Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aska Khairani

Nim : 4211141008
Kelas : PSPB 21 D

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rekayasa hayati!.

Rekayasa hayati (Bio-engineering) adalah salah satu disiplin ilmu biologi dan
teknik yang dikemas dan diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis biosistem
untuk meningkatkan efisiensi fungsi dan manfaat biosistem untuk bioindustri
dengan memanfaatkan sumber daya hayati.

2. Deskripsikan dengan runtut dan jelas sejarah perkembangan rekayasa hayati!.

Berdasarkan definisi di atas sejarah Bio-engineering dimulai sebelum Perang


Dunia II, Bio-engineering baru saja mulai diakui sebagai cabang teknik, dan
merupakan konsep yang sangat baru bagi masyarakat pada saat itu. Pasca Perang
Dunia II, cabang ilmu ini mulai tumbuh lebih cepat, sebagian karena istilah
"bioteknologi" yang diciptakan oleh ilmuwan Inggris dan penyiar radio Heinz
Wolff pada tahun 1954 di British National Institute for Medical Research. Wolff
lulus pada tahun yang sama dan menjadi direktur Divisi Biological Engineering di
universitas tersebut. Ini adalah pertama kalinya Bio-engineering diakui sebagai
cabang ilmu sendiri di universitas.
Teknik elektro dianggap ikut mendukung perintisan sektor rekayasa ini karena
pekerjaannya dengan peralatan medis dan mesin. Ketika para insinyur dan
ilmuwan biologi mulai bekerja bersama, para insinyur mengakui masalah yang
para insinyur tidak cukup tahu yaitutentang biologi yang sebenarnya. Untuk
mengatasi masalah ini, insinyur yang ingin masuk ke Bio-engineeringlebih banyak
menghabiskan waktu dan studi mereka untuk memahami rincian dan proses yang
ada pada bidang biologi, psikologi, dan kedokteran, karenanya kemudian
ditawarkan cabang khusus yaitu Bio-engineering.
Istilah rekayasa hayati (Bio-engineering) juga dapat diterapkan untuk modifikasi
lingkungan seperti perlindungan tanah permukaan, stabilisasi lereng, aliran air dan
perlindungan garis pantai, penahan angin, hambatan vegetasi termasuk penghalang
kebisingan dan layar visual, dan peningkatan ekologis suatu daerah. Karena
disiplin ilmu lain juga menangani organisme hidup, istilah rekayasa biologi dapat
diterapkan secara lebih luas untuk memasukkan teknik pertanian.
Program studi rekayasa hayati (Bio-engineering)pertama kali dibuat di University
of California, San Diego pada tahun 1966, dan menjadi kurikulum rekayasa hayati
(Bio-engineering)pertama di Amerika Serikat. Baru kemudian menyusul program
ini diluncurkan di MIT dan Utah State University. Banyak jurusan teknik pertanian
lama di universitas-universitas di dunia telah mengubah diri mereka sebagai
menjadi rekayasa pertanian dan biologi atau rekayasa pertanian dan biosistem,
karena rekayasa hayati (Bio-engineering)secara keseluruhan menjadi bidang yang
berkembang pesat dengan kategorisasi fluida. Menurut Profesor Doug
Lauffenburger dari MITrekayasa hayati (Bio-engineering)memiliki basis luas yang
menerapkan prinsip-prinsip rekayasa untuk berbagai ukuran dan kompleksitas
sistem yang sangat besar. Sistem ini beragam mulai dari tingkat molekuler (biologi
molekuler, biokimia, mikrobiologi, farmakologi, kimia protein, sitologi,
imunologi, neurobiologi dan neurosains) hingga sistem seluler dan jaringan
(termasuk perangkat dan sensor), hingga keseluruhan organisme makroskopik
(tumbuhan, hewan), dan bahkan dapat menjangkau seluruh ekosistem.
Di Indonesia ITB menjadi satu-satunya universitas yang memiliki program studi
rekayasa hayati (Bio-engineering). Program Studi (Prodi) Sarjana Rekayasa Hayati
ITB diharapkan tidak saja dapat menjembatani bidang ilmu Teknik dan Biologi,
tapi juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana Rekayasa Hayati
(Bio-engineers) yang mampu mengaplikasikan dasar-dasar llmu Teknik dalam
pengembangan industri bioproduk dengan penekanan pada produk nabati.

3. Jelaskan kaitan rekayasa hayati (Bio-engineering) dalan revolusi industri 4.0

4. 1
rekayasa hayati tidak akan terpisahkan dengan adanya revolusi 4.0 yang mana
revolusi 4.0 merupakan revolusi industri tahap 4 yang menitikberatkan
perkembangan industri pada pemanfaatan sumber energi terbaharukan dari
sumber daya hayati, selain itu revolusi industri 4.0 dicirikan dengan menipisnya
batasan digital,fisik dan biologis,serta berkembangnya teknologi, infomasi dan
industri berbasis mesin untuk memenuhi kebutuhan manusia namun tetep
memelihara keberlangsungan dan cadangan energi masa depan dengan
memanfaatkan sumber daya hayati. Nah sesuai pengertian rekayasa hayati,
yangmana Rekayasa hayati merupakan ilmu yang mampu menjawab tantangan
pada era ini dimana dengan adanya rekayasa hayati yang mampu meningkatkan
efisiensi fungsi dan manfaat biosistem untuk bioindustri dengan memanfaatkan
sumber daya hayati akan menjawab tantangan kebutuhan manusia akan energi
terbaharukan.
5. 5
6. 6
4.  Uraikan peranan rekayasa hayati (Bio-engineering) bagi keanekaragaman hayati Indonesia

Rekayasa hayati memiliki peranan penting dalam keanekaragaman hayati di


Indonesia, dimana dengan adanya rekayasa hayati maka Indonesia yang
mempunyai tingkat keberagaman hayati terbesar kedua di dunia akan mampu
manfaatkan dan mengelola sumber daya hayati ini dengan lebih baik seperti halnya
negara maju lain yang telah mengembangkannya terlebih dahulu,sehingga
Indonesia tidak akan menjadi penonton atau pemeran pasif dalam pengembangan
IPTEK terutama dalam pengeksploran dan pengelolaan sumber daya alam maupun
hayati yang sangat melimpah.

Anda mungkin juga menyukai