Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

No. Dok : Tgl Terbit : No. Revisi: Halaman :

Ditetapkan oleh
Ka. SMF Penyakit Dalam Direktur
RSUD Embung Fatimah RSUD Embung Fatimah
Kota Batam Kota Batam
RSUD
Embung Fatimah

dr. GANDA HIDAYAT, Sp.PD drg. ANI DEWIYANA


NIP. 19741029 200212 1 002 NIP. 19620422 198803 2 003

KEJANG DEMAM

1. Pengertian Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada


(Definisi) kenakan suhu tubuh (diatas 38 C Rektal) tanpa adanya infeksi
susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau metabolik
lainnya. Kejang yang terjadi pada bayi dibawah umur 1 bulan
tidak termasuk dalam kejang demam.

Kejang demam sederhana adalah kejang yang berlangsung


singkat kurang dari 15 menit bersifat kejang umum dan tidak
berulang dalam 24 jam.

Kejang demam kompleks adalah kejang berlangsung lebih 15


menit bersifat fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum
yang didahulu kejang fokal dan berulang dalam 24 jam.

2. Anamnesis 1. Adanya kejang, jenis kejang, lama kejang dan kesadaran,


interval kejang dan keadaan anak pasca kejang
2. Suhu tubuh saat kejang, sebelum kejang
3. Adanya infeksi diluar SSP seperti ISPA, ISK, OMA
4. Riwayat tumbuh kembang, riwayat kejang demam dan
epilepsy dalam keluarga
5. Singkirkan sebab kejang yang lain misal diare dan muntah
yang menyebabkan gangguan elektrolit, sesak nafas yang
dapat menimbulkan hipoksemia, asupan makanan dan susu
kurang yang dapat menimbulkan hipoglikemia

3. Pemeriksaan 1. Suhu tubuh (rectal)


Fisik 2. Kesadaran (Glasgow Coma Scale)
3. Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk, Brudzinsky I dan
II, Kernig sign, Laseque sign
4. Pemeriksaan nervus cranial
5. Tanda peningkatan tekanan intracranial, UUB menonjol,
papil edema
6. Tanda infeksi diluar SSP : ISPA, SK, OMA
7. Pemeriksaan neurologi lain : tonus, motorik, reflex fisiologis
dan patologis
8. Pemeriksaan Darah lengkap, elektrolit, gula darah sewaktu,
urinalisis, kultur darah , urin dan feses bila dibutuhkan

4. Kriteria Kriteria Klinis Sesuai definisi Kejang Demam


Diagnosis

5. Diagnosa Kerja Kejang demam sederhana atau kejang demam kompleks

6. Diagnosa 1. Meningitis
Banding 2. Ensefalitis
3. Gangguan keseimbangan elektrolit
4. Generalized Epilepsy with Febrile Seizure+
5. Severe Myoclonic Epilepsy in Infancy
6. Febrile status epilepticus

7. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Darah lengkap, elektrolit darah, gula darah


Penunjang sewaktu, urinalisis, kultur darah , urin dan feses tidak
diperlukan pada kejang demam sederhana . Peringkat
bukti ilmiah B
2. Lumbal pungsi : tidak perlu dilakukan pada kejang demam
sederhana jika tidak ada tanda meningitis atau riwayat
meningitis atau tanda infeksi intracranial. Peringkat bukti
ilmiah B
3. EEG : tidak dianjurkan pada kejang demam sederhana
tetapi perlu pada kejang demam kompleks . Peringkat bukti
ilmiah B

8. Tatalaksana : Medikamentosa :
1. Antipiretik : Parasetamol 10-15 mg /kgBB oral atau drip
diberikan setiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Ibuprofen 5 -
10 mg/kgBB diberikan 3-4 kali sehari
2. Anti kejang : diazepam oral 0.3 mg/kgBB setiap 8 jam atau
diazepam rectal 0.5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu >
38.5 C
3. Pengobatan rumatan jangka panjang diberikan dengan
fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis atau asam
valproat 15-20 mg/kg BB/hari dibagi 2-3 dosis diberikan
selama satu tahun bebas kejang kemudian dihentikan
bertahap 1-2 bulan Pengobatan rumatan diberikan jika
terdapat keadan sbb :
a. Kejang >15 menit
b. Kelainan neurologis nyata sebelum/sesudah kejang
seperti paresis, palsi serebral, retardasi mental,
hidrosefalus
c. Kejang fokal
d. Kejang berulang lebih dari 2 kali dlm 24 jam
e. Kejang demam pada usia < 12 bulan
f. Kejang demam berulang > 4 kali setahun

9. Edukasi 1. Edukasi kemungkinan berulangnya kejang demam


(Hospital Health 2. Edukasi faktor risiko terjadinya epilepsi
Promotion) 3. Edukasi tanda dini kejang demam

10.Prognosis Kejang demam sederhana prognosisnya baik. Pada 482 anak


kejang demam sederhana yang dipantau selama 1 – 5 th tidak
ditemukan kematian, disabilitas intelektual maupun kecacatan.
Risiko epilepsi pada kejang demam sederhana hanya 1-2%.
Sebanyak 30 - 35% akan mengalami kejang demam kembali.
Risiko meningkat jika kejang pertama terjadi pada umur
kurang dari 1 tahun, ada riwayat kejang demam pada saudara
kandung, kejang demam terjadi pada demam yang tidak begitu
tinggi , interval waktu antara demam dan kejang pendek dan
adanya perkembangan yang abnormal sebelum kejang.

Kejang demam kompleks : Risiko terjadinya epilepsi dikemudian


hari adalah 5 – 10% terutama jika kejang demam fokal, lama
dan ada riwayat epilepsi dalam keluarga.

11.Kepustakaan 1. Pudjiadi, AH dkk : Pedoman Pelayanan Medis. jilid 1, Ikatan


Dokter Anak Indonesia. Jakarta 2010: 150-153
2. Widodo, DP: Konsensus Tata Laksana Kejang Demam dalam
Gunardi, H dkk (Eds) Kumpulan Tips Pediatri. Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta 2010 : 193-
203
3. Pusponegoro, H: Kejang Demam. Dalam Current Evidences in
Pediatric Emergencies Management. Departemen Ilmu
Kesehatan Anak. FKUI/RSCM, Jakarta, 12 – 13 April 2015 ;
92-97

Anda mungkin juga menyukai