Anda di halaman 1dari 25

MODUL

ANTROPOLOGI

DISUSUN OLEH :

MALEAKHI POTOHU
DHANIL DERMAWAN

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIII KEPERAWATAN POSO
T.A 2021/2022

TOPIK 1
“PEMNGERTIAN PROSES SOSIAL TENTANG PROSES SOSIAL DAN
INTERAKSI SOSIAL & SYARAT SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL”

I. Tinjauan Mata Kuliah

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas tentang teori dan konsep mansia dan social
budaya masyarakat, manusia dan keluarga sebagai sub system
dalamsosial budaya masyarakat,aturan-aturan/ norma norma dalam
kehidupan masyrakat, nilai budaya daam masyarakat
Indonesia,keprcayaan/agama sebagai kekuatan dalam kehidupan
masarakat
B. Kegunaan Mata Kuliah

C. Sasaran Belajar
Sasaran belajar adalah mahasiswa D-III Keperawatan Semester 2
D. Urutan Penyajian
1. Pendahuluan
A. Sasaran Pembelajaran yang ingin dicapai
B. Ruang lingkup bahan modul
C. Manfaat mempelajari modul
D. Urutan Pembahasan
E. Petunjuk khusus
2. Matari pembelajaran
3. Latihan
4. Rangkuman
5. Tes Formatif
6. Umpan balik atau tindak lanjut
7. Kunci Tes Formatif
8. Daftar pustaka

II. Pendahuluan

A. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai


1. Mengasai konmsep dasar antropologi kesehatan dan traskultural
dalam kepertawatan
2. Menguasai konsep dasar antropologi kesehatan dalam transcultural
dalm praktik keperawatan
3. Menguasai konsep dasar antropologi transcultural dalam praktik
keperawatan
B. Ruang lingkup bahan modul
1. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
C. Manfaat pembelajaran modul
1. Kegiatan pembelajaran lebih menarik
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadar kehadiran dosen
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasai
D. Urutan pembahasan
1. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
E. Petunjuk khusus
1. Bacalah secara cermat modul ini secara berurutan
2. Kerjakan setiap latihan dan tes pormatif pada setiap materi pembelajaran
dalam modul ini untuk mempelancar pemahaman anda

III. Materi Pembelajaran

A. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok,
dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak
akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah
suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar
manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam amasyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai cara-cara


berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial.

Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan


antarindividu atau antarkelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini
seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep-konsep.

Dalam membahas mengenai proses sosial dan interaksi sosial, sebelumnya


perlu diketahui apa itu pengertiannya. Berikut ini adalah beberapa pendapat
para ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi sosial :

a) Adham Nasution; proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan


individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara
aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok
manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain.
Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian
sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan
reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama
lain.\
b) Abu Ahmadi; Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi
(aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan
mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial,
ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik
antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka
untuk mencapai tujuannya.
c) Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh
timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian
memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :

1. Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara


individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok
mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik,
ekonomi, sosial budaya dan keamanan.\
2. Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek
utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan
menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.
3. Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan
sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan
antara orang-orang secara perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok-
kelompok manusia.

d) Roucek dan Warren; Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas
tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak
balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik, yang
mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan
dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.
e) Gillin dan Gillin; proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang
dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia
saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
f) Robert M.Z.; mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses
dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur
yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.

B. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Menurut Gillin dan Gillin tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan
interaksi sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat
dua syarat yang terpenuhi. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah
adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).

A. Kontak Sosial (social contact)


Kontak sosial lebih menunjuk pada suatu hubungan sosial yang bersifat
langsung. Sebagai contohnya, sentuhan, percakapan, maupun tatap muka.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta majunya teknologi saat ini
telah memungkinkan terjadinya kontak sosial yang bersifat tidak langsung. Di
mana pihak-pihak yang bersangkutan menggunakan media perantara untuk
melakukan kontak sosial seperti e-mail, SMS, telepon, dan lain-lain.

B. Komunikasi (communication)
Komunikasi terjadi setelah kontak sosial berlangsung. Pada umumnya
komunikasi mengacu pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar
orang lain memberikan tanggapan atau respons tertentu.
Berbicara mengenai syarat syarat terjadinya interaksi sosial, maka suatu
interaksi sosial tidak akan dapat terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat,
yaitu :

1.Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Kontak Sosial (Social Contact)

Syarat terjadi interaksi sosial yang pertama adalah adanya kontak sosial.
Kontak sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara fisik
maupun non fisik. Kontak sosial yang terjadi secara fisik yaitu bertemunya
individu secara langsung, sedangkan kontak sosial yang terjadi secara non
fisik yaitu pada percakapan yang dilakukan tanpa bertemu langsung,
misalnya berhubungan melalui media elektronik seperti telepon, radio dan
lain sebagainya.
Dalam interaksi sosial, Kontak sosial juga dapat bersifat positif atau
negatif. Dalam hal ini, Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada
suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial yang bersifat negatif mengarah
pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu
interaksi sosial. Contohnya jika pedagang sayur menawarkan sayurnya pada
nyonya rumah dan diterima dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya
proses jual-beli, maka kontak sosial tersebut bersifat positif. Lain halnya jika
nyonya rumah hanya menggerutu sewaktu ditawarkan yang kemungkinan
besar tidak akan terjadi jual beli, maka kontak tersebut bersifat negatif
karena dapat menyebabkan tidak berlangsungnya suatu interaksi sosial.

Dalam Interaksi Sosial, Kontak sosial dapat pula bersifat primer dan
sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan
langsung bertemu dan berhadapam muka, misalnya apabila orang-orang
tersebut berjabat tangan, saling senyum. Sebaliknya kontak sosial yang
sekunder memerlukan suatu perantara, misalnya A berkata kepada B, bahwa
C sangat menyukai si A. Walaupun B tidak bertemu dengan si C, akan tetapi
mendengar komentar yang dikeluarkan si A mengenai pendapat si C, secara
tidak langsung mereka bertiga telah melakukan interaksi sosial.

2.Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi

Syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua adalah adanya komunikasi.


Komunikasi adalah memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerak tubuh maupun sikap), perasaan-
perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Individu yang
bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh individu lain tersebut. Jadi komunikasi merupakan suatu
proses dimana satu sama lainnya saling mengerti maksud atau perasaan
masing-masing, tanpa mengerti maksud atau perasaan satu sama lainnya
tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi
.
Dalam interaksi sosial, suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi.
Misalnya pada orang Indonesia bertemu dan berjabat tangan dengan orang
Argentina, lalu dia bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia dengan orang
Argentina tersebut padahal yang terjadi orang Argentina tersebut sama
sekali tidak mengerti bahasa Indonesia. Dalam hal in kontak sosial sebagai
syarat terjadinya interaksi sosial yang utama telah terjadi, namun komunikasi
sebagai syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua tidak terjadi karena
kedua orang itu tidak mengerti perasaan masing-masing. Apabila
dihubungkan dengan interaksi sosial, maka dapat dikatakan bahwa kontak
sosial tanpa komunikasi tidak mempunyai arti apapun.

Dari kedua syarat terjadinya interaksi sosial di atas, dapat disimpulkan


bahwa terjadinya interaksi sosial harus adanya kontak sosial dan
komunikasi. Jika salah satu syarat tidak dipenuhi, maka tidak dapat
dikatakan sebagai interaksi sosial. Adanya kontak sosial yang terjadi tanpa
adanya saling mengerti maksud atau perasaan masing-masing, maka bukan
merupakan proses interaksi sosial. Jadi disini Interaksi sosial merupakan
kontak sosial yang terjadi, dimana saling mengerti maksud atau perasaan
masing-masing.

IV. Latihan
1. Jelaskan apa itu interaksi social........!
2. Jelaskan apa itu proses interaksi social……!
3. Jelaskan 3 pengertian proses interaksi social menurut para ahli…….!
4. Menurut Gillin dan Gillin tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan
interaksi sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika
terdapat dua syarat yang terpenuhi. Jelaskan jelaskan dua syarat yang
harus terpenuhi menurut Gillin……!
5. Apa yang dimaksudkan dengan kontak social…….!
6. Berikan saya contoh kontak social dan komunikasi……!

v. Rangkuman
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut
hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal
balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang
hidupnya didalam amasyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai cara-cara


berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial.

Menurut Gillin dan Gillin tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan
interaksi sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat
dua syarat yang terpenuhi. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah
adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).

1. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Kontak Sosial (Social Contact)


Syarat terjadi interaksi sosial yang pertama adalah adanya kontak
sosial. Kontak sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara
fisik maupun non fisik. Kontak sosial yang terjadi secara fisik yaitu
bertemunya individu secara langsung, sedangkan kontak sosial yang terjadi
secara non fisik yaitu pada percakapan yang dilakukan tanpa bertemu
langsung, misalnya berhubungan melalui media elektronik seperti telepon,
radio dan lain sebagainya.
2. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi
Syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua adalah adanya
komunikasi. Komunikasi adalah memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak tubuh maupun sikap),
perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Individu yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh individu lain tersebut.

Iv. Tes Formatif(pilihan ganda)

1. hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu


(seseorang) dengan kelompok disebut…….
A. Status social
B. Peran social
C. Interaksi social
D. Proses social

2. proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling


berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk
yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan
mengadakan hubungan satu sama lain. Merupakan pendapat dari……
A. Adham Nasution
B. Abu Ahmadi
C. Roucek dan Warren
D. Gillin dan Gillin

3. Bentuk bentuk tingkah laku manusia dibawa ini yang termasuk interaksi social
adalah….
A. Orang berdoa
B. Lalu lalang orang diluar kota
C. Dina berbicara dengan ayahnya
D. Dhila mengendarai sepedah di sekolahnya

4. merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara fisik maupun non fisik
merupakan pengertian dari syarat interaksi social karena adanya…..!
A. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi
B. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi
C. Syarat terjadinya interaksi sosoial karena rasa cinta
E. Syarat terjadinya interaksi social menurut Gillin dan Gillin

5. memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan,


gerak-gerak tubuh maupun sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut. Individu yang bersangkutan kemudian
memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh individu
lain tersebut
A. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi
B. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi
C. Syarat terjadinya interaksi sosoial karena rasa cinta
D. Syarat terjadinya interaksi social menurut Gillin dan Gillin

VII. Umpan balik atau tindak lanjut


1. hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu,
individu (seseorang) dengan kelompok disebut…….
A. Status social ( jawaban A salah karna status sosial adalah tempat atau
posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan
kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi)
B. Peran social ( jawaban B salah karna peran sosial adalah eksekusi dari
hak, kewajiban, tugas, atau tanggung jawab seseorang yang sesuai
dengan status sosialnya).
C. Interaksi social ( jawaban C benar karna Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu,
individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok)
D. Proses social ( jawaban D salah karna Proses sosial adalah
suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi
antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam
amasyarakat.)

2. proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling


berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk
yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan
mengadakan hubungan satu sama lain. Merupakan pendapat dari……
A. Adham Nasution ( jawaban A benar karna menurut Adham Nasution
proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu
saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah
bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau
orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain)
B. Abu Ahmadi ( jawaban B salah Karna menurut Abu Ahmadi Dengan
proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang
dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup
yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan
batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu
dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan
yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya)
C. Roucek dan Warren ( jawaban C Salah karna menurut Roucek dan
Warren Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap
kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari
kelompok yang lain).
D. Gillin dan Gillin ( jawaban D salah karna menurut Gillin dan Gillin
proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat
apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling
bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada

3. Bentuk bentuk tingkah laku manusia dibawa ini yang termasuk interaksi social
adalah….
A. Orang berdoa ( jawaban A salah karena bukan interaksi social)
B. Lalu lalang orang diluar kota ( jawaban B salah karena bukan interaksi
social)
C. Dina berbicara dengan ayahnya ( jawaban C benar karna Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut
hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok)
D. Dhila mengendarai sepedah di sekolahnya ( Jawaban D salah karena
bukan interaksi social)

4. merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara fisik maupun non fisik
merupakan pengertian dari syarat interaksi social karena adanya…..!
A. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi ( jawaban A
salah Syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua adalah adanya
komunikasi. Komunikasi adalah memberikan tafsiran pada perilaku
orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak tubuh maupun
sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut)
B. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Kontak Sosial ( jawaban B
benar karna Kontak sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi
baik secara fisik maupun non fisik.
C. Syarat terjadinya interaksi sosoial karena rasa cinta ( jawaban C salah
karna bukan syarat syarat interaksi social )
D. Syarat terjadinya interaksi social menurut Gillin dan Gillin (jawaban D
salah karna bukan syarat syarat interaksi social )

5. memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan,


gerak-gerak tubuh maupun sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut. Individu yang bersangkutan kemudian
memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh individu
lain tersebut
A. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi ( jawaban A benar
karna Syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua adalah adanya
komunikasi. Komunikasi adalah memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak tubuh maupun sikap),
perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut)
B. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Kontak Sosial ( jawaban B salah
karena Kontak sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara
fisik maupun non fisik.
C. Syarat terjadinya interaksi sosoial karena rasa cinta ( jawaban C salah
karna bukan syarat syarat interaksi social )
D. Syarat terjadinya interaksi social menurut Gillin dan Gillin ( jawaban D salah
karna bukan syarat syarat interaksi social )

VIII. Kunci jawaban tes formatif


1. C
2. A
3. C
4. B
5. A

IX. Daftar Pustaka

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012


Soerjono Soekanto. 2002. Sosiolog Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
TOPIK 1
“BENTUK BENTUK INTERAKSI TENTANG PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI
SOSIAL & FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL”

I. Tinjauan Mata Kuliah

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas tentang teori dan konsep mansia dan social
budaya masyarakat, manusia dan keluarga sebagai sub system
dalamsosial budaya masyarakat,aturan-aturan/ norma norma dalam
kehidupan masyrakat, nilai budaya daam masyarakat
Indonesia,keprcayaan/agama sebagai kekuatan dalam kehidupan
masarakat
B. Kegunaan Mata Kuliah
Mata kuliah ini berguna untuk
1.Dapat menjelaskan tentng proses sosial dan interaksi sosial
C. Sasaran Belajar
Sasaran belajar adalah mahasiswa D-III Keperawatan Semester 2
D. Urutan Penyajian
1. Pendahuluan
A. Sasaran Pembelajaran yang ingin dicapai
B. Ruang lingkup bahan modul
C. Manfaat mempelajari modul
D. Urutan Pembahasan
E. Petunjuk khusus
2. Matari pembelajaran
3. Latihan
1. Rangkuman
2. Tes Formatif
3. Umpan balik atau tindak lanjut
4. Kunci Tes Formatif
5. Daftar pustaka

II. Pendahuluan
A. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai
1. Menguasai bentuk bentuk tentang proses sosiall dan interaksi social
2. Menguasai factor factor yang mempengaruhi interaksi social

B. Ruang lingkup bahan modul


1. Bentuk bentuk interaksi tentang proses social dan interaksi social
2. factor factor yang mempengaruhi interaksi social
C. Manfaat pembelajaran modul
1. Kegiatan pembelajaran lebih menarik
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadar kehadiran guru
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi
yang harus dikuasai
D. Urutan pembahasan
1. Bentuk-bentuk interaksi tentang dan interaksi social
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
E. Petunjuk khusus
1. Bacalah secara cermat modul ini secara berurutan
2. Kerjakan setiap latihan dan tes pormatif pada setiap materi
pembelajaran dalam modul ini untuk mempelancar pemahaman
anda
III. Materi Pembelajaran

A. Bentuk bentuk interaksi sosial

Interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif dapat pula bersifat
negative. Interaksi sosial positif disebut pula sebagai interaksi sosial asosiatif.
Sedangkan interaksi sosial negative disebut juga interaksi sosial disosiatif.
Interaksi sosial asosiatif mengarah pada persatuan karena interaksi yang
terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat didalamnya mengarah pada
persatuan. Interaksi sosial disosiatif mengarah pada “perpecahan” karena
interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat didalamnya
mengarah pada perpecahan. Dengan demikian terdapat dua bentuk interaksi
sosial yang sifatnya berlawanan, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi
sosial disosiatif.

a) Proses Interaksi Sosial Sosiatif


Bentuk-bentuk proses asosiatif, antara lain.

