Anda di halaman 1dari 13

Referat

NEOPLASMA OVARIUM KISTIK

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan


Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara

Oleh :

Siti Sapura, S.Ked


2106111064

Preseptor :
dr. Jeri Indrawan, Sp.OG

BAGIAN/SMF OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul “Neoplasma
Ovarium Kistik” Shalawat dan salam penulis panjatkan kepangkuan Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari alam kegelapan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
Penyusunan referat ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani
Kepaniteraan Klinik Obstetri Ginekologi Universitas Malikussaleh RSUD Cut
Meutia. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Jeri Indrawan,
Sp.OG selaku preseptor yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, saran, arahan, semangat, dan motivasi bagi penulis sehingga referat ini
dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Lhokseumawe, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2

1. Definisi Neoplasma Ovarium Kistik..................................................................2

2. Klasifikasi............................................................................................................2

2. Etiologi.................................................................................................................3

3. Patofisiologi Neoplasma Ovarium Kistik.............................................................5

4. Manifestasi Klinis..................................................................................................6

5. Diagnosis Neoplasma Ovarium Kistik................................................................7

6. Penatalaksanaan...................................................................................................7

7. Komplikasi...........................................................................................................8

8. Pencegahan..........................................................................................................8

BAB 3 KESIMPULAN............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Neoplasma dan tumor merupakan dua istilah yang sering dipakai secara
bersama atau bergantian untuk menjelaskan suatu kondisi pertumbuhan sel.
Neoplasma secara harfiah diartikan sebagai pertumbuhan sel baru dalam tubuh
suatu organisme. Neoplasma terjadi dalam serangkaian proses progresif yang
menimbulkan pembengkakan segingga kahirnya istilah tumor yang tadinya non
neoplasma mempunyai arti yang sama dengan neoplasma.(1)
Ovarium terletak antara rahim dan dinding panggul, yang digantung
kerahim oleh ligamentum infundibulopelvicum. Indung telur adalah sumber
hormonal wanita yang paling utama, sehingga memiliki dampak kewanitaan
dalam mengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur (ovum)
setiap bulan silih berganti kiri dan kanan. (1)
Ovarium terdiri dari dua lapisa utama, yakni korteks bagian luar dan
medulla dibagian pusat. Bagian terluar korteks disebut tunica albugenia, bagian
permukaannya adalah lapisan tunggal kuboidial epitelium disebut juga sebagai
epitelium permukaan ovarium atau mesotelium ovarium. Dimana tipe epithelial
ovarian carcinoma terjadi paling banyak yaitu 90% dari seluruh kanker ovarium
pada wanita. Ovarium memiliki potensi untuk aktif dalam proses steroidogenesis
atau dalam membentuk tumor. Sel – sel ini mirip dengan sel leydig penghasil
testosterone di testis.(2)

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Neoplasma Ovarium Kistik


Neoplasma ovarium kistik adalah bentuk neoplasma pada ovarium yang
bersifat jinak, memiliki struktur dinding yang tipis, mengandung cairan serosa,
dan sering terjadi pada wanita dimasa reproduksinya, sebagian besar kista
terbentuk karena perubahan kadar hormone yang terjadi selama siklus haid,
produksi, dan pelepasan sel telur dari ovarium kista ovarium juga suatu jenis
tumor yang berupa kantong abnormal berisi cairan, darah, nanah atau cairan
coklat kental yang tumbuh dalam ovarium,. (3)
Ovarium kistik juga merupakan jenis neoplasma yang diduga timbul dari
bagian ovum yang normalnya menghilang saat menstruasi, asalnya tidak
teridentifikasi dan terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdierensiasi, kista
ini timbul lambat dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung
material sebasea kental berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit.

2. Klasifikasi
Menurut Wiknjosastro (2008) klasifikasi kista ovarium antara lain: 2.2.1 Kista
Ovarium Neoplastik Kista neoplastik umunya harus dioperasi, namun hal itupun
tergantung pada ukuran dan sifatnya. ada beberapa jenis kista ovarium neoplastik
yaitu antara lain:
A. Kistoma Ovari Simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali
bilateral dan dapat menjadi besar. dinding kista tipis dan cairan di dalam kista
jernih dan berwarna kuning. pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik.
Berhubung adanya tangkai maka kista ini dapat terjadi torsi (putaran tangkai
dengan gejala-gejala mendadak. Terapi yang dilakukan dengan pengangkatan
kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi ,jaringan yang dikeluarkan harus segera
diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan
B. Kistadenoma Ovarii Musinosum

2
Tumor musinosum merupakan 15%-25% dari semua noplasma ovarium dan
menyebabkan 6%-10% kanker ovarium. Sekitar 8%-10% alah bilateral. Tumor ini
bisa sangat besar (>70 kg) tetapi rata-rata berdiameter 16-17 cm saat didiagnoasa
dan terutama ditemukan pada dua kelompok umur yaitu 10-30 tanun dan usia
lebih dari 40 tahun. Biasanya tidak menimbulkan gejala selain rasa penuh akibat
adanya massa dalam perut. Tumor musinosum ini berdinding licinhalus dan berisi
cairan kental, tebal, kecoklatan.
C. Kistadenoma Ovarii Serosum
kista jenis ini tidak mencapai kuran yang sangat besar dibandingkan dengan
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin dan berwarna keabu
abuan. Ciri khas kista ini ialah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga
kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair,
kuning, dan kadang-kadang coklat karena campuran darah.
D. Kista Endometrioid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat
satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium. Kista ini tidak
ada hubungannya dengan endometriosis ovarii.
E. Kista Dermoid.
Tidak ada ciri khas pada kista dermoid. Dinding kista terlihat putih dan
keabuabuan, dan agak tipis. pada umumnya terdapat satu daerah pada dinding
bagian dalam yang menonjol dan padat. Kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai
(komplikasi) dengan gejala nyeri mendadak diperut bagian bawah. Ada
kemungkinan pula terjadinya sobekan di dinding kista dengan akibat pengeluaran
isi kista dalam rongga peritoneum. Perubahan keganasan jarang terjadi, kira-kira
1,5% dari semua kista dermoid, dan biasanya terjadi pada wanita sesudah
menopouse.(4)

2. Etiologi
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan hormone pada hipotalamus,
hipofisis dan ovarium. Penyebab terjadinya dipengaruhi oleh bnyak faktor yang

3
saling berhubungan, beberapa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya kista
ovarium adalah:
1. Faktor Usia
Kista sering terjadi pada wanita usia subur atau usia reproduksi, keganasan
kista ovarium bisa terjadi pada usia sebelum menarche dan usia diatas 45
tahun.
2. Faktor Genetik
Riwayat keluarga merupakan faktor pentig dalam mengkategorikan apakah
seseorang wanita memiliki resiko terkena kista ovarium. Resiko wanita
terkena kista ovarium adalah sebesar 1,6%. Apabila wanita tersebut memiliki
seorang anggota keluarga yang mengidap kista, resikonya akan meningkat
menjadi 4% sampai 5%. Dalam tubuh kist terdapat gen-gen yang berpotensi
memicu kangker yaitu protoongkogen. Karena faktor pemicu seperti pola
hidup hidup yang kurang sehat, protoonkogen bisa berubah menjadi
ongkogen yaitu gen yang dapat memicu timbulnya sel kanker.

3. Faktor Reproduksi
Riwayat reproduksi terdahulu serta durasi dan jarak reproduksi memiliki
dampak terbesar pada penyakit kista ovarium, paritas ( ketidak suburan)
yang rendah dan infertilitas, serta menarch dini dan menopause terlambat
meningkatkan resiko untuk berkembang menjadi kista ovarium. Kista
ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksi, menstruasi di usia
dini yaitu usia 11 tahun atau lebih muda, dan juga siklus haid yang tidak
teratur juga merupakan faktor resiko terjadinya kista ovarium.
Pada wanita usia subur dan sudah menikah serta memiliki anak, biasanya
menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang merupakan faktor resiko
kista ovarium, contoh kontrasepsi nya yaitu kontrasepsi hormonal implant,
akan tetapi wanita yang menggunakan alat kontrasepsi berupa pil
cenderung mengurangi resiko untuk terkena kista ovarium.
4. Faktor Hormonal

