Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian lensa
2. Menjelaskan perbedaan antara lensa tipis,lensa tebal dan lensa gabungan.
3. Menjelaskan titik api dan titik utama pada lensa
4. Menerapkan rumus lensa tipis pada soal yang diberikan
5. Menyebutkan perbedaan lensa tipis,lensa tebal dan lensa gabungan
6. Menjelaskan syarat-syarat untuk lensa gabungan
7. Menerapkan rumus newton untuk lensa diudara pada soal
8. Menjelaskan sinar-sinar utama untuk lensa tebal
9. Menghitung jarak focus pada lensa tebal dan lensa gabungan.
Petunjuk penggunaan
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan modul ini, maka
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
1. Bacalah dengan cermat setiap bagian modul hingga anda memahami setiap konsep yang
disajikan!
2. Pelajari setiap materi yang diberikan , bila perlu garis bawahi hal-hal yang menurut anda
penting.
3. Setelah anda siap membaca setiap aspek dari modul ini , jawablah pertanyaan-pertanyaan
atau soal-soal yang tersedia didalamnya!
4. Kemudian diskusikan jawaban yang dibuat dengan teman untuk mempertajam jawaban
anda!
PETA KONSEP
LENSA
LENSA
Lensa adalah suatu medium pembias yanag dibatasi oleh dua permukaan lengkung atau oleh
suatu permukaan lengkung dan satu permukaan datar.
Gambar 1
Titik api pertama : “titik cahaya” pada sumbu utama lens yang oleh ensa digambarkan di titik
jauh tak terhingga.
Bidang api pertama ( bidang focus pertama ) : bidang yang melalui garis tegak lurus pada
sumbu utama lensa di titik api pertama.
Gambar 3
Titik api kedua : “titik bayangan “ pada sumbu utama lensa yang digambarkan oleh sinar-
sinar datang dari jauh tak terhingga .
Bidang focus kedua : bidang yang melalui garis tegak lurus pada sumbu lensa di titik api
kedua.
Gambar 4
Titik utama pertama : titik potong garis tegak lurus terhadap sumbu lensa melalui titik deviasi
sinar bias yang sejajar sumbu utama lensa.
Bidang utama pertama : bidang yang melalui garis tegak lurus terhadap sumbu utama lensa di
titik utama pertama.
4. Titik utama kedua
Titik utama kedua : titik potong garis tegak lurus terhadap sumbu lensa melalui sudut deviasi
sinar bias yang melalui titik api kedua.
Gambar 5
Bidang utama kedua : bidang yang melakukan garis tegak lurus terhadap lensa di titik api
kedua.
Gambar 6
t : Tebal lensa
Lensa Tipis : Lensavyang kedua titik utama permukaaan lengkungnya berimpit (tebal lensa
dapat diabaikan)
Lensa Tebal : Lensa tebal yang kedua titik utama permukaan lengkungnya tidak berimpit
( tebal lensa tidak dapat diabaikan).
B. Lensa Tipis
1. Rumus Lensa Tipis (di udara)
Gambar 7
n0 n n−n0
+ =
so si R1
1 n n−n 0
+ =
si R1
n
si= R
n−1
S}0 = - {S} rsub {i} rsup {'} = {-n} over {n-1} {R} rsub {1 ¿
n 0 n−n0
}} + {n} over {{S} rsub {i} rsup {
=
S 0
R2
n−1 1 1−n
- + =
R1 f R2
n−1 n−1 −1
- + =
R1 R2 f
Atau
1 1 1
= ( n−1 ) ( − )
f R1 R 2
Perhatikan : Dalam menggunakan rumus lensa ti[is ini perjanjiian pada permukaan lengkung
( pemakaina Formula Gauss) tetap berlaku.
2. Rumus Newton (Di Udara)
Gambar 31
OD : BC = OF2 : DF2
y : - y’= f : xi
Atau :
-y' xi
M=y = f
............................................................ (1)
Perhatikan :
ΔASF1 ∞ ΔEOF1
AS : OE = SF1 : OF
y : -y’ = xo : f
Atau :
-y' f
M = y = xo .............................................................(2)
Dari persamaan (1) dan (2) :
f xi
xo = f
Atau :
f2 = x0
Gambar 32
n1 n n- n1
s1
+ s1 '
= R1
.....................................................(1)
n n2 n2 -n
s2 + s 2 ''
= R2
n n2
s2=s1’ s 1+ s ..........................................(2)
2 ''
n1 n2 n- n1 n2 -n
s1
+ s 2 ''
= R1
+ R2
Atau :
n1 n2 n1 n2
+ = +
s1 s 2 '' f1 f2
f 1 f 2 = x1
x2
4. Perbesaran Longitudinal
Gambar 33
dx i
L= | | dx 0
f2 = x0 x1
xi = f2 x0-1
dx i f2 f
dx 0
= - x02
= - ( x0 )2
Atau :
dx i
|L| = | | = |M |
dx 0
2
C. LENSA TEBAL
Perhatikan :
berlaku.