1. Kerja sama
Kerjasama adalah proses saling mendekati dan bekerja sama antar
individu, antara individu dan kelompok, dengan tujuan untuk memenuhi
kepentingan dan kebutuhan bersama. Kerjasama dapat kita temukan
pada semua kelompok umur, mulai anak-anak sampai orang dewasa.
Pada hakikatnya, kerja sama timbul apabila :

 Orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-


kepentingan yang sama.
 Masaing-masing pihak menyadari bahwamereka hanya mungkin
memenuhi kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui kerja
sama.

2. Akomodasi
Akomodasi adalah usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentangan. Akomodasi dilakukan dengan tujuan tercapainya kestabilan
dan keharmonisan dalam kehidupan. Misalnya, perkelahian antara dua
orang siswa di sekolah. Guru dapat menjadi perantara untuk
mendamaikan kedua siswa setelah guru mempelajari penyebab terjadinya
perkelahian. Adapun tujuan akomodasi sebagai berikut :

 Mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau kelompok-


kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham.
 Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
atau secara temporer.
 Memungkinkan terwujudnya kerjasama antara kelompok-kelompok
sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial
psikologis dan kebudayaan.
 Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah, misalnya lewat perkawinan campuran.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan bentuk proses sosial yang ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan diantara orang-orang atau
kelompok manusia. Mereka tidak lagi merasa sebagai kelompok yang
berbeda sebab mereka lebih mengutamakan kepentingan dan tujuan yang
akan dicapai bersama.

Proses asimilasi timbul bila terdapat hal-hal berikut :

 Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan nya.


 Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara
langsung dan intensif dalam waktu lama.
 Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut
masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.

b) Proses disosiatif
Proses disosiatif merupakan kebalikan dari peruses asosiasif. Bila
pada proses sosial asosiatif lebih menekankan bentuk kerjasama, proses
sosial disosiatif lebih ditekankan pada bentuk persaingan atau
perlawanan. Terdapat tiga bentuk interaksi disosiatif yaitu persaingan,
kontravensi, dan pertentangan.

1. Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi di mana individu
atau kelompoks aling bersaing untuk berlomba atau berkompetisi mencari
keuntungan melalui bidang-bidang tertentu dengan menggunakan cara-
cara yang terbuka dan adil. Misalnya, persaingan antara dua juara kelas di
satu sekolah untuk membuktikan siapa yang layak mendapat bintang
sekolah. Kedua juara kelas itu akan belajar dengan sungguh-
sungguhuntuk mencapai gelar tersebut. Persaingan yang terjadi antara
dua orang tersebut merupakan persaingan pribadi. Ada juga persaingan
yang bersifat kelompok, misalnya persaingan antara Persipura Jayapura
dan Persib Bandung dalam memperebutkan tempat du putaran Final Liga
Indonesia.

2. Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses sosial dimana seseorang atau
kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain yang
disertai ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan atau
keinginannya.
Pertentangan dapat timbul karena  :

 Perbedaan pendapat, prinsip, aturan antar individu,


 Perbedaan adat-istiadat dan kebudayaan,
 Perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial ,
 Perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi.

3. Kontravensi
Kontravensi ialah bentuk interaksi sosial yang berada diantara
persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan gejala
adanya ketidak puasan terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap
tersebut dapat terlihat jelas atau tersembunyi. Sikap tersembunyi
tersebut dapat berbuah menjadi kebencian, akan tetapi tidak sampai
menjadi pertentangan atau pertikaian.

Hubungan antar individu dimaksudkan agar seluruh komponen


sosial berjalan dengan baik dan dinamis. Akan tetapi hubungan yang
diharapkan adalah hubungan antar individu maupun kelompok yang
bersifat positif bukan yang  bersikap negative yang dapat
mengakibatkan perpecahan. Dalam hal itu, kita harus senantiasa
menjaga hubungan yang harmonis dengan sesame, baik keluarga,
teman, maupun warga masyarakat agar tercipta kerukunan dan
kenyamanan hidup yang hakiki.

B. Faktor factor yang mempengaruhi interaksi sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasari oleh faktor-faktor imitasi,


sugesti, identifikasi, dan simpati dan motivasi. Faktor-faktor tersebut dapat
bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau dalam keadaan yang bergabung.

1. Faktor Imitasi
Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-
kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan
terjadinya hal-hal yang negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-
tindakan yang menyimpang.
2. Faktor Sugesti
Faktor ini berlangsung kalau seseorang memberi sesuatu pandangan
yang berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain.
Berlangsungnya sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang
menerima dilanda oleh emosi.
3. Faktor Identifikasi
Identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri
seseorang untuk menyamakan dirinya dengan pihak lain. Identifikasi
bersifat lebih mendalam daripada imitasi dan sugesti. Proses
identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan
disengaja.
4. Faktor Simpati
Simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada
pihak lain. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang
peranan yang sangat penting. Proses simpati akan dapat berkembang
jika terdapat saling pengertian pada kedua belah pihak.
5. Faktor Empati
Empati, yakni gejala kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan
organisma tubuh yang sangat dalam sehingga seolah-olah ikut
merasakan penderitaan seseorang atau sekelompok orang yang
terkena musibah. Misalnya, kita ikut merasa iba sampai meneteskan air
mata ketika menyaksikan peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa.
6. Motivasi

Mirip dengan sugesti namun lebih rasional. Motivasi memberikan


pengaruh kepada orang lain namun tetap dapat diterima secara lebih
kritis, rasional dan bertanggung jawab. Misalnya, ketika dipuji oleh guru
karena mendapatkan nilai yang bagus, kita akan lebih termotivasi untuk
giat belajar agar nilai kita tetap bagus.

Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, interaksi sosial harus


memenuhi dua syarat, yaitu kontak dan komunikasi.

Kontak sosial terbagi atas tiga jenis, yaitu:

1. Antar individu, misalnya kontak antara orangtua dan anak

2. Antar kelompok, seperti dua perusahaan yang melakukan


kerjasama bisnis

3. Antar individu dan kelompok, misalnya seorang guru yang


`menerangkan materi pelajaran kepada murid di kelas.

Selain itu, kontak sosial juga dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu
kontak primer dan kontak sekunder. Kontak primer atau langsung
terjadi tanpa bantuan perantara apapun. Sebaliknya, kontak sekunder
terjadi melalui perantara seperti telepon atau e-mail.

Komunikasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu verbal dan


non verbal. Komunikasi verbal dilakukan dengan menggunakan bahasa
yang dimengerti oleh kedua belah pihak yang saling berkomunikasi.
Sementara komunikasi non verbal dilakukan menggunakan kode
tertentu, seperti kode morse atau bahasa isyarat.

Agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar, ada beberapa komponen


yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Pengirim, yaitu pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain

2. Komunikan, yaitu pihak yang menerima pesan


3. Pesan, isi atau maksud yang disampaikan oleh pengirim kepada
komunikan

4. Umpan balik atau respon yang diberikan komunikan terhadap pesan


yang disampaikan

Lalu, apa tujuan dari interaksi sosial? Interaksi sosial memiliki tujuan untuk
menciptakan keteraturan sosial. Keteraturan sosial ini tercipta melalui 4
urutan, yaitu:

1. Tertib, apabila masyarakat bertindak sesuai dengan nilai serta


norma yang berlaku

2. Order, nilai dan norma yang ada dipahami, diakui, dan dipatuhi
sepenuhnya oleh masyarakat

3. Keajegan dan keteraturan yang sifatnya tetap dan terus menerus


secara otomatis

4. Pola, bentuk, dan warna interaksi sosial

Membahas materi sosiologi tentang tindakan dan interaksi sosial ini


sebenarnya bisa lebih lama dikarenakan hal ini berhubungan dengan
kehidupan dan sudah pasti dekat dengan kita.

