Anda di halaman 1dari 19

Makalah Manajemen Dakwah

“KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ”

Dosen Pengampu : Drs. Muhajir, M.M

Disusun Oleh :

1. Ahmad Sahal 1120190002


2. Yohandira Devita A.P 1120190010

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AS SYAFI’IYAH
2022
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan


pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP DASAR
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM” tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh Pak Drs. Muhajir, M.M selaku Dosen Mata Kuliah
Manajemen Dakwah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku penulis
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Namun, kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam pembuatan


makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kemudian makalah
ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bekasi, 04 Januari 2022

PENULIS

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Masalah......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam...............................................................4
B. Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam............................................................8
C. Tujuan Manajemen Pendidikan Islam..................................................................10
D. Ruang Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Islam.........................................11
E. Prinsip Manajemen Pendidikan Islam..................................................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu segi penopang kehidupan yang


penting. Perhatian terhadap pendidikan sangat diutamakan dalam
kehidupan, namun bukanlah hal yang mudah bagi seseorang atau lembaga
untuk melaksanakan pendidikan. Dunia pendidikan merupakan tempat
yang penuh dengan lika-liku permasalahan. Akan tetapi yang paling inti di
dalamnya adalah manajemennya. Keberhasilan manajemen akan menjadi
barometer keberhasilan pendidikan sendiri.

Secara historis pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam


di Indonesia sangat terkait erat dengan kegiatan dakwah Islamiyah.
Pendidikan Islam berperan sebagai mediator dalam memasyarakatkan
ajaran Islam kepada masyarakat dalam berbagai tingkatannya. Melalui
pendidikan inilah, masyarakat Indonesia dapat memahami, menghayati
dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan ketentuan Al-Qur‘an dan
Al-Sunnah. Sehubungan dengan itu tingkat kedalaman pemahaman,
penghayatan dan pengalaman masyarakat terhadap ajaran Islam amat
tergantung pada tingkat kualitas pendidikan Islam yang diterimanya.
Pendidikan Islam tersebut berkembang setahap demi setahap hingga
mencapai tingkat seperti sekarang ini.1

Dalam kehidupan berkeluarga, berorganisasi, bermasyarakat, dan


bernegara, manajemen merupakan upaya yang sangat penting untuk
mencapai tujuan bersama. Pendidikan yang merupakan salah satu faktor
penting dalam kehidupan manusia sudah semestinya mendapat perhatian
penting dalam hal manajemennya. Pendidikan yang baik merupakan tolok
ukur bagi sebuah bangsa dan negara dalam hal kemajuan yang dicapai,
tidak terkecuali dalam pendidikan Islam.

1
Abuddin Nata, 2008: 1

1
Dalam ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi,
benar, tertib, teratur. Sesuatu tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan.
Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW
bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam At-Thabrani:
Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang di antara kamu sekalian
yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqon (tepat,
terarah, jelas dan tuntas) (HR. At-Thabrani).

Pendidikan dalam Islam sudah semestinya dikelola dengan


sebaikbaiknya. Manajemen pendidikan Islam merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat dari keterbelakangan, baik
secara moral, materi, dan spiritual. Dalam Islam, manajemen adalah hal
yang sangat penting. Hal ini tampak dalam ungkapan bijak yakni dari
perkataan sahabat Ali ra : Perkara yang batil (keburukan) yang tertata
dengan rapi bisa mengalahkan kebenaran (perkara) yang tidak tertata
dengan baik (Perkataan sahabat Ali Bin Abi Thalib RA).

Manajemen yang baik adalah manajemen yang mempunyai konsep


dan sesuai dengan objek serta tempat organisasinya. Proses manajemen
merupakan aktivitas yang melingkar, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, sampai dengan pengawasan. Manajemen
dalam pendidikan itu sangat penting, terutama dalam lembaga pendidikan
Islam. Lembaga pendidikan Islam harus mampu menciptakan bagaimana
pelaksanaan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, pengelola lembaga pendidikan Islam
harus mampu memanfaatkan setiap sumber yang tersedia sesuai dengan
perencanaannya.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen pendidikan islam ?
2. Apa dasar-dasar manajemen pendidikan islam ?
3. Apa tujuan manajemen pendidikan islam ?
4. Apa ruang lingkup praktik manajemen pendidikan islam ?
5. Apa prinsip manajemen pendidikan islam ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang manajemen pendidikan islam
2. Untuk mengetahui tentang dasar-dasar manajemen pendidikan islam
3. Untuk mengetahui tentang tujuan manajemen pendidikan islam
4. Untuk mengetahui tentang ruang lingkup praktik manajemen pendidikan
islam
5. Untuk mengetahui tentang prinsip manajemen pendidikan islam

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen pendidikan Islam terdiri dari tiga kata, yaitu term


manajemen, pendidikan, dan Islam.

