NIM : 06111181924006 Mata Kuliah : Fisika Zat Padat Kelas : Indralaya
1. Mekanisme sinar x-ray sehingga bisa menggambarkan kristal/amorf?
2. Lihat foto di ppt pengukuhan GB Prof. Ida, analisis apa maksudnya 2θ (°)? Catatan utk no 2 : untuk COE saat grafik paling tinggi hkl nya 100, saat 30 hkl nya 200 Jawab. 1. Sinar X terbentuk pada saat elektron-elektron bebas melepaskan sebagian energi saat terjalin interaksi dengan elektron lain yang mengorbit atau dengan inti atom atau nukleus. Energi yang dilepaskan dari elektron ini berupa foto sinar X. Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut: a. Filamen (katoda) dipanaskan dengan cara mengalirkan listrik dari transformator sampai bersuhu 20.000 C. b. Saat filamen dihubungkan dengan transformator bertegangan tinggi, pergerakan elektron semakin cepat menuju anoda. c. Awan elektron mendadak berhenti pada target sasaran sehingga terbentuk panas dan sinar X. d. Pelindung timah akan mencegah keluarnya sinar X dimana sinar x hanya dapat keluar melalui jendela. e. Panas yang tinggi mengakibatkan benturan electron dihilangkan dengan radiator pendingin. 2. sudut antara sinar datang dan bidang pemantulan kristalografi. Ini juga sama dengan sudut antara sinar pantul dan bidang kristalografi. Dalam difraktometri sinar-x serbuk, sampel serbuk dimasukkan ke dalam wadah seperti piringan kecil dan permukaannya diratakan dengan hati-hati. Cakram diletakkan pada satu sumbu difraktometer dan dimiringkan dengan sudut sementara detektor, penghitung kilau, berputar mengelilinginya pada lengan pada dua kali sudut ini. Konfigurasi ini dikenal dengan nama Bragg–Brentano -2θ. Konfigurasi lainnya adalah konfigurasi Bragg–Brentano -θ dimana sampel diam sedangkan tabung sinar-X dan detektor diputar mengelilinginya. Sudut yang terbentuk antara sumber sinar-x dan detektor adalah 2θ. Konfigurasi ini paling nyaman untuk bedak tabur. Jadi 2 adalah sudut antara sinar yang ditransmisikan dan sinar yang dipantulkan. Dalam sebuah eksperimen, berkas yang ditransmisikan dan yang dipantulkan dapat diamati, tetapi bidang kristalografi tidak dapat diamati, jadi 2 adalah besaran yang dapat diukur secara eksperimen. Itu sebabnya dalam analisis difraktometri serbuk sinar-x, kami menggunakan plot intensitas vs. 2 .