Anda di halaman 1dari 3

Dimensi Waktu dalam anggaran dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Yang menyangkut masa lalu

2. Yang menyangkut masa sekarang

3. Yang menyangkut masa yang akan datang

Dilihat dari periode waktu, anggaran dikelompokan menjadi :


1. Anggaran jangka pendek
2. Anggaran jangka panjang
Penjadwalan meliputi : tenaga kerja, material, peralatan, keuangan, dan waktu.
Dengan penjadwalan yang tepat maka beberapa macam kerugian dapat
dihindarkan seperti: keterlambatan, pembengkakan biaya, dan perselisihan.
Tipe-Tipe Penjadwalan
Terdapat tiga tipe penjadwalan berada secara bersama-sama pada sistem operasi yang
kompleks, yaitu :
1. Penjadwal jangka pendek (short-tem scheduller)
Penjadwal ini bertugas menjadwalkan alokasi pemroses diantara proses-proses ready di
memori utama. Penjadwal ini dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih
proses berikutnya yang harus dijalankan.

2. Penjadwal jangka menengah (medium-term scheduller)


Penjadwal jangka menengah adalah menangani proses-proses swapping(Aktivitas
pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori sekunder ).

3. Penjadwal jangka panjang (long-term scheduller)


Penjadwal jangka panjang bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya
yang harus dieksekusi. Batch biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan sumber
daya yang intensif (yaitu waktu proses, memori, perangkat I/O), program-program ini
berprioritas rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama periode
aktivitas job-job interaktif rendah.
KRITERIA UNTUK MENGUKUR DAN OPTIMASI KINERJA PENJADWALAN :

1.                  Adil (fairness),
Proses – proses diperlakukan sama yaitu mendapat jatah pemroses yang sama dan tak ada
proses yang tak kebagian layanan pemroses sehingga mengalamistartvation. Sasaran
penjadwalan seharusnya menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang
adil.
2.                  Efisiensi,
Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu sibuk
pemroses. Sasaran penjadwalan menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk
sehingga efisiensi mencapai maksimum.
3.                  Waktu Tanggap (Response Time)
Waktu tanggap berbeda untuk:
-          Sistem Interaktif
-          Sistem waktu nyata
Waktu tanggap pada sistem interaktif
Waktu tanggap dalam sistem interaktif didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari saat
karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil terakhir muncul di
layar (terminal).
Waktu tanggap ini disebut juga terminal rensponse time.
Waktu tanggap pada sistem waktu nyata
Pada sistem waktu nyata (real-time), waktu tanggap didefinisikan sebagai waktu dari saat
kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud
dieksekusi, disebut juga event response time.
Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan waktu tanggapnya

4.                  Turn Arround Time


Turn arround time adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk ke
sistem sampai proses diselesaikan sistem.
Waktu yang dimaksud adalah waktu yang dihabiskan di dalam sistem, diekspresikan
sebagai penjumlahan waktu eksekusi (waktu pelayanan job) dan waktu menunggu.
Turn arround time = waktu eksekusi + waktu menunggu
Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan turn arround time.

6.                  Throughput
Throughput adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu. Cara untuk
mengekspresikan throughput adalah dengan jumlah job pemakai yang dapat dieksekusi
dalam satu unit/interval waktu.
Sasaran penjadwalan adalah memaksimalkan jumlah job yang diproses per
satu intervalwaktu. Lebih tinggi angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan sistem.
STRATEGI PENJADWALAN
Terdapat 2 strategi penjadwalan, yaitu:
1. Penjadwalan nonpreemptive (run-to-completion)
2. Penjadwalan Preemptive
Penjadwalan nonpreemptive
Begitu proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses tidak dapat diambil
alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
Penjadwalan preemptive
Saat proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses dapat diambil alih
proses lain sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan menunggu jatah
waktu pemroses tiba kembali pada proses itu.
Penjadwalan preemptive berguna pada sistem dimana proses-proses yang mendapat
perhatian/tanggapan pemroses secara cepat. Misalnya:
• Pada sistem-sistem waktu nyata, kehilangan interupsi (yaitu interupsi tidak segera
dilayani) dapat berakibat fatal.
• Pada sistem-sistem interaktif time-sharing, penjadwalan preemptive penting agar dapat
menjamin waktu tanggap yang memadai.

Manfaat Penjadwalan
Bagi pemilik :
• Mengetahui waktu mulai dan selesainya kegiatan.
• Merencanakan aliran kas.
• Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya kegiatan.
Bagi kontraktor:
• Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
• Merencanakan kebutuhan material, peralatan, dan tenaga kerja.
• Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.
• Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
• Merencanakan aliran kas
• Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya proyek

Anda mungkin juga menyukai