Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

MODUL VI

IDENTIFIKASI GUGUS STEROID

Nama Dosen : Nurma Angeliani K, S.Si


Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2021

Disusun oleh : Kelompok 5

1. Rico E Nandarianto (20032006)

2. Devi Juniar Nur Fatmawati (20032037)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI

BOGOR

2021
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................... 2

1.1 Tujuan Praktikum ........................................................... 2

1.2 Dasar Teori ..................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 4

2.1 Pengertian Steroid ........................................................... 4

2.1.2 Sumber Steroid ............................................................ 4

2.2 Reagent Naftol-Asam sulfat ............................................. 5

2.2.1 Pembuatan Reagent Naftol-Asam sulfat ........................ 5

BAB 3 PROSEDUR KERJA .................................................... 6

3.1 Alat dan Bahan ............................................................... 6

3.2 Metode Kerja ................................................................... 7

BAB 4 DATA PENGAMATAN .................................................. 8

BAB 5 PEMBAHASAN ............................................................ 9

BAB 6 SIMPULAN .................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 12

LAMPIRAN ............................................................................ 13

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat mengetahui identifikasi khusus gugus


steroid dengan reagent naftol-asam sulfat
2. Mahasiswa dapat menganalisis jenis obat yang
mengandung gugus steroid

1.2 Dasar Teori

Steroid adalah senyawa organic lemak sterol tidak


terhidrolisis yang dapat dihasilkan dari reaksi penurunan dari
terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa
yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh
(bahasa inggris : saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2
cyclopentanoperhydrophenantherene) dengan 17 atom karbon dan
4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid misalnya
kolesterol, ergosterol, progesterone, dan estrogen. Pada umumnya
steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga
cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis
steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus
fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi
tiap-tiap cincin

2
Berbagai warna yang diperoleh dari uji struktur steroid,
respon positif uji ini dikombinasikan juga dengan hasil positif pada
uji asam sulfat yang menunjukkan adanya steroid.

Senyawa lain selain steroid yang memberika warna pada uji


ini yaitu termasuk kloral hidrat dan kloramfenikol memberikan
warna coklat-kuning dan pada asam tatrat berwarna hijau.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Steroid

Steroid merupakan golongan senyawa yang sebagian besar


bersifat nonpolar maka ektraksinya biasanya juga menggunakan
pelarut nonpolar misalnya n-heksana atau petrelium eter. Dapat
juga di gunakan pelarut etanol atau methanol terlebih dahulu
sebagai pelarut universal kemudian setelah diperoleh ekstraksi
partisis menggunakan pelarut nonpolar. Jika yang akan di isolasi
adalah senyawa steroid yang dterikat dengan gugus gula, maka
ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut semipolar atau
bahkan pelarut polar tergantung pada gugus gula yang terikat.
Ekstraksi juga dapat di lakukan baik dengan pemanasan
(soxhletasi) maupun tanpa pemanasan (maserasi) pada suhu
kamar.

2.1.2 Sumber Steroid

Berdasarkan sumbernya steroid dibedakan atas steroid


sisntetis dan alami. Steroid sintetis yang umum digunakan adalah
glukokortikosteroid, estrogen, metilprednisolon, kortikosteroid,
androgen, squalamine dan hydrocortisone. Senyawa ini juga
digunakan untuk pengobatan penyakit akibat kelebihan atau
kekurangan hormon, penyakit berbahaya serta penyakit lainnya
seperti radang sendi dan alergi (Bhawani dkk, 2011)

4
Steroid tumbuhan yang telah lama dikenal adalah
campesterol, stigmasterol dan β-sitosterol. Sterol ini menunjukkan
efek menurunkan kolesterol dan antikarsinogenik. Efek
antiangiogenik diduga melibatkan aksi senyawa tersebut sebagai
antikanker (Choi dkk, 2007).

2.2 Reagen Naftol-Asam Sulfat

Naftol adalah salah satu dari dua alkohol monohidrat kristal


, berasal dari naftalena dan milik keluarga fenol. Ada isomer
posisi; alpha-naftol (juga disebut 1-naftol) adalah 1-
hidroksinaftalena dan beta-naftol (juga disebut 2-naftol) adalah 2
hydroxynaphthalene. Senyawa ini memiliki aplikasi luasdalam
pembuatan pewarna, pigmen, pemutih fluorescent, agen
penyamakan, antioksidan, dan antiseptik

2.2.1 Pembuatan Reagen Naftol-Asam Sulfat

Campurkan 1 gram β-naftol dengan 40 mL dengan asam


sulfat pekat kemudian dipanaskan di atas penangas air dengan
sesekali diaduk sampai sampel β-naftol larut seluruhnya

5
BAB 3

PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

1. Gelas piala 100 mL dan 250 mL


2. Penangas uap
3. Tabung reaksi
4. Rak tabung reaksi
5. Kaki tiga dan Kasa asbes
6. Lampu spirtus
7. Spatula

Bahan yang digunakan :

1. 2-Naftol atau β-naftol


2. Asam sulfat pekat
3. Kertas saring
4. Sampel obat (Digoksin, EE-Levo, Prednisolon,
Dexametasone, Betamethasone)
5. Aquadest

6
3.2 Metode Kerja

A. Pembuatan Reagent Naftol-Asam Sulfat

1. Campurkan 1 gram β-naftol dengan 40 mL dengan asam


sulfat pekat
2. Kemudian dipanaskan di atas penangas air dengan sesekali
diaduk sampai sampel β-naftol larut seluruhnya

B. Identifikasi Gugus Steroid

1. Haluskan sampel obat (Digoksin, EE-Levo, Prednisolon,


Dexametasone, Betamethasone) hingga halus
2. Ambil sedikit sampel dengan menggunakan spatula dan
masukkan ke dalam tabung reaksi
3. Campurkan sampel obat dengan 1 mL reagent Naftol-asam
sulfat kemudiakan dipanaskan diatas penangas air selama
2 menit dan catat warna yang dihasilkan
4. Kemudian dinginkan dan tambahkan 1 mL aquadest dan
catat kembali warna yang dihasilkan

7
BAB 4

DATA PENGAMATAN

4.1 Data Pengamatan

Perubahan warna
Sampel
(+) 1 ml Reagent Naftol- (+) 1 ml Aquadest
Asam Sulfat
Digoxin Ungu pekat Coklat pekat
Dexametason Ungu pekat Coklat
Betametason Biru pekat Coklat terang
Prednison Ungu pekat Coklat pekat
EE-Levo Ungu pekat kehijauan Coklat

8
BAB 5

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk dapat mengetahui


identifikasi khusus gugus steroid dengan reagent naftol-asam
sulfat dan dapat menganalisis jenis obat yang mengandung gugus
steroid

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak


terhidrolisis yang dapat dihasilkan dari reaksi penurunan dari
terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa
yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh dengan 17
atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan
steroid misalnya kolesterol, ergosterol, progesterone, dan estrogen.
Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid
mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang
membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak
pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan
tahap oksidasi tiap-tiap cincin

Berdasarkan hasil praktikum sampel obat setelah


ditambahkan reagent 1ml dan 1ml air suling menghasilkan warna
yang berbeda-beda. Pada sampel Digoxin setelah ditambahkan 1ml
reagent menghasilkan warna ungu pekat dan selanjutnya
ditambahkan 1ml air suling menghasilkan warna coklat pekat,
pada sampel Dexametason ditambahkan 1ml reagent
menghasilkan warna ungu pekat dan selanjutnya ditambahan 1ml
air suling menghasilkan warna coklat.

9
Pada sampel Betametason ditambahkan 1ml reagent
menghasilkan warna biru pekat setelah itu ditambahkan 1ml air
suling menghasilkan warna cokelat terang, pada sampel
Prednisone ditambah dengan 1ml reagent menghasilkan warna
ungu pekat dan selanjutnya ditambahkan 1ml air suling
menghasilkan warna coklat pekat, pada sampel EE-Levo
ditambahkan dengan 1ml reagent menghasilkan warna ungu pekat
kehijuan dan setelah ditambahkan dengan 1ml air suling
menghasilkan warna coklat. Pada percobaan diatas perubahan
warna ini menunjukan hasil positif pada uji asam sulfat yang
menunjukan adanya steroid.

10
BAB 6

SIMPULAN

Untuk menguji gugus steroid dalam sampel obat dapat


dilakukan dengan menggunakan reagent naftol-asam sulfat

Untuk pembuatan Reagent naftol-asam sulfat dilakukan


dengan cara mencampurkan 1 gram β-naftol dengan 40 mL
dengan asam sulfat pekat kemudian dipanaskan di atas penangas
air dengan sesekali diaduk sampai sampel β-naftol larut
seluruhnya

Pada percobaan sampel obat (Digoxin, Dexametason,


Betametason, Prednison, dan EE-Levo) + 1ml aquadest percobaan
Digoxin menghasilkan warna coklat, percobaan Dexametason
menghasilkan warna coklat pekat, Betametason menghasilkan
warna coklat terang, Prednison menghasilkan warna coklat pekat
dan EE-Levo menghasilkan warna coklat ini menunjukan hasil
positif pada uji asam sulfat yang menunjukan adanya steroid.

11
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Kimia Farmasi I Program Studi D3 Farmasi


STTIF Bogor

(Bhawani dkk, 2011)

(Choi dkk, 2007)

12
Lampiran

( Sampel obat + reagent Naftol-asam sulfat )

( Sampel obat + reagent Naftol-asam sulfat + aquadest )

13
( Hasil sampel setelah ditambahkan reagent Naftol-asam sulfat dan
aquadest )

14

Anda mungkin juga menyukai