Anda di halaman 1dari 5

Menjawab Persoalan Cybercrime Dalam Perkembangan Zaman di Era

Teknologi 4.0

Oleh
Teqwi Ghana P - 5118500139

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

Abstrak
Cybercrime merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan
komputer sebagai sarana / alat atau komputer sebagai objek. Cybercrime telah terbukti merugikan
komunitas global, sementara itu upaya untuk memberantas cybercrime masih terhambat oleh berbagai
faktor, oleh karena itu, diperlukan kebijakan hukum pidana terhadap penanggulangan cybercrime.
Dalam tulisan ini mencoba menjelaskan tentang cyber crime mulai dari karakteristik cybercrime,
jenis-jenis cybercrime, modus kejahatan , penyebab hingga penanggulangannya.
Kata Kunci : Cybercrime, Kejahatan Virtual, Penanggulangan Cybercrime

PENDAHULUAN meskipun tidak dapat berlaku untuk semua jenis


Perkembangan yang pesat dalam pemanfaatan kejahatan Cybercrime yang ada.
internet pada akhirnya mengundang terjadinya
kejahatan, yang lebih dikenal dengan nama Berdasarkan pada uraian pada latar belakang
Cybercrime. Cybercrime merupakan perkembangan masalah , maka dirumuskan permasalahan sebagai
dari computer crime. Cybercrime oleh kebanyakan berikut :
orang disebut sebagai meurpakan sebuah tindak 1) Apa itu Cybercrime?
kejahatan yang menggunakan alat-alat yang 2) Bagaimana caranya untuk menghadapi
canggih dimana si pelaku kejahatan adalah Cybercrime di era 4.0?
seseorang atau sekelompok orang yang ahli dalam 3) Apa penyebab terjadinya cybercrime dan
bidang komputer atau informatika yang bagaimana cara menanggulanginya?
memanfaatkan keahliannya untuk hal-hal yang
merugikan banyak orang. PEMBAHASAN
Pengertian dari Cybercrime itu sendiri adalah Pengertian Cybercrime
sebuah istilah yang digunakan secara luas untuk Untuk memudahkan pemahaman, berikut
menggambarkan tindakan kejahatan yang beberapa pendapat tentang apa yang dimaksud
menggunakan media komputer ataupun internet. dengan Cybercrime. Menurut Gregory (2005)
Dan tindakan-tindakan kejahatan tersebut pada Cybercrime adalah suatu bentuk kejahatan
beberapa negara di dunia dapat dikenai hukuman, virtual dengan memanfaatkan media komputer
sedangkan di negara-negara lainnya masih terjadi yang terhubung ke internet, dan mengekploitasi
perdebatan tentang bagaimana bentuk dan status komputer lain yang terhubung dengan internet
hukumnya.1 Dari pengertian tersebut, dapat diambil juga. Adanya lubang-lubang keamanan pada
kesimpulan bahwa cybercrime adalah sebuah sistem operasi menyebabkan kelemahan dan
tindakan yang memanfaatkan komputer atau terbukanya lubang yang dapat digunakan para
internet sebagai alat bantu dalam kejahatan. hacker, cracker dan script kiddies untuk
Indonesia menjadi sebagai salah satu negara menyusup ke dalam komputer tersebut.
yang juga tidak dapat lepas dari persoalan tersebut. Sedangkan menurut Kepolisian Inggris
Kerusakan yang disebabkan oleh Cybercrime sudah Tahir (2009) ”Cyber Crime adalah segala
tak terhitung lagi tetapi hukum yang secara khusus macam penggunaan jaringan komputer untuk
menangani Cybercrime di Indonesia belum tujuan kriminal dan atau kriminal berteknologi
sepenuhnya berjalan. Beberapa pasal Kitab tinggi dengan menyalahgunakan kemudahan
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dapat teknologi digital”. Menurut Tavani (Fajri, 2008)
digunakan untuk menjerat pelaku kejahatan yang definisi Cybercrime, yaitu ”kejahatan dimana
berhubungan dengan komputer atau internet, tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan
1
menggunakan teknologi cyber dan terjadi di
Arifah, D.A. 2011. Kasus Cybercrime Di dunia cyber”. Beberapa definisi lain seperti
Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE),
Vol. 18, No. 2, Hal. 185 – 195
yang terangkum dalam artikel Golose (2006)
antara lain menurut The U.S. Department of
Justice memberikan pengertian computer crime dunia maya di internet, memiliki karakteristik
sebagai:"…any illegal act requiring knowledge tersendiri yang berbeda dengan kedua model
of Computer technology for its diatas. Karakteristik unik dari kejahatan didunia
perpetration,investigation, or prosecution". maya tersebut antara lain menyangkut lima hal
Pengertian lainnya diberikan oleh Organization berikut :
of European Community Development, yaitu: a. Ruang lingkup kejahatan
"any illegal, unethical or nauthorized behavior b. Sifat kejahatan
relating to the automatic processing and/or the c. Pelaku kejahatan
