PENDAHULUAN
pada sebagian besar negara di dunia. Penyakit TB tidak terkendali, ini disebabkan
bahwa untuk wilayah regional Asia Tenggara merupakan regional dengan kasus TB
paru tertinggi yaitu sebesar 40%, diikuti regional Afrika 26%, Pasifik Barat 19%, dan
terendah pada regional Eropa 3%. Pada regional Asia Tenggara, negara tertinggi
prevalensi TB Paru adalah Myanmar yaitu 525 per 100.000 penduduk, diikuti
Bangladesh sebesar 411 per 100.000 penduduk, dan Indonesia menempati urutan ke
gambaran bahwa terdapat (5) lima provinsi yang memiliki angka prevalensi tertinggi
adalah (1) Papua 1.441 per 100.000 peduduk, (2) Banten 1.282 per 100.000
1
penduduk), (3) Sulawesi Utara 1.221 per 100.000 penduduk, (4) Gorontalo 1.200 per
100.000 penduduk, dan (5) DKI Jakarta 1.032 per 100.000 penduduk. Berdasarkan
komposisi penduduk, diketahui prevalensi TB paru paling banyak terdapat pada jenis
kelamin laki-laki 819 per 100.000 penduduk, penduduk yang bertempat tinggal di
desa 750 per 100.000 penduduk, kelompok pendidikan yang tidak sekolah 1.041 per
penduduk dengan tingkat pengeluaran kuintil 4 sebesar 607 per 100.000 penduduk.
penjaringan suspek mempunyai range 8-123 per 100.000 penduduk. Provinsi dengan
peningkatan angka penjaringan suspek tertinggi adalah Provinsi Maluku (123 per
kasus TB BTA positif dimasyarakat pada tahun 2011 sekitar 4.856 orang. Pada
tahun 2011 ditemukan 2.807 kasus yang menandakan CDR hanya 57,80%. Angka
CDR Propinsi masih dibawah 70%. Berbagai upaya-upaya yang dilakukan, salah
2
3. Bagaimana pencapaian target cakupan P2TB Paru di Puskesmas Labuan?