Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

KISTA BARTHOLIN
Rizqa Shafrina
(2106111015)

Preseptor: dr. Jeri Indrawan, Sp.OG


BAB I : PENDAHULUAN

● Kista bartholin adalah penyumbatan duktus kelenjar


bagian distal berupa pembesaran berisi cairan dan
mempunyai struktur seperti kantong bengkak (swollen
sac-like structure).
● Kista dan abses bartholin merupakan penyakit terkait
kelenjar Bartholin yang paling sering terjadi. Penyakit
terjadi pada 2-3% wanita.
● Kista bartholin rata rata memiliki ukuran kecil yaitu 1-
3 cm, biasanya unilateral dan asimtomatik. Kista yang
lebih besar dapat menimbulkan ketidaknyamanan
terutama saat berhubungan seksual, duduk, atau jalan.
BAB 2 : LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Rekam Medis : 11.13.08
Tanggal Masuk : 12 Desember 2021
Tanggal Lahir : 01 Juli 1964
Usia : 54 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah (Istri)
Suku : Aceh
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Ds. Cot Girek
ANAMNESIS
Keluhan Utama Keluhan tambahan
Benjolan pada bibir Nyeri pada benjolan sehingga
kemaluan sebelah mengganggu aktivitas
kanan
sehari-hari

Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien perempuan berusia 57 tahun datang ke poli RSUD Cut Meutia dengan
keluhan benjolan di bibir kemaluan kanan. Benjolan diketahui pertama kali
sejak ± 1 tahun lalu. Awalnya benjolan tersebut sebesar kelereng dan belum
terasa nyeri. Namun semakin hari benjolan bertambah besar dan terasa nyeri 7
hari sebelum datang ke rumah sakit, sehingga mengganggu aktivitas sehari-
hari pasien. Keputihan berwarna kuning, kental, banyak dan berbau amis
disangkal. Untuk BAB dan BAK tidak ada keluhan, demam disangkal.
● Riwayat persalinan : G4P4A0
● Riwayat kontrasepsi : (-)
● Riwayat penyakit dahulu : (-)
● Riwayat penyakit keluarga : (-)
Riwayat Kebidanan

● Menarche : 14 Tahun
● Haid : Teratur
● Siklus : Teratur (28-30 hari)
● Lama Haid : 3-7 Hari
● Dysmenorrhea : Haid hari pertama
● Menopause : 47 tahun
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kulit
1. Warna : Sawo matang
2. Turgor : Normal
3. Sianosis : Tidak ada
4. Ikterus : Tidak ada
5. Oedema : Tidak ada
6. Anemia : Tidak ada
Kepala
1. Rambut : Hitam, distribusi merata
2. Wajah : Simetris, tidak dijumpai deformitas dan oedema
3. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya
langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+).
4. Telinga : Sekret (-/-), darah (-/-)
5. Hidung : Deviasi septum (-/-), sekret (-/-)
6. Mulut : Bibir pucat (-)
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Penatalaksana Prognosis
Tata Laksana di
Ruangan :
• Kista • IVFD RL 20 • Ad vitam : dubia ad
tetes/menit bonam
Bartholin • Inj. kalnex 1 Amp/ • Ad sanationam :
8 jam dubia ad bonam
• Inj. Ketorolac 1
Amp/ 8 jam
• Ad functionam :
• Inj. Ceftroaxone dubia ad bonam
1Amp/12 jam
Follow up pasien
Kista Bartholin
● Kista Bartholin adalah penyumbatan saluran lubrikasi pada
vulva sehingga cairan lubrikasi tidak keluar. Penyumbatan ini
mengakibatkan pembesaran berisi cairan dan memiliki struktur
seperti kantong yang bengkak

● Infeksi kelenjar Bartholin paling umum disebabkan oleh bakteri


anaerob Bacteroides dan Peptostreptococcus spp, juga bakteri
aerobik seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan
Enterococcus faecalis. Bakteri penyebab penyakit menular
seksual seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria
gonorrhoeae juga merupakan bakteri yang sering ditemukan.
Patofisiologi
Gejala

● Nyeri saat berjalan, dudukk , beraktifitas atau berhubungan


seksual
● Umumnya tidak disertai demam kecuali jika terinfeksi dengan
organisme yang ditularkan melalui hubungan seksual
● Dyspareunia
● Biasanya ada sekret vagina
● Dapat terjadi ruptur spontan
Tatalaksana

● Insisi dan drainase dengan kateter


● Marsupialisasi

● Skleroterapi
● Eksisi
Medikamentosa

● Ceftriaxone : 125 mg IM, single dose


● Ciprofloxacine : 250 mg PO 1 kali sehari
● Doxycycline : 100 mg PO 2 kali sehari
selama 7 hari
Pembahasan
● Dari anamnesis didapatkan Ny. N, usia 57 tahun datang ke poli
RSUD Cut Meutia dengan keluhan terdapat benjolan di labia
mayora kanan sejak 7 hari yang lalu, awal mula massa sebesar
kelereng semakin membesar disertai nyeri, rasa nyeri dirasakan
semakin bertambah sehingga mengganggu aktivitas sehari-harinya.
Keluhan tidak disertai dengan demam. Untuk BAB dan BAK
masih dalam batas normal.

● Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg,


nadi 90 kali/menit, frekuensi nafas 21 kali/menit, suhu 36,5. Pada
pemeriksaan genitalia eksterna didapatkan : inspeksi : massa (+) di
labia mayor dextra, diameter 4cm, batas tegas, hiperemis (+), darah
(-). Pemeriksaan genitalia interna : tidak dilakukan pemeriksaan.
bekerja dengan cara menghambat produksi
Ketorolac senyawa kimia yang bisa menyebabkan
peradangan dan rasa nyeri

Untuk mengurangi peradangan pada reaksi


Ceftriaxone bakteri

Obat dengan kandungan utama tranexamic acid


Kalnex yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan

Operasi cara menginsisi kista dan mengangkat seluruh


massa beserta kapsulnya atau pengangkatan
ekstirpasi seluruh jaringan.
Kesimpulan
● Kista adalah kantong yang berisi cairan atau bahan semisolid yang
terbentuk dibawah kulit atau di suatu tempat di tubuh. Kista kelenjar
bartholin terjadi ketika kelenjar ini mengalami penyumbatan. Kelenjar
bartholin bisa tersumbat karena berbagai alasan, seperti infeksi,
peradangan atau iritasi jangka panjang. Apabila saluran kelenjar
mengalami infeksi maka saluran kelenjar ini akan melekat satu sama
lain dan menyebabkan timbulnya sumbatan, cairan yang dihasilkan
oleh kelenjar ini kemudian terakumulasi, menyebabkan kelenjar
membengkak dan membentuk suatu kista.
● Tanda kista bartholin yang tidak terinfeksi berupa penonjolan yang
tidak nyeri pada salah satu sisi vulva disertai kemerahan atau
pembengkakan pada daerah vulva. jika kista terinfeksi, gejala klinik
dapat berupa nyeri saat berjalan, duduk dan beraktifitas fisik atau
berhubungan seksual, umumnya tidak disertai demam, biasanya ada
sekret di vagina, dan dapat terjadi ruptur spontan (nyeri yang
mendadak mereda, diikuti dengan timbulnya discharge).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai