PUSKESMAS
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Upaya menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak yang terkait
Pengertian dan kepada pengguna pelayanan dan masyarakat sehingga dapat terjalin
kerjasama yang baik dalam meperoleh imformasi maupun saran yang
dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas
berdasarkan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas
Kebijakan
Sumber
PENGARAHAN
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Suatu proses pengarahan yang di lakukan oleh kepala Puskesmas terhadap
Pengertian staf puskesmas (penanggung jawab program) dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab masing-masing penanggung jawab program
Kebijakan
Sumber
PENCATATAN DAN PELAPORAN
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Suatu kegiatan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan yang telah
Pengertian dilakukan baik secara perorangan maupun administrasi puskesmas secara
umum
Kebijakan
Sumber
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Sumber
PELAKSANAAN PROGRAM
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluiruh pengelola program terkait
dengan program yang ditangani di unit pelayanan puskesmas baik
pelayanan dalam gedung , luar gedung, maupun administrasi
Tujuan
1. Mengetahui pencapaian program
2. Untuk menyediakan data yang dibutuhkan
Kebijakan
Sumber
EVALUASI PERAN PIHAK TERKAIT
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Kebijakan
Sumber
MONITORING KINERJA
UPTD Puskesmas
Waepana
No Dokumen : ksr No Revisi :000 Halaman :1/1
032.1/WPN/11/507/11/2014
Standart Operasional Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
Prosedur Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Kebijakan
Sumber
UMPAN BALIK (PELAPORAN) DARI PELAKSANA KEPADA
PENANGGUNGJAWAB PROGRAM DAN PIMPINAN PUSKESMAS
UNTUK PERBAIKAN KERJA
UPTD Puskesmas
Waepana
No Dokumen : ksr No Revisi :000 Halaman :1/1
032.1/WPN/11/524/11/2014
Standart Operasional Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
Prosedur Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja
program yang telah dilaksanakan sehingga dapat diketahui pencapaian
kinerja dan apabila pencapaian program masih di bawah standar perlu
dilakukan perbaikan untuk di tindak lanjuti
Kebijakan
Sumber
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM DAN
PELAYANAN
UPTD Puskesmas
Waepana
No Dokumen : ksr No Revisi :000 Halaman :1/1
032.1/WPN/11/521/11/2014
Standart Operasional Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
Prosedur Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Pengertian Suatu pelayanan yang dilakukan dengan baik guna memantau atau
memonitoring pelaksanaan kegiatan program dalam pelayanan.
Kebijakan
Sumber
MONITORING KINERJA PIHAK KETIGA
UPTD Puskesmas
Waepana
No Dokumen : ksr No Revisi :000 Halaman :1/1
032.1/WPN/11/507/11/2014
Standart Operasional Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
Prosedur Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Kebijakan
Sumber
KOMUNIKASI DENGAN SASARAN PROGRAM DAN
MASYARAKAT TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM
DAN KEGIATAN PUSKESMAS
SOP
U
PTD No Dokumen : ksr
Puskesmas 032.1/WPN/11/521/11/2014 Ditetapkan Oleh :
Waepana No Revisi : Kepala UPTD Puskesmas Waepana
Tanggal Terbit :
Margareta U.Kromen
Halaman : NIP : 196906281989032005
Pengertian Upaya menjalin komunikasi yang baik dengan sasaran program dan
masyarakat sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dalam
memperoleh imformasi maupun saran yang dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di puskesmas
Kebijakan
=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Pengertian Suatu kegiatan yang di lakukan oleh kepala puskesmas maupun penanggung
jawab program untuk mengarahkan staf puskesmas dalam mencanangkan
tugas dan tanggung jawab sehingga staf dapat menjalankan tugas sesuai
dengan standar pelayanan yang berlaku
Kebijakan
Sumber
PELAKSANAAN PEMBINAAN
UPTD Puskesmas
Waepana
SPO No Ditetapkan oleh:
Dokumen:ksr,032.1/WPN/II/
/2015
Refrensi
Langkah-langkah
1.KTU berkonsultasi dengan kepala puskesmas
Tentukan jadwal Membuat surat
untuk menentukan jadwal
undangan
2.KTU membuat surat undangan
3.Kepala puskesmas menandatangani surat
undangan Kapus menanda tangani surat
Pengertian Koordinasi dan komunikasi antara lintas program dan lintas sektor adalah
upaya menjalin komunikasi antar pengelola program dan sektor terkait
untuk mengetahui hambatan/permasalahan dan langkah-langkah yang harus
di ambil untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Tujuan 1.Sebagai perdoman dalam komunikasi anata program dan sektor terkait
2.Untuk menjalin komunikasi yang efektif antar program dan lintas sektor.
Refrensi
1. Pengertian Injeksi intra muskular adalah: pemberian obat dengan cara memasukkan obat
ke dalam jaringan otot menggunakan spuit injeksi dilakukan pada otot
pangkal lengan atau otot paha bagian luar (yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar)
2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot agar cepat terserap oleh tubuh
7. Hal-hal yang perlu Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap reaksi obat.
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Klinik Umum
2. Klinik Gigi,
3. Rawat Inap,
5. Immunisasi,
6. Ruang KIA.KB
7. Puskesmas Pembantu
8. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.
PENGARAHAN KEPADA PELAKSANA
Pengarahan kepada pelaksana adalah arahan atau wejangan oleh orang yang di
Pengertian berikan kewenangan kepada petugas sebelum melakukan pelayanan baik pelayann
adminstrasi maupun kepada pasien sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapakan.
i. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tantangan yang di hadapi terkait dengan masalah kegiatan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) untuk mengubah pola prilaku hidup bersih dan sehat masyrakat
yang masih sangat minim dan menimbulkan dampak terhadap tingginya angka kejadian
diare di daerah ini. Menyadari hal tersebut diatas maka kami telah melakukan
beberapa jenis kegiatan antara lain : melakukan kegiatan penyuluhan mengenai lima
(5) pilar sanitasi total berbasis masyarakat.
3. Pengertian
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan
Halaman:
MargaretaU.Kromen
NIP : 196906281989032005
Pengertian 1. Survei mawas diri adalah suatu kegiatan pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan yang di lakukan oleh kader dan toko masayarakat
setempat di bawah bimbingan kepala desa atau lurah dan petugas kesehatan
2. Suatu pengenalan ,pengumpulan,dan pengkajian masalah kesehatan pekerja
untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan
Pekerja.
7. Pengertian Pembersihan karang gigi adalah membersihkan plak,karang gigi yang melekat
pada permukaan gigi yang kelihatan maupun yang tertutup gingival
No. Revisi :
SPO
UPTD PUSKESMAS Tgl. Mulai Berlaku :
WAEPANA
Halaman :
1. Pengertian Mengeluarkan gigi permanen sisa akar,sisa mahkota yang tidak dapat diretorasi,gigi
dengan kelainan periodontal yang tidak dapat dirawat,impaksi,supernumerary,fokal
infeksi dari soketnya dengan anastesi lokal/topical
2. Tujuan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas NoDokumen:032.I/II/WPN/ / /2015 tentang
pencabutan gigi permanen
4. Referensi KEPMENKES NOMOR : 284 /MENKES /SK /IV/ 2006 TENTANG STANDAR
PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
4. Langkah- Langkah Bagan Alur
No. Revisi :
SPO
UPTD PUSKESMAS Tgl. Mulai Berlaku :
WAEPANA
Halaman :
8. Mengunyah makanan pada regio yang
berlawanan dengan gigi yang dicabut
9.Jangan sering berkumur atau mengisap-isap
ludah.
10.Kompres es untuk mengurangi pembengkakan
11.Jangan merokok
12.Tampon yang di letakan di luka bekas
pencabutan di gigit selama minimal setengah jam
kemudian di buang
13.Tidak sering meludah atau berkumur
14.Setelah pencabutan di anjurkan tidak boleh
mengkonsumsi makanan/minuman yang panas
15.Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
16.Membuat resep obat
17.Melakukan pencatatan hasil rekam medik
4. Referensi .KEPMENKES NOMOR : 284 /MENKES /SK /IV/ 2006 TENTANG STANDAR
PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN M
Bagan Alur
Langkah-Langkah
1. Petugas mencuci tangan
Cuci Persiapan Alat Mengatur
2. Persiapan alat diagnostik (kaca Diagnostik Posisi Pasien
tangantata
mulut,sonde, excavator,pinset
3. Pasien ditempatkan pada posisi
yang nyaman di dental unit
4. Petugas: dokter gigi/perawat gigi Persiapan Anammnesis &
memakai sarung tangan dan alat dan Diagnosis
masker bahan obat Pencabu
obatan tan gigi
5. Persiapan Alat sesuai dengan
perman
diagnosa:
* Tang cabut gigi permanen Informen Oles Betadine
sesuai dengan gigi yang akan concent
dicabut
* Alcohol 70%
*Obat anestesi local
DHE
*Butiran kapas
*Kassa tampon
*Povidon iodine
6. Informed concent
7. .Melakukan anestesi topical/lokal Cuci Tangan Pemberian
Resep Obat
pada mukosa sekitar gigi yang
akan dicabut.
8. Melakukan pencabutan gigi
9. Meletakan tampon yang sudah
diolesi povidon iodine pada luka
bekas cabutan
10. Melakukan instruksi kepada
pasien:
No. Revisi :
SPO
UPTD PUSKESMAS Tgl. Mulai Berlaku :
WAEPANA
Halaman :
11. tampon yang diletakan di luka
bekas pencabutan digigit
selama minimal setengah
jam,kemudian dibuang.
12. Tidak sering meludah atau
berkumur
13. Setelah pencabutan dianjurkan
tidak boleh mengkonsumsi
makanan/minuman yang panas.
Melepaskan sarung tangan dan
mencuci tangan
14. Membuat resep obat
15. Melakukan pencatatan hasil
rekam medik
Unit terkait Puskesmas dan tenaga kesehatan
DRY SOCKET
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tgl. Mulai Berlaku :
A. TATA PELAYANAN:
1. Limbah dari Laboratorium( serum,darah,reagen) dibuang ke westafel yang dialihkan ke
Septitank
Sedangkan Kapas dan jarum di masukan ke dalam safety box dan dibuang kedalam
insenerator dan selanjutnya dibakar
2. Limbah Poliklinik Umum ( serum dan darah) dibuang ke wastafel yang dialihkan
keseptitank,sedangkan kapas dan jarum dibuang ke dalam safety box dan selanjutnaya
di buang kedalam insenerator untuk dibakar
3. Limbah dari poliklinik gigi(darah) dibuang ke wastafel yang dialihkan ke sepitank
sedangkan jarum dan kapas dibuang kedalam safety box dan selanjutnya dibuang
kedalam insenerator yang selanjutnya dibakar
4. Limbah dari Rawat Inap(darah) dibuang ke westafel yang dialihkan ke septitank
sedangkan kaapas dan jarum dimasukan ke tempat sampah medik dan dimasukan ke
insenerator yang selanjutnya untuk di bakar
5. Limbah dari KIA ( darah) di buang ke Spool hook,sedangkan jarum dan kapas dibuang
kedalam safety box dan dimasukan ke insenerator untuk selanjutnya dibakar.
6. Limbah dari imunisasi( jarum, kapas,flakon) dimasukan ke safety box dan dibuang ke
insenerator untuk selanjutnya dibakar
B. PENGETAHUAN
1. Tenaga sanitarian belum bisa mengoperasikan SPAL di Rawat Inap