Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

DISPROPORSI KEPALA PANGGUL/CPD (033.9)


1. Pengertian (definisi) Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang
menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan
panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui
vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul
sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.
2. Anamnesis 1. Perkiraan panggul sempit dapat diperoleh dari
pemeriksaan umum dan anamnesa. Misalnya pada
tuberculosis vertebra, poliomyelitis, kifosis.
2. Pada wanita dengan tinggi badan yang kurang dari
normal ada kemungkinan memiliki kapasitas panggul
sempit, namun bukan berarti seorang wanita dengan
tinggi badan yang normal tidak dapat memiliki panggul
sempit.
3. Dari anamnesa persalinan terdahulu juga dapat
diperkirakan kapasitas panggul. Apabila pada
persalinan terdahulu berjalan lancar dengan bayi berat
badan normal, kemungkinan panggul sempit adalah
kecil.
4. Pemeriksaan Fisik 1. Antopometri
2. Leopold I – IV
3. Pemeriksaan Ukuran Panggul
Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul dibentuk oleh promontorium
corpus vertebra sacrum 1, linea innominata, serta
pinggir atas simfisis. Konjugata diagonalis adalah
jarak dari pinggir bawah simfisis ke promontorium,
Secara klinis, konjugata diagonalis dapat diukur
dengan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah yang
dirapatkan menyusur naik ke seluruh permukaan
anterior sacrum, promontorium teraba sebagai
penonjolan tulang. Dengan jari tetap menempel pada
promontorium, tangan di vagina diangkat sampai
menyentuh arcus pubis dan ditandai dengan jari
telunjuk tangan kiri. Jarak antara ujung jari pada
promontorium sampai titik yang ditandai oleh jari
telunjuk merupakan panjang konjugata diagonalis.
Konjugata vera yaitu jarak dari pinggir atas simfisis ke
promontorium yang dihitung dengan mengurangi
konjugata diagonalis 1,5 cm, panjangnya lebih kurang
11 cm. Konjugata obstetrika merupakan konjugata
yang paling penting yaitu jarak antara bagian tengah
dalam simfisis dengan promontorium, Selisih antara
konjugata vera dengan konjugata obstetrika sedikit
sekali.
Panggul Tengah (Pelvic Cavity)
Ruang panggul ini memiliki ukuran yang paling luas.
Pengukuran klinis panggul tengah tidak dapat
diperoleh secara langsung. Terdapat penyempitan
setinggi spina isciadika, sehingga bermakna penting
pada distosia setelah kepala engagement. Jarak antara
kedua spina ini yang biasa disebut distansia
interspinarum merupakan jarak panggul terkecil yaitu
sebesar 10,5 cm. Diameter anteroposterior setinggi
spina isciadica berukuran 11,5 cm. Diameter sagital
posterior, jarak antara sacrum dengan garis diameter
interspinarum berukuran 4,5 cm.
Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul bukanlah suatu bidang datar
namun terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang
sama yaitu garis yang menghubungkan tuber
isciadikum kiri dan kanan. Pintu bawah panggul yang
dapat diperoleh melalui pengukuran klinis adalah
jarak antara kedua tuberositas iscii atau distansia
tuberum (10,5 cm), jarak dari ujung sacrum ke tengah-
tengah distensia tuberum atau diameter sagitalis
posterior (7,5 cm), dan jarak antara pinggir bawah
simpisis ke ujung sacrum (11,5 cm).
5. Kriteria Diagnosis 1. Pintu atas panggul sempit
- Panggul sempit relatif : jika konjugata vera > 8,5 -
10
- Panggul sempit absolut : jika konjugata vera ≤ 8.5
cm
2. Pintu tengah panggul sempit
Kemungkinan penyempitan pintu tengah panggul
terjadi bila diameter interspinarum kurang dari 9,5 cm.
3. Pintu bawah panggul sempit
Penyempitan pintu bawah panggul terjadi bila diameter
distantia intertuberosum berjarak 8 cm atau kurang.
6. Diagnosis Kerja Disproporsi kepala panggul/CPD (033.9)
7. Diagnosis Banding -
8. Pemeriksaan Penunjang USG
9. Tata Laksana : 1. Persalinan Percobaan
Persalinan percobaan hanya dilakukan pada letak
belakang kepala, tidak bisa pada letak sungsang, letak
dahi, letak muka, atau kelainan letak lainnya.
Ketentuan lainnya adalah umur kehamilan tidak boleh
lebih dari 42 mingu karena kepala janin bertambah
besar sehingga sukar terjadi moulage dan ada
kemungkinan disfungsi plasenta janin yang akan
menjadi penyulit persalinan percobaan.

Persalinan percobaan dihentikan apabila pembukaan


tidak atau kurang sekali kemajuannnya, keadaan ibu
atau anak kurang baik, ada lingkaran bandl, setelah
pembukaan lengkap dan ketuban pecah kepala tidak
masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik, serta pada
forceps yang gagal. Pada keadaan ini dilakukan seksio
sesarea.

2. Seksio Sesarea
Seksio sesarea elektif dilakukan pada kesempitan
panggul berat dengan kehamilan aterm, atau
disproporsi sephalopelvik yang nyata. Seksio juga
dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan
apabila ada komplikasi seperti primigravida tua dan
kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki.
Seksio sesarea sekunder (sesudah persalinan selama
beberapa waktu) dilakukan karena peralinan perobaan
dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan
persalinan selekas mungkin sedangkan syarat
persalinan per vaginam belum dipenuhi.

10. Edukasi : Diagnosa, Penanganan dan Prognosis


(Hospital Health Promotion)
11.Prognosis Prognosis ditentukan oleh :
1. Bentuk panggul
2. Ukuran panggul
3. Kemungkinan pergerakan sendi dalam panggul
4. Presentasi dan posisi kepala
5. Besar kepala dan kesanggupan moulage
6. His
12.Tingkat Evidens -
13.Tingkat Rekomendasi -
14.Penelaah Kritis
15.Indikator Kondisi umum baik
16.Lama Hari Rawat 5-7 (disesuaikan usia kehamilan, tindakan operatif, dan
komplikasi)
17.Kepustakaan 1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS.
William Obstetrics 24th Edition 2014;

Anda mungkin juga menyukai