transmission of data". Andi Hamzah d. Modus kejahatan
mengartikan Cybercrime sebagai kejahatan di e. Jenis-jenis kerugian yang ditimbulkan
bidang komputer secara umum sebagai Dari beberapa karakteristik diatas, maka
penggunaan komputer secara ilegal. cybercrime dapat diklasifikasikan menjadi :
Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime 1. Cyberpiracy
dapat dirumuskan sebagai perbuatan melawan Penggunaan teknologi komputer untuk
hukum yang dilakukan dengan memakai mencetak ulang software atau informasi, lalu
jaringan komputer sebagai sarana / alat atau mendistribusikan informasi atau software
komputer sebagai objek, baik untuk tersebut lewat teknologi komputer.
memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan 2. Cybertrespass
merugikan pihak lain. 2Untuk sebutan dari Penggunaan teknologi komputer untuk
pelaku cybercrime adalah hacker, Himanen meningkatkan akses pada sistem komputer
menyatakan bahwa hacker adalah seseorang suatu organisasi atau individu.
yang senang memprogram dan percaya bahwa 3. Cybervandalism
berbagi informasi adalah hal yang sangat Penggunaan teknologi komputer untuk
berharga, dan hacker adalah orang pintar dan membuat program yang menganggu proses
senang terhadap semua (Fajri, 2008). transmisi elektronik, dan menghancurkan data
Untuk istilah yang lain yaitu cracker, hacker komputer.
tidaklah sama seperti cracker. Hacker Jargon
File (Fajri, 2008) menyatakan bahwa cracker Jenis-Jenis Cybercrime
adalah orang yang merusak sistem keamanan, Permasalahan Jenis-jenis cybercrime
cracker biasanya kemudian melakukan berdasarkan motifnya dapat tebagi dalam
‘pencurian’ dan tindakan anarki, begitu mereka beberapa hal :
mendapat akses. Sehingga muncul istilah 1. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan
whitehat dan blackhat. Whitehat adalah hacker murni
yang lugu, dan blackhat adalah seperti yang Dimana orang yang melakukan kejahatan
disebutkan di atas sebagai cracker, namun yang dilakukan secara disengaja, dimana orang
demikian, orang lebih senang menyebutkan tersebut secara sengaja dan terencana untuk
hacker untuk whitehat dan blackhat, walaupun melakukan pengrusakkan, pencurian, tindakan
pengertiannya berbeda. anarkis, terhadap suatu sistem informasi atau
sistem komputer.
Karakteristik Cybercrime 2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-
Selama ini dalam kejahatan konvensional, abu
dikenal adanya dua jenis kejahatan sebagai Dimana kejahatan ini tidak jelas antara
berikut: kejahatan kriminal atau bukan karena dia
1. Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime) melakukan pembobolan tetapi tidak merusak,
Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan mencuri atau melakukan perbuatan anarkis
atau tindak kriminal yang dilakukan secara terhadap sistem informasi atau sistem komputer
konvensional seperti misalnya perampokan, tersebut.
pencurian, pembunuhan,dll. 3. Cybercrime yang menyerang individu
2. Kejahatan Kerah Putih (White Collar Kejahatan yang dilakukan terhadap orang
Crime) lain dengan motif dendam atau iseng yang
Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba
kelompok kejahatan, yakni kejahatan korporasi, ataupun mempermaikan seseorang untuk
kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh :
individu. Cybercrime sendiri sebagai kejahatan Pornografi, cyberstalking, dll
yang muncul sebagai akibat adanya komunitas 4. Cybercrime yang menyerang hak cipta
(Hak milik) Kejahatan yang dilakukan
2 terhadap hasil karya seseorang dengan motif
Murti, Harti. 2005. Cybercrime. Jurnal
Teknologi Informasi DINAMIK, Volume X, menggandakan, memasarkan, mengubah yang
No. 1, Hal. 37-40 bertujuan untuk kepentingan pribadi/umum
ataupun demi materi/nonmateri.
mestinya, atau berjalan sebagaimana yang
Modus Kejahatan Cybercrime dikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus
1. Unauthorized Access to Komputer Sistem setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku
and Service kejahatan tersebut menawarkan diri kepada
Kejahatan yang dilakukan dengan korban untuk memperbaiki data, program
memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem komputer atau sistem jaringan komputer yang
jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin telah disabotase tersebut, tentunya dengan
atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut
jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya sebagai cyberterrorism.
pelaku kejahatan (hacker) melakukannya 6. Offense against Intellectual Property
