Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI INDENTITAS BANGSA DALAM
KEBERAGAMAN BUDAYA

Kelompok :

Ni Ketut Ari Subakti (202033122011)


Ni Kadek Dela Lestari (202033122024)
I Kadek Dicky Suryadi (202033122025)
Ni Luh Ranis Cempaka Martini (202033122033)
Kadek Diah Purnama Sari (202033122037)
I Nyoman Restu Artha Wibawa (202033122057)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Pancasila sebagai

Identitas Bangsa dalam Keberagaman Budaya”. Adapun tujuan penulisan makalah ini

adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Dengan tulisan ini kami harapkan kita semua mampu untuk memahami makna

dari Identitas Bangsa dalam Keberagaman Budaya di Indonesia. Kami sadar materi

kuliah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya

kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih

baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi

pembacanya, supaya kelak menjadi pribadi yang beridentitas nasional dan berbudaya

Indonesia, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Denpasar, 14 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II

PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Identitas Nasional 3

2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional 7

2.3 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional 9

2.4 Sifat Identitas Nasional 9

2.5 Hubungan Pancasila dengan Identitas Nasional 10

BAB III

KESIMPULAN 13

SARAN 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya, sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti dan

memahami arti serta tujuan dan apa yang terkandung dalam identitas Bangsa. Identitas

Bangsa merupakan suatu jati diri yang tidak hanya mengacu pada individu tertentu, namun

juga berlaku untuk suatu kelompok/organisasi/negara. Menjunjung tinggi dan

mempertahankan apa yang telah ada serta memperbaiki kekeliruan dan kesalahan di dalam

suatu bangsa dan negara sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.

Namun tak sedikit orang acuh dan tidak peduli seolah-olah tidak mempermasalahkan

kesalahan yang terjadi di negaranya. Dan yang lebih memprihatinkan adalah ketika

masyarakat seolah-olah telah melupakan kebudayaan bangsa nya sendiri, yang nyatanya itu

kebudayaan itu merupakan identitas bangsa.

Sosial dan budaya adalah suatu unsur terkecil dalam tatanan hidup bersama. Dalam

tatanan hidup bersama sosial dan budaya berkaitan dengan nilainilai pancasila.

Menyimpangnya nilai-nilai pancasila dalam sosial budaya masa kini mengakibatkan

permasalahan-permasalahan yang mengusik persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Pemahaman dan kesadaran akan sosial dan budaya yang berpancasila diharapkan dapat

dikembangkan kembali.

Maka dari itu identitas nasional sangatlah penting untuk dipelajari sehingga dapat

diterapkan dalam kehidupan pribadi. Agar masyarakat dapat mengubah dan memperbaiki

segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan negara ini lebih baik dari pada sebelumnya.

Pancasila dalam kehidupan sosial dan budaya semakin dibutuhkan peranannya dalam

pencapaian kesejahteraan bersama, maka berbagai karakter sosial dan budaya yang ada

1
dalam pancasila harus diterapkan kepada warga negara untuk menciptakan kesadaran dan

rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?

2. Apa saja faktor pembentuk Identitas Nasional?

3. Apa saja unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional?

4. Bagaimana sifat Identitas Nasional?

5. Bagaimana hubungan Pancasila dengan Identitas Negara?

6. Apa itu keberagaman budaya?

7. Apa makna Pancasila dalam Keberagaman Budaya?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional

2. Untuk mengetahui factor pembentuk Identitas Nasional

3. Untuk mengetahui unsur-unsur Identitas Nasional

4. Untuk mengetahui sifat Identitas Nasional

5. Untuk mengetahui hubungan antara Pancasila dengan Identitas Nasional

6. Untuk mengetahui keberagaman budaya

7. Untuk mengetahui makna Pancasila dengan Keberagaman Budaya

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan.

Identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata identitas berasal

dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian : ciri, tanda atau jati diri yang

melekat pada seseorang, kelompok atau diri sendiri. Kata “nasional” merujuk pada

konsep kebangsaan. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa,

kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga

mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara

termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia. Atau juga istilah

Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara

filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan,

adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam

konteks negara tercermin dalam simbol-simbol negara berupa: Pancasila, Bendera

Merah Putih, Bahasa Nasional yakni Bahasa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, serta

UUD 1945. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai Bangsa dan Negara

Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa

dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan

sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas nasional negara Indonesia adalah:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

Sebagai mana kita ketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda – berbeda

sebagai ciri khas yang di miliki oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia,

3
Indonesia memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah atau daerah memiliki

bahasa tersendiri, seperti Jawa, Madura, Papua, Batak, Sunda, Ambon, Aceh, dan

lain – lain.

2. Bendera Negara, yaitu Sang Merah Putih

Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi Identitas yang dapat di

kenali saat melihat warna serta motif gambar di dalamnya. Warna Merah dan

Putih yang menjadi warna pilihan yang di pilih untuk melambangkan Negara

Indonesia. Merah artinya Berani sedangkan Putih artinya Suci, yang diharapkan

masyarakat Indonesia bisa memikili jiwa Berani dan Suci seperti lambang

Bendera Indonesia.

3. Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya

Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun 1928, yang dikarang

oleh Wage Rudolf Soepratman diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage

Rudolf Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu karangannya

menjadi atau ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia yang diberi judul

“Indonesia Raya”

4. Lambang Negara, yaitu Pancasila

Seperti pada Undang – Undang Dasar 1945 yang telah di tetapkan bahwa

lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Pancasila disini yang

dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa

Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna

emas yang melambangkan kejayaan Indonesia. Sedangkan perisai di tengah

melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol di dalam perisai masing-

masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:

A. Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1).

4
B. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (sila

ke-2).

C. Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia (Sila ke-3).

D. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan atau Perwakilan (Sila

ke-4).

E. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh

Rakyat Indonesia (sila ke-5).

5. Semboyan Negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam

kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat

sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan

tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain.

6. Dasar Falsafah Negara Indonesia, yaitu Pancasila

Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila

sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Pada hakikatnya

pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara

Republik Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga

sebagai pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup

yang dapat di artikan dari segi global atau sekala besar. Dalam hal ini Pancasila

digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai kesatuan

tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu

5
kesatuan bangsa, sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau ide yang menjadi tujuan

utama sebagai landasan dasar Negara Indonesia.

Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup

yang merupakan pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari

tidak boleh bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma sopan santun,

dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan telah

ditetapkan atau saat ini sudah berlaku.

7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945

Disamping pengertian Undang – undang dasar, di pergunakan juga istilah lain

yaitu “Konstitusi”. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “Constitution”

atau dari bahasa Belanda “Constitutie”. Terjemahan dari istilah tersebuh adalah

Undang – undang dasar, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang

belanda dan jerman, yang dalam percakapan sehari – hari memakai kata

“Grondwet” (Grond = dasar, wet = Undang – Undang) yang keduanya

menunjukan naskah tertulis.

Namun pengertian Konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya

mempunyai arti:

1. Lebih luas dari pada Undang – Undang dasar

2. Sama dengan penertian Undang – Undang dasar.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk Negara adalah

kesatuan, sedangkan bentuk pemerintah adalah republik.

6
9. Konsepsi Wawasan Nusantara

Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.

Pengertia wawasan sendiri selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti

pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial

yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang

secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan

memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman

untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai

dengan lingkungan yang dihadapi.

Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena

pengaruh kekuatan internasional. Oleh karena itu, agar Bangsa Indonesia tetap eksis

dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri identitas nasional

yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas

budaya globalisasi. Sebagaimana yang terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam

era globalisasi penuh dengan tantangan yang cenderung menganhurkan nasionalisme.

2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor

primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial adalah faktor bawaan yang bersifat

alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi.

Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan

yang beriklim tropis dan terletak dipersimpangan jalan komunikasi antar wilayah di

Asia Tenggara, juga turut mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Sedangkan

7
faktor kondisional adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional,

meliputi: faktor historis, social, politi dan kebudayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia.

Selain itu, agama dan ideologi juga merupakan factor sakral yang

mempemgaruhi terbentuknya Identitas Nasional. Negara Indonesia diikat oleh Ideologi

Pancasila. Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in diversity)

juga menjadi faktor pembentuk identitas nasional. Dimana maksudnya adalah

kesediaan warga negara untuk setia negara dan pemerintahannya tanpa menghilangkan

keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras dan agamanya. Sesungguhnya warga negara

memiliki kesetiaan ganda. Warga setia pada identitasnya dan setia kepada pemerintah

dan negaranya. Mereka sepakat untuk hidup bersama dibawah satu b angsa meskipun

berbeda latar belakang. Oleh karena itu, setiap warga negara perlu memiliki kesadaran

akan pentingnya kesadaran terhadap suatu identitas bersama yang tujuannya adalah

menegakkan Bhinneka Tunggal Ika.

Faktor yang tak kalah penting adalah sejarah. Persepsi yang sama diantara

masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi

yang sama tentang masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak

hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar

anggota masyarakat. Perkembangan ekonomi juga akan melahirkan spesialisasi

pekerjaan sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Setiap orang akan saling

bergantungan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat istiadat,

tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi tidak ada satupun diantara faktor-faktor ini

yang bersifat hakiki untuk menentukan ada tidaknya atau merumuskan bahwa mereka

harus sebagai suatu bangsa.

8
2.3 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional

1. Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat ada sejak lahir, yang

sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak

sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.

2. Agama bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang

tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,

Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai

agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah

agama resmi negara dihapuskan.

3. Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah

perangkat- perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan

oleh pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang

dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak sesuai dengan

lingkungan yang dihadapi.

4. Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami

sebagai system perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur ucapan

manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.

2.4 Sifat Identitas Nasional

Identitas Nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang

menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Di era

globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan dengan tantangan dari

kekuatan internasional dari berbagai bidang yaitu bidang ekonomi, sosial, budaya dan

politik. Apabila bangsa tersebut tidak mempunya atau tidak mampu mempertahankan

identitas nasionalnya, maka bangsa itu akan mudah goyah dan terombang-ambing oleh

tantangan zaman. Bangsa yang tidak mampu mempertahankan identitas nasionalnya akan

9
menjadi kacau dan sulit dalam mencapai tujuan bersama. Kondisi bangsa yang seperti itu

sudah tentu memudahkan bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai bahkan

menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu, identitas nasio nal sangat

mutlak diperlukan supaya suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensi diri dalam hal

mecapai hal-hal yang menjadi cita-cita dan tujuan hidup Bersama.

2.5 Hubungan Pancasila dengan Identitas Nasional

Pancasila adalah kepribadian bangsa yang digali dari nilai-nilai yang telah tumbuh dan

berkembang dalam masyarakat dan budaya Bangsa Indonesia. Sebagai indentitas dan

kepribadian Bangsa Indonesia, Pancasila adalah sumber motivasi, inspirasi, pedoman

berprilaku sekaligus standar pembenarannya. Dengan demikian segala ide, pola aktifitas,

prilaku, serta hasil prilaku Bangsa Indonesia harus bercermin pada Pancasila. Pancasila

memiliki pengertia sebagai moral, jiwa, dan kepribadian Bangsa Indonesia. Hal ini

diwujudkan dalam sikap mental dan tingakah laku serta amal perbuatan yang mempunyai

ciri khas, sehingga menjadi identitas bangsa. Ciri-ciri khas inilah yang dimaksud

kepribadian. Kepribadian Bangsa Indonesia adalah Pancasila.

a. Etika Kebaikan

Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam

setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila memegang peranan yang

sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah Pancasila

sebagai suatu sistem etika. Hakikat Pancasila pada dasarnya merupakan satu sila

yaitu gotong royong atau cinta kasih dimana sila tersebut melekat pada setiap insan,

maka nilai-nilai Pancasila identik dengan kodrat manusia, oleh sebab itu

penyelenggaraan Negara yang di lakukan oleh pemerintah tidak boleh bertentangan

dengan harkat dan martabat manusia, terutama masyarakat yang tinggal di wilayah

Indonesia. Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk

10
pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,

kerakyatan dan keadilan.

b. Cita-cita Moral

Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas humanism,

karenanya Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja. Sekalipun

Pancasila memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan mudah

diterima oleh semua bangsa. Perbedaannya terletak pada fakta sejarah bahwa nilai-

nilai secara sadar dirangkai dan disahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi

sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa. Dalam arti bahwa Pancasila

adalah milik khas Bangsa Indonesia dan sekaligus menjadi identitas bangsa berkat

moral dan budaya Bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai khusus yang termuat dalam

Pancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya.

c. Solusi Problematis

Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti korupsi, kerusakan lingkungan,

penurunan moral, dan lain-lain. Sebagaimana telah dikatakan bahwa moralitas

memegang kunci penting dalam mengatasi krisis. Kalau krisis moral sebagai hulu

dari semua masalah, maka melalui moralitas pula krisis dapat diatasi. Indikator

kemajuan bangsa tidak cukup diukur hanya dari kepandaian warga negaranya, tidak

juga dari kekayaan alam yang dimiliki, namun hal yang lebih mendasar adalah

sejauh mana bangsa tersebut memegang teguh moralitas.

Moralitas memberi dasar, warna sekaligus penentu arah tindakan suatu bangsa.

Moralitas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu moralitas individu, moralitas sosial dan

moralitas mondial. Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang prinsip baik

yang bersifat ke dalam, tertanam dalam diri manusia yang akan mempengaruhi cara

berpikir dan bertindak. Moralitas sosial juga tercermin dari moralitas individu dalam

11
melihat kenyataan sosial. Bisa jadi seorang yang moral individunya baik tapi moral

sosialnya kurang, hal ini terutama terlihat pada bagaimana mereka berinteraksi dengan

masyarakat yang majemuk. Moralitas modial merupakan moralitas yang bersifat

universal yang berlaku dimana pun dan kapan pun.

Selanjutnya, di dalam membangun negara ke depan diperlukan dasar-dasar nilai

yang bersifat universal, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan

keadilan. Moralitas, saat ini menjadi barang yang sangat mahal karena semakin langka

orang yang masih betul-betul memegang moralitas tersebut. Namun dapat juga

dikatakan sebagai barang murah karena banyak orang menggadaikan moralitas hanya

dengan beberapa lembar uang. Ada putusan (missing link) antara alinea I, II, III dengan

alinea IV. Nilai-nilai yang seharusnya menjadi dasar sekaligus tujuan negara ini telah

digadaikan dengan nafsu berkuasa dan kemewahan harta. Egoisme telah mengalahkan

solidaritas dan kepedulian pada sesama.

12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat

Pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling

tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan

hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai

Bangsa dan Negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya

hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan

internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga sebagai pandangan

dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup yang dapat diartikan dari segi

global atau sekala. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai

pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup

sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma sopan

santun, dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan telah

ditetapkan atau saat ini sudah berlaku.

SARAN

Kita sebagai Negara Indonesia seharusnya menerapkan nilai-nilai budaya serta

berpedoman terhadap Pancasila karena Pancasila merupakan identitas negara kita maka

dari itu kita harus menjunjung tinggi Pancasila. Hendaknya kita menjaga nama baik

Indonesia sebagaimana kita penerus bangsa harus tetap mempertahankan identitas

negara kita.

13

Anda mungkin juga menyukai