4
Kista ovarium dapat terjadi karena ketidak seimbangan hormone estrogen dan
progesterone, misalnya akibat penggunaan obat-obatan yang merangsang
ovulasi dan dan obat pelangsing tubuh yang bersifat deuretik. Individu yang
mengalami kelebihan hormon estrogen dan progesteron akan memicu
terjadinya penyakit kista.
5. Faktor Lingkungan
Faktor Penyebab terjadinya kista antara lain adanya penyumbatan pada
saluran yang berisi cairan karena adanya infeksi bakteri dan virus, adanya zat
dioksin dari asap pabrik dan pembakaran gas bermotor yang dapat
menurunkan daya tahan tubuh manusia, dan kemudian akan membantu
tumbuhnya kista. Kemudian makanan juga dapat memicu terjadinya penyakit
tersebut seperti, makanan yang mengandung lemak berlebih, atau lemak yang
tidak sehat. (5)

3. Patofisiologi Neoplasma Ovarium Kistik


Ovulasi terjadi akibat interaksi antara hifotalamus, hipofisis, ovarium, dan
endometrium. Perkembangan dan pematangan folikel ovarium terjadi akibat
rangsangan dari kelenjar hipofisis. Rangsangan yang terus menerus datang dan
ditangkap panca indra dapat diteruskan ke hipofisis anterior melalui aliran portal
hipotalamo hipofisial. Setelah sampai di hipofisis anterior, GnRH akan mengikat
sel gonadotrhopin dan merangsang pengeluaran FSH dan LH, dimana FSH dan
LH menghasilkan hormone estrogen dan progesterone yang normal.
Hal tersebut tergantung pada sejumlah hormone dan kegagalan
pembentukan salah satu hormone yang dapat mempengaruhi fungsi ovarium.
Ovarium tidak akan berfungsi dengan normal jika tubuh wanita tidak
menghasilkan hormone hipofisis dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang
abnormal dapat menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan
gagal melepaskan sel telur. Dimana, kegagalan tersebut terbentu secara tidak
sempurna di dalam ovarium dan hal tersebut dapat mengakibatkan terbentuknya
kista di dalam ovarium, serta menyebabkan infertilitas pada seorang wanita.(2)

5
4. Manifestasi Klinis
1. Menstruasi tidak teratur yang disertai nyeri
2. Pendarahan yang tidak biasa, pendarahan lebih lama mungkin lebih
pendek, atau tidak menstruasi pada siklus biasa, atau siklus menstruasi
lebih cepat.
3. Apabila sudah menekan rectum mungkin terjadi konstipasi atau sering
berkemih.
4. Sesak nafas karna adanya akumulasi cairan yang terjadi pada rongga dada
akibat penyebaran penyakit ke rongga dada.
a) Gejala Kista Secara Umum
1. Nyeri di rongga panggul disertai rasa gatal
2. Rasa nyeri saat berhubungan suami istri atau nyeri rongga panggul jika
tubuh bergerak
3. Rasa nyeri saat siklus menstruasi selesai, pendarahan menstruasi tidak
seperti biasa, atau lebih pendek dan keluar darah lebih sedikit.
4. Perut membesar
b) Gejala Klinis Kista Ovarium
1. Pembesaran, tumor yang kecil mungkin tidak diketahui saat melakukan
pemeriksaan rutin, tumor dengan diameter sekitar 5 cm, dianggap belum
berbahaya kecuali dijumpai pada ibu yang menopause atau setelah
menopause. Besarnya tumor dapat menimbulkan gangguan saat berkemih
dan buang air besar terasa berat dibagian bawah perut dan teraba tumor
diperut.
2. Gejala gangguan hormonal, gangguan hormonal selalu berhubungan
dengan pola menstruasi yang menyebabkan gejala klinis berupa
gangguan pola menstruasi seperti siklus haid yang tidak teratur, bisa
lebih cepat dan lebih pendek.
3. Gejala klinis karna komplikasi tumor. Gejala dapat berupa demam, perut
sakit, tegang dan nyeri. Mengalami torsi pada tangkai dengan perut
mendadak nyeri berat. (6)

6
5. Diagnosis Neoplasma Ovarium Kistik
Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan bila ditemukan hal-hal
berikut yaitu :
Anamnesis
1.    Timbul benjolan di perut dalam waktu relatif
2.    Keluhan rasa berat dalam perut
3.    Kadang disertai gangguan BAK dan BAB, edema pada tungkai, tidak nafsu
makan, rasa serak, dan lain-lain
4.    Kadang disertai gangguan haid apabila tumor itu megeluarkan hormon
5.    Nyeri perut bila terinfeksi, terpundir, pecah
Pemeriksaan Fisik
1.    Ditemukan tumor di rongga perut bagian depan dengan ukuran > 5 cm
2.    Pada pemeriksaan dalam, letak tumor di parametrium kiri atau kanan atau
mengisi kavum douglasi
3.    Konsistensi kistik, mobile, permukaan tumor umumnya rata.
Pemeriksaan Penunjang
1. Ultrasonografi
2. CT-Scan
3. MRI
4. Laparoskopi
5. Foto Rontgen

6. Penatalaksanaan
Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan
operasi dan tumor non neoplastik tidak. Tumor non neoplastik biasanya besarnya
tidak melebihi 5 cm. Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami pengecilan
secara spontan dan menghilang.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas adalah
pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang
mengandung tumor. Tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu
dilakukan pengangkatan ovarium, disertai dengan pengangkatan tuba. Seluruh

7
jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian patologi anatomi untuk
diperikasa (2)

7. Komplikasi
Perdarahan ke dalam kista, biasanya terjadi sedikit-sedikit, berangsur-
angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala klinik
yang minimal. Tetapi bila dalam jumlah banyak akan terjadi distensi cepat dan
nyeri perut mendadak.
Putaran tangkai menimbulkan rasa sakit yang berat akibat tarikan melalui
ligamentum infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale. Robekan dinding
kista terjadi pada torsi tangkai, tetapi dapat pula akibat trauma yaitu jatuh,
pukulan pada perut dan coitus. Bila kista hanya mengandung cairan serosa, rasa
nyeri akbat robekan akan segera berkurang. Namun bila terjadi hemoragi yang
timbul secara akut, perdarahan bebas dapat berlangsung terus menerus dalam
rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda-
tanda abdomen akut.
Infeksi dapat terjadi, jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen,
seperti appendicitis, divertikulitis, atau salpingitis akuta. Perubahan keganasan
dapat terjadi pada kista jinak, misalnya pada kista denoma ovarii derosum,
kistadenoma ovarii musinosum dan kista dermoid. Sindroma Meigs ditemukan
pada 40% dari kasus febroma ovarii yaitu tumor ovarium disertai asites dan
hidrotoraks.(4)

8. Pencegahan
Walaupun tidak dapat dicegah, kista ovarium dapat diobati dengan tepat
dan cepat bila terdeteksi lebih awal. Oleh karena itu penting untuk mengamati
perubahan yang terjadi pada setiap siklus haid. Segera lakukan pemeriksaan bila
dijumpai perubahan yang bermakna. Misalnya jika timbul rasa nyeri yang hebat
atau rasa tidak nyaman di perut yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Pola
hidup sehat menjaga berat badan, makan-makanan yang sehat, olahraga untuk
menjaga kebugaran tubuh(7)

8
BAB 3
KESIMPULAN
Neoplasma ovarium kistik merupakan tumor dengan histiogenesis yang
beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal,
mesodermal) dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang beraneka ragam.
Penyebab pasti dari penyakit ini sebagian idiopatik dan sebagian lagi masih
berupa asumsi para ahli. Neoplasma ovarium Kistik dapat mengganas per
intraperitoneum melalui pertambahan ukuran setempat atau penyebaran benih
permukaan, dan terkadang melalui aliran limfe dan aliran darah. Metastasis ke
ovarium dapat terjadi dari kanker payudara, kolon, lambung, dan pankreas.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas adalah
pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang
mengandung tumor. Tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu
dilakukan pengangkatan ovarium, disertai dengan pengangkatan tuba. Seluruh
jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian patologi anatomi untuk
diperikasa

9
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurmansyah, Djemi, Styawati. Sebuah Laporan Kasus. Med Prof. 2019;
2. Srivastava S. detection of ovarian cyst in ultrasound images using fine-
tuned. 2013;
3. Apriani S, Rasmaliah. karakteristik penderita kista ovarium pada wanita
sebelum menopouse. USU Medan. 2015;
4. Fakhtiyah N. faktor resiko kejadian kista ovarium pada wanita usia
reproduktif. J Bhamada, JITK. 2019;
5. Grabosch S. Ovarian Cyst. J Medscape. 2017;
6. Putri A. pemakaian kontrasepsi oral dalam mencegah kista ovarium. J
Agromed Unila. 2015;
7. Badrawan S, Sendy F. Complete Laparoscopic Extripation of a Giant
Ovariant Cyst in an Adolescent. J Gynecol. 2017;

10

Anda mungkin juga menyukai