Disusun oleh :
6661131316
2017
ABSTRAK
kebijakan dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng
Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat serta salam semoga tercurahkan
Alhamdulillah puji syukur dengan izin Allah swt pembuatan skripsi ini dapat
Pembuatan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari banyak pihak yang turut
membantu dan mendukung penulis secara moril dan materil dalam pembuatannya,
Maka dengan segala hormat dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada :
Ageng Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
kepada penulis.
4. Iman Nurakhman, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakuktas Ilmu
Penelitian.
Melakukan Penelitian.
11. Amir Syarifudin dan Siti Rahmawati selaku kedua orang tua
penulis yang telah membesarkan penulis hingga saat ini dan turut
12. Adi irfan, Jaka Permana, dan Agung Sudradjat selaku sahabat yang
berharap kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi. Dalam
kesempatan ini penulis meminta maaf sebesar besarnya kepada semua pihak
bilama terdapat hal hal yang tidak berkenan dalam penyusunan penelitian ini.
wawasan dan pengetahuan kepada pembaca. Demikian hal yang dapat penulis
Serang,
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
........................................................................................... ......,,,. 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
.................................................................................................. 2
1.3 Data Jumlah Peserta Program JKN di Kota Serang ......... ........... 10
sudah tepat dikarenakan menjawab permasalahan kesehatan yang sudah lama ada
di masyarakat ..................................................................................... 88
masyarakat melalui televisi dalam setiap waktunya yang dilakukan oleh BPJS
Diagram 4.9 Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku pihak yang
Kesehatan dalam hal pembayaran iuran bulanan yang jatuh tempo pada tanggal 10
dengan Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kualitas
dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anda selama berobat ...... 94
dengan Pembagian tiga kategori kelas oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuran
dengan Penentuan bantuan iuran untuk masyarakat tidak mampu oleh BPJS
dengan Penerapan denda ketika terlambat dalam membayar iuran yang ditetapkan
tepat ...................................................................................................... 97
dengan Komposisi yang dibuat oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuraan kepada
dengan Penerapan denda sebesar 2% yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dalam
dengan Penentuan tiga kategori kelas perawatan diberikan oleh BPJS Kesehatan
............................................................................................................. 100
.............................................................................................................. 101
penyelenggara Jaminan kesehatan Nasional lebih unggul dalam tarif premi yang
kesehatan............................................................................................... 107
sistem gotong royong sudah tepat dikarenakan sesuai dengan jawaban tuntutan
............................................................................................................... 110
Diagram 4.31 Tanggapan Responden mengenai Sistem rujukan yang dibuat oleh
................................................................................................................ 113
Diagram 4.33 Tanggapan Responden mengenai Pemberian sanksi penon-aktifan
Kesehatan sudah sesuai dengan Tujuan untuk memberikan hak kesehatan layak
Kesehatan sudah sesuai dengan cita-cita negara indonesia sehat 2020....... 117
bawah...................................................................................................... 129
Jaminan Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah efektif dalam
Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup membantu dalam
Jaminan Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup dirasakan
BAB I
PENDAHULUAN
yang terencana dan melembaga meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan
potensi sumber daya modal dan sumber daya manusia yang masih rendah.
sudah dianggap mampu dari aspek kualitas sumber daya manusia untuk
faktanya di Indonesia tidak mendapat dukungan dari sumber daya manusia itu
sendiri hal ini dapat dibuktikan dimana data Indeks Pembangunan Manusia masih
Tabel 1.1
Komponen Pembentuk Indeks Pembangunan Manusia
Kota Serang
tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kota
pada tahun 2011 Indeks Pembangunan Manusia Kota Serang diperoleh sebesar
68,69 dan pada tahun 2015 mencapai 70,51, Indeks Pembangunan Manusia
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia tidak luput dari berbagai macam cara
Kesehatan, berdasarkan pada Tabel 1.1 tersebut masih dapat dikatakan bahwa
posisi kualitas sumber daya manusia Kota Serang masih belum baik hal ini
setiap tahunnya yang didorong oleh beberapa komponen seperti Angka Harapan
masyarakat Kota Serang bersekolah hingga jenjang Sekolah Menengah Atas atau
berpendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama dan selain itu juga dapat dilihat
signifikan hingga jumlahnya mencapai 12 Juta pertahun, Akan tetapi dalam fakta
dibawah rata-rata Provinsi Banten, hal tersebut diperoleh dengan data Indeks
Tabel 1.2
Data Indeks Angka Harapan Hidup
Masyarakat Kota Serang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten mengalami
dimiliki pada tahun 2010 sampai 2013, dan tidak mengalami kenaikan pada tahun
2013 sampai 2015, rendahnya indeks angka harapan hidup masyarakat Kota
Serang hal ini disebabkan oleh kesehatan lingkungan masyarakat yang belum
bersih, dan pemenuhan kebutuhan Gizi dan Kalori yang belum tercukupi, tabel
Serang.
kesehatan nasional yang dirancang pada tahun 2004 dan diimplementasikan pada
tentang sistem jaminan sosial nasional yang diperuntukan bagi seluruh rakyat
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, Sesuai dengan falsafah dasar negara
Pancasila terutama sila ke 5 mengakui hak asasi warga atas kesehatan, dimana hal
tersebut termaktud dalam pasal 28 H ayat 1 dan 3yang berbunyi “setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan” dan “setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
5
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”
dan fasilitas pelayanan umum yang layak”, dimana dalam hal ini juga ditegaskan
bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sesuai amanat pada perubahan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 134 ayat 2 yang
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah menjadi suatu bukti yang kuat
untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
yang layak. Sesuai dengan falsafah dasar negara Pancasila terutama sila ke-5
mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hal ini juga termaktub dalam pasal
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan
6
pada perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal l34 ayat 2, yaitu menyebutkan
Indonesia.
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah
Sosial Nasional (SJSN) sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial, pada
sebagaimana amanat resolusi World Health Association (WHA) ke-58 tahun 2005
melayani antara lain pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, dan pegawai
menjadi sulit terkendali. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2004
Jaminan Sosial.
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang
tersebut diatas, baik dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden
petunjuk teknis sehingga diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pemangku
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau dibayarkan iurannya oleh
biaya berobat yang cukup relatif murah dan diwajibkan untuk seluruh warga
negara Indonesia dan warga negara asing yang berkerja dan menetap di Indonesia
selama lebih dari enam bulan untuk berpartisipasi dengan membayar iuran setiap
kepesertaan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran atau yang
kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan dan
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang
Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, serta bukan Pekerja dan anggota
peserta kategori Pekerja Penerima Upah (PPU) iurannya dibayarkan oleh pemberi
kerja dan pekerja yang bersangkutan, Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU)
iurannya dibayarkan oleh peserta yang bersangkutan, dan Peserta Bukan Pekerja
indonesia terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional, untuk lebih jelas
Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan peserta bukan Penerima Bantuan
Tabel 1.3
Data Iuran Peserta PBI dan Non-PBI
ditanggung oleh pekerja, selain itu presentase pembayaran pada PPU pegawai
pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja, sedangkan untuk Peserta kategori
atau kategori yang diinginkan oleh peserta, adapun jumlah Kepesertaan dari
Tabel 1.3
Data Jumlah Peserta BPJS Kesehatan di Kota Serang Per-September 2016
Jumlah
No Kategori
Peserta
1 Bukan Pekerja 13.400
2 Peserta Bantuan Iuran APBD 37.472
3 Peserta Bantuan Iuran APBN 124.517
4 Pekerja Bukan Penerima Upah 24.180
5 Pekerja Penerima Upah 150.223
Jumlah Peserta Keseluruhan 349.792
jumlah Peserta PBI 161.989
Jumlah Peserta Non-PBI 187.803
(Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Tahun 2016)
kesehatan nasional yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan asas gotong
royong yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, kehadiran program ini
mahalnya jumlah uang biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat. untuk
adanya program tersebut untuk berobat tanpa mengeluarkan biaya cukup dengan
membayar iuran bulanan sehingga program ini diharapkan masyarakat agar lebih
12
kesenjangan sosial masyarakat dalam hal memperoleh hak kesehatan yang layak
kurang mampu, namun dalam pelaksanaan program tersebut tidak luput dari
serentak dan berjalan sudah 3 tahun, sehingga hal ini merupakan tugas berat
pemerintah dalam menjalankan program tersebut agar lebih efektif dan efesien.
program Jaminan Kesehatan Nasional, hal ini dikuatkan juga oleh pak yuanda
Jaminan Sosial Kesehatan dalam sosialisasi hanya melewat media massa (Sumber
13
dari Program Jaminan Kesehatan Nasional. hal ini dapat dilihat dalam tabel
Tabel 1.4
Jumlah Penduduk Kota Serang Tahun 2016
Berdasarkan Jenis Kelamin
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Serang 112.544 107.879 220.423
Kasemen 48.908 45.437 94.345
Walantaka 44.097 41.921 86..018
Curug 27.558 25.711 53.269
Cipocok Jaya 44.163 41.795 85.958
Taktakan 46.016 42.405 88.421
Jumlah 323.286 305.148 628.434
(Sumber : Disdukcapil Kota Serang, Tahun 2016)
angka keseluruhan dari Jumlah Penduduk Kota Serang hal ini dapat
Tabel 1.5
Data Jumlah Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Serang
Per-Desember 2016
Jumlah
No Kategori
Peserta
1 Bukan Pekerja 13.400
2 Peserta Bantuan Iuran APBD 37.472
3 Peserta Bantuan Iuran APBN 124.517
4 Pekerja Bukan Penerima Upah 24.180
5 Pekerja Penerima Upah 150.223
Jumlah Peserta Keseluruhan 349.792
jumlah Peserta PBI 161.989
Jumlah Peserta Non-PBI 187.803
(Sumber : BPJS Kota Serang, Tahun 2016)
dimana dalam hal tersebut mengatakan ruang kamar rawat inap sudah penuh
kategori I dan II, selain itu terjadinya penelantaran peserta dari Program Jaminan
kemampuan dan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Badan
Kelima, Tidak ada indikator yang menetapkan peserta yang layak untuk
menetapkan Peserta Bukan Penerima Upah, hal ini dapat dilihat dalam Undang-
Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional bagian Kepesertaan dimana tidak adanya
Keenam, Tidak adanya sanksi hukum yang kuat terhadap masyarakat yang
tidak mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional, hal ini dapat dilihat
Indonesia.
tempat penelitian, dan berdasarkan pada pemaparan diatas maka peneliti dapat
Kesehatan Nasional.
16
Rumah Sakit.
Secara langsung.
tidak melebar kepada permasalahan yang perlu diteliti dan mencegah hal tersebut
terjadi, pembatasan masalah juga perlu untuk membantu penelulis agar fokus
penelitian peneliti.
17
Adapun maksud dan tujuan yasng hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah :
program, dimana hal tersebut nantinya akan berguna untuk penulis dan pembaca
pada umumnya, penulis juga berharap penelitian ini juga dapat berguna bagi
kajian dan evaluasi serta masukan bagi instansi pemerintah terkait untuk lebih
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab tinjauan pustaka berisi tentang teori-teori dari para ahli
BAB V PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pekerjaan yang benar (doing the rights things), sedangkan efisiensi adalah
melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right). Dari kedua definisi yang
dengan efisiensi.
sebagai istilah yang diungkapkan dengan cara berbeda oleh orang- orang yang
berbeda pula. Namun menurut Chung & Megginson yang disebut dengan
keluaran tanggung jawab dengan sasaran yang harus di capai. Semakin besar
keluaran yang dihasilkan dari sasaran yang akan dicapai maka dapat dikatakan
terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dan menekankan pada hasil
output, tidak hanya output saja, dan (2) hubungan timbal balik antara organisasi
1. Jangka pendek, yaitu ukuran kegiatan kurang atau sama dengan satu
tahun yang mencakup kuantitas dan kualitas produksi yang
dikonsumsi pelanggan, efisiensi penggunaan sumber organisasi,
serta kepuasan karyawan organisasi.
2. Jangka menengah, yaitu ukuran kegiatan organisasi selama 5 (lima)
tahun yang meliputi kemampuan organisasi beradaptasi dengan
perubahan internal dan eksternal, serta kemampuan memperbesar
kapasitas untuk berkembang.
3. Jangka panjang, yaitu memiliki jangka waktu yang tidak terbatas
dalam hal bertahan hidup dan berkembang.
efektivitas organisasi itu sendiri terjadi persepsi yang berbeda pula, tergantung
pada kerangka acuan yang digunakan. Pandangan ahli ekonomi dan keuangan
terhadap efektivitas organisasi ialah menekankan pada aspek keuntungan atau laba
aspek kualitas produk jasa pelayanan kepada masyarakat. Dalam kaitan dengan
yang berbeda mengenai konsep efektivitas organisasi, namun dapat diambil garis
tujuan awal yang telah direncanakan dengan hasil akhir yang didapat.
strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi hal-hal yang ingin dicapai dan cara
mencapai hasil yang bernilai. Selanjutnya, menurut J. David Hunger dan Thomas
tujuan. Dengan demikian, terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu
sebgai berikut :
adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses
kegiatan ataupun perencanaan yang terstruktur untuk mencapai tujuan yang telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun menurut pendapat lainnya Stoner
1. Pengamatan Lingkungan
a. Analisis Eksternal, Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-
variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada diluar
organisasi dan secara tidak khusus ada dalam pengendalian
jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel
tersebut membentuk keadaan dalam organisasi ini hidup.
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian : Lingkungan kerja
dan Lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-
elemen atau kelompok secara langsung berpengaruh atau
dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Berapa
elemen tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok,
komunitas lokal, pesaing, pelanggan, pedagang, kreditur, serikat
buruh, kelompok kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan.
Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan-kekuatan umum
kekuatan itu tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-
aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering
mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang.
b. Analisis Internal, Lingkungan internal terdiri dari variabel-
variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada didalam organisasi
tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari
manajemen puncak. Varibel-variabel tersebut membentuk
suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu
meliputi struktur, budaya dan sumber daya organisasi. Struktur
adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang
berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja.
Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang
dibagikan oleh anggota organisasi. Sumber daya adalah aset
yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa
organisasi.
29
paling penting untuk masa depan perusahaan disebut faktor-faktor strategis dan
adalah usaha untuk mengulangi apa yang tejadi dalam pikiran orang cerdas,
manajemen strategis menurut David (2004:5-6) terdiri dari tiga tahapan yaitu :
usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang
ditempuh oleh suatu negara dan bangsa menuju modernitas. Pembangunan pada
hakekatnya adalah upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang
tujuan yang harus dicapai dalam pembangunan yaitu kemakmuran secara adil
alih teknologi, kebebasan dan martabat kemanusiaan yang lebih baik, partisipasi
sebagai berikut :
guna mencapai kondisi masyarakatnya setingkat lebih baik dari pada kondisi yang
menciptakan tingkat kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat dengan
melibatkan peran serta nyata dari mereka (Hartoyo 1996:3-4), dari batasan
yaitu :
Peran serta yang dimaksud adalah keterikatan langsung dari warga tanpa
adanya dorongan yang kuat dari pihak luar. Dalam hal ini peran serta yang
meliputi :
prinsip dapat dijadikan sebagai landasan pokok yang diyakini kebenarannya bagi
dalam hal ini program merupakan bagian dari perencanaan sering pula diartikan
Program adalah kelompok pernyataan yang persis dan berurutan yang gunanya
atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, alasan suatu kebijakan harus dilakukan dan
manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar
kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan tidak
37
kebijakan.
pembagunan nasional program kerja itu berwujud berbagai macam bentuk dan
kegiatan. Dengan penjabaran yang tepat terlihat dengan jelas paling sedikit lima
hal, yaitu:
adalah perincian dari penyusunan suatu rencana yang dilakukan untuk mengatasi
seriap orang yang telah membayar iuran atau iuran yang dibayar oleh pemerintah,
No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar
semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat
asuransi sosial dengan asuransi komersial bisa dilihat pada tabel 1.9 dibawah ini:
Tabel 2.1
Perbedaan Asuransi Sosial dan Asuransi Konvensional
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
Jaminan Kesehatan. Program ini adalah program wajib yang diikuti oleh setiap
orang sebagai peserta termasuk orang asing yang berkerja di Indonesia paling
singkat selama enam bulan lamanya dimana iuran jaminan kesehatan harus
dibayar secara teratur dalam setiap bulannya oleh peserta, pemberi kerja ataupun
pemerintah, adapun bagi masyarakat fakir miskin atau tidak mampu memperoleh
bantuan sebagai peserta program dengan memperoleh bantuan iuran yang disebut
1. Kepesertaan
2. Iuran kepesertaan
3. Penyelenggara pelayanan kesehatan
4. Kendali mutu dan kendali biaya
5. Pelaporan dan utilization review
Untuk jumlah iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah
yang terdiri atas PNS, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri akan dipotong sebesar 5 persen dari gaji atau Upah
per bulan, dengan ketentuan 3 persen dibayar oleh pemberi kerja, dan 2 persen
dibayar oleh peserta. Tapi iuran tidak dipotong sebesar demikian secara sekaligus.
Karena secara bertahap akan dilakukan mulai 1 Januari 2014 hingga 30 Juni 2015
adalah pemotongan 4 persen dari Gaji atau Upah per bulan, dengan ketentuan 4
persen dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5 persen dibayar oleh Peserta. Namun mulai
1 Juli 2015, pembayaran iuran 5 persen dari Gaji atau Upah per bulan itu menjadi 4
persen dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1 persen oleh Peserta.Sementara bagi peserta
perorangan akan membayar iuran sebesar kemampuan dan kebutuhannya. Untuk saat
Pembayaran iuran ini dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulan dan
apabila ada keterlambatan dikenakan denda administratif sebesar 2 persen dari total
iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga) bulan. Dan besaran iuran
Jaminan Kesehatan ditinjau paling lama dua tahun sekali yang ditetapkan dengan
42
Peraturan Presiden. Sedangkan Fasilitas Kelas untuk Peserta JKN yang telah
ditetapkan yaitu:
1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Orang yang tergolong fakir miskin dan
tidak mampu yang dibayarkan preminya oleh pemerintah
mendapatkan layanan kesehatan kelas III.
2. Pekerja penerima upah (PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat Negara,
Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri dan Pegawai Swasta, akan
mendapatkan pelayanan kelas I dan II.
3. Pekerja bukan penerima upah (Pekerja di luar hubungan kerja atau
pekerja mandiri, karyawan swasta) akan mendapatkan pelayanan kelas
I, II dan III sesuai dengan premi dan kelas perawatan yang dipilih.
4. Bukan pekerja (investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran,
perintis kemerdekaan serta janda, duda, anak yatim piatu dari veteran
atau perintis kemerdekaan. Termasuk juga wirausahawan, petani,
nelayan, pembantu rumah tangga, pedagang keliling dan sebagainya)
bisa mendapatkan kelas layanan kesehatan I, II, dan III sesuai dengan
premi dan kelas perawatan yang dipilih.
Adapun untuk lebih jelasnya Kriteria kepesertaan JKN dapat dilihat pada
Tabel 2.2
Kriteria Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
peserta sekaligus pengguna Kartu BPJS Kesehatan memiliki beberapa Hak dan
kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan dan dilakukan oleh
adapaun kewajiban yang harus dipenuhi oleh peserta BPJS Kesehatan adalah
sebagai berikut :
1. Membayar iuran.
2. Melaporkan perubahan data kepesertaan.
3. Melaporkan perubahan status kepesertaan
4. Melaporkan kerusakan dan atau kehilangan kartu identitas peserta
Jaminan Kesehatan.
menetapkan besaran dalam iuran yang harus dibayar oleh peserta dalam setiap
ditetapkan oleh Pemerintah adalah sebagaimana dalam Tabel 1.3 dimana dalam
Tebel tersebut Iuran bulanan yang diberikan diajukan sesuai dengan kemampuan
Ditanggung oleh Pemberi Kerja yang akan berpengaruh terhadap Kategori Kelas
dari BPJS Kesehatan. Adapun rencana strategi yamh dirumuskan oleh BPJS
Berikut :
45
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran BPJS Kesehatan
Kebijakan
No Tujuan Sasaran
Strategi
Membangun
kemitraan strategis Tercapainya
Meningkatkan dengan berbagai kepesertaan
Cakupan lembaga dan semesta sesuai
1 Kepesertaan mendorong partisipasi dengan peta jalan
Melalui Kartu masyarakat dalam menuju Jaminan
Indonesia Sehat perluasan kepesertaan Kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional
Nasional (JKN).
Menjalankan dan
Peningkatan memantapkan sistem
Jumlah jaminan pelayanan
Fasilitas kesehatan yang
Kesehatan yang efektif, efisien, dan
2
menjadi bermutu kepada
penyedia peserta melalui
layanan Sesuai kemitraan yang
Standar optimal dengan
fasilitas kesehatan.
Mengoptimalkan
pengelolaan dana
Peningkatan program jaminan
Tercapainya
Pengelolaan sosial dan dana BPJS
jaminan
Jaminan Kesehatan secara
pemeliharaan
3 Kesehatan efektif, efisien,
kesehatan yang
dalam Bentuk transparan dan
optimal dan
Penyempurnaan akuntabel untuk
berkesinambungan
dan Koordinasi mendukung
kesinambungan
program
Membangun BPJS
Penyempurnaan Kesehatan yang
Sistem efektif berlandaskan
Pembayaran prinsip-prinsip tata
untuk kelola organisasi yang
4
Penguatan baik dan
Pelayanan meningkatkan
Kesehatan kompetensi pegawai
Dasar untuk mencapai
kinerja unggul.
46
Mengimplementasikan
Pengembangan
dan mengembangkan
Berbagai
sistem perencanaan
Regulasi
dan evaluasi, kajian,
termasuk
5 manajemen mutu dan
Standar
manajemen risiko atas
Guideline
seluruh
Pelayanan
operasionalisasi BPJS
Kesehatan
Kesehatan.
Mengembangkan dan
Peningkatan
memantapkan
Kapasitas Terciptanya
teknologi informasi
Kelembagaan kelembagaan bpjs
dan komunikasi untuk
6 untuk kesehatan yang
mendukung
Mendukung unggul dan
keseluruhan
Mutu terpercaya
operasionalisasi BPJS
Pelayanan
Kesehatan
Pengembangan
Pembiayaan
pelayanan
7 Kesehatan
Kerjasama
Pemerintah-
Swasta
(Sumber : BPJS Kesehatan)
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Kesehatan Nasional adalah seluruh komponen mulai dari pemerintah (pusat dan
Program ini agar berjalan dengan baik, efektif, efesien dan optimal. Adapaun
sebagai berikut :
a. Regulator.
Yaitu meliputi berbagai kementerian atau lembaga terkait antara
lain Kementerian Kodinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian dalam
Negeri dan Dewan Jaminan Sosial Nasional.
b. Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional adalah seluruh
penduduk indonesia, termasuk orang asing yang berkerja paling
singkat enam bulan di indonesia yang telah membayar iuran.
c. Pemberi Pelayanan Kesehatan.
Pemberi Pelayanan Kesehatan adalah seluruh fasilitas kesehatan
primer (fasilitas kesehatan tingkat pertama) dan rujukan (fasilitas
kesehatan tingkat lanjut).
d. Badan Penyelenggara.
Badan penyelenggara adalah badan hukum publik yang
menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan sebagaimana
ditetapkan oleh Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
1. Kegotongroyongan.
Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional, prinsip Gotong-royong
berarti peserta yang mampu membantu peserta yang kurang
mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud
karena kepesertaanya yang bersifat wajib untuk seluruh penduduk.
2. Nirlaba.
Dana yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan adalah dana amanah yang dikumpulkan dari masyarakat
secara nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented).
Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi sebesar-besarnya
kepentingan peserta.
3. Keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas.
Prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan
dana yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya.
4. Portabilitas.
Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan
jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka
berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah negara
kesatuan republik indonesia.
5. Kepesertaan yang wajib.
Kepesertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi
peserta sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepesertaan bersifat
wajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengan
kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah, serta kelayakan
penyelenggaran program.
6. Dana amanah.
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan
kepada badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam
rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
7. Hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial.
Dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk
sebesar-besarnya pengembangan peserta.
dua jenis manfaat dalam program BPJS kesehatan yaitu manfaat medis dan
manfaat non-medis, dimana yang dimaksud dalam manfaat medis adalah manfaat
rehabilitatif) sesuai dengan indikasi medis yang tidak terikat dengan besarnya
ambulan. Dalam program ini memiliki manfaat yang dijamin didalamnya yaitu
sebagai berikut :
Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil dua acuan
dari penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Pertama,
kuno dan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional yang masih memiliki
Kesehatan Nasional dimana dalam hal tersebut merupakan program yang sudah
berusia menuju 3 tahun dan dapat dikatakan program tersebut masih baru dimana
program ini mulai diimplementasikan pada tahun 2014, akan tetapi permasalahan
yang dimiliki dalam program ini membuat penulis ingin mengkaji secara umum
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Input
1. Kurangnya sosialisasi langsung kepada masyarakat tentang
Program Jaminan Kesehatan Nasional.
2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang program Jaminan
Kesehatan Nasional.
3. Diskriminatif dalam pemberian pelayanan yang diberikan oleh
Rumah Sakit.
4. Kurangnya Kompetensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki
dalam mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional
Secara langsung.
5. Tidak adanya indikator dalam penetapan status kepesertaan.
6. Tidak adanya sanksi hukum yang tegas kepada Masyarakat yang
tidak mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional.
Proses
Makmur (2011: 7-9)
1. Ketepatan penetuan waktu.
2. Ketepatan perhitungan biaya.
3. Ketepatan dalam pengukuran.
4. Ketepatan dalam menentukan pilihan.
5. Ketepatan berpikir.
6. Ketepatan dalam melakukan perintah.
7. Ketepatan dalam menentukan tujuan.
8. Ketepatan sasaran.
Output
Hipotesis berasal dari kata hpypo = kurang dari, dan thesis = pendapat.
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai rumusan jawaban sementara yang harus
berdasarkan pada teori yang relevan , belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
Perluasan Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang lebih dari sama
dengan 60% dari kriteria yang diharapkan”. Adapun Hipotesis Alternatifnya (Ha)
Perluasan Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang Tercapai kurang
dari 60%”. Adapun secara statistik hipotesis dapat dijabarkan sebagai berikut :
H0 : p ≥ 60%
Ha : p < 60 %
53
BAB III
METODE PENELITIAN
digunakan sebagai batasan penelitian agar dapat fokus pada penelitian yang
Serang.
identifikasi masalah, adapun dalam ruang lingkup pembatasan masalah pada fokus
nanti termasuk menjelaskan tempat, dan alasan memilihnya. Kota Serang dipilih
yang dijumpai di lapangan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sub bagian
latar belakang masalah sebelumnya, selain itu hal ini didasari kepada lokasi
penelitian dimana kota serang merupakan ibu kota provinsi banten tetapi memiliki
hal bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data di lapangan.
Kedua, instrumen penelitian adalah bagian paling rumit dari keseluruhan proses
penelitian. Kesalahan bagian ini, dapatdipastikan suatu penelitian akan gagal atau
berubah dari konsep semula. Ketiga, bahwa pada dasarnya instrumen penelitian
kuantitas memiliki dua fungsi yaitu sebagai substitusi dan sebagai suplemen. Pada
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dan diukur dari indikator
indikator variabel yang diberikan oleh penulis. Karena melakukan penelitian harus
56
ada alat ukur yang baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk
penelitian maka diperlukan teknik pengumpulan data yaitu suatu pencatatan dari
sedang dilakukan. Tujuannya untuk mendapatkan data dan informasi yang valid
dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Sedangkan
skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala likert, skala likert
Skala Likert. Skala Likert digunakans untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau secara sekelompok orang tentang fenomena sosial yang
terjadi. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun instrumen yang daat berupa pernyataan atau pertanyaan dan diberikan
jawaban pada setiap item instrumennya. Berikut ini merupakan skoring item
Tabel 3.1
Tabel Skala Likert
akan mempunyai gradiasi sangat positif sampai sangat negatif. Dan untuk
keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari setiap item instrumen diberi skor
setuju terhadap pertanyaan yang tertera didalam kuisioner. Karena penelitan ini
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari sumber data
didapat melalui:
a. Kuesioner (Angket)
b. Interview (Wawancara)
2. Data Sekunder
dilakukan melalui :
a. Studi Dokumentasi
seseorang.
b. Studi Kepustakaan
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
sekaligus pengguna dari Kartu BPJS Kesehatan di Kota Serang, sehingga hal ini
populasi untuk dijadikan sampel, dalam hal ini populasi yang terdapat dalam
Penelitian ini adalah Jumlah dari Peserta Jaminan Kesehatan Nasional kategori
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Pertahun
dalam penelitian ini peneliti menjadikan Populasi Peserta Bukan Penerima Upah
Pada Tahun 2016 sebagai populasi yang akan diperhitungkan untuk dijadikan
Sampel Penelitian.
3.5.2 Sampel
Sampel yang merupakan bagian dari pada populasi, sample diambil darii
bagian populasi yang dipilih. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Sampel adalah mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka yang
adalah teknik random sampling, teknik ini juga disebut acak, serampangan, tidak
pandang bulu, tidak pilih kasih, obyektif, sehingga seluruh elemen populasi
bagi Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang. Adapun Taraf kesalahan
dalam penelitian ini adalah sebesar 10% dengan menggunakan rumus Solvin
N
n=
N. e + 1
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
2
e = Tingkat Kesalahan
24.180
n=
24.180. 0,1 + 1
24.180
= 100
242,8
responden yang dijadikan sampel adalah 100 Peserta Jaminan Kesehatan Nasional
Masyarakat. indikator teori yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian
Partisipasi Masyarakat Menurut Cohen dan Uphoff dalam Ulifah (2003:23) yang
berikut :
63
5. Ketepatan berpikir.
8. Ketepatan sasaran.
Tabel 3.3
Indikator Vatiabel
dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu
proses analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan beberapa proses
tertentu.
2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan data yang ada pada data
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Hasil penelitian yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kevalidan
yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian
antara konsep dan hasil pengukuran. Pada penelitian ini, pengujian validitas
bantuan piranti lunak SPSS versi 21. Berikut ini adalah rumus korelasi product
moment :
∑ −∑ ∑
=
( ∑ − (∑ ) )( ( ∑ − ( (∑ ) )
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi Product Moment
∑X = Jumlah Skor dalam sebaran X
∑Y = Jumlah Skot dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah Hasil Kali skor X dan Y yang berpasangan
∑X2 = Jumlah Skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y2 = Jumlah Skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
n = Jumlah Sampel
66
Instrumen penelitian yang baik tentu saja instrumen yang valid, sehingga
variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat
Realibilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris rely yang berarti
pertanyaan dalam kuisioner, variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih
menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan piranti lunak SPSS versi
21. Berikut ini adalah rumus Teknik Alpha Cronbavh yang akan digunakan dalam
penelitian :
∑
= 1−
−1
Keterangan :
R11 = Koefisien reabilitas
K = Banyak Butir Soal (item)
∑ = Jumlah Varians Skor Setiap Soal (item)
= Varians Skor Total
X1 = Skor Total
N = Banyak Subyek (testi)
67
variabel yang dataya berbentuk interval atau ratio. maka dalam pengujian
Hipotesis Deskriptif digunakan Uji T-Test Pihak Kiri untuk satu sampel atau satu
X − μo
t= s
√n
Keterangan :
t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya dihitung t-hitung.
X = Nilai rata-rata x
= Nilai yang dihipotesiskan
S = Simpangan Baku Sampel
n = Jumlah anggota Sampel
sampai bulan juni 2017. Untuk jadwal penelitian yang dilakukan penulis sbuat
dengan bentuk tabel agar lebih jelas, adapun waktu pelaksanaan kegiatan
Tabel 3.4
Jadwal Penelitian
Bulan
No Keterangan Okt- Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Juni- Juli-
16 16 16 17 17 17 17 17 17 17
1 Pengajuan judul
2 Penetapan Judul
3 Studi pendahuluan
Pencarian Data
4
Penelitian
Penyusunan
5
Proposal Bab I-III
Revisi Proposal
6
Bab I-III
7 Seminar Proposal
Pencarian Data
8
Penelitian
Penyusunan Bab
9
IV dan V
Revisi Bab IV dan
10
V
11 Sidang Skripsi
12 Revisi Skripsi
(Sumber : Dikelola oleh peneliti, 2017)
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN
yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan membeikan gambaran umum
Kesehatan Kesehatan Kota Serang. Hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
peragangan dan pusat kebudayaan, baik pada zaman kesultanan, zman kolonial,
maupun pada zaman kemerdekaan. Dengan letaknya yang strategis Kota Serang
pemekaran dari Kabupaten Serang yang terbentuk pada tanggal 10 Agustus 2007
nerupakan Kecamatan dengan Wilayah yang terluas yaitu sekitar 63,36Km2 atau
sekitar dari 23,75% luas wilayah Kota Serang, sedangkan kecamatan dengan luas
wilayah yang kecil adalah Kecamatan Serang yang hanya sekitar 25,88Km2 atau
kecamatan Meliputi :
70
Tabel 4.1
Jumlah dan Luas Kecamatan di Kota Serang
adapun wilayah yang berbatasan dengan Kota Serang adalah sebagai berikut :
Adapun Visi dan Misi yang dimiliki Kota Serang adalah sebagai berikut :
1. Visi Kota Serang
”Terwujudnya Kota Serang Madani sebagai Kota Pendidikan yang
Bertumpu pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pertanian dan Budaya.”
2. Misi Kota Serang
1. Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur.
2. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan.
3. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Kesehatan.
4. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan serta Optimalisasi
Potensi Pertanian dan Kelautan.
5. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Hukum, dan
Peningkatan.
6. Penghayatan terhadap Nilai Agama.
71
Sistem Jaminan Sosial Nasional, bangsa Indonesia telah memiliki sistem Jaminan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan sistem jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan
Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr.
program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola
Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya.
kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, PT Askes (Persero) sebagai
Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN, maka dilakukan pemisahan Program Askes
Sosial dan Askes Komersial. Dan tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT
berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008, tanggal 6 Oktober 2008 dengan
Maret 2009. Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial maka pada tanggal 1 Januari 2014
pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban.
memberikan pelayanan bagi peserta JKN yang didalamnya terdapat klinik ataupun
Tabel 4.1
Data Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut Mitra BPJS Kesehatan di Kota
Serang
Data Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Mitra BPJS Kesehatan di Kota Serang
No Kode Nama Faskes Rumah Sakit Alamat
1 0222R004 RS Sari Asih Serang JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 38
2 0470R000 Rumah Sakit Umum Banten Jln. Syeh Nawawi Al Bantani
3 0470R001 RSIA Budiasih KH. Sochari No.39
4 1006R002 RS ABRI Kencana JL.Ahmad Yani No 23
(Sumber : BPJS Kesehatan Kota Serang Tahun 2017)
Kesehatan adalah sebanyak 5 rumah sakit di Kota Serang, yaitu Rumah Sakit Sari
Asih, Rumah Sakit Umum Banten, Rumah Sakit Ibu Anak Budiasih, Rumah Sakit
Tabel 4.2
Data Fasilitas Kesehatan Klinik Tingkat Pertama Mitra BPJS Kesehatan di
Kota Serang
Data Fasilitas Kesehatan Klinik Mitra BPJS Kesehatan di Kota Serang
No Kode Nama Faskes Klinik Alamat
1 0222U003 Klinik Jannah JL. ABD. HADI NO.7
2 0470B001 Klinik Bona Medika Serang Jl. Raya Serang Ruko Sukmajaya
3 0470B002 Klinik Aviva Jl. Ry Banten Lama KM.5 Sukabe
4 0470B003 Klinik Jasmine Serang Jl. Trip Jamaksari No.93
5 0470B005 Klinik Krakatau Medika Serang Jl. A. Yani No.114 Serang
6 0470B006 Klinik dr.Rostiati Jl. Raya Taktakan
7 0470B007 Klinik Utama Medika Jl. TB. Suwandi Puri Raya No.
8 0470B008 Klinik Permata Bunda Perumahan Griya Permata Asri B
9 0470B009 Klinik Permata Nabika Komplek PermataSerang Blok C N
10 0470B010 Klinik Buchori Jl. Yusuf M No. 36 Benggala
11 0470B012 Klinik Faiqoh Medika JL. PIPITAN WALANTAKA
12 0470B013 Klinik Serang Medika RUKO LEGOK SUKMAJAYA BLOK 5C 1
13 0470B014 Klinik Keagungan JL. KAGUNGAN NO. 39
14 0470B015 Klinik Sumber Sehat JL. A. YANI NO. 106
15 0470B016 Klinik Family Taman Lopang Indah Blok Parkit
16 0470B017 Klinik Wahyu Dharma Medika JL. RAYA PETIR KM. 4
17 0470B018 Klinik Amal Sehat 2 JL. LINGK SAYABULU CIRACAS
18 0470B019 Klinik Diasari Medika Curug KP. TINGGAR JALAN
19 0470B020 Klinik Valarie Bara Medika JL. LINK. SELATAN PURI INDAH
20 0470B021 Klinik Ikhlas Medika 1 KOMP. BUMI AGUNG PERMAI 1
21 0470B022 Klinik Jannah 3 Medika Jl. Raya Banten
22 0470B023 Klinik Budiasih Unyur Banten Jl. Raya Banten Km. 2
23 0470B024 Klinik Uwen Yuheni Jl. KH. Abdul Hadi, Kebon Jahe
24 0470U001 Klinik Sahabat Sehat JLRAYA TAKTAKAN 66
25 0470U002 Klinik Bina Sehat JL. KH FATAH HASAN KOMPL RUKO
26 0470U004 Klinik Amal Sehat JL.AYIB KUSMAN PEBAHARAN DUKUH
27 0470U005 Klinik Jannah 2 Ruko Nirwana Indah No 8-9
28 0470U006 Klinik Al-Barokah (JST) Jl. Raya Pipitan, Petir
29 0470U008 Klinik Bunda Medika (JST) Jl. Raya Jakarta Km.5 Parung
78
Tabel 4.3
Data Fasilitas Kesehatan Puskesmas Tingkat Pertama Mitra BPJS
Kesehatan di Kota Serang
Data Fasilitas Kesehatan Puskesmas di Kota Serang
No Kode Nama Faskes Puskesmas Alamat
1 4700001 Kalodran KALODRAN
2 4700102 Unyur DS. UNYUR
3 4700103 Banjar Agung DS BANJAR AGUNG
4 4700104 Pancur DS PANCUR
5 4700105 Sawah Luhur DS SAWAH LUHUR
6 4700106 Cipocok Jaya CIPOCOK
7 10060101 Serang JL. KI MAS JONG
8 10060201 Kasemen Kp. Sukadiri
9 10060401 Taktakan JL. TAKTAKAN GUNUNG SARI KM.6
10 10060501 Walantaka JL. RAYA CIRUAS PETIR KM5
11 10062701 Banten Girang Jl. Raya Pandeglang Km 4
12 10062801 Curug JL. Raya Petir
13 10062901 Singandaru Jl. Letnan Jidun No. 4
14 10063701 Kilasah Jl. Warung Jaud Sawah Luhur
15 10063901 Rawu JL. RAYA CIKEPUH RAU
16 10064001 Ciracas Jl. Adikara No. 1 Blok A
(Sumber : Dinas Kesehatan Kota Serang Tahun 2017)
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu
penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil
digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total
yang merupakan jumlah tiap skor butir pertanyaan. Adapun jumlah sampel yang
diuji validitas ialah sebanyak 100 responden. Untuk menguji validitas instrumen
dalam penelitian ini digunakan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan
program komputer Statistical Product Service Solution (SPSS) 21. Adapun rumus
∑ −∑ ∑
=
( ∑ − (∑ ) )( ( ∑ − ( (∑ ) )
diperoleh nilai rhitung untuk pernyataan item nomor 1 yaitu = 0,256 dan
seterusnya, bila koefisien korelasinya lebih besar atau sama dengan dari 0,195
yang merupakan hasil perhitungan rtabel dengan n = 100 dengan taraf signifikansi
rendah dari 0,138 maka instrumen dikatakan tidak valid. Adapun hasil pengujian
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Validitas
No No
rhitung rtabel keterangan rhitung rtabel Keterangan
Item Item
1 0,256 0,195 Valid 21 0,340 0,195 Valid
2 0,221 0,195 Valid 22 0,229 0,195 Valid
3 0,195 0,195 Valid 23 0,230 0,195 Valid
4 0,256 0,195 Valid 24 0,256 0,195 Valid
5 0,354 0,195 Valid 25 0,203 0,195 Valid
6 0,200 0,195 Valid 26 0,440 0,195 Valid
7 0,250 0,195 Valid 27 0,239 0,195 Valid
8 0,202 0,195 Valid 28 0,440 0,195 Valid
9 0,242 0,195 Valid 29 0,205 0,195 Valid
10 0,415 0,195 Valid 30 0,259 0,195 Valid
11 0,234 0,195 Valid 31 0,203 0,195 Valid
12 0,200 0,195 Valid 32 0,253 0,195 Valid
13 0,273 0,195 Valid 33 0,211 0,195 Valid
14 0,292 0,195 Valid 34 0,291 0,195 Valid
15 0,224 0,195 Valid 35 0,216 0,195 Valid
16 0,221 0,195 Valid - - - -
17 0,284 0,195 Valid - - - -
18 0,257 0,195 Valid - - - -
19 0,283 0,195 Valid - - - -
20 0,262 0,195 Valid - - - -
(Sumber : Pengelolaan Data Primer Kuesioner, 2017)
sebuah instrumen atau kuesioner. Instrumen yang dilakukan uji reliabilitas adalah
valid tidak bisa dilakukan uji reliabilitas, adapun dalam pengujian Reliabilitas
terdapat kategori kekuatan dari pengujian reliabilitas adapun tabel hal tersebut
Tabel 4.5
Tabel Kategori Reliabilitas
dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Berikut ini rumus Alpha Cronbach
∑
= 1−
−1
Adapun hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini
adalah nilai Alpha Cronbach yaitu sebesar 0,597 dengan menggunakan software
SPSS versi 21 dan dapat diperoleh hasilnya sebagaimana dalam tabel berikut :
82
Tabel 4.6
Tabel Uji Reliabilitas Data
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,597 35
bahwa instrumen dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena sudah valid dan
cukup reliabel berdasarkan uji instrumen, maka instrumen dapat digunakan untuk
Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota
Serang maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah peserta Jaminan
Kesehatan Nasional itu sendiri yang berkategori Peserta Bukan Penerima Upah di
menggunakan rumus solvin dengan taraf kesalahan 10% yang menghasilkan 100
orang untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini, adapun dalam penelitian ini
random sampling yang memilih responden dalam penelitian ini secara acak.
diminta untuk memberikan identitas diri meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan
83
Diagram 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Identitas Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
80% 72%
60%
40%
28%
20%
0%
Laki-Laki Perempuan
Diagram 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Rentang Usia
Identitas Responden
Berdasarkan Rentang Usia
70% 64%
60%
50%
40%
30% 24%
20% 12%
10%
0%
0%
18-28 29-39 40-50 >50
responden berdasarkan rentang usia dimana 12% responden berusia 18-28 tahun,
berusia 40-50 Tahun, dan 0% responden berusia lebih dari 50 tahun. Adapun
Diagram 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan
Identitas Responden
Berdasarkan Penghasilan
60% 52%
50%
39%
40%
30%
20%
9%
10%
0% 0%
0%
<2,5 Juta 2,5-5 Juta 5-7,5 Juta 7,5-10 Juta >10 Juta
Diagram 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Identitas Responden
Berdasarkan Pekerjaan
100%
83%
80%
60%
40%
20% 6% 8%
1% 2%
0%
Pedagang Pengusaha Petani Nelayan Jasa
nelayan, dan 8% lainnya berprofesi di sektor jasa sebagai tukang ojek, driver dan
sebagai berikut :
86
Diagram 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
Identitas Responden
Berdasarkan Pendidikan
80%
71%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 16%
8%
10% 2% 3%
0% 0%
0%
SD SMP SMA Diploma S1 S2 S3
Diagram 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Kategori Kelas Perawatan
Identitas Responden
Berdasarkan Kategori Kelas
Perawatan
80%
58%
60%
40% 34%
20% 8%
0%
Kelas I Kelas II Kelas III
sebagai berikut :
termasuk dalam kategori Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang yang
menjadi sampel dalam penelitian peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
Diagram 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Strategi BPJS Kesehatan yang
menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam meningkatkan
pesertanya sudah tepat dikarenakan menjawab permasalahan kesehatan
yang sudah lama ada di masyarakat
9%
19%
47%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 1 dapat dilihat bahwa
item nomor 1, sementara 25% atau 25 responden menyatakan tidak setuju dengan
Gambar 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Sosialisasi yang diberikan kepada
masyarakat melalui televisi dalam setiap waktunya yang dilakukan oleh
BPJS Kesehatan sudah tepat
14% 17%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 2 dapat dilihat bahwa
Gambar 4.9
Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku pihak yang
menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dalam melakukan
perluasan cakupan dengan melibatkan peran RT/RW sudah tepat
0% 0%
30%
Sangat Tidak Setuju
Ttidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
70%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 3 dapat dilihat bahwa
Gambar 4.10
Tanggapan Responden nmengenai Strategi Penetapan BPJS Kesehatan
dalam hal pembayaran iuran bulanan yang jatuh tempo pada tanggal 10
untuk mempertahankan keaktifan kartu peserta dinilai sudah tepat
0%
5%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 4 dapat dilihat bahwa
item nomor 4, sementara 40% atau 40 responden menyatakan tidak setuju dengan
Gambar 4.11
Strategi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional
sudah tepat dalam perluasan peserta dikarenakan sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman dalam memberikan Jaminan Kesehatan Kepada
Masyarakat
0%
10%
26%
64%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 5 dapat dilihat bahwa
Gambar 4.12
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan kemampuan
ekonomi masyarakat sudah tepat
2%
15%
25%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
58%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 6 dapat dilihat bahwa
Gambar 4.13
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Biaya/iuran yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kualitas
dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anda selama berobat
0%
17%
22%
61%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 7 dapat dilihat bahwa
Gambar 4.14
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Pembagian tiga kategori kelas oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuran yang
ditentukan sudah tepat
9% 13%
37% Setuju
Sangat Setuju
41%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 8 dapat dilihat bahwa
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan item nomor 8, sedangkan 37% atau
nomor 8.
97
Gambar 4.15
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Penentuan bantuan iuran untuk masyarakat tidak mampu oleh BPJS
Kesehatan sudah sesuai dengan UU 24 tahun 2004 dimana masyarakat fakir
miskin memperoleh bantuan iuran dari pemerintah
5%
12%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 9 dapat dilihat bahwa
item nomor 9, sementara 27% atau 27 responden menyatakan tidak setuju dengan
Gambar 4.16
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Penerapan denda ketika terlambat dalam membayar iuran yang ditetapkan
oleh BPJS Kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan
sudahlah tepat
1%
8%
pernyataan item nomor 10, sementara 51% atau 51 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 10, sedangkan 40% atau 40 responden
Gambar 4.17
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Komposisi yang dibuat oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuraan kepada
peserta sudah tepat
6%
16%
53%
pernyataan item nomor 11, sementara 25% atau 25 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 11, sedangkan 53% atau 53 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 11, adapun 16% atau 16
Gambar 4.18
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Penerapan denda sebesar 2% yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dalam
setiap keterlambatan pembayaran iuran untuk meningkatkan kepatuhan
dalam pembayaran iurannya sudah tepat
8% 11%
bahwa sebanyak 11% atau 11 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 12, sementara 44% atau 44 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 12, sedangkan 37% atau 37 responden
Gambar 4.19
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Penentuan tiga kategori kelas perawatan diberikan oleh BPJS Kesehatan
kepada peserta berdasarkan pelayanan yang akan diperoleh sudah tepat
6%
14%
43%
pernyataan item nomor 13, sementara 37% atau 37 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 13, sedangkan 43% atau 43 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 13, adapun 14% atau 14
Gambar 4.20
Tanggapan Responden mengenai Strategi dalam perluasan peserta dengan
Penentuan peserta yang berhak dibantu oleh pemerintah dalam Biaya/iuran
yang dilibatkan hanya pihak BPJS Kesehatan sudah tepat
7%
20%
52%
pernyataan item nomor 14, sementara 21% atau 21 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 14, sedangkan 52% atau 52 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 14, adapun 20% atau 20
Gambar 4.21
Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara
Jaminan Kesehatan Nasional lebih unggul dalam ruang akses pelayanan
medis daripada asuransi konvensional
2%
20%
43%
pernyataan item nomor 15, sementara 20% atau 20 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 15, sedangkan 43% atau 43 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 15, adapun 35% atau 35
Gambar 4.22
Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara
Jaminan kesehatan Nasional lebih unggul dalam tarif premi yang telah
ditetapkan daripada premi asuransi konvensional
6%
17%
24%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
53%
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan item nomor 16, sedangkan 53% atau
53 responden menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 16, adapun 17%
atau 17 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 16.
105
Gambar 4.23
Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara
Jaminan Kesehatan Nasional menetapkan tiga kategori besaran bayaran
iuran premi bulanannya sudah tepat
6%
14%
22%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
58%
pernyataan item nomor 17, sementara 22% atau 22 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 17, sedangkan 58% atau 58 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 17, adapun 14% atau 14
Gambar 4.24
Tanggapan Responden BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan
Kesehatan Nasional lebih menekankan kepada masyarakat untuk
berkontribusi berupa Biaya/iuran dalam setiap bulannya sudah tepat
2%
10%
58%
pernyataan item nomor 18, sementara 30% atau 30 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 18, sedangkan 58% atau 58 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 18, adapun 10% atau 10
Gambar 4.25
Tanggapan Responden mengenai BPJS Kesehatan selaku penyelenggara
Jaminan Kesehatan Nasional memberikan kesempatan masyarakat untuk
memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai keinginan masyarakat
sudah tepat
0%
5%
20%
75%
bahwa sebanyak 20% atau 20 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 19, sementara 75% atau 75 responden menyatakan tidak
Gambar 4.26
Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
dimana seluruh masyarakat memperoleh hak yang sama dalam kesehatan
4%
13%
bahwa sebanyak 13% atau 13 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 20, sementara 41% atau 41 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 20, sedangkan 42% atau 42 responden
Gambar 4.27
Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan
sistem Asuransi sosial sudah tepat dikarenakan dapat memudahkan
masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan yang tidak akan
disangka-sangka
2%
10%
53%
pernyataan item nomor 21, sementara 35% atau 35 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 21, sedangkan 53% atau 53 responden
Gambar 4.28
Tanggapan Responden Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistem
gotong royong sudah tepat dikarenakan sesuai dengan jawaban tuntutan
masyarakat dibalik mahalnya biaya berobat
5%
15%
48%
bahwa sebanyak 15% atau 15 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 22, sementara 48% atau 48 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 22, sedangkan 32% atau 32 responden
Gambar 4.29
Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan selaku
penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional dalam menetapkan besaran
Biaya/iuran bulanannya sudah tepat dengan kondisi masyarakat
4% 7%
STS
28%
TS
S
SS
61%
pernyataan item nomor 23, sementara 28% atau 28 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 23, sedangkan 61% atau 61 responden
Gambar 4.30
Tanggapan Responden mengenai Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah
tepat dikarenakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk memperoleh kesehatan yang layak
2%
15%
pernyataan item nomor 24, sementara 46% atau 46 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 24, sedangkan 37% atau 37 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 24, adapun 15% atau 15
Gambar 4.31
Tanggapan Responden mengenai Sistem rujukan yang dibuat oleh BPJS
Kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan sudah tepat
9% 13%
bahwa sebanyak 13% atau 12 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 25, sementara 42% atau 42 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 25, sedangkan 36% atau 36 responden
Gambar 4.32
Tanggapan Responden mengenai Penetapan status wajib kepada masyarakat
untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat
8%
15%
48%
pernyataan item nomor 26, sementara 29% atau 29 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 26, sedangkan 48% atau 48 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 26, adapun 15% atau 15
Gambar 4.33
Tanggapan Responden mengenai Pemberian sanksi penon-aktifan peserta
oleh BPJS Kesehatan sudah tepat
2%
13% 14%
71%
bahwa sebanyak 14% atau 14 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 27, sementara 71% atau 71 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 27, sedangkan 13% atau 13 responden
Gambar 4.34
Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan
sudah sesuai dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui Jaminan Kesehatan Nasional
8%
15%
48%
pernyataan item nomor 28, sementara 29% atau 29 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 28, sedangkan 48% atau 48 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 28, adapun 15% atau 15
Gambar 4.35
Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan
sudah sesuai dengan Tujuan untuk memberikan hak kesehatan layak untuk
seluruh masyarakat
2%
13%
22%
63%
setuju dengan pernyataan item nomor 29, sementara 63% atau 63 responden
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan item nomor 29, sedangkan 22% atau
atau 2 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan item nomor 29.
118
Gambar 4.36
Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan
sudah sesuai dengan cita-cita negara indonesia sehat 2020
11% 9%
50%
pernyataan item nomor 30, sementara 30% atau 30 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 30, sedangkan 50% atau 50 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 30, adapun 11% atau 11
Gambar 4.37
Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah
sesuai dengan tujuan untuk mempermudahkan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan dasar
9%
14%
50%
pernyataan item nomor 31, sementara 27% atau 27 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 31, sedangkan 50% atau 50 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 31, adapun 14% atau 14
Gambar 4.38
Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan
sudah efektif dalam membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
kesehatan yang layak khususnya masyarakat menengah ke bawah
10% 11%
bahwa sebanyak 11% atau 11 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 32, sementara 29% atau 29 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 32, sedangkan 50% atau 50 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 32, adapun 10% atau 10
Gambar 4.39
Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta Jaminan
Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah efektif dalam
menjawab permasalahan sosial yang berketerkaitan dengan kesehatan
2%
11%
50%
pernyataan item nomor 33, sementara 37% atau 37 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 33, sedangkan 50% atau 50 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 33, adapun 11% atau 11
Gambar 4.40
Tanggapan Responden Strategi perluasan peserta Jaminan Kesehatan yang
dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup membantu dalam mencegah
penyakit yang akan berakibat jangka panjang
6%
12%
42% Setuju
Sangat Setuju
40%
yang berjumlah 100 responden menanggapi pernyataan item 34. dapat dilihat
pernyataan item nomor 34, sementara 42% atau 42 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 34, sedangkan 40% atau 40 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan item nomor 34, adapun 12% atau 12
Gambar 4.41
Tanggapan Responden mengenai Strategi perluasan peserta Jaminan
Kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sudah cukup dirasakan
manfaatnya kepada masyarakat dalam memperoleh jaminan kesehatan
9% 13%
bahwa sebanyak 13% atau 13 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan item nomor 35, sementara 35% atau 35 responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan item nomor 35, sedangkan 43% atau 43 responden
Sosial Kesegatan dalam Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang memiliki
Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang paling rendah dari
penelitian maka pada tahap pengujian hipotesis ini, peneliti menggunakan rumus
T-test satu sampel. Adapun hasil perhitungan dalam pengujian hipotesis tersebut
berikut.
Berdasarkan kepada hasil penelitian yang diperoleh, maka skor ideal yang
diperoleh adalah 4 x100 x35 = 14.000 (4 merupakan angka dari skor tertinggi dari
skala likert oleh peneliti, 100 merupakan angka dari jumlah anggota sampel yang
meningkatkan Jumlah Peserta Bukan Pekerja Penerima Upah di Kota Serang yang
dihipotesiskan kurang dari atau sama dengan 60% dari nilai ideal, hal ini berarti
H0 untuk memprediksikan untuk lebih tinggi atau sama dengan 60% dari
skor ideal, sedangkan Ha kurang dari 60% dari skor ideal yang diharapkan.
Diketahui :
X = 8864 : 100 = 88,64
o = 60% = 0,60% x 14.000 :100 = 84
S = 6,755
n = 100
Ditanyakan : t ?
Jawab :
X − μo
t= s
√n
88,64 − 84
t=
6,755
√100
4,64
t=
0,675
t = 6,874
Harga thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan
derajat kebebasan (dk) = n-1= (100-1 = 99) dan taraf kesalahan n = 10% untuk uji
satu pihak (one tail test), ternyata harga ttabel untuk uji satu pihak = 1,289, karena
harga thitung lebih rendah dari ttabel (6,874 > 1,289) maka Hipotesis nol (H0)
diterima.
Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota
Serang yaitu :
8864
100% = 63,31%
14.000
Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang
Gambar 4.1
Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Daerah Penerimaan Ha
0 1,289 6,874
4.6 Interpretasi Hasil Penelitian
Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota
Serang, yaitu menjawab rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada
Serang?”
satu pihak (one tail test) dengan uji pihak kiri bahwa harga - ttabel lebih kecil (<)
dari thitung, maka hal itu dapat diartikan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak karena
14.000 (4 = nilai dari setiap jawaban sangat setuju setiap pernyataan yang
ditanggapi oleh responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert. 100 =
127
dinyatakan kepada responden). Nilai skor dari hasil penelitian adalah sebesar
Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang adalah 8864 : 14.000 =
0,6331 atau 63,31%. Interpretasi hasil penelitian ini adalah Efektivitas Badan
Penerima Upah di Kota Serang mencapai angka 63,31%. Hal ini berarti program
tersebut telah berjalan cukup baik. Penilaian tersebut didasarkan kepada indikator
dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa jumlah skor hasil penelitian ini
adalah 8864.
4.7 Pembahasan
dimana dalam pengujian tersebut didapat hipotesis kerja (Ha) ditolak dan
hipotesis nol (H0) diterima. Hasil ini memberikan arti Efektivitas Badan
Penerima Upah di Kota Serang telah mencapai 63,31%. Hal ini menandakan
yang telah digunakan dengan menggunakan data yang diperoleh oleh peneliti.
Skor ideal instrumen adalah 4 x100 x 35 = 14.000 (4 = nilai tertinggi dari setiap
pernyataan yang dinyatakan oleh responden, 100 = jumlah anggota sampel yang
responden). Hasil kuesioner pada tahap pengumpulan data adalah sebesar 8864 :
128
14.000 = 0,6331 atau 63,31%. Dimana persentase skor penelitian dapat dilihat
Tabel 4.6
Indikator Hasil Penelitian
No Nilai Penjelasan
1 0% > 25% Sangat Tidak Efektif
2 25% ≥ 50% Tidak Efektif
3 50% ≥ 75% Cukup Efektif
4 75% ≥100% Sangat Efektif
(Sumber : Pengelolaan Data, 2017)
Kota Serang sudah cukup baik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teori dari Makmur, dimana dalam teori ini terdapat tiga indikator
Ketepatan dalam menentukan tujuan dan Ketepatan sasaran. Adapun hasil yang
diperoleh dalam perolehan persentasi dari setiap indikator yang dihasilkan dalam
sebanyak 5 item yang terdiri dari item 1,2,3,4, dan 5 dimana dalam
sebanyak 5 item yang terdiri dari item 6,7,8,9, dan 10 dimana dalam
sebanyak 4 item yang terdiri dari item 11,12,13, dan 15 dimana dalam
dihasilkan jumlah skor sebesar 1071 dari keselurhan skor ideal sebesar
skor sebesar 1262 dari keselurhan skor ideal sebesar 2000 (4 x 5 x 100
1262 : 2000 = 0,631 X 100% = 63,1%, sehingga dalam hal ini berarti
cukup Efektif.
skor sebesar 714 dari keseluruhan skor ideal sebesar 1200 (4 x 3 x 100
714 : 1200 = 0,595 X 100% = 59,5%, sehingga dalam hal ini berarti
jumlah skor sebesar 1015 dari dari keseluruhan skor ideal sebesar
item yang terdiri dari item 32,33,34 dan 35 dimana dalam perhitungan
yang selanjutnya hasil skor yang diperoleh dari pernyataan yang telah
Kota Serang dengan meninjau tabel 4.6 dapat dikatakan cukup Efektif.
Jaminan Sosial Kesehatan dalam Perluasan Peserta Bukan Penerima Upah di Kota
Serang sudah cukup efektif, hal ini dimungkinkan karena keterbatasan yang
diperoleh oleh peneliti yang menjadi observan non partisipan, sehingga selain
jelasnya dapat kita lakukan dengan menganalisis perdimensi indikator yang telah
Tabel 4.7
Analisis Indikator Penelitian
No
Keterangan Persentase
indikator
1 Ketepatan penetuan waktu. 67,95%
2 Ketepatan perhitungan biaya. 63,5%
3 Ketepatan dalam pengukuran. 66,93%
4 Ketepatan dalam menentukan pilihan. 53,55%
5 Ketepatan berpikir. 63,1%
6 Ketepatan dalam melakukan perintah. 59,5%
7 Ketepatan dalam menentukan tujuan. 63,43%
8 Ketepatan sasaran. 52,75%
(Sumber Pengelolaan Data Tahun 2017)
masalah yang peneliti buat pada saat observasi awal penelitian dijelaskan bahwa
1. Faktor Pendorong.
dikatakan mahal.
dperoleh masyarakat.
2. Faktor Penghambat.
diperoleh.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Peserta Bukan Penerima Upah di Kota Serang telah cukup efektif karena
mencapai angka 63,31%, selain itu diperoleh bahwa indikator ketepatan sasaran
Penerima Upah di Kota Serang yaitu faktor pendorong Faktor Pendorong dimana
penonaktifan kartu, Tidak adanya sanksi yang tegas oleh Badan Penyelenggara
dan terjadinya penolakan terhadap kelas terendah oleh beberapa Rumah Sakit.
5.2 Saran
Bukan Penerima Upah di Kota Serang peneliti memberikan masukan bagi pihak
dilakukan akan lebih baik lagi adapun saran yang diberikan adalah :
lainnya.
medis.
hak sipil dalam perolehan pelayanan vital seperti akta kelahiran dan
lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Subarsono, A.G. 2005. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
SUMBER HUKUM
Assalamualaikum wr.wb
Dalam rangka penelitian saya yang berjudul “EFEKTIVITAS STRATEGI BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DALAM PERLUASAN
PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH DI KOTA SERANG” saya mengharapkan
kesediaan Bapak/Ibu dalam menjawab pernyataan yang saya sediakan dalam kuesioner ini
dengan sebenar-benarnya. Atas kesediaan dan waktunya saya mengucapkan Terima Kasih.
Berilah tanda cecklist (√) pada pernyataan yang dianggap bapak/ibu anggap sesuai
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Usia :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA Diploma
S1 S2 S3
Penghasilan : Dibawah Rp.2.500.000 Rp.2.500.001-Rp.5.000.000
Rata-rata Per-Bulan
Rp.5.000.001-7.500.000 Rp.7.500.001-Rp.10.000.000
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan STS TS S SS
Ketepatan Penentuan Waktu
1 Strategi BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan Jaminan
Kesehatan Nasional dalam meningkatkan pesertanya sudah tepat
dikarenakan menjawab permasalahan kesehatan yang sudah
lama ada di masyarakat
2 Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat melalui televisi
dalam setiap waktunya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan
sudah tepat
3 BPJS Kesehatan selaku pihak yang menyelenggarakan Jaminan
Kesehatan Nasional dalam melakukan perluasan cakupan
dengan melibatkan peran RT/RW sudah tepat
4 Strategi Penetapan BPJS Kesehatan dalam hal pembayaran iuran
bulanan yang jatuh tempo pada tanggal 10 untuk
mempertahankan keaktifan kartu peserta dinilai sudah tepat
5 Strategi BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan
Kesehatan Nasional sudah tepat dalam perluasan peserta
dikarenakan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dalam
memberikan Jaminan Kesehatan Kepada Masyarakat
Ketepatan Perhitungan Biaya
6 Strategi dalam perluasan peserta dengan Biaya/iuran yang
ditentukan oleh BPJS Kesehatan berdasarkan kemampuan
ekonomi masyarakat sudah tepat
7 Strategi dalam perluasan peserta dengan Biaya/iuran yang
ditentukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan kualitas dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anda selama berobat
8 Strategi dalam perluasan peserta dengan Pembagian tiga kategori
kelas oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuran yang ditentukan
sudah tepat
9 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan bantuan
iuran untuk masyarakat tidak mampu oleh BPJS Kesehatan
sudah sesuai dengan UU 24 tahun 2004 dimana masyarakat fakir
miskin memperoleh bantuan iuran dari pemerintah
10 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penerapan denda ketika
terlambat dalam membayar iuran yang ditetapkan oleh BPJS
Kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan
sudahlah tepat
Ketepatan dalam Pengukuran
11 Strategi dalam perluasan peserta dengan Komposisi yang dibuat
oleh BPJS Kesehatan dalam Biaya/iuraan kepada peserta sudah
tepat
12 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penerapan denda
sebesar 2% yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dalam setiap
keterlambatan pembayaran iuran untuk meningkatkan kepatuhan
dalam pembayaran iurannya sudah tepat
13 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan tiga kategori
kelas perawatan diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada peserta
berdasarkan pelayanan yang akan diperoleh sudah tepat
14 Strategi dalam perluasan peserta dengan Penentuan peserta yang
berhak dibantu oleh pemerintah dalam Biaya/iuran yang
dilibatkan hanya pihak BPJS Kesehatan sudah tepat
Ketepatan dalam Menentukan Pilihan
15 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan
Nasional lebih unggul dalam ruang akses pelayanan medis
daripada asuransi konvensional
16 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan kesehatan
Nasional lebih unggul dalam tarif premi yang telah ditetapkan
daripada premi asuransi konvensional
17 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan
Nasional menetapkan tiga kategori besaran bayaran iuran premi
bulanannya sudah tepat
18 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan
Nasional lebih menekankan kepada masyarakat untuk
berkontribusi berupa Biaya/iuran dalam setiap bulannya sudah
tepat
19 BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan
Nasional memberikan kesempatan masyarakat untuk memilih
fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai keinginan masyarakat
sudah tepat
Ketepatan Berpikir
20 Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dimana seluruh
masyarakat memperoleh hak yang sama dalam kesehatan
21 Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistem Asuransi
sosial sudah tepat dikarenakan dapat memudahkan masyarakat
dalam memperoleh jaminan kesehatan yang tidak akan disangka-
sangka
22 Perluasan peserta BPJS Kesehatan dengan sistem gotong royong
sudah tepat dikarenakan sesuai dengan jawaban tuntutan
masyarakat dibalik mahalnya biaya berobat
23 Perluasan peserta BPJS Kesehatan selaku penyelenggara
Jaminan Kesehatan Nasional dalam menetapkan besaran
Biaya/iuran bulanannya sudah tepat dengan kondisi masyarakat
24 Perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah tepat dikarenakan
untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
memperoleh kesehatan yang layak
Ketepatan dalam Melakukan Perintah
25 Sistem rujukan yang dibuat oleh BPJS Kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan sudah tepat
26 Penetapan status wajib kepada masyarakat untuk menjadi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional sudah tepat
27 Pemberian sanksi penon-aktifan peserta oleh BPJS Kesehatan
sudah tepat
Ketepatan dalam Menentukan Tujuan
28 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
Jaminan Kesehatan Nasional
29 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan
Tujuan untuk memberikan hak kesehatan layak untuk seluruh
masyarakat
30 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan
cita-cita negara indonesia sehat 2020
31 Strategi perluasan peserta BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan
tujuan untuk mempermudahkan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan dasar
ITEM
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total
1 2 2 2 1 4 1 3 2 2 3 3 2 2 4 2 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 84
2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 1 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 92
3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 4 2 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 90
4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 1 3 3 1 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 90
5 2 3 1 3 4 2 3 2 3 3 3 4 2 1 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 94
6 2 2 1 3 4 1 4 2 3 3 3 4 1 3 2 2 4 2 2 1 2 3 4 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 91
7 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 2 1 3 2 3 4 2 3 3 3 4 1 94
8 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 2 4 4 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 93
9 3 2 1 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 94
10 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 86
11 3 1 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 1 1 3 4 3 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 3 3 92
12 1 3 2 2 4 2 4 1 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 93
13 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 90
14 3 1 2 3 4 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 91
15 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 92
16 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 92
17 2 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2 4 3 3 92
18 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 89
19 3 1 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 2 4 3 94
20 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 87
21 2 4 1 2 3 3 3 4 3 3 2 1 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 1 93
22 2 2 1 3 2 3 3 2 4 3 2 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 87
23 3 3 2 2 4 2 3 3 4 3 1 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 94
24 3 3 1 3 4 2 3 3 4 1 3 2 2 4 2 4 1 4 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 92
25 3 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 1 3 3 1 92
26 1 3 2 3 3 2 4 3 4 3 1 2 4 4 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 91
27 3 4 2 2 3 1 3 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 4 2 4 2 1 4 2 3 3 2 93
28 3 1 1 2 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 81
29 4 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 4 3 1 2 3 2 2 2 3 1 2 3 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 90
30 3 1 1 3 3 2 4 1 2 2 3 2 3 4 1 3 2 2 2 2 4 1 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 4 89
31 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 3 2 1 2 1 3 3 2 3 3 2 90
32 1 4 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 4 3 1 2 4 4 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 93
33 4 4 2 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 95
34 2 3 1 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 87
35 3 1 2 2 4 3 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 2 3 1 1 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 87
36 3 3 1 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 3 4 3 3 2 1 3 94
37 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 4 3 2 1 3 96
38 1 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 1 3 4 3 1 2 1 1 3 4 3 1 2 3 89
39 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 1 3 3 4 2 2 2 1 3 4 1 3 2 2 89
40 2 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 4 4 2 1 2 1 3 4 2 2 2 2 91
41 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 1 2 4 3 3 3 3 90
42 3 4 1 2 3 2 4 1 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 93
43 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 97
44 3 3 2 3 4 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 3 1 1 3 2 4 3 2 87
45 4 4 1 2 4 1 3 1 2 3 3 2 3 1 1 3 4 3 2 4 3 2 1 3 4 1 2 1 1 3 3 2 3 1 1 82
46 4 2 2 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 3 4 2 2 2 1 2 4 3 3 3 2 91
47 2 2 1 3 4 3 2 1 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 1 2 4 3 4 3 2 95
48 3 2 2 2 4 1 2 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 1 2 1 2 2 3 1 3 3 2 81
49 3 3 1 2 3 1 3 1 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 1 2 3 4 2 3 3 2 85
50 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 4 2 2 90
51 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 1 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 85
52 4 3 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 2 3 4 3 2 1 2 2 2 1 3 2 3 2 93
53 3 3 1 2 3 3 2 1 2 3 3 3 4 1 1 3 4 2 2 4 3 1 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 90
54 2 4 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 91
55 3 4 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 2 3 3 92
56 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 1 4 2 3 3 2 3 2 3 89
57 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 1 3 2 3 2 2 4 1 3 2 2 4 2 4 2 4 2 2 3 4 1 87
58 2 3 1 3 3 3 3 1 2 2 4 2 4 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 88
59 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 3 3 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 92
60 4 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 1 3 2 3 3 89
61 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 94
62 4 2 1 2 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 4 1 3 2 3 2 3 2 92
63 2 2 1 1 4 2 2 1 1 3 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 1 2 2 3 3 87
64 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 1 4 3 3 2 2 2 4 3 90
65 2 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 93
66 3 1 2 1 4 2 3 1 4 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 4 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 4 88
67 3 3 1 2 3 3 4 3 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 1 3 3 2 90
68 3 1 1 2 3 3 4 2 3 2 4 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 1 3 3 3 86
69 4 1 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 83
70 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 89
71 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 1 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 1 4 3 2 2 94
72 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 4 2 4 3 2 2 99
73 3 2 2 2 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 102
74 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 4 1 3 3 3 2 3 2 1 3 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 85
75 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 1 75
76 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 94
77 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 1 2 4 2 3 2 2 2 78
78 1 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 76
79 3 4 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 1 2 1 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 80
80 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 77
81 4 1 1 3 3 2 3 3 3 1 2 4 2 1 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 4 1 3 2 77
82 3 1 1 3 4 2 2 4 3 2 1 3 2 3 3 3 3 4 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 86
83 3 3 2 2 2 1 3 2 3 1 2 3 1 1 3 1 3 4 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 81
84 4 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 85
85 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 81
86 3 3 2 1 4 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 100
87 4 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 2 4 100
88 3 3 1 2 3 2 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 3 2 3 79
89 3 3 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 4 1 2 86
90 3 1 1 2 3 2 2 4 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 79
91 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 3 80
92 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 4 95
93 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 1 1 2 3 1 2 1 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 77
94 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 67
95 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 4 99
96 4 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 1 4 2 3 93
97 1 3 2 2 3 1 4 2 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 4 2 1 75
98 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 2 1 3 3 3 2 1 3 4 3 2 4 92
99 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 63
100 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 2 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 1 97
skor hasil
280
252
170
240
316
214
305
242
275
234
279
242
265
285
218
281
280
276
185
237
271
227
262
265
241
270
203
270
213
263
269
259
270
258
248
8864
skor max
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
14000
0,425
0,535
0,763
0,605
0,688
0,585
0,698
0,605
0,663
0,713
0,545
0,703
0,463
0,593
0,678
0,568
0,655
0,663
0,603
0,675
0,508
0,675
0,533
0,658
0,673
0,648
0,675
0,645
0,63
0,79
0,69
0,62
0,7
0,6
0,7
%
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
NIM : 6661131316
Agama : Islam