udara dari farings ke saluran napas lainnya , namun juga sebagai
organ pembentuk suara atau menghasilkan sebagian besar suara yang
dipakai berbicara dan bernyanyi.

18
Larings ditunjang oleh tulang-tulang rawan, diantaranya yang
terpenting adalah tulang rawan tiroid (Adam’s apple), yang khas nyata
pada pria, namun kurang jelas pada wanita. Di bawah tulang rawan ini
terdapat tulang rawan krikoid, yang berhubungan dengan trakea.

Gambar 3. 4 Laring Epiglotis

Epiglotis terletak diatas seperti katup penutup. Epiglotis adalah


sekeping tulang rawan elastis yang menutupi lubang larings sewaktu
menelan dan terbuka kembali sesudahnya. Pada dasarnya, Larings
bertindak sebagai katup, menutup selama menelan unutk mencegah
aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam batang
tracheobronchial.

Mamalia menghasilkan getaran dari pita suara pada dasar


larings. Sumber utama suara manusia adalah getaran pita suara
(Frekuensi 50 Hertz adalah suara bas berat sampai 1700 Hz untuk
soprano tinggi). Selain pada frekuensi getaran, tinggi rendah suara
tergantung panjang dan tebalnya pita suara itu sendiri. Apabila pita
lebih panjang dan tebal pada pria menghasilkan suara lebih berat,
sedangkan pada wanita pita suara lebih pendek. Kemudian hasil akhir
suara ditentukan perubahan posisi bibir, lidah dan palatum molle.

Disamping fungsi dalam produksi suara, ada fungsi lain yang


lebih penting, yaitu Larings bertindak sebagai katup selama batuk,
penutupan pita suara selama batuk, memungkinkan terjadinya tekanan
yang sangat tinggi pada batang tracheobronchial saat otot-otot trorax
dan abdominal berkontraksi, dan pada saat pita suara terbuka, tekanan
yang tinggi ini menjadi penicu ekspirasi yang sangat kuat dalam
mendorong sekresi keluar.

4. Trakea (Batang tenggorokan)

Trakea (batang tenggorokan) adalah tuba yang panjangnya kira-


kira 9 cm. Trakea terletak dari laring dan terbifurkasi menjadi bronkus

19
utama pada mamalia, dan dari faring ke syring pada burung, yang
merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru. Trakea tersusun atas
enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang
berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakangnya
tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus. Hal
ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.

Gambar 3. 5 Struktur Trakea

Cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh jaringan fibrosa,


selain itu juga terdapat beberapa jaringan otot. Trakea dilapisi oleh
selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Silia-silia ini
bergerak ke atas ke arah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan
butir-butir halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup napas dapat
dikeluarkan. Di paru-paru trakea ini bercabang dua membentuk
bronkus.

Trakea berfungsi sebagai saluran udara pernafasan menuju ke


alveolus. Trakea merupakan organ tunggal di tengah yang memiliki
panjang rata- rata pada orang dewasa 11 cm.

5. Bronkua

Gambar 3. 6 Struktur Pada Bronkus

Bronkus yang terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian


kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan

20
trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu
berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru.

Trakea bercabang menjadi bronkus utama (primer) kiri dan


kanan. Bronkus kanan lebih pendek, lebih lebar, dan lebih vertikal
daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis dan
mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri disebut
bronkus lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing
dari yang kanan, dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di
belah menjadi beberapa cabang yang berjalan ke lobus atas dan bawah.

Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi


bronkus lobaris (sekunder) dan kemudian menjadi lobus segmentalis
(tersier). Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang
ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus
terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli
(kantong udara). Bronkhiolus terminalis memiliki diameter kurang lebih
1 mm. saluran ini disebut bronkiolus. Bronkiolus tidak diperkuat oleh
cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga
ukurannya dapat berubah. Bronkiolus memasuki lolubus pada bagian
puncaknya, bercabang lagi membentuk empat sampai tujuh bronkiolus
terminalis. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus
terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya
adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.

Alveolus adalah unit fungsional paru. Setiap paru mengandung


lebih dari 350 juta alveoli, masing-masing dikelilingi banyak kapiler
darah. Alveoli bentuknya peligonal atau heksagonal. Alveolus yaitu
tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius
(lintasan berdinding tipis dan pendek) yang terkadang memiliki kantong
udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya
dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir
paru-paru, asinus atau kadang disebut lobolus primer memiliki tangan
kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari
trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding
yang dinamakan pori-pori kohn.

6. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian


samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu:

a. paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus,


b. paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.

21
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut
pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga
dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura
parietalis).

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi


cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura
berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga
pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik,


dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis
dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran
gas. Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan
diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan
bronkus.

Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya


masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium
berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak
bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil
yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip
sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak
bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas
pernapasan.

Gambar 3. 7 Bagian-Bagian Plumo

22
Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah banyaknya jumlah respirasi (inspirasi
dan ekspirasi) setiap menit yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
posisi tubuh, kegiatan tubuh dan suhu tubuh. Umur. Semakin bertambahnya
umur, semakin rendah frekuensi pernapasannya karena energinya juga
semakin sedikit.

1) Jenis kelamin : frekuensi pernapasan laki – laki lebih banyak


daripada perempuan karena banyak beraktivitas, banyak
memerlukan energi dan proses metabolisme lebih tinggi.
2) Suhu tubuh : semakin tinggi suhu tubuh, semakin banyak
frekuensi pernapasannya karena proses metabolisme
meningkat dan diperlukan pasokan O2 lebih banyak.
3) Posisi tubuh : ketika berdiri, otot – otot berkontraksi
menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk tetap tegak
berdiri. Ketika duduk atau berbaring, beban berat tubuh
disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak
membutuhkan banyak energi dan frekuensi pernapasannya
rendah.
4) Aktivitas tubuh : semakin banyak aktivitas tubuh, semakin
banyak energi yang dibutuhkan sehingga membutuhkan
semakin banyak oksigen dan frekuensi pernapasan
meningkat.

VOLUME PERNAFASAN
Voloume udara yang digunakan dalam proses pernapasan
dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu volume tidal (500 mL),
volume cadangan ekspirasi (1500 mL), volume cadangan inspirasi (1500
mL) dan volume residu (1000 mL).

Volume tidal adalah volume udara yang keluar masuk paru – paru
saat tubuh melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal). Volume
cadangan ekspirasi adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkan
secara maksimal dari paru – paru setelah melakukan ekspirasi biasa.

Volume cadangan inspirasi adalah volume udara yang masih dapat


dimasukkan ke paru – paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume
residu adalah volume udara yang masih tersisa dalam paru – paru meskipun
telah melakukan ekspirasi secara maksimal.

23
Kapasitas total paru – paru adalah volume udara yang dapat
ditampung secara maksimal dalam paru – paru.

 Kapasitas vital paru – paru = total dari volume tidal +


volume cadangan ekspirasi + volume cadangan inspirasi.
 Volume kapasitas total = volume kapasitas vital paru – paru
+ volume residu.

Gangguan pada sistem pernapasan disebut juga Infeksi Saluran


Pernapasan Atas atau akut (ISPA) atau Upper Respiratory Tract Infect
(URI) merupakan penyakit yang diakibatkan adanya infeksi virus, bakteri
atau jamur pada sistem pernapasan bagian atas.

Gangguan pada sistem pernapasan atas yaitu Influenza, Tonsilitis,


Faringitis, Laringitis, Rhinitis dan Sinusitis. Infeksi virus, bakteri atau
jamur pada sistem pernapasan bagian bawah atau Lower Respiratory Tract
Infect (LRI) meliputi Pneumonia, Tuberculosis (TBC), Asma, Bronkitis
dan Kanker Paru – paru.

Berikut beberapa gangguan pada sistem pernafasan berserta upaya


pencegahannya.

 Influenza : penyakit yang disebabkan oleh virus influenza.


Gejalanya dapat berupa demam dengan >39°C, pilek,
bersin–bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot dan rongga
hidung gatal, hidung tersumbat, sulit bernapas. Penularannya
melalui udara yaitu ketika penderita batuk atau bersin-
bersin, virus keluar dari mulut dan menyebar ke udara.

Gambar 3. 8 Virus Influenza

Virus influenza juga dapat menular apabila seseorang


menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian
orang tersebut menyentuh mulut dan mata. Agar tidak

24
tertular virus, gunakan masker ketika berkendara dan rajin
cuci tangan dengan sebelum makan dan setelah beraktivitas.
 Tonsilitis (amandel) : tonsil berfungsi menyaring virus dan
bakteri yang masuk bersama makanan atau udara, jika
sistem imun lemah maka virus dan bakteri menginfeksi
tonsil menyebabkan tonsilitis. Gejalanya dapat berupa tonsil
meradang, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, sakit leher
atau telinga dan demam. Golongan virus yang menyebabkan
tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus, Influenza virus dan
Corona virus. Golongan bakteri yang menyebabkan
tonsilitis yaitu Streptococcus.
 Faringitis adalah infeksi pada faring yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur dan zat kimia yang dapat mengiritasi
jaringan faring. Virus yang dapat menyebabkan faringitis
yaitu Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Corona
virus. Bakteri yang menyebabkan faringitis yaitu
Streptococcus pyogenes.
 Pneumonioa : infeksi pada bronkiolus dan alveolus.
Penyebabnya yaitu infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit.
Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus
pneumoniae.

Gambar 3. 9 a)Plumo Normal & b)Plumo Penderita Pneumonia

Pada alveolus penderita terdapat cairan kental yang


mengganggu pertukaran gas. Gejala pneumonia yaitu
demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit dada,
kadang kesulitan bernapas. Pneumonia dapat ditularkan
melalui udara ketika penderita batuk atau bersin.
Penanganan pneumonia yaitu diberi antibiotik, obat pembuat
saluran napas lebar (bronkodilator), terapi oksigen dan
penyedotan cairan paru – paru.
 Tuberculosis (TBC) : disebabkan infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Ketika bakteri ini menginfeksi
paru – paru, memicu sistem imun untuk bergerak menuju

25
area yang terinfeksi dan segera memakan bakteri tersebut
agar tidak menyebar luas. Jika sistem imun lemah, bakteri
masuk ke sistem peredaran darah dan limfa untuk
menginfeksi organ lain.

Gambar 3. 10 a)Plumo Penderita TBC & b)Bakteri Penyebab TBC

Gejala TBC : mudah lelah, berat badan menurun drastis,


lesu, nafsu makan hilang, demam, berkeringat di malam
hari, sulit bernapas, sakit pada dada dan batuk berdarah.
 Asma : kelainan yang menyerang saluran pernapasan yang
disebabkan faktor lingkungan seperti masuknya zat pemicu
alergi (alergen) yang dapat berupa asap rokok, debu, bulu
hewan peliharaan dan sebagainya. Masuknya alergen
memicu tubuh menghasilkan senyawa kimia seperti
prostaglandin dan histamin yang menyebabkan penyempitan
saluran pernapasan. Penyempitan saluran pernapasan
membuat penderita kesulitan menghirup oksigen. Penderita
mengalami batuk, napas berbunyi, napas pendek dan sesak
napas. Sehingga penderita asma harus berhati – hati dan
menghindari benda yang dapat memicu asma.
 Kanker paru-paru : disebabkan pertumbuhan sel-sel yang
tidak terkendali (sel kanker) pada jaringan dalam paru-paru,
jika tidak segera ditangani akan menyebar ke jaringan di
sekitar paru-paru. Gejalanya yaitu batuk berdarah, berat
badan menurun drastis, napas pendek dan sakit pada bagian
dada. Sekitar 85% penderita kanker paru-paru disebabkan
oleh merokok dalam waktu lama dan 15% penderita bukan
perokok. Penyebab pada penderita bukan perokok yaitu
faktor keturunan dan lingkungan seperti menghirup debu
asbes dan udara terpolusi, serta perokok pasif.
 Bronkhitis merupakan gangguan pada cabang batang
tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita
mengalami demam dan menghasilkan lender yang menyubat
batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak
napas. Untuk menghindari infeksi, jauhkanlah berbagai
penyebab terjadinya radang tersebut. Misalnya merokok,
26
minuman beralkohol dan tidak menggunakan alat makan dan
minum bersama dengan yang sakit, kemudian cucilah tangan
setelah bersentuhan dengan seseorang yang terkena gejala
tersebut. Beberapa orang mengalami radang tenggorokan
akibat alergi terhadap debu, kurang istirahat, dsb.
 Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang
melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-
paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang
diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas.
Penderita mengalami batuk kronis, mengi, sesak dada,
mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis,
kehilangan nafsu makan dan berat, kelelahan. Cara
pencegahannya adalah jika penderita adalah perokok aktif,
berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari
penyakit ini, jika emfisema sudah menjalar, berhenti
merokok mencegah perkembangan penyakit. Pengobatan
didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya
ringan, sedang atau berat, perlakuan termasuk menggunakan
inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang
operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
 Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang
terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada
paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Pencegahannya adalah kadar serat dan debu asbes di
lingkungan kerja, para pekerja yang berhubungan dengan
Asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok dan memakai
pelindung saat berkerja seperti masker.
 Wajah adenoid (kesan wajah bodoh). Disebabkan adanya
penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar
limfa atau polip, pembengkakan ditekak atau amandel.
 Polip hidung adalah massa polypoidal yang timbul terutama
dari selaput lendir hidung dan sinus paranasal. Ketika baru
terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika
telah matang, bentuknya menyerupai buah anggur yang
berwarna keabu-abuan. Penderita biasanya mengeluhkan
hidung tersumbat, penurunan indra penciuman, dan
gangguan pernafasan. Akibatnya penderita bersuara sengau.
Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid
kadang bisa memperkecil ukuran polip hidung atau bahkan
menghilangkan polip. Operasi dilakukan jika polip
mengganggu pernafasan atau berhubungan dengan tumor.
 Sinusitis adalah peradangan pada rongga udara di dalam
saluran hidung. Sinusitis dapat disebabkan oleh infeksi,
27
tetapi juga dapat disebabkan oleh alergi dan iritasi kimia
atau partikel dari sinus.
 Renitis merupakan radang pada hidung. Gejala rinitis alergik
dapat dicetuskan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah
pajanan udara dingin, debu, uap, bau cat, polusi udara, tinta
cetak, bau masakan, bubuk detergen, serta bau minuman
beralkohol. Umumnya faktor pencetus ini berupa iritan non
spesifik.

Sebagai manusia yang ingin sehat sepanjang umurnya tentunya


harus tetap menjaga kesehatan organ-organ tubuhnya. Begitu juga pada
organ-organ pernapasan. Berikut adalah cara memelihara organ pernapasan.

1. Hindari merokok
2. Rajim berolahraga
3. Hindari paparan polusi
4. Hindari infeksi.

28
KESIMPULAN DAN SARAN

4.8 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari tinjauan teoritis pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Sistem pernapasan adalah pertukaran Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)


antara sel-sel tubuh serta lingkungan. sistem pernapasan terdiri atas pernapasan
Eksternal (luar) dan internal (dalam). Oksigen dari udara diambil dan
dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan. Karbondioksida (CO2) di
angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar
udara.
2. Sistem pernafasan memiliki fungsi :
 Fungsi utama yaitu untuk memungkinkan ambilan oksigen dari
udara kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas
dari dara ke udara bebas.
 Fungsi tambahan yaitu sebagai tempat menghasilkan suara, Meniup
(balon, kopi/the panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya),
Tertawa., Menangis, Bersin, Batuk, Homeostatis (pH darah), dan
Otot-otot pernapasan membantu kompresi abdomen
(miksi,defekasi,partus).
3. Sistem pernapasan terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam
tubuh atau melalui jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur
organ atau bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga
hidung, Farings (Rongga tekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang
tenggorok), Bronkus dan Paru-paru.
4. Pernapasan yang dilakukan menyediakan suplai udara segar secara terus
menerus ke dalam membran alveoli. Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu
inspirasi dan ekspirasi. Kedua fase ini sangat tergantung pada karakter paru dan
rongga thor.

4.9 SARAN
Sebaiknya kita semua senantiasa selalu menjaga oran-organ penafasan kita
karena di dalam organ tersebut banyak penyakit yang terkadang membahayakan
dan kita selaku orang yang mengerti sedikit dari bahaya tersebut sebaiknya kita
memberitahu kepada orang-orang awam yang tidak mengrti mengenai organ
pernafasan dan penyakit yang membahayakan dan senantiasa selalu menjaga
lingkungan dan menjaga gaya hidup kita.

29
DAFTAR PUSTAKA

Adi Santoso Agustinus, Dr. (1994). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Akademi Perawatan St.
Carolus, Jakarta.

Communication Limited, Cambridge. 1996. Anatomi dan Fisiologi Modul Swa- instruksional.
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Gramedia.com. 2021. Literasi Sistem Pernafasan Manusia. 5 Maret 2022,


https://wirahadie.com/sistem-pernapasan-manusia/amp/

Hallosehat.com. 2021. Sistem Pernafasan Manusi. 28 Februari 2022,


https://hellosehat.com/pernapasan/sistem-pernapasan-manusia/

Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta. Ganeca Exact.

Syaifuddin, Drs. H. (1997). Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.

Victor Moore Celon. (1991). Segi Praktis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

Wirahadie.com. 2021. Sistem Pernafasan Manusia. 3 Maret 2022, https://wirahadie.com/sistem-


pernapasan-manusia/amp/

30
LAMPIRAN

PADA PADA
WANITA PRIA
Volume Adalah volume udara yang tertinggal 1,1L 1,2L
residu dalam paru sesudah ekspirasi maksimal.
Tidal Volume Adalah volume udara yang masuk dan
keluar pada pernapasan biasa, sebanyak
0,5L setiap kali bernapas.
Inspiratory Adalah volume udara yang tersisa 1,9L 3,3L
reserve setelah inspirasi maksimal, selain tidal
volume volume.
Expiratory Adalah volume udara yang tersisa 0,7L 1,0L
reserve setelah ekspirasi maksimal, selain tidak
volume volume.
Tabel 5. 1 Data Penelitian Volume Paru-paru

Tabel 5. 2 Volume Pada Pernafasan

31

Anda mungkin juga menyukai