Anda di halaman 1dari 3

CONTOH MENGHITUNG PENYUSUTAN

Berikut ini akan dibahas metoda yang dipakai dalam menghitung penyusutan:

1. METODA GARIS LURUS (STRAIGHT LINE METHOD)

C−B
R / thn = B1 = C – R1 Bn = C – AD atau Bn = Bn-1 – Rn
UE
AD = R1 + R2 + ……. + Rn
Keterangan:
R / thn = depresiasi/penyusutan setiap tahun (dalam mata uang)
C = cost atau harga perolehan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan di awal untuk mendapatkan
aktiva tetap tersebut atau = Harga Beli + Biaya Lain-lain diawal Pembelian (dalam mata
uang)
B = book value atau nilai buku/nilai sisa di akhir umur aktiva tetap (dalam mata uang)
UE = umur ekonomis aktiva tetap (dalam tahun)
B1 = nilai buku / nilai sisa tahun 1
R1 = depresiasi/penyusutan tahun 1
Bn = nilai buku / nilai sisa selain tahun 1 (tahun ke-n)
AD = akumulasi (jumlah) depresiasi
Bn-1 = nilai buku / nilai sisa tahun sebelumnya (n-1)
Rn = depresiasi / penyusutan tahun ke-n
Contoh pemakaian rumus Bn:
Mencari nilai buku / nilai sisa tahun ke-3, yaitu:
Bn = C – AD atau memakai rumus: Bn = Bn-1 – Rn
B3 = C – AD B3 = B3-1 – R3
B3 = C – (R1 + R2 + R3) B3 = B2 – R3

2. METODA UNIT PRODUKSI (PRODUCTION UNIT DEPRECIATION METHOD)

C−B
R / unit = R / thn = R/unit x Pemakaian B 1 = C – R1
UP
Bn = C – AD atau Bn = Bn-1 – Rn AD = R1 + R2 + ……. + Rn

Mia ®
Keterangan:
R / unit = depresiasi per unit
Pemakaian = banyaknya pemakaian aktiva tetap per tahun (disesuaikan dengan jenis aktiva
tetap)
R / thn = depresiasi/penyusutan setiap tahun (dalam mata uang)
C = cost atau harga perolehan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan di awal untuk mendapatkan
aktiva tetap tersebut atau = Harga Beli + Biaya Lain-lain diawal Pembelian (dalam mata
uang)
B = book value atau nilai buku/nilai sisa di akhir umur aktiva tetap (dalam mata uang)
UP = umur pemakaian aktiva tetap (disesuaikan dengan jenis aktiva tetap)
B1 = nilai buku / nilai sisa tahun 1
R1 = depresiasi/penyusutan tahun 1
Bn = nilai buku / nilai sisa selain tahun 1 (tahun ke-n)
AD = akumulasi (jumlah) depresiasi
Bn-1 = nilai buku / nilai sisa tahun sebelumnya (n-1)
Rn = depresiasi / penyusutan tahun ke-n

Contoh Soal:

1. PT. Adian Jaya membeli sebuah aktiva tetap seharga Rp 50.000.000. Taksiran umur
ekonomisnya adalah 5 tahun dengan nilai sisa di akhir umur sebesar Rp 10.000.000. Dengan
menggunakan metoda garis lurus, hitunglah depresiasi per tahun dan nilai sisa tahun ke-3!
Diket: C = Rp 50 juta UE = 5 tahun B = Rp 10 juta Metoda garis lurus
Dit: R / thn dan B3 ?
C−B Rp 50.000.000 − Rp10.000.000
Jawab: a). R / thn = = = Rp 8.000.000 / tahun
UE 5tahun
Berarti R1 sampai R5 = Rp 8.000.000

b). B3 = C – AD
B3 = C – (R1 + R2 + R3)
B3 = Rp 50 juta – ( Rp 8 juta + Rp 8 juta + Rp 8 juta)
B3 = Rp50 juta – Rp 24 juta
B3 = Rp 26.000.000

2. Sebuah perusahaan membeli peralatan kantor pada awal bulan April. Harga belinya Rp 6 juta
dengan biaya transportasi Rp 100.000. Diperkirakan umur ekonomisnya 5 tahun dengan nilai
sisa diakhir umur Rp 1.100.000. Hitunglah nilai sisa tahun ke-2 dengan metoda garis lurus.
Diket: Beli awal April C = Rp 6.000.000 + Rp 100.000 = Rp 6.100.000

Mia ®
UE = 5 tahun B = Rp 1.100.000 Metoda garis lurus
Dit: B2 ?
Jawab: ). B2 = C – AD
B2 = C – (R1 + R2) maka kita harus mencari dulu R1 dan R2
C−B Rp 6.100.000 − Rp1.100.000
R / thn = = = Rp 1.000.000 / tahun
UE 5tahun
Karena aktiva dibeli awal April, maka khusus untuk depresiasi tahun 1 ( R1) tidak
dihitung penuh satu tahun, hanya dari bulan April ke Desember saja, yaitu: 9 bulan,
sehingga:
9
R1 = xRp1.000.000 = Rp 750.000
12
Sedangkan R2 sampai R5 = Rp 1.000.000
Maka; B2 = C – (R1 + R2)
B2 = Rp 6.100.000 – (Rp 750.000 + Rp 1.000.000)
B2 = Rp 6.100.000 – Rp 1.750.000
B2 = Rp 4.350.000

3. Sebuah mesin seharga Rp 7.500.000 dan biaya pemasangan mesin Rp 300.000. Diperkirakan
umur pemakaian mesin adalah 5.000 jam dengan nilai sisa di akhir umur Rp 2.500.000.
Hitunglah nilai sisa tahun ke-2 dengan metoda unit produksi jika pemakaian tahun ke-1
selama 1.000 jam dan pemakaian tahun ke-2 1.500 jam.
Diket: C = Rp 7.500.000 + Rp 300.000 = Rp 7.800.000 UP = 5.000 jam
B = Rp 2.500.000 Pemakaian tahun 1: 1.000 jam; tahun 2: 1.500 jam
Metoda unit produksi
Dit: B2 ?
Jawab: B2 = C – AD
B2 = C – (R1 + R2) maka kita harus mencari dulu R1 dan R2
C − B Rp 7.800.000 − Rp 2.500.000
R / unit = = = Rp 1.060/jam
UP 5.000 jam
R / thn = R/unit x Pemakaian
R1 = Rp 1.060/jam x 1.000 jam = Rp 1.060.000
R2 = Rp 1.060/jam x 1.500 jam = Rp 1.590.000
Maka; B2 = C – (R1 + R2)
B2 = Rp 7.800.000 – (Rp 1.060.000 + Rp 1.590.000)
B2 = Rp 7.800.000 – Rp 2.650.000
B2 = Rp 5.150.000

Demikianlah contoh soal penghitungan penyusutan dengan metoda garis lurus dan unit produksi.
Semoga dapat dipahami. Silahkan dipelajari dan dicobakan kembali sebagai latihan. Untuk
contoh dengan metoda lainnya akan dibahas pada perkuliahan berikutnya. Jangan lupa
mengerjakan tugas yang diberikan. Selamat belajar.

Catt: materi ini juga dapat dibaca dari buku ataupun sumber lainnya.

#pakaimasker #cucitangan #jagajarak

Mia ®

Anda mungkin juga menyukai