dengan maksud sabotase ataupun pencurian Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas
informasi penting dan rahasia. Namun begitu, Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain
ada juga yang melakukan hanya karena merasa di internet. Sebagai contoh adalah peniruan
tertantang untuk mencoba keahliannya tampilan pada web page suatu situs milik orang
menembus suatu sistem yang memiliki tingkat lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di
proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak internet yang ternyata merupakan rahasia
dengan berkembangnya teknologi dagang orang lain, dan sebagainya.
internet/intranet. 7. Infringements of Privacy
2. Illegal Contents Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi
Merupakan kejahatan dengan memasukkan seseorang yang merupakan hal yang sangat
data atau informasi ke internet tentang sesuatu pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat ditujukan terhadap keterangan pribadi
dianggap melanggar hukum atau mengganggu seseorang yang tersimpan pada formulir data
ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pribadi yang tersimpan secara computerized,
pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang yang apabila diketahui oleh orang lain maka
akan menghancurkan martabat atau harga diri dapat merugikan korban secara materil maupun
pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor
pornografi atau pemuatan suatu informasi yang PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan
merupakan rahasia negara, agitasi dan sebagainya.
propaganda untuk melawan pemerintahan yang 8. Cracking
sah, dan sebagainya. Kejahatan dengan menggunakan teknologi
3. Data Forgery komputer yang dilakukan untuk merusak sistem
Merupakan kejahatan dengan memalsukan keamaanan suatu system3
data pada dokumen-dokumen penting yang
tersimpan sebagai scriptless document melalui Penyebab terjadinya Cybercrime
internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada Dewasa ini kejahatan komputer kian marak,
dokumen-dokumen ecommerce dengan ada beberapa hal yang menyebabkan makin
membuat seolah-olah terjadi “salah ketik” yang maraknya kejahatan komputer atau cybercrime
pada akhirnya akan menguntungkan pelaku. diantaranya:
4. Cyber Espionage 1. Akses internet yang tidak terbatas
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan 2. Kelalaian pengguna computer
jaringan internet untuk melakukan kegiatan 3. Mudah dilakukan dan sullit untuk
mata-mata terhadap pihak lain, dengan melacaknya
memasuki sistem jaringan komputer (computer 4. Para pelaku umumnya orang yang
network sistem) pihak sasaran. Kejahatan ini mempunyai kecerdasan tinggi dan rasa ingin
biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang tahu yang besar
dokumen ataupun data-data pentingnya 5. Kurangnya pengetahuan tentang computer
tersimpan dalam suatu sistem yang 6. Pengetahuan teknis dan pengalaman para
terkomputerisasi. penyidik dalam menangani kasus-kasus
5. Cyber Sabotage and Extortion cybercrime masih terbatas
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat 7. Faktor sistem pembuktian yang menyulitkan
gangguan, perusakan atau penghancuran para penyidik.
terhadap suatu data, program komputer atau 8. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai
sistem jaringan komputer yang terhubung hukum
dengan internet. Biasanya kejahatan ini
3
dilakukan dengan menyusupkan suatu logic Saputra, Jummaidi. 2014. Mengenal dan
bomb, virus komputer ataupun suatu program Mengantisipasi Kegiatan Cybercrime pada
Aktifitas Online Sehari-Hari dalam Pendidikan,
tertentu, sehingga data, program computer atau Pemerintahan dan Industri dan Aspek Hukum
sistem jaringan komputer tidak dapat yang Berlaku. Banda Aceh.
digunakan, tidak berjalan sebagaimana
KUHP. Beberapa dasar hukum dalam KUHP
Penanggulangan Cyber Crime Di Era 4.0 yang digunakan oleh aparat penegak hukum
A. Penanggulangan secara Global antara lain Pasal 167 KUHP, Pasal 406 ayat (1)
Untuk menanggulangi kejahatan internet KUHP, Pasal 282 KUHP, Pasal 378 KUHP,
yang semakin meluas maka diperlukan suatu Pasal 112 KUHP, Pasal 362 KUHP, Pasal 372
kesadaran dari masing-masing negara akan KUHP.
bahaya penyalahgunaan internet. maka berikut Selain KUHP adapula UU yang berkaitan
adalah langkah ataupun cara penanggulangan dengan hal ini, yaitu UU No. 11 tahun 2008
secara global : tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
1. Modernisasi hukum pidana nasional berserta (UU ITE), akan tetapi Sejak ditetapkannya UU
hukum acaranya diselaraskan dengan No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
konvensi internasional yang terkait dengan Transaksi Elektronik pada 21 April 2008, telah
kejahatan tersebut. menimbulkan banyak korban dan menjadi
2. Peningkatan standar pengamanan sistem tersangka karena diduga melakukan tindak
jaringan komputer nasional sesuai dengan pidana yang diatur dalam UU ITE.
standar internasional. Para tersangka atau korban UU ITE tersebut
3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian merupakan pengguna internet aktif yang
aparat hukum mengenai upaya pencegahan, dituduh telah melakukan penghinaan atau
inventigasi, dan penuntutan perkara-perkara terkait dengan muatan penghinaan di internet.
yang berhubungan dengan cybercrime. Orang-orang yang dituduh berdasarkan UU ITE
4. Meningkatkan kesadaran warga negara tersebut kemungkinan seluruhnya akan terkena
mengenai bahaya cybercrime dan pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE
pentingnya pencegahan kejahatan tersebut. yakni dengan ancaman 6 tahun penjara dan
5. Meningkatkan kerja sama antar negara di denda 1 miliar rupiah. UU ITE dapat digunakan
bidang teknologi mengenai hokum untuk menghajar seluruh aktivitas di internet
pelanggaran cybercrime. tanpa terkecuali jurnalis atau bukan. Karena
Jadi Secara garis besar untuk rumusannya yang multitafsir.4
penanggulangan secara global diperlukan kerja
sama antara negara dan penerapan standarisasi PENUTUP
undang-undang Internasional untuk Kesimpulan
penanggulangan cybercrime. Berdasarkan uraian yang telah dibahas
dalam tulisan ini, maka dapat disimpulkan,
B. Penegakan Hukum Cybercrime merupakan kejahatan yang timbul
Penegakan hukum tentang cybercrime dari dampak negatif dari perkembangan
terutama di Indonesia sangatlah dipengaruhi internet. Sarana yang dipakai tidak hanya
oleh lima faktor yaitu Undang-Undang, komputer melainkan juga teknologi. lalu, motif
mentalitas aparat penegak hukum, perilaku untuk melakukan kejahatan ini dilakukan
masyarakat, sarana dan kultur. Hukum tidak dengan sengaja. Kejahatan ini muncul karena
bisa tegak dengan sendirinya selalu melibatkan adanya perkembangan zaman , karena semakin
manusia di dalamnya dan juga melibatkan berkembang zaman kejahatan juga semakin
tingkah laku manusia didalamnya. Hukum juga berkembang. Kejahatan ini bersifat maya
tidak bisa tegak dengan sendirinya tanpa adanya dimana si pelaku tidak tampak secara fisik.
penegak hukum.
Dengan seiringnya perkembangan zaman Saran
(4.0) dan perkembangan dunia kejahatan, Para pengguna teknologi informasi dan
khususnya perkembangan cybercrime yang komunikasi sebaiknya lebih hati-hati dalam
semakin mengkhawatirkan, penegak hokum melakukan komunikasi dengan orang yang
dituntut untuk bekerja keras karena penegak tidak dikenal dan jangan mudah mempercayai
hukum menjadi subjek utama yang berperang orang atau lembaga yang baru dikenal lewat
melawan cybercrime. Misalnya Resolusi PBB internet. Perlu adanya tindakan hukium yang
No. 5 tahun 1963 tentang upaya untuk tegas dari aparat penegak hokum agar dapat
memerangi kejahatan penyalahgunaan menimbulkan efek jera kepada pelaku tindakan
Teknologi Informasi pada tanggal 4 Desember cybercrime. Serta melakukan sosialisasi kepada
2001, memberikan indikasi bahwasanya ada masyarakat tentang cybercrime agar masyarakat
masalah internasional yang sangat serius, gawat
4
dan harus segera ditangani. Kitab Undang- Situmorang,E.L. 2014. Kajian Yuridis
undang Hukum Pidana (KUHP) masih Pembuktian Kejahatan Mayantara (Cybercrime)
dijadikan sebagai dasar hukum untuk menjaring Dalam Lingkup Transnasional. Medan :
Universitas Sumatera Utara.
cybercrime, khususnya jenis cybercrime yang
memenuhi unsur-unsur dalam pasal-pasal
lebih berhati-hati lagi dalam penggunaan Saputra, Jummaidi. 2014. Mengenal dan
teknologi dan berselancar di dunia maya. Mengantisipasi Kegiatan
Cybercrime pada Aktifitas Online
Sehari-Hari dalam Pendidikan,
Daftar Pustaka Pemerintahan dan Industri dan
Arifah, D.A. 2011. Kasus Cybercrime Aspek Hukum yang Berlaku.
Banda Aceh.
Di Indonesia. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE), Vol. 18, No. 2, Situmorang,E.L. 2014. Kajian Yuridis
Hal. 185 – 195 Pembuktian Kejahatan
Murti, Harti. 2005. Cybercrime. Jurnal Mayantara (Cybercrime) Dalam
Teknologi Informasi DINAMIK, Lingkup Transnasional. Medan :
Volume X, No. 1, Hal. 37-40 Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai