Anda di halaman 1dari 13

TUGAS : fINAL

MATA KULIAH : Media Pembelajaran

SEMESTER : V (LIMA)

" Media Pembelajaran Individu”

Di Susun Oleh :

Nama : Nurmila Sjachruddin


Nim : 19.801.011

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur  senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat
serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di  susun guna memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran dan juga untuk
khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................
B. Rumusan masalah...................................................................................................................................
C. Tujuan Makalah......................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran...........................................................................................................
B. Pengertian Pembelajaran Individual.......................................................................................................
C. Model-Model Pembelajaran Individual..................................................................................................
D. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Individual...........................................................................
E. Metode Pembelajaran Individual............................................................................................................
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual..............................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang 

Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan
menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang maksimal akan
mendapatkan keberhasilan pencapaian target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila
ditunjang oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas  pengajar. Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi
akan selalu berusaha membuat proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan
menggunakan berbagai cara, salah satunya penggunaan media pembelajaran.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, motivasi kegiatan belajar, dan dapat membawa pengaruh psikologi anak.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi mara pelajaran, sehingga menjadi target dari
penyampaian bisa tercapai secara maksimal.

Pembelajaran individual diilhami oleh teori Skinner yang dikenal dengan Reinforcement Theory
pada tahun 1954. Menurut teori ini tiap anak memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan
lainnya.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa yang dimaksud strategi pembelajaran?

2.      Apa yang dimaksud media pembelajaran individual?

3.      Apa saja jenis-jenis model pembelajaran individual?

4.      Apa keuntungan dankelemahan media pembelajaran individual?

5.      Apa saja metode media pembelajaran individual?

6.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran indivdual?

C.    Tujuan

Tujuan dari makalah yang Saya susun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Media Pembelajaran
semester V
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya, pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok merupakan suatu
strategi pembelajaran. Strategi dapat didefinisikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Wina Sanjaya (2008 : 3) dari
pengertian diatas terdapat dua hal yang harus kita cermati, pertama strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan
oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan
dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Memperhatikan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
merupakan rencana yang berisi tentang prosedur, langkah-langkah yang didesain sedemikian rupa oleh
seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik
menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
Definisi di atas menjelaskan pula kepada kita bahwa pembelajaran tidak dapat dilakukan secara
sembarangan, pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam
memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil akhir
yang hendak dicapai dari penggunaan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Dengan demikian strategi apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran, tentunya dipakai
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
B.     Pengertian Media Pembelajaran Individual
Pembelajaran individual merupakan suatu strategi pembelajaran, hal ini dijelaskan oleh Rowntree
(1974) dalam Sanjaya (2008 : 128) membagi strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian-
penemuan atau exposition-discovery leraning strategy dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi
pembelajaran individual atau groups-individual learning strategy. Menurut Wina Sanjaya (2008:128)
strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan
keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan
pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. 
Dalam penggunaan strategi media pembelajaran individual terdapat sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi
positif pengunaan strategi media pembelajaran individual sebagai berikut:
1.             Terbangunya rasa percaya diri siswa
2.             Siswa menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran
3.             Siswa tidak memiliki ketergantungan pada orang lain.
Namun di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika siswa
menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang
karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa, sementara enggan bertanya kepada guru, tidak
membiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.
Menurut Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping
memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan
setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning” atau belajar
tuntas. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian
terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan
mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99) Menurut Sudjana,
Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :
1.             Perkembangan intelektual
2.             Kemampuan berbahasa
3.             Latar belakang pengalaman
4.             Gaya belajar
5.             Bakat dan minat
6.             Kepribadian
Dalam pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1.             Perbedaan umur
2.             Perbedaan intelegensi
3.             Perbedaan kesanggupan dan kecepatan
4.             Perbedaan jenis kelamin

Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian
pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa,
antara lain dengan cara:
1.                   Tes
2.                   Mengunjungi rumah prang tua siswa
3.                   Sosiogram
4.                   Case study

C.    Model-Model Pembelajaran Individual


Model pembelajaran individual menawarkan solusi terhadap masalah peserta didik yang beraneka
ragam tersebut. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan
sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian. Pembelajaran
individual mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut:
1.        Peserta didik belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing, tidak pada kelasnya
2.        Peserta didik belajar secara tuntas, karena peserta didik akan ujian jika mereka siap
3.        Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas
4.        Keberhasilan peserta didik diukur berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi dengan angka
bukan dengan temannya.
Model pembelajaran individual ini bertitik tolak dari teori humanistik yaitu berorientasi terhadap
pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk mengembangkan hubungan
yang produktif dengan lingkungannya.
Model pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.        Pembelajaran nondirektif, bertujuan untuk membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi
(kesadaran diri, pemahaman, dan konsep diri)
2.        Latihan kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa
3.        Sintetik, untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif
4.        Sistem konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi yang luwes.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 18) ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada
pendekatan pembelajaran individual, diantaranya adalah:
1.        Model pembelajaran pengajaran tidak langsung (non directive teaching)
2.        Model pembelajaran pelatihan kesadaran (awareness training)
3.        Sinektik
4.        Sistem konseptual
5.        Model pembelajaran pertemuan kelas (clasroom meeting).
Berikut adalah model-model pembelajaran yang lain :
1.        Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
2.        Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
3.        Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
4.        Directed private study (belajar secara privat langsung)
Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran. 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
1.        Model interaksi sosial
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan siswanya.
2.        Model pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya dan mengolah pelajaran yang akan
disampaikan kepada siswanya, mana yang baik ataupun yang kurang baik bagi siswa.
3.        Model Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara perorangan.
4.        Model modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap
pelajaran yang akan diajarkan.
D.    Keuntungan dan Kelemahan Media Pembelajaran Individual
1.      Keuntungan –keuntungan :

a.       Melalui pembelajaran siswa tidak selalu tergantung kepada guru.

b.      Melatih kemampuan komunikasi siswa dengan cara mengembangkan kemampuan mengungkapkan


ide atau gagasan.

c.       Membantu siswa untuk respek kepada orang lain.

d.      Dapat meningkatkan prestasi akademik siswa.

e.       Meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berfikir

2.      Kelemahan-kelemahan  :

a.       Pembelajaran membatasi siswa yang berkemampuan tinggi dalam waktu belajar.

b.      Dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi apa yang seharusnya. dipelajari
dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.

c.       Penilaian yang diberikan berdasarkan hasil usaha siswa.

E. Metode Media Pembelajaran Individual


Metode pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang dipergunakan oleh seorang guru atau seorang instruktur Sedangkan metode mengajar adalah teknik
penyajian yang dilakukan guru untuk mengajar / menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas
atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran individual, yaitu sebagai berikut:
1.      Metode Tanya Jawab

Untuk mencipatakan kehidupan interaksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan metode
Tanya jawab atau dialaog, ialah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit
pemikirannya untuk bertanya selama mendengar pelajaran .

Metode Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang
perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan
mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan menerapkan.
Penggunaan metode Tanya jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar
mengajar. Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat ingat
tentang apa yang dipelajari.
Metode Tanya jawab ini layak dipakai bila dilakukan :

a.       sebagai pengulang pelajaran yang telah lalu

b.      sebagai selingan dalam menjelaskan pelajaran.

c.       Untuk merangsang siswa agar perhatian mereka terpusat pada masalah.

2.      Metode Tugas

Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas,
dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan.

Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu
sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan diperpustakaan. Tugas bisa
merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individuala ataupun kelompok.

3.      Metode Latihan

Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik
untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-
kebiasaan yang baik. Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak
disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu guru yang ingin
mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami metode ini.

4.      Metode Pembiasaan

Secara Etimologi pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
kata “biasa” adalah, lazim dan umum, dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan
Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan
anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

Pembiasaan dinilai sangat efektif jika pada penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang
berusia anak-anak kecil dari usia 3 – 11 tahun, karena anak seusianya memiliki rekaman ingatan yang
sangat kuat dan kondisi kepribadiannay yang belum matang sehingga mereka mudah terlarut dalam
kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari – hari. Tetapi bukan tidak mungkin bila metode
pemhajaran pembiasaan ini diterapkan pada tingkat awal remaja dan remaja.
Oleh karena itu ada syarat-syarat dalam pemakaian metode ini yaitu:
a.       Mulailah pembiasaan sejak dini.

b.      Pembiasaan hendaknya dilakukan secara kontinu.

c.        Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat.

d.      Pembiasaan yang apa mulanya hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur berubah
menjadi verbalistis.

5.      Metode Keteladanan

Metode keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian
keberhasilan pendidikan. Metode keteladanan juga suatu cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam
proses pengajaran melalui perbuatan atau tingkah laku yang baik. 

Setiap siswa diarahkan pada program belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan
belajar yang telah disiapkan oleh guru atau guru bersama siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan dengan materi
pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.
Teknik yang digunakan dalam pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi,
menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa.Sedangkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran
individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan masalah, dan realistik.

F.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran Indivdual


Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran individual, yaitu:
a.       Staf pengaja

Staf pengajar berpengaruh dalam pengajaran individual pada siswa,diman apengajar berfunsi
sebagai pengarah dan motivator dalam proses belajar siswa.
b.      Persoalan Penjadwalan

Sistem penjadwalan dalam pengajaran sangat berpengaruh dalam pengajaran,dimana terkadang


siswa perlu diberikan kesempatan untuk menentukan sendiri kapan,tentang apa,dan dimana ia belajar.
c.       Kondisi Ruangan

Kondisi ruangan merupakan factor pendukung dalam pengajaran,dimana kondisi ruangan perlu


diperhatikan agar siswa nyaman dalam proses belajar.
d.      Tujuan Pengajaran

Tentunya tujuan pengajaran sangat diperlukan agar proses pembelajaran terarah bagi siswa,dan
demi tercapainya tujuan pengajaran siswa harus melalui tahap-tahap yang disesuaikan dengan kebutuhan
siswa tersebut.

e.       Perencanaan Keller

Perencanaan Keller terdiri atas sebuah buku teks standard an sejumlah pedoman tertulis untuk
belajar yang dimana pedoman tersebut berisi tujuan instruksional tentang unit yang dipelajari dan
bertindak sebgai penghubung antara buku teks (materi buku) dengan pertanyaan-pertanyaan.Tipe ini
memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih urutan (jalur) unit-unit yang dipelajarinya dengan kata
lain yaitu Bebas Terpimpin. Tipe ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
kecepatan dan siswa dapat meminta soal tes dari bagian administrasi bila ia sudah siap untuk
menempuhnya dan bila hasil ulangannya tidak memuaskan ia dapat mengulangnya dengan soal tes yang
ekuivalen (remedial)sampai ia boleh pindah ke unit lain.
f.       Pengajaran Mini

Pelajaran mini atau “minicourse” atau AT (Audio Tutorial) mulai dikembangkan sekitar tahun
1961 oleh Samuel N.Postlet hwait dalam pelajaran botani di Universitas Purdue,di Indiana,Amerika
Serikat.Tipe ini terutama dipergunakan untuk ilmu pengetahuan alam praktis seperti geologi atau
biologi.Pelajaran mini umunya berupa paket-paket kecil dengan media banyak,yang terdiri atas petunjuk
untuk belajar yang berisi tujuan instruksional khusus,rekaman komentar(penjelasan), slaids, film, model,
kaset,dan lain-lain
Dalam pelajaran mini siswa tidak belajar sesuai dengan kecepatannya,ia (terutama yang
lemah)tidak dapat belajar semaunya,ia harus lebih disiplin terhadap waktu yang telah diatur. Pada setiap
unit siswa belajar dibantu oleh gurunya,baik secara individual maupun kelompok;ada diskusi.
BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang
disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media
sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan
kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menentukan sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau
ujian. Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap
perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada
siswa belajar secara individual.

Pengertian pembelajaran individual Istilah pembelajaran individual atau pembelajaran


perseorangan merupakan suatu siasat untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa
sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam  rangka
pengelolaan kegiatanbelajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar.
DAFTAR PUSTAKA

http://cucunuryani.blogspot.co.id/2011/08/pembelajaran-individual-dan.html
http://rinieryuliani.blogspot.co.id/2017/03/model-pembelajaran-individual.html
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Hamzah B. Uno. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai