201302376
PENDAHULUAN
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 tahun 1999 limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun yang karena sifat atau konsentrasinya, baik secara langsung ataupun tidak
langsung dapat mencemarkan, merusak, atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Limbah B3 rumah
tangga merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh kegiatan
atau aktivitas sehari hari di lingkungan rumah tangga / domestik yang mengandung bahan
atau kemasan suatu jenis bahan berbahaya dan atau beracun. (Permen RI, 1999)
Beberapa contoh sampah B3 yang dihasilkan di rumahtangga antara lain sampah dari
baterai, lampu listrik, elektronik, kemasan pestisida, pemutih pakaian, pembersih lantai,
cat, kaleng bertekanan (aerosol), kemasan bahan bakar, sisa obat-obatan (farmasi),
termometer air raksa dan jarum suntik. Bahan-bahan yang terkandung di dalam SB3-RT
memiliki karakteristik yang dapat menimbulkan gangguan keselamatan dan kesehatan
manusia serta pencemaran lingkungan. Sampai saat ini, kuantitas dan karakteristik SB3-
RT yang dihasilkan di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah belum pernah dikaji dan
belum ada mekanisme pengelolaan sampah B3 rumahtangga.
Berdasarkan hasil penelitian dari Iswanto dkk, diketahui bahwa kuantitas SB3-RT
yang dihasilkan oleh 120 rumahtangga dengan jumlah jiwa 486 orang selama 30 hari
adalah sebanyak 568 item dan berat 35.544 g. Dari penelitian tersebut jumlah sampah B3
yang sering di kumpulkan pada rumahtangga adalah batu batrei. Jenis baterai yang
ditemukan dalam penelitian ini terdiri atas: 90,98% baterai rumah sekali pakai dengan tipe
AAA, AA, C, D, 9 Volt dan 12 Volt; 1,68% baterai kancing (button baterry); 7,38%
baterai isi ulang dan 0,82% bateri kendaraan bermotor (aki). Jenis baterai rumah sekali
pakai yang paling banyak adalah AA (45,08%) dengan kadar logam berat.
Kandungan logam berat pada pemeriksaan baterai AA dalam penelitian ini secara
umum lebih tinggi dibandingkan Almeida dkk., (2006), kecuali unsur Pb dan Zn memiliki
kandungan lebih rendah. Jenis unsur logam berat dengan konsentrasi tinggi yang
ditemukan di dalam baterai AA bekas adalah Zn (pada katoda yaitu 7.570,401 μg/g dan
pada anoda sebesar 1.717,903 μg/g), atau lebih rendah dibandingkan hasil pemeriksaan
yang dilakukan oleh Almeida dkk., (2006) yaitu pada bagian katoda 9.000 μg/g dan anoda
7,92.105 μg/g. Sementara kandungan Hg sama-sama tidak terdeteksi di dalam baterai AA
bekas. Baterai isi ulang mengandung Co, Cr, Ni, Zn, Al (Nnorom dan Osibanjo, 2009),
sedangkan baterai kancing mengandung Zn, Pb, Cd dan Hg (Anonim, 2014). Baterai
otomotif (lead-acid baterry) mengandung berbagai unsur logam berat antara lain Hg, Pb,
Cd, Cr, Zn dan Ni (Rina dan Wardani, 2005).
Salah satu upaya yang digalakkan pemerintah saat ini dalam mengatasi permasalahan
sampah adalah program bank sampah. Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan
untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah
yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke
tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan
yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar
lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
Bank sampah Prima merupakan salah satu bank sampah yang ada di kabupaten Kudus
khusunya di desa Kauman Ngembal Rejo kecamatan Bae. Bank sampah Prima sudah
berdiri sejak 3 tahun yang lalu. Pengelolaan sampah pada bank sampah tersebut melalui
proses pengumpulan, pemilhan, dan pengolahan. Pada proses pengolahan sampah yang
paling banyak diolah adalah sampah organik dan non organik. Sedangkan sampah B3
masih belum ada proses pengolahan hanya saja sampai pada tahap pengumpulan dan
pemilahan.
Oleh karena itu peniliti mengkaji karakteristik sampah B3 rumahtangga di bank
sampah Prima dan aliran materi SB3-RT serta potensi dampak kesehatan lingkungan yang
di timbulkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas maka diperoleh rumusan masalah adalah
bagaimana gambaran karakteristik sampah B3 yang ada di desa Ngembal Rejo ?
ORGANIK
KARAKTERISTIK BOD
SAMPAH AN ORGANIK
Berdasarkan
Jenis sampah sumbernya
B3
B3RT
Berdasarkan
akttifitas RT
Reduksi
Penyimpanan
Pengelolaan
Pengumpulan
sampah B3RT
Pengangkutan
Pemanfaatan
Pengolahan
Penimbunan
sampah B3.
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal .........di Desa Kauman Ngembal Rejo
Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanny (Sugiyono, 2003).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua sampah B3 di bank sampah Prima
Desa Kauman Ngembal Rejo RW 4 yang di kumpulkan setiap harinya.
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki populasi. Untuk tujuan generalisasi, maka sampel
harus dapat mewakili populasi (representatif). Sampel dikatakan representatif
apabila memenuhi kriteria: berasas probabilitas, besar sampel cukup, ciri populasi
terwakili dan variasi antar unit populasi dibuat sekecil mungkin (Hidayat, 2007).
Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sampah B3 yang
paling banyak dikumpulkan penduduk Desa Kauman Ngembal Rejo RW 4 yang
terdiri dari beberapa jenis sampah B3.
4.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunkan sebgai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu (Nursalam, 2011).
a. Spektrometer
b. Wawancara
c. Kamera
Kamera digunakan sebagai alat untuk dokumentasi proses penelitian.
d. Alat Tulis
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti dengan maksud
khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data
dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat
objek penelitian dilakukan.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan sumber data primer yang
diperoleh secara langsung pada tempat objek penelitian dilakukan.
1. (Editing) penyuntingan
2. (Coding) pemberian kode
3. (Input) pemasukan data
4. Tabulasi
5. Mendiskripsikan data
4.7.2 Analisa Data