Prodi : PAI A
NIM 2193044003
1. Hasyim tidak hanya dikenal sebagai tokoh agama, kakek dari Presiden keempat Indonesia
Abdurrahman Wahid itu juga sosok yang patriotisme dan nasionalisme. Ia bersama ulama
lainnya merupakan pelopor Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.
Tidak diragukan lagi, tindakan tersebut merupakan sikap beliau yang sangat konsisten
terhadap agama. Beliau tidak segan-segan menentang tindakan yang tidak sesuai dengan
ajaran agama.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar sebagaimana
yang telah dicontohkan oleh KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Beliau secara gamblang
memberikan pesan agar senantiasa mencintai tanah air (hubul wathan minal iman).
Sehingga hampir semua kelompok Islam di Indonesia baik dari kalangan konservatif maupun
modernis menaruh hormat kepada beliau.
2. Menurut beliau dalam mencari materi pembelajaran terutama pendidikan agama Islam
harus pada sumbernya al-Qur’an dan Hadits. Sesuai dengan perkataannya pada Kitab Adabul
Ta’lim wal Muta’alim yaitu al-Qur’an merupakan sumbernya segala ilmu, induk ilmu dan
ilmu yang paling penting dari sekian macam banyak ilmu. Semua ilmu berasal dari al-Qur’an
bahkan sebelum ilmu itu ada al-Quran sudah menjelaskan ilmu dengan pembuktian
kejadian-kejadian alam. Dari tiap-tiap bidang studi, dibuat satu rangkuman lalu dihubungkan
dengan al-Qur’an dan hadits adalah salah satu sayap ilmu syari’at. Sedangkan sayap yang
satunya adalah al-Qur’an yang menerangkan berbagai macam masalah baik di dunia
maupun di akhirat kelak. Dalam fatwanya Imam asy-Syafi’i berkata “Barang siapa yang
memakai dasar hadits maka kuatlah argumentasinya.
3. KH Hasyim Asyari memiliki pemikiran politik yang sejalan dengan politik sunni. Namun, KH
Hasyim Asyari tetap tagas dalam menentukan sikap politiknya. Hal paling penting menurut
beliau adalah umat islam yang Bersatu dalam aksi Bersama. Sehingga kerap kali beliau
dalam beberapa pidatonya selalu menyerukan kepada umat islam untuk selalu bersatu.
Karena dengan bersatu, akan tercipta kebaikan dan kesejahteraan yang menghindakan pada
Di setiap pidato yang disampaikan beliau tidak pernah lepas dari ayat-ayat al-quran, ijma,
dan qiyas. Alasan beliau menyeukan pesatuan adalah karena beliau melihat perpecahan
4. Dalam buku Intelektual Pesantren, ditu lis bahwa Kyai Hasyim dikenal sebagai ahli strategi.
Beliau berkeinginan mengubah sturktur masyarakat dengan pesantren sebagai pintu atau
hulu. Pesantren, menurutnya bukan sekedar tempat pendidikan atau lembaga moral
religius. Namun sebagai sarana untuk membuat perubahan mendasar dalam masyarakat
Indonesia secara luas. Yang diinginkan oleh KH. Hasyim Asy'ari dari semua sikapnya ini
adalah supaya bangsa Indonesia bisa hidup mandiri, bebas dari intervensi asing, dan
membangun negara yang adil dan beradab. Untuk mewujudkan cita-cita itu, bagi kiai
Demikianlah, cita-cita besar KH Has yim Asy'ari, mengubah bangsa Indone sia dari
keburukan menjadi kebaikan dengan cara mendirikan pesantren. Pola hidup santri
pesantren yang dikenal mengedepankan tradisi adab, akhlak mulia, tawadhu, taat ibadah
dan lain-lain ingin disebarkan ke masyarakat secara umum. Dengan sistem pesantren yang
didirikannya, telah mampu mencetak banyak intelektual Islam dimana sebagian besar dari
dan bahasa Arab, mulai dari tingkatan rendah sampai tingkatan tinggi, ini dibuktikan dengan
di bangunnya pondok Pesantren Tebuireng yang menghasilkan para ulama besar. Jadi
menurut saya, konsep pendidikan yang digagaskan beliau sudah terlaksana, karena melihat
banyaknya pondok pesantren yang didirikan. Sedangkan untuk akhlak, mungkin itu belum
tercapai karena kurangnya kesadaran pada diri pemuda sekarang. Teknologi dan