e. Rumus :
1 1 1
f
= ( n – 1 ) ( -
R1 R2
)
Untuk lensa tebal tidak berlaku
Gambar 34
Gambar 35
Perhatikan :
ΔAGB1 ∞ ΔBEB1
AG : BE = GB1 : EB1
Perhatikan :
ΔDH2F2 ∞ ΔBEF2
h : h’ = H2F2 EF2...............................(2)
S '2
f = S '1 ( )
−S2
D. LENSA GABUNGAN
Lensa gabungan = lensa yang terdiri dari dua buah lensa atau lebih yang disusun
sedemikian rupa sehingga merupakan sebuah lensa yang baru. Mungkin yang disusun itu
keduanya lensa tipis, mungkin keduanya lensa tebal dan mungkinsatu lensa tipis dan satu
lensa tebal.
S '1 = f 1 S '1 = f 1
Gambar 36
Jika gabungan kedua lensa tipis ini merupakan sebuah lensa tebal, maka:
S '2
f gas =S ' 1 ( )
−S2
f II ( f I −t ) 1
f gas =f 1 × ×
f I + f II −t f I −t
f I f II
f gas =
f I +f II −t
Atau :
1 1 1
= + -
f gab fI f II
Atau : P = P I + P II
P = daya lensa gabungan (dalam meter)
Dengan menggunakan formula Gauss pada setiap permukaan lengkung akan diperoleh :
Soal – soal :
13. tentukanlah jarak fokus, letak H 1 dan H 2 sebuah lensa tebal yang indeks biasnya 1,50 ;
R1 = 22 mm ; R2 = 16 mm ; t = 25 mm.
14.
3
R1=R 2; n = ; f = 30cm.
2
Ditanya :
15. Lensa gabungan terdiri dari lensa positif tipis dengan jarak fokus 20 cm dan lensa negatif
Ditanya :
16. jarak fokus susunan lensa pada gambar di bawah 10 cm . Sebuah titik cahaya yang
terletak pada sumbu utama, oleh susunan lensa ini dibentuk bayangannya pada jarak 7
cm di kanan V 2 . jika titik cahaya tersebut diletakkan di kanan lensa terbentuk bayangan 8
cm di kiri V 1 .
Ditanya : Tentukan bayagan jika titik – titik cahaya itu diletakkan di kiri V 1 .
EVALUASI
1. Suatu benda diletakkan di depan sebuah lensa cembung yang memiliki jarak titik
fokus 8 cm. Tentukan jarak benda dari lensa jika diinginkan:
a) bayangan yang terbentuk terletak 16 cm di belakang lensa
b) bayangan yang terbentuk terletak 16 cm di depan lensa.
3. Sebuah benda berada 36 cm dari sebuah lensa cembung. Sebuah layar ditempatkan di
belakang lensa cembung yang jarak fokusnya 9 cm. Bayangan yang dihasilkan nyata
dan tepat pada layar. Tentukan jarak antara lensa dengan layar!
Dengan pembiasan cahaya terjadi lebih dahulu pada lensa pertama, tentukan berturut-
turut:
a) Letak bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama.
b) Letak bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua.
5. Sebuah lensa membentuk bayangan nyata dan diperbesar 3 kali dari benda yang
diletakkan di depannya. Jika jarak benda adalah 12 cm, tentukan jarak titik fokus
lensa tersebut!
PEMBAHASAN
1. Data:
f = 8 cm
S =....
2. Data:
f = 7,5 cm
s ' = 15 cm
s = .....
3. Data:
s = 36 cm
f = 9 cm
Jarak antara lensa dengan layar artinya mencari jarak bayangan atau s '.
S’ =.....
4. a) Letak bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama.
s = 4 cm
f=3
s ' =....
b) Letak bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua. Bayangan yang dibentuk oleh lensa
pertama, menjadi benda untuk lensa kedua.
Letak benda untuk lensa kedua adalah 20 cm dikurangi 12 cm = 8 cm. Letak bayangan
dengan demikian adalah
5. Data:
s = 12 cm
M = 3 kali
s ' = −3 s = −3(12) = − 36 cm (Tanda negatif karena bayangannya maya, 3s karena tiga kali
perbesarannya)
LEMBAR PERCOBAAN
2. Langkah Percobaan
Untuk mengetahui jarak lensa cembung dan mengetahui sifat-sifat bayangannya, maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memasang lensa cembung pada bangku optik, dan meletakkan lensa diantara dua mistar
yang disambungkan, sehungga jaraknya seimbang.
2. Memasang layar penangkap bayangan dibelakang lensa cembung, dan mencari bentuk
gambar yang paling jelas dan jatam.
3. Mengukur antara jarak cahaya dengan lensa, serta jarak antara lensa dengan bayangan
4. Menulis sifat-sifat banyangan yang dihasilkan.
5. Mengulangi percobaan sebanyak tiga kali dengan jarak lilin yang berbeda-beda.
3. Hasil Pengamatan
4.
No Percobaan S S’ f Sifat bayangan
ke-