Anda di halaman 1dari 7

Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Materi Teks Berita

di SMP Daarul Uluum Lido

(The Development of Cooperative Learning Models on News Text Material at The


Daarul Uluum Lido Junior High School)

oleh/by
Alfiyatul Yusriyah
Maulia Assilmy
Nur Syamsiyah
Pendidikan Bahasan dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir H. Juanda No.95, Cemp. Putih, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Posel: alfiyatul.yusriyah20@mhs.uinjkt.ac.id maulia.assilmy20@mhs.uinjkt.ac.id
nur.syamsiyah@uinjkt.ac.id
*) Diterima:; Disetujui:

ABSTRAK
Pembelajaran model kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan
sesama siswa dalam tugas terstruktur. Melalui pembelajaran kooperatif pula seorang siswa
menjadi seorang pembelajar sumber daya untuk teman-temannya yang lain. Jadi pembelajaran
kooperatif dikembangkan atas dasar asumsi bahwa proses belajar akan lebih bermakna jika siswa
dapat saling mengajar. Meskipun dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat belajar dari dua
sumber utama, yaitu: pengajar dan rekan belajar lainnya. Pembelajaran kooperatif dapat membuat
siswa berinteraksi antara siswa untuk berbagi pengetahuan dalam memecahkan suatu masalah
yang diberikan oleh guru sehingga semua siswa akan lebih mudah memahami berbagai konsep,
dan menciptakan suasana saling menerima terhadap sesama siswa dengan latar belakang yang
berbeda dan hal ini memberikan kepada semua peserta didik agar menciptakan kondisi kerja sama
dan saling ketergantungan positif satu sama lain dalam menyelesaikan tugas. Keterampilan ini
sangat penting bagi siswa untuk bekal hidup bermasyarakat.

Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif, pengembangan, kerja sama.

ABSTRACT
Cooperative learning model provides opportunities for students to learn with fellow students in
structured tasks. Through cooperative learning, a student becomes a resource learner for his
other friends. So cooperative learning is developed on the basis of the assumption that the
learning process will be more meaningful if students can teach each other. Although in
cooperative learning students can learn from two main sources, namely: teachers and other
learning partners. Cooperative learning can make students interact between students to share
knowledge in solving a problem given by the teacher so that all students will more easily
understand various concepts, and create an atmosphere of mutual acceptance of fellow students
with different backgrounds and this gives all students in order to create conditions of cooperation
and positive interdependence with each other in completing tasks. These skills are very important
for students to prepare for social life.

1
Keyword: cooperative learning model, development, cooperation.

PENDAHULUAN kecacatan dalam dunia pendidikan di Indonesia.