Manajemen secara bahasa berasal dari bahasa Inggris, yaitu


management. Kata management berasal dari kata kerja to manage yang
berarti mengurusi.2 Atau dapat berarti mengurus, mengatur,
mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola,
menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin. Kata
management berasal dari bahasa Latin, yaitu mano yang berarti tangan,
menjadi manus berarti bekerja berkalikali dengan menggunakan tangan,
ditambah imbuhan agere yang berarti melakukan sesuatu, sehingga
menjadi managiare yang berarti melakukan sesuatu berkali-kali dengan
menggunakan tangan-tangan.3

Menurut Muhammad Abdul Jawwad, dalam bahasa Arab


manajemen secara etimologi diwakili oleh term nazhzhama yunazhzhimu-
tanzhîman yang berarti menata beberapa hal dan menggabungkan antara
satu dengan yang lainnya, atau berarti menyusun dan menertibkan sesuatu.
Maksudnya adalah aktifitas menertibkan, mengatur, dan berpikir yang
dilakukan oleh seseorang, sehingga dia mampu menurutkan, menata, dan
merapikan hal-hal yang ada di sekitarnya, mengetahui proritas-
prioritasnya, serta menjadikan hidupnya selalu selaras dan serasi dengan
yang lainnya.4

2
Sulistyorini, 2009: 8
3
Imam Machali dan Ara Hidayat, 2018: 1
4
Muhammad Abdul Jawwad (2004: 118-119)

4
Kata “Manajemen” saat ini sudah banyak dikenal di Indonesia,
baik di lingkungan swasta, perusahaan, maupun pendidikan. Demikian
pula seminar tentang manajemen telah muncul dimana-mana bak jamur
dimusim hujan. Berdasarkan kenyataan-kenyataan ini menunjukkan
manajemen telah diterima dan dibutuhkan kehadirannya di masyarakat.

Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi


atau batasan tentang pengertian manajemen. Berikut ini beberapa definisi
tentang manajemen sebagai berikut:
1. Sukanto Reksohadipprodjo, “Manajemen adalah suatu usaha,
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta
mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organi
sasi secara efisien dan efektif.5
2. Marry Papker Follett, “Manajemen sebagai seni untuk mendapatkan
sesuatu melalui sikap dan keterampilan tertentu.6
3. James A.F. Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisien, efektif
dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.7

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat


diartikan sebagai suatu proses dengan menggunakan  sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan.

Adapun kata “pendidikan” sering dikaitkan dengan kata


“pengajaran” yang dalam bahasa Arab disebut “tarbiyah wa ta’lim”.

5
H. Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren. (Jakarta, Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI.,  2001), hal. 1
6
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Cet. 3;  Jakarta:Ghalia Indonesia, 1987), h. 32.
7
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. (Cet
1; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), h. 2

5
Sedangkan “pendidikan Islam” dalam bahasa Arab disebut “Tarbiyah
Islamiyah”. Secara umum, pendidikan Islam adalah pembentukan
kepribadian muslim.8

Adapun Pendidikan dapat diartikan secara sempit, dan dapat pula


diartikan secara luas :
1. Secara sempit pendidikan dapat diartikan:
“Bimbingan yang diberikan kepada anak-anak sampai ia dewasa”.9
2. Sedangkan pendidikan dalam arti luas :
Adalah segala sesuatu yang menyangkut proses perkembangan dan
pengembangan manusia, yaitu upaya mengembangkan dan
menanamkan nilai-nilai bagi anak didik., sehingga nilai-nilai yang
terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak
yang pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan
berguna bagi masyarakat.10
3. Pendidikan Islam
Pendidikan Islam ialah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani
dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan,
mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua
ajaran Islam.11

Istilah membimbing, mengarahkan dan mengasuh serta


mengajarkan dan melatih, mengandung pengertian usaha mempengaruhi
jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan
yang ditetapkan, yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan
kebenaran, sehingga terbentuklah manusia yang berkepribadian dan
berbudi luhur sesuai ajaran Islam.

8
Zakiyah Daradjat, 2006: 27
9
Ahmad D. Marribah, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. 5; Jakarta : Bumi aksara, 1997),
h. 31
10
M. Natsir Ali, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, (Jakarta:mutiara, 1997), h. 23
11
H.Muzayin Arifin, filsafat Pendidikan Islam, (Cet. 1, Jakarta:Bina Aksara, 1987), h. 13 

6
Pendidikan Islam juga berarti bimbingan yang diberikan oleh
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran
Islam.12

Menurut Muhaimin, ia mengemukakan pengertian Pendidikan


Islam dalam dua aspek, pertama pendidikan Islam merupakan aktivitas
pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat
untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Kedua, pendidikan
Islam adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari  dan disemangati
atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.13

Pengertian manajemen dan pendidikan Islam telah tersebut diatas.


Sedangkan Manajemen pendidikan Islam menurut para pakar diantaranya;
Sulistyorini menulis bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu
proses penataan / pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan
sumberdaya manusia muslim dan non manusia dalam menggerakkannya
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.14

Sementara  itu Mujamil Qomar mengartikan sebagai suatu proses


pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara
menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Manajemen
harus mengutamakan pengelolaan secara Islami, sebab di sinilah yang
membedakan antara manajemen Islam dengan manajemen umum.

Berdasarkan uraian di atas, dapat di definisikan bahwa


“manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses dengan menggunakan 

12
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Cet. Ke-4 : Bandung;Remaja Rosda
Karya, 2001), h. 32
13
H. Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, (cet. 2; Jakarta ; Kencana, 2010), h. 4
14
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam,(Surabaya: elKAF, 2006), hlm. 14.

7
berbagai sumber daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan
rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai
dengan ajaran Islam”.

B. Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam


Dasar manajemen pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga)
yaitu: Al-Qur’an, As-Sunnah dan Atsaar serta perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.15
1. Al-Qur’an
Banyak Ayat-ayat Al-Qur’an yang bisa menjadi dasar tentang
manajemen pendidikan Islam. Ayat-ayat tersebut bisa dipahami setelah
diadakan penelaahan secara mendalam. Di antara ayat-ayat Al-Qur’an
yang dapat dijadikan dasar manajemen pendidikan Islam adalah
sebagai berikut:
ِ ‫َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُونَ لِيَ ْنفِرُوا َكافَّةً ۚ فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِم ْنهُ ْم طَاِئفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الد‬
‫ِّين َولِيُ ْن ِذرُوا‬
َ‫قَوْ َمهُ ْم ِإ َذا َر َجعُوا ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذرُون‬
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya” (QS. At-Taubah: 122).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Islam menegaskan


tentang pentingnya manajemen, di antaranya manajemen pendidikan,
lebih khusus lagi manajemen sumber daya manusia.

15
Nur Uhbiyati, 1998: 19

8
2. As-Sunnah dan Atsaar
Rasulullah SAW adalah juru didik dan beliau juga menjunjung
tinggi terhadap pendidikan dan memotivasi umatnya agar berkiprah
dalam pendidikan dan pengajaran. Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa yang menyembunyikan ilmunya maka Allah akan
mengekangnya dengan kekang berapi ( HR. Ibnu Majah). 

Berdasarkan pada hadits di atas, Rasulullah SAW memiliki


perhatian yang besar terhadap pendidikan. Di samping itu, beliau juga
punya perhatian terhadap manajemen, antara lain dalam sabda berikut:
Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan
sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqon (tepat, terarah, jelas dan
tuntas) (HR. Abu Qosim Sulaiman At-Thabrani, 1995: 275).

3. Perundang-undangan yang Berlaku di Indonesia


Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan dalam Pasal 30 ayat 1 bahwa: “Pendidikan
keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau kelompok
masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan
perundangundangan”. Disebutkan pula dalam Pasal 30 ayat 2 bahwa
“Pendidikan keagamaan berfungsi menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai
ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama”.16

C. Tujuan Manajemen Pendidikan Islam

16
Redaksi Sinar Grafika, 2003: 14

9
Manajemen pendidikan adalah manajemen yang diterapkan dalam
pengembangan pendidikan. Dalam arti ia merupakan seni dan ilmu
mengelola sumber daya pendidikan Islam untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Bisa juga diartikan sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
sumber daya pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam
secara efektif dan efisien.

Manajemen pendidikan lebih bersifat umum untuk semua aktifitas


pendidikan pada umumnya, sedangkan manajemen pendidikan lebih
khusus lagi mengarah pada manajemen yang diterapkan dalam
pengembangan pendidikan Islam. Dalam arti bagaimana menggunakan
dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan
hasil pendidikan Islam itu sendiri. Sudah barang tentu aspek manager dan
leader yang Islami atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam dan/atau
yang berciri khas Islam, harus melekat pada manajemen pendidikan Islam.

Dalam menjalankan setiap kegiatan dibutuhkan usaha yang efisien


dan efektif karena alasan tersebut sebagai filosofi dalam setiap sistem
organisasi. Lembaga pendidikan Islam bisa dikategorikan sebagai lembaga
industri mulia (nobel industri) karena mengembang misi ganda yaitu profit
sekaligus sosial. Misi profit yaitu, untuk mencapai keuntungan, ini dapat
dicapai ketika efisiensi dan efektifitas dana bisa tercapai, sehingga
pemasukan (income) lebih besar daripada biaya operasional.

Misi sosial bertujuan untuk mewariskan dan menginternalisasi kan


nilai luhur. Misi kedua ini dapat dicapai secara maksimal apabila lembaga
pendidikan Islam tersebut memiliki modal human-capital dan social
capital yang memadai dan juga memiliki tingkat keefektifan dan efisiensi
yang tinggi. Itulah sebabnya mengelola lembaga pendidikan Islam tidak

10
hanya dibutuhkan profesionalisme yang tinggi, tetapi juga misi niat suci,
sama halnya dengan mengelola noble industry yang lain, seperti rumah
sakit, panti asuhan, yayasan sosial, lembaga riset atau kajian dan lembaga
swadaya masyarakat.

Sumber daya pendidikan Islam itu setidaknya menyangkut peserta


didik, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum atau program
pendidikan, sarana / prasarana (jaringan internet dan LMS) biaya
keuangan, informasi, proses belajar mengajar atau pelaksanaan
pendidikan, lingkungan, output dan outcome serta hubungan kerjasama /
kemitraan dengan stakeholder dan lain-lain, yang ada pada lembaga-
lembaga pendidikan Islam.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen pendidikan Islam


adalah agar segenap sumber daya, peralatan ataupun sarana yang ada
dalam suatu organisasi tersebut dapat digerakkan sedemikian rupa
sehingga dapat menghindarkan sampai tingkat seminimal mungkin
segenap pemborosan waktu, tenaga, materil, dan uang guna mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

D. Ruang Lingkup Praktik Manajemen Pendidikan Islam

Sebagaimana definisi yang dikemukakan oleh Muhaimin, bahwa


manajemen pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang
diselenggarakan dengan hasrat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-
nilai Islam.

Dalam praktiknya di indonesia pendidikan Islam setidak-tidaknya


dapat dikelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu:

1. Pondok Pesantren atau Madrasah Diniyah, yang menurut UU No. 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di sebut sebagai

11
pendidikan keagamaan (Islam) formal, seperti pondok
pesantren/Madrasah Diniyah (Ula, wustha, ‘Ulya, dan Ma’had ‘Ali).
2. PAUD/RA, BA, TA, Madrasah da pendidikan lanjutan seperti IAIN,
STAIN atau Universitas Islam Negeri yang bernaung di bawah
Kementerian Agama;
3. Pendidikan Usia dini, RA, BA, TA, sekolah / perguruan tinggi yang
diselenggarakan di bawah naungan yayasan dan organisasi Islam;
4. Pelajaran agama Islam di sekolah/ madrasah/perguruan tinggi sebagai
suatu mata pelajaran atau mata kuliah, dan atau sebagai program studi;
dan
5. Pendidikan Islam dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah,
dan/atau di forum-forum kajian keislaman, majelis taklim, dan
institusi-institusi lainnya yang sekarang sedang digalakkan oleh
masyarakat, atau pendidikan (Islam) melalui jalur pendidikan
nonformal, dan informal.17

Ruang lingkup praktik manajemen pendidikan Islam dalam definisi


kedua yang dikemukakan oleh Muhaimin, yaitu sistem pendidikan dari
dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam. Dalam
pengertian ini pendidikan Islam  dapat juga mencakup;
1. Pendidik/guru/dosen kepala Madrasah/sekolah atau pimpinan
perguruan Tinggi dan / atau tenaga kependidikan lainnya yang
melakukan dan mengembangkan aktivitas kependidikan nya dijiwai
oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.
2. Komponen-komponen pendidikan lainnya seperti tujuan, materi/bahan
ajar,alat/ media/ sumber belajar, metode, evaluasi, lingkungan/konteks,
manajemen dan lain-lain yang disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan
nilai-nilai Islam atau yang berciri khas Islam.18
17
H. Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, (cet. 2; Jakarta ; Kencana, 2010), hal. 3

18
H. Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, (cet. 2; Jakarta ; Kencana, 2010), h. 4

12
Dengan demikian lingkup praktik manajemen pendidikan Islam
meliputi manajemen kelembagaan dan program pendidikan Islam serta
aspek spirit Islam melekat pada setiap aktivitas pendidikan.

E. Prinsip Manajemen Pendidikan Islam

Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen


pendidikan islam antara lain:
1. menentukan cara/metode kerja;
2. pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya;
3. pemilihan prosedur kerja;
4. menentukan bata-batas tugas;
5. mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas;
6. melakukan pendidikan dan latihan; menentukan sistem dan besarnya
imbalan. Semua itu dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan produktivitas kerja.

Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto mengemukakan tentang


prinsip Manejemen Pendidikan Dengan menganut pola administrasi
pendidikan modern yang berprinsip pada demokrasi dengan ciri
penghargaan terhadap potensi manusia, maka prinsip manajemen
pendidikan atau sekolah hendaknya:

1.  Desentralisasi sistem dan anggota staf.

Yang dimaksud prinsip ini adalah otoritas dan tanggungjawab serta tugas
yang harus didelegasikan dalam konteks kerangka kerja policy yang
diadopsikan di sekolah.

2.  Mempertinggi penghargaan terhadap personal

13
Personal yang terikat dalam unit kerja harus diperhitungkan dan dihargai
oleh pimpinan yang disesuaikan dengan otoritas, dan tanggungjawab serta
tujuan dan wewenang yang dilimpahkan kepada personal tersebut.

3.  Perkembangan dan pertumbuhan personal sekolah secara optimal

Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan serta keterampilan


personal secara optimal. Dengan kata lain masing-masing personal sekolah
harus bisa menampilkan potensinya dengan semaksimal mungkin.

4.  Perlibatan personal

Setiap personal kerja sekolah senantiasa dilibatkan dari mulai perencanaan


pengorganisasian dan pengawasan sehingga semuanya menjadi
tanggungjawab bersama.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan dapat ditarik


kesimpulan bahwa keefektifan pendidikan dapat dihasilkan dengan
penerapan manajemen pendidikan Islam secara menyeluruh dengan tidak
dipisahkan fungsi-fungsi pendidikan Islam, yaitu ;

1.Adanya Perencanaan Pendidikan,

2. Adanya Struktur Pendidikan,

3 Adanya Dasar Ideal Pendidikan

4. Adanya Dasar Operasional Pendidikan

5. Adanya Tujuan Pendidikan,

6. Adanya Batasan atau Kontrol Pendidikan dan

7. Adanya Karakteristik Pendidikan Islam.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. Natsir,  Dasar-dasar Ilmu Mendidik, Jakarta: Mutiara, 1997.

Arifin, Muzayin,  filsafat Pendidikan Islam, Cet. 1, Jakarta: Bina Aksara, 1987.

Fatah, Nanang , Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2008..

Manaf, H. Sofwan, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren, Jakarta, Dirjen


Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI.,  2001. 

Maya, Rahendra, and Iko Lesmana. "Pemikiran Prof. Dr. Mujamil Qomar, M. Ag. tentang
Manajemen Pendidikan Islam." Islamic Management: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam 1.02 (2018): 291-316.

Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana


Pengembangan Sekolah/Madrasah, cet. 2; Jakarta ; Kencana, 2010.
SURAWAN, SURAWAN. MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di Sekolah
Dasar Standar Nasional Muhammadiyah Parakan Temanggung Tahun
2008/2009). Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.

16

Anda mungkin juga menyukai