IV. Latihan
1. Jelaskan 2 bentuk interaksi social……!
2. Pada hakikatnya kerja sama timbul apabila?........
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akomodasi……..
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan persainagn,pertentangan dan
kontravensi!.......
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan factor identifikasi!.........
6. Ada tiga kontak social jelaskan!........

V. Rangkuman
Interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif dapat pula bersifat
negative. Interaksi sosial positif disebut pula sebagai interaksi sosial
asosiatif. Sedangkan interaksi sosial negative disebut juga interaksi sosial
disosiatif. Interaksi sosial asosiatif mengarah pada persatuan karena
interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat
didalamnya mengarah pada persatuan. Interaksi sosial disosiatif
mengarah pada “perpecahan” karena interaksi yang terjadi antara individu
atau kelompok yang terlibat didalamnya mengarah pada perpecahan.
Dengan demikian terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatnya
berlawanan, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.

a. Proses Interaksi Sosial Sosiatif


Bentuk-bentuk proses asosiatif, antara lain.

1. Kerja sama

2. Akomodasi

3. Asimilasi

b. Proses disosiatif
Proses disosiatif merupakan kebalikan dari peruses asosiasif. Bila
pada proses sosial asosiatif lebih menekankan bentuk kerjasama, proses
sosial disosiatif lebih ditekankan pada bentuk persaingan atau
perlawanan. Terdapat tiga bentuk interaksi disosiatif yaitu persaingan,
kontravensi, dan pertentangan.

1. Persaingan
2. Pertentangan
3. Kontravensi
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasari oleh faktor-faktor
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat
bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau dalam keadaan yang
bergabung.
VI. Tes Formatif(pilihan ganda)
1. Berikut yang termasuk bentuk interaksi sosial disosiatif adalah ...
Pilihan jawaban
A. Akomodasi
B. kerjasama
C. asimilasi
D. kontravensi

2. Upaya untuk meredakan konflik antarmasyarakat dengan melakukan


penyesuaian perbedaan di segala bidang dinamakan ....
A. Ajudikasi
B. Koordinasi
C. Asimilasi
D. akomodasi

3. suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok dengan sadar atau
tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau kekerasan
untuk mencapai tujuan atau keinginannya adalah pengertian dari……

A. kerjasama
B. kontraversi
C. persaingan
D. pertentangan

4. Bentuk proses sosial yang bersifat asosiatif adalah ...

A. Akomodasi
B. Kontraversi
C. Persaingan
D. Pertentangan

5. dapat mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai


yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang
negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang menyimpang
merupakan pengertian dari factor…..

A. faktor imitasi
B. faktor sugesti
C. faktor identifikasi
D. faktor simpati

6. yakni gejala kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan organisma tubuh


yang sangat dalam sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan
seseorang atau sekelompok orang yang terkena musibah

A. faktor imitasi
B. faktor sugesti
C. faktor identifikasi
D. faktor simpati

VII. Umpan balik atau tindak lanjut


1. Berikut yang termasuk bentuk interaksi sosial disosiatif adalah ...
Pilihan jawaban
A. .akomodasi (jawaban A salah karena termasuk bentuk interaksi
sosiatif)
B. .kerjasama ( jawaban B salah karena termasuk bentuk interaksi
sosiatif)
C. asimilasi (jawaban C salah karena termasuk bentuk interaksi sosiatif)
D. kontravensi ( jawaban D benar karena merupakan bentuk interaksi
disosiatif)

2. Upaya untuk meredakan konflik antarmasyarakat dengan melakukan


penyesuaian perbedaan di segala bidang dinamakan ....

A. ajudikasi ( jawaban A salah karena ajudikasi adalah proses


penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak yang
diputus oleh Komisi Informasi yang putusannya memiliki kekuatan
setara dengan putusan pengadilan)

B. koordinasi ( jawaban B salah karena koordinasi adalah suatu upaya


yang sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta waktu yang
tepat, dan juga mengarahkan pelaksanaan untuk bisa melahirkan
suatu tindakan yang selaras dan harmonis pada tujuan yang
sebelumnya sudah ditentukan )

C. asimilasi ( jawaban C salah karena asimilasi merupakan bentuk


proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan diantara orang-orang atau kelompok manusia.)
D. akomodasi ( jawaban D benar karena Akomodasi adalah usaha-usaha
manusia untuk meredakan suatu pertentangan. Akomodasi dilakukan
dengan tujuan tercapainya kestabilan dan keharmonisan dalam
kehidupan.)
3. suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok dengan sadar atau
tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau kekerasan
untuk mencapai tujuan atau keinginannya adalah pengertian dari……

A. kerjasama (jawaban A salah karena kerjasama adalah proses saling


mendekati dan bekerja sama antar individu, antara individu dan
kelompok, dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan
kebutuhan bersama)

B. kontraversi ( jawaban B salah karena koordinasi adalah bentuk


interaksi sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan.
Kontravensi ditandai dengan gejala adanya ketidak puasan terhadap
seseorang atau sesuatu).

C. persaingan ( jawaban D salah karena persaingan adalah suatu proses


sosial yang terjadi di mana individu atau kelompoks aling bersaing
untuk berlomba atau berkompetisi mencari keuntungan melalui
bidang-bidang tertentu dengan menggunakan cara-cara yang terbuka
dan adil)

D. pertentangan ( jawaban D salah karena pertentangan adalah suatu


proses sosial dimana seseorang atau kelompok dengan sadar atau
tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau
kekerasan untuk mencapai tujuan atau keinginannya.

4. Bentuk proses sosial yang bersifat asosiatif adalah ...

A. akomodasi ( jawaban A benar karena merupakan bentuk social yang


bersifat asosiatif)

B. kontraversi ( jawaban B salah karena merupakan bentuk social yang


bersifat disosiatif)

C. persaingan ( jawaban C salah karena merupakan bentuk social yang


bersifat disosiatif)

D. pertentangan ( jawaban D salah merupakan bentuk social yang


bersifatdisosiatif)

5. dapat mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai


yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif,
sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang menyimpang merupakan
pengertian dari factor…

A. faktor imitasi ( jawaban A benar karena faktor imitasi dapat


mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang
negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang
menyimpang)

B. faktor sugesti ( jawaban B salah karena faktor sugesti Faktor ini


berlangsung kalau seseorang memberi sesuatu pandangan yang
berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain.
Berlangsungnya sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang
menerima dilanda oleh emosi)

C. faktor identifikasi ( jawaban C salah karena faktor identifikasi yaitu


kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk
menyamakan dirinya dengan pihak lain)

D. faktor simpati ( jawaban D salah karena faktor simpati yaitu suatu


proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Di
dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang
sangat penting)

6. yakni gejala kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan organisma tubuh


yang sangat dalam sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan
seseorang atau sekelompok orang yang terkena musibah

A. faktor imitasi ( jawaban A benar karena faktor imitasi dapat


mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang
negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang
menyimpang)

B. faktor sugesti ( jawaban B salah karena faktor sugesti Faktor ini


berlangsung kalau seseorang memberi sesuatu pandangan yang
berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain.
Berlangsungnya sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang
menerima dilanda oleh emosi)

C. faktor identifikasi ( jawaban C salah karena faktor identifikasi yaitu


kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk
menyamakan dirinya dengan pihak lain)

D. faktor empati ( jawaban D salah karena faktor empati yakni gejala


kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan organisma tubuh yang
sangat dalam sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan
seseorang atau sekelompok orang yang terkena musibah)

VIII. Kunci jawaban tes formatif


1. D
2. D
3. D
4. A
5. A
6. A

IX. Daftar Pustaka

Anderson,foster,(2006).Antropologi kesehatan.Jakart:ui,pers
Mubarak,wanit iqbal,2009 sosiologi untuk
keperawatan,Jakarta:salemba medika
Indrawatiy dek, 2017,dasar dasar penerapan antropologi
kesehatan:wade group

Anda mungkin juga menyukai