115180002 / AX
UTS HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. a) Penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah
wilayah atau daerah negara
b) Angkatan Kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja. Baik yang
sudah bekerja maupun belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Menurut
ketentuan pemerintah indonesia, penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah
berusia minimal 15 tahun sampai 65
c)Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah
bekerja atau aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan
pekerjaan.
d) Sumber daya terampil adalah sumber daya yang memiliki keahlian dalam bidang
tertentu dan juga pengalaman. Sumber daya yang terdidik dibutuhkan latihan secara
berulang-ulang. Sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut.
e) Sumber daya tidak terampil adalah sumber daya yang tidak memiliki keterampilan,
pelatihan, atau pendidikan khusus. Mereka rentah terhadap pemecatan, menerima
upah rendah, atau diganti melalui otomatisasi. Ini kontras dengan pekerja terampil
atau profesional yang cenderung lebih produktif.
2) Lingkungan organisasi adalah segala aktifitas atau komponen yang mempengaruhi input,
output, eksistensi, pendapatan, dan keberlangsungan organisasi baik pengaruh dari dalam
organisasi (internal) atau pun pengaruh dari luar organisasi (eksternal) .
Ketidakpastian lingkungan (environment uncertainty) yang ada akan menyulitkan manajer
dalam membuat perencanaan dan melakukan pengendalian terhadap operasi perusahaan.
Salah satu potensi perusahaan yang harus memperoleh perhatian dari manajer adalah
informasi. Informasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi aktifitas perusahaan.
Ketidakpastian lingkungan merupakan rasa ketidak mampuan seseorang untuk memprediksi
sesuatu secara akurat dari seluruh faktor sosial dan fisik yang secara langsung mempengaruhi
perilaku pembuatan keputusan orang-orang dalam perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
seorang manajer tersebut dituntut untuk mampu memprediksi hal-hal dimasa yang akan
datang serta memperoleh informasi . informasi yang relevan demi pengambilan keputusan
sebab ketidak mampuan seorang manajer dalam memprediksi faktor-faktor sosial maupun
fisik yang tidak pasti akan berdampak pada kondisi kinerja perusahaan tersebut yang mana
kemampuan bersaingnya dengan perusahaan lain akan kurang efektif yang diakibatkan oleh
ketidak selarasan antara strategi yang dibuat dengan kondisi yang terjadi pada masa yang
akan datang.
3) Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses perjanjian kerjasama
setiap usaha baik usaha kecil atau besar, selalu menyangkut kepentingan banyak
orang yaitu: Pengusaha atau pemilik atau pemegang saham yang sehari-hari diwakili
oleh manajemen, pekerja, dengan atau tanpa serikat pekerja, masyarakat pemasok
bahan, masyarakat konsumen, perusahaan pengguna, masyarakat sekitar. Pemerintah
dan berbagai pelaku lainnya seperti mediator, konsultan, pengacara, arbitrator,
konsiliator, dan para hakim di Pengadilan Hubungan Industrial, dosen dan para
pemerhati lainnya.
Dalam waktu yang sangat lama, memang terdapat persepsi yang keliru yang
menganggap perusahaan hanya kepentingan pengusaha atau kepentingan pemilik
perusahaan. Masyarakat ternyata mempunyai kepentingan atas setiap perusahaan, baik
karena masyarakat dapat memasok berbagai macam bahan baku, barang setengah jadi
dan tenaga kerja kepada perusahaan, maupun karena perusahaan menyediakan
barang-barang konsumsi dan barang setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, serta karena perusahaan menciptakan kesempatan kerja untuk menyerap
pencari kerja. Di lain pihak, masyarakat mempunyai kepentingan atas perusahaan
karena perusahaan dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan masyarakat
seperti polusi atau pencemaran lingkungan.
5) Lks Bipartit merupakan forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan Hubungan Industrial di Perusahaan yang anggotanya terdiri dari
Pengusaha dan Serikat Pekerja yang sudah tercatat di Instansi Ketenagakerjaan atau
unsur Pekerja /Buruh.
LKS Tripartit adalah forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah
ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur Pemerintah, organisasi pengusaha, dan
serikat pekerja/serikat buruh.
Tata cara pembentukan LKS Bipartit dilaksanakan sebagai berikut :
a. pengusaha dan wakil serikat pekerja/serikat buruh dan/atau wakil pekerja/buruh
mengadakan
musyawarah untuk membentuk, menunjuk, dan menetapkan anggota LKS Bipartit di
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6;
b. anggota LKS Bipartit sebagaimana dimaksud dalam huruf a menyepakati dan menetapkan
susunan pengurus LKS Bipartit;
c. pembentukan dan susunan pengurus LKS Bipartit dituangkan dalam berita acara yang
ditandatangani oleh pengusaha dan wakil serikat pekerja/serikat buruh atau wakil
pekerja/buruh di perusahaan.
Susunan keanggotaan LKS Tripartit Propinsi terdiri dari :
a. Ketua merangkap anggota, dijabat oleh Gubernur.
b. 3 (tiga) Wakil Ketua merangkap anggota, masing-masing dijabat oleh anggota
yang mewakili unsur Pemerintah yang berasal dari satuan organisasi perangkat
daerah Propinsi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan, organisasi
pengusaha, dan serikat pekerja/serikat buruh.
c. Sekretaris merangkap anggota, dijabat oleh anggota yang mewakili unsur
Pemerintah yang berasal dari satuan organisasi perangkat daerah Propinsi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; dan
d. beberapa orang anggota sesuai dengan kebutuhan.