Faktor paling general yang melatarbelakangi
Pendidikan pada hakikatnya hambatan tersebut yaitu di dalam ruang kelas
merupakan upaya untuk mengembangkan siswa lebih cenderung menggunakan auditori
sumber daya manusia (SDM), karena dibanding visual bahkan kinestesis. Urgensinya
pendidikan masih dianggap sebagai sarana model pembelajaran yang aktif dan efektif
utama dan pembawa pengembangan sumber dirancang dan dicetuskan agar segala materi
daya manusia, dan dilaksanakan secara yang telah diberikan pendidik kepada siswa
sistematis, prosedural dan berlapis. Namun tidak menjadi suatu hal yang sia-sia karena
berdasarkan pengamatan, ternyata masih siswa tidak secara tuntas menguasai materi
banyak permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran aktif
pembelajaran, dimana guru kurang kreatif di dalamnya melibatkan model pembelajaran,
dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru tidak strategi, dan metode untuk digunakan dalam
menggunakan model pembelajaran yang proses pembelajaran.
inovatif, juga tidak menggunakan media Pembelajaran yang efektif menekankan
pembelajaran sehingga membuat siswa pasif pentingnya belajar sebagai proses pribadi di
dalam mengikuti pembelajaran dan kurang mana setiap orang berpartisipasi. Siswa
semangat. Permasalahan tersebut akan mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
mempengaruhi hasil belajar dan gagal pribadi. Hal ini diciptakan oleh setiap siswa
mencapai pembelajaran yang tuntas. melalui interaksi dengan lingkungan. Siswa
Pembelajaran aktif (active learning) menurut menciptakan makna dari apa yang telah mereka
USAID (2010) suatu proses pembelajaran pelajari sendiri. Dalam hal ini, pendidikan harus
dengan tujuan untuk mendorong kemampuan berorientasi agar peserta didik dapat
pada siswa agar memperoleh ilmu memainkan perannya dalam kehidupan masa
pengetahuan. Dalam proses pembelajaran depan mereka. Kemampuan, pengetahuan,
biasanya dilakukan metode atau strategi secara sikap dan keterampilan lainnya menjadi lebih
aktif. Berbagai cara dilakukan untuk ditujukan penting. Paradigma pengajaran baru yang
sebagai bentuk pengoptimalan dalam potensi selama ini dominan yaitu paradigma mengajar
yang dimiliki siswa agar dapat digunakan harus diganti dengan paradigma belajar.
secara maksimal. Dampak dari pembelajaran Menurut hasil observasi penulis
aktif ini ialah seluruh siswa dapat memperoleh terhadap proses pembelajaran materi teks berita
tercapainya suatu tujuan pembelajaran yaitu khususnya di kelas VIII SMP Daarul Uluum
perolehan ilmu pengetahuan sesuai pada Lido diketahui bahwa sebagian besar siswa
karakteristik masing-masing pribadi yang belum mencapai tujuan pembelajaran bahasa
dimiliki siswa. Pembelajaran aktif juga Indonesia dalam materi teks berita, siswa
memiliki pengaruh positif dalam hal menjaga kurang proaktif dan memiliki rasa tanggung
perhatian dan fokus siswa untuk memahami jawab yang lemah. Pembelajaran masih
materi agar tetap tertuju pada suatu proses dianggap membosankan, terutama pada saat
pembelajaran. memasuki mata pelajaran sebelum jam
Strategi dalam proses pembelajaran pelajaran terakhir, hal ini disebabkan oleh
tidak selamanya berjalan sesuai pada beberapa faktor yaitu: 1) siswa lelah, 2)
semestinya, bahkan menurut beberapa kurangnya fasilitas penunjang belajar, 3) Guru
penelitian mengemukakan bahwa siswa hanya menggunakan metode untuk mengajar
memperhatikan pelajaran hanya 40% dari tradisional, dan lebih banyak masalah yang
waktu pembelajaran yang tersedia. Dalam dihadapi di kelas. Hal ini terlihat dari sikap
kasus ini menjadi pusat cerminan suatu siswa yang suka bermain dan berbicara sendiri

2
bahkan cenderung tidak peduli. Faktor diatas Investigation, Learning Together, Complex
tersebut akan berdampak pada hasil belajar Instruction, dan Structure Dyadic Methods.
yang rendah. Berdasarkan sesuai dengan Sesuai dengan tutur kata narasumber
permasalahan yang muncul, untuk pada SMP Daarul Uluum Lido yang masih
menyelesaikan masalah pembelajaran, penulis besarnya presentase siswa yang memiliki hasil
memahami jalan alternatif strategi dan metode belajar yang rendah pada ulangan dan tugas
pembelajaran yang dapat meningkatkan harian maka guru memutuskan untuk
kualitas pembelajaran. menggunakan model kooperatif tipe jigsaw.
Dan metode pembelajaran kooperatif Model kooperatif tipe Jigsaw
sangat menjadi penting di pendidikan karena merupakan model pembelajaran kelompok
ada dua alasan, yang pertama beberapa hasil dengan latar belakang pengalaman dan
penelitian membuktikan penggunaan kemampuan siswa yang beragam. Model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pembelajaran kooperatif yang khas adalah
kinerja siswa, meningkatkan keterampilan model pembelajaran interdependen karena
hubungan sosial, menumbuhkan sikap siswa belajar bersama dan saling mengajar
menerima kekurangan diri sendiri dan orang bersama. Keberhasilan pembelajaran kooperatif
lain, dan meningkatkan harga diri. Kedua, tidak ditentukan oleh keberhasilan individu
Pembelajaran kooperatif dapat mewujudkan tetapi dilihat seberapa berhasilnya kelompok
kebutuhan siswa untuk belajar berpikir, tersebut.
memecahkan masalah, dan menggabungkan Seperti yang dikemukakan bahwa
pengetahuan dan keterampilan. Untuk dua pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
alasan ini, pembelajaran kooperatif adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri
semacam suatu bentuk pembelajaran yang dari beberapa anggota dalam satu kelompok
dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang yang bertanggung jawab atas penguasaan
lemah (Trianto: 2007: 41). Stahl (dalam Etin bagian materi belajar dan mampu mengerjakan
Solihatin dan Raharjo, 2009: 5) mengatakan materi tersebut kepada anggota lain dalam
bahwa pada model pembelajaran cooperative kelompoknya, (Amri dan Ahmadi, 2010: 94).
learning menempatkan siswa sebagai bagian Model pembelajaran kooperatif tipe
dari model kerja sama dalam memcapai suatu jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif
hasil yang optimal dalam belajar. Model dimana peserta didik belajar dalam kelompok
pembelajaran ini berangkat dari asumsi kecil yang terdiri dari 4-6 orang yang heterogen,
mendasar dalam kehidupan masyarakat, yaitu bekerja sama dalam saling ketergantungan yang
getting better together, atau raihlah yang lebih positif, menyelesaikan topik yang akan
baik secara bersama-sama. Menurut Richard l. dipelajari, dan menyampaikan materi ke
Arends (2008:5), cooperative learning ditandai anggota kelompok lainnya. Langkah-langkah
oleh struktur tugas, tujuan, dan reward yang pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (Rusman,
kooperatif. Siswa dituntut untuk mengerjakan 2014:218) sebagai berikut: (1) Siswa
tugas yang sama secara bersama-sama, dikelompokan dengan anggota ± 4 orang. ( 2)
kemudian memikirkan bersama cara untuk Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas
menyelesaikan tugas tersebut. Siswa yang berbeda. (3)Anggota dari tim yang
bergantung untuk mendapatkan reward yang berbeda dengan penugasan yang sama
nantinya akan dibagi rata dalam satu kelompok membentuk kelompok baru (kelompok ahli).
tersebut Tipe-tipe model pembelajaran (4) Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap
kooperatif menurut Slavin (2009:11-26) ada anggota kembali ke kelompok asal dan
berbagai macam tipe, yaitu Student Teams- menjelaskan kepada anggota kelompok tentang
Achievement Division (STAD), Team Game subbab yang mereka kuasai. (5) Tiap tim ahli
Tournament (TGT), Jigsaw II, Cooperative mempresentasikan hasil diskusi. (6)
Integrated Reading and Composition (CIRC), Pembahasan. (7) Penutup.
Team Assisted Individualization (TAI), Group

3
Lalu adanya materi teks berita di yang lain. Membuat siswa menjadi
pembelajaran Bahasa Indonesia sebab karena bertanggung jawab dan juga pembelajaran
wacana berita memiliki ciri membanjiri surat kooperatif merupakan salah satu strategi
kabar dan kehidupan manusia itu tergantung untuk meningkatkan prestasi akademik,
pada surat kabar berita. Contoh informasi berita
dalam pengembangan kualitas diri,
kepada pembaca. Penggunaan teks dalam
kehidupan ditentukan oleh tujuan kegiatan,
pengembangan hubungan interpersonal
sehingga orang tidak dapat hidup tanpa teks, yang positif dengan orang lain, serta dapat
sehingga teks berita di bidang pendidikan, me-manage waktu dan sikap positif
khususnya tingkat SMP kelas VIII KD. 3.2 terhadap sekolah. Selain memiliki
Memeriksa struktur dan linguistik teks berita kelebihan tentu terdapat kekurangan di
yang menarik dan menginspirasi yang didengar dalamnya yaitu sangat memerlukan waktu
dan dibaca. Penerapan kurikulum 2013 yang cukup panjang untuk keberhasilan
bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan bersama dalam upaya pengembangan
sikap, pengetahuan dan keterampilan. kesadaran kelompok. Tetapi strategi ini
Pembelajaran berbasis teks ini untuk melatih tidak mungkin didapat dan dicapai jika
siswa memecahkan masalah berpikir kritis yang
hanya diterapkan hanya sekali.
dihadapi dalam kehidupan nyata. Salah satu
topik yang termasuk dalam bahasa Indonesia
adalah teks berita yang digunakan dalam proses Ciri-ciri Khusus Model Pembelajaran
pembelajaran. Kooperatif

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Saling ketergantungan positif,


Dalam pembelajaran kooperatif, guru
Penelitian ini berlandasan pada perolehan data menciptaka suasana yang mendorong agar
melalui kegiatan wawancara dengan siswa merasa saling membutuhkan atau
narasumber yang merupakan bagian dari tenaga yang biasa disebut dengan saling
pendidik dalam pembelajaran teks berita ketergantungan positif yang dapat dicapai
Bahasa Indonesia di SMP Darul Uluum Lido.
melalui: saling ketergantungan mencapai
Beberapa perolehan data yang bersumber pada
tujuan, saling ketergantungan
narasumber dan kesinambungannya terhadap
teori Pengembangan Model Pembelajran menyelesaikan tugas, saling
Kooperatif telah dijabarkan dalam beberapa sub ketergantungan mencari bahan dan sumber,
bab sebagai berikut: dan saling ketergantungan berperan,

Kelebihan dan Kekurangan Model b. Interaksi Tatap Muka


Pembelajaran Kooperatif Interaksi tatