A. LATAR BELAKANG
Seseorang bisa saja dikatakan sukses dengan mempunyai kecerdasan IQ
atau pengetahuan yang tinggi tapi jika tidak dibarengi dengan SQ atau kecerdasan
spiritual maka hidupnya tidak akan merasa tenang. Contoh yang bisa kita ambil
pada zaman sekarang ini yang sedang marak dalam pemerintahan ialah terjadinya
korupsi dimana-mana. Dimana orang yang melakukannya ialah orang-orang yang
memeiliki intelegensi/ kepintaran yang sangat tinggi, tapi dia masih saja bisa
melakukan korupsi. Mungkin itu dilakukan karena kurangnya iman atau tidak
dibarengi dengan sikap spiritual, atau dengan kata lain niat dan akhlak mereka itu
sangatlah buruk.
Bahkan menurut hasil sebuah penelitian, kunci terbesar suksesnya seseorang ialah
dia yang mempunyai EQ bagus harus dibarengi dengan SQ. Sekarang ini banyak
sekali orang yang di PHK itu bukan karena dia tidak mampu melakukan
pekerjaannya dengan baik tapi, itu lebih banyak dikarenakan dia tidak mempunyai
integritas, tidak jujur,tidak bertanggung jawab dan tidak amanah terhadap pekerjaan
yang dipercayakan kepadanya. Hal itu dikarenakan dia tidak mempunyai
keseimbangan antara kecerdsan IQ, EQ dan SQ. Ketiga kecerdasan ini harus
berjalan seimbang dan harus disinergikan terutama kecerdasan Spiritual (SQ)
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Mengingat begitu pentingnya Kecerdasan Spiritual pada diri kita, Berdasarkan
masalah diatas. Maka kiranya dianggap perlu penyusun menguraikan sedikit
tentang :
1. Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)
2. Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual (SQ)
3. Cara-cara untuk menguji Kecerdasan Spiritual peserta didik
4. Manfaat Kecerdasan Spiritual (SQ
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual terdiri dari dua kata yakni : Kecerdasan dan Spiritual. Kata
kecerdasan ini berasal dari kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
cerdas berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia untuk berfikir,
mengerti, tajam pikiran dan sempurna pertumbuhan tubuhnya. Kecerdasan dapat
diartikan pula sebagai Properti dari pikiran yang mencakup banyak kemampuan
mental yang terkait, seperti kapasitas untuk berpikir, merencanakan, memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan dan bahasa, dan belajar.
Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :
1. Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
2. Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan
yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan seseorang
untuk memahami dunia, berpikir rasional, dan menggunakan sumber-sumber
secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan. Ada juga yang berpendapat
bahwa pengertian kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk
melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir dengan cara
rasional. Selain itu, kecerdasan dapat juga diartikan sebagai kemampuan pribadi
untuk memahami, melakukan inovasi, dan memberikan solusi terhadap
masalah dalam berbagai situasi.
Gregory: Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan
masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan
budaya tertentu.
C. P. Chaplin: Kecerdasan adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru secara tepat dan efektif.
Anita E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi
baru atau lingkungan pada umumnya.
Sedangkan kata spiritual berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang
memberikan kehidupan atau vitalitas pada sebuah sistem. Spiritualitas juga
dipandang sebagai peningkatan kualitas hidup, baik dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat dan berorganisasi.
Pengertian kecerdasan spiritual berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia yaitu :
kecerdasan spiritual kecerdasan yg berkenaan dng hati dan kepedulian antarsesama
manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan adanya Tuhan
Yang Maha Esa
Menurut Zohar dan Marshall, penerjemah Helmy Mustofa (2005:25):
1. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang kita gunakan untuk membuat
kebaikan, kebenaran,keindahan, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari,
keluarga, organisasi, dan institusi.
2. Kecerdasan spiritual adalah cara kita menggunakan makna, nilai, tujuan, dan
motivasi itu dalam proses berpikir dan pengambilan keputusan.
Zohar dan Marshall yang dikutip oleh Abdul Wahib Hasan (2006:63) menyatakan
dengan kalimat: “By SQ, I mean the intelligence with which we address and solve
problems of meaning and value, the intelligence with which we can place our
actions and our lives in a wider, richer, meaning and-giving context, the
intelligence with we can assess that one course of action or one life-path is more
meaningful than other.”
Pendapat Zohar dan Marshall ini sejalan dengan Abdul wahid Hasan (2006:27)
yang mengemukakan bahwa: “Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang
digunakan untuk menyelesaikan permasahan hidup yang dihadapi, manusia dituntut
untuk kreatif mengubah penderitaan menjadi semangat (motivasi) hidup yang tinggi
sehingga penderitaan berubah menjadi kebahagiaan hidup. Manusia harus mampu
menemukan makna kehidupannya”.
Selanjutnya menurut Marsha Sinetar (2001:9) menyatakan: kecerdasan spiritual
adalah pikiran yang mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang lebih baik.
Aribowo dan Irianto (2003:xiv) menyatakan: kecerdasan spiritual berarti
kemampuan kita untuk dapat mengenal dan memahami diri kita sepenuhnya
sebagai makhluk spiritual maupun sebagai bagian dari alam semesta. Dengan
memiliki kecerdasan spiritual berarti kita memahami sepenuhnya makna dan
hakikat kehidupan yang kita jalani.
Pendapat lain dari Prof David Spiegel dikutip oleh Abdul Wahid Hasan (2006:42):
kecerdasan spiritual adalah pengingat yang lembut bahwa menjadi spiritual itu
cerdas. Kemudian pendapat Tanis Helliwell yang dikutip oleh Abdul Wahid
(2006:41): bahwa dengan memiliki SQ (spiritual quotient), tingkat kesuksesan
hidup seseorang dapat meningkat. Pendapat ini sejalan dengan Sukidi (2004:49)
yang menyatakan, kecerdasan spiritual dapat menimbulkan gagasan, energi, nilai,
visi dan dorongan sehingga kehidupan seseorang dapat lebih baik. Richard A.
Bowell (2006:18) menyatakan kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang
digunakan untuk mengembangkan tingkat diri dalam mencapai kesuksesan,
kesejahteraan dan menjadi lebih kreatif dalam hidup.
Melengkapi pembahasan pengertian tentang kecerdasan spiritual menurut Ary
Ginanjar Agustian (2004:57), kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk
memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-
langkah dan pemiran tauhidi (itegralistik) serta berprinsip karena Allah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan yang dimiliki setiap manusia untuk dapat memberikan
makna, nilai dan tujuan dalam hidupnya serta meningkatkan motivasi dalam bekerja
sehingga selalu bersemangat karena tidak didasarkan rasa keterpaksaan melainkan
suatu ibadah hanya semata-mata untuk mengabdikan diri kepada sang pencipta .
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan
spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap jujur, penuh energi, memiliki
motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh curiga, terbuka menerima hal-hal baru,
senang belajar, mudah memaafkan, tidak mendendam, berani mencoba hal-hal baru
serta tidak mudah putus asa jika mengalami atau menghadapi kegagalan dalam
kehidupan berkeluarga dan berorganisasi.
Pendapat ini sejalan dengan Prof. Dr. Khalil Khavari dikutip Abdul Wahid
(2006:85-91) adalah sebagai berikut:
1. Mulailah dengan banyak merenungkan secara mendalam persoalan-persoalan
hidup yang terbaik, baik di dalam diri sendiri, termasuk yang terjadi di luar diri
sendiri. Perenungan bisa dilakukan di tempat-tempat sunyi sehingga lebih
memungkinkan kepada otak untuk bekerja secara efektif dan maksimal.
2. Melihat kenyataan-kenyataan hidup secara utuh dan menyeluruh. Adapun yang
dialami baik kesedihan dan penderitaan haruslah diletakkan dalam bingkai yang
lebih bermakna. Dengan demikian jika datang penderitaan. Kita akan melewati
dengan ketenangan dan kesebaran.
3. Mengenali motif diri, motif atau tujuan yang kuat akan memiliki implikasi yang
kuat bagi seseorang dalam mengarungi kehidupan, sebab motif merupakan energi
yang sangat luar biasa yang menggerakkan potensi diri.
Menurut Sukidi (2004:28-29) manfaat kecerdasan spiritual ditinjau dari dua sisi:
Kecerdasan spiritual mengambil metode vertikal, bagaimana kecerdasan spiritual
bisa mendidik hati kita untuk menjalin hubungna atas kehadirat Tuhan. Dengan
berzikir atau berdoa menjadikan diri lebih tenang.
Kecerdasan spiritual mengambil metode horizontal, dimana kecerdasan spiritual
mendidik hati kita di dalam budi pekerti yangbaik. Di tengah arus demoralisasi
perilaku manusia akhir-akhir ini, seperti sikap destruktif dan masifikasi kekerasan
secara kolektif, kecerdasan spiritual tidak saja efektif untuk mengobati perilaku
manusia yang destruktif seperti itu, tetapi juga menjadi petunjuk (guidance)
manusia untuk menapaki hidup secara baik dan sopan.
Dari manfaat kecerdasan spiritual tersebut dapatlah dirinci sabagai berikut:
o Menjadi lebih bijaksana.
o Memiliki motivasi kerja yang tinggi.
o Memiliki tanggung jawab yang baik.
o Memiliki rasa keadilan dan tidak egois.
o Memiliki kedisiplinan yang baik.
• Bersifat integritas.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka kami menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang dimiliki setiap manusia untuk
dapat memberikan makna, nilai dan tujuan dalam hidupnya serta meningkatkan
motivasi dalam bekerja sehingga selalu bersemangat karena tidak didasarkan rasa
keterpaksaan melainkan karena ibadah yang hanya semata-mata untuk
mengabdikan diri kepada sang pencipta .
2. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan
spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap jujur, penuh energi, memiliki
motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh curiga, terbuka menerima hal-hal baru,
senang belajar, mudah memaafkan, tidak mendendam, berani mencoba hal-hal baru
serta tidak mudah putus asa jika mengalami atau menghadapi kegagalan dalam
kehidupan berkeluarga dan berorganisasi.
3. Cara mengasah Kecerdasan Spiritual (SQ) dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara tergantung kitanya. Tapi, satu yang pasti Kecerdasan Spiritual (SQ) harus
dilatih / diasah supaya otak kita tetap bisa digunakan. Kalo diibaratkan barang Otak
kita itu harus seperti pisau makin diasah maka akan semakin tajam.
4. Kecerdasan Spiritual (SQ) harus kita manfaatkan seoptimal mungkin supaya kita
menjadi manusia yang lebih bijak lagi.
Daftar pustaka
http://sambasalim.com
http://lidawati.com/kecerdasan-spiritual/
http://www.artikelterapi.com/definisi_kecerdasan.htm:
http://kamusbahasaindonesia.org/spiritual/mirip#ixzz3IldLMJF8
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2010/01/kecerdasan-spiritual.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenis-
kecerdasan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan#Menurut_Howard_Gardner
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_spiritual
http://rachmatsoegiharto.blogspot.com/2013/04/ciri-ciri-orang-yamg-cerdas-
spiritual.html
http://icaraku.blogspot.com/2013/06/cara-meningkatkan-kecerdasan-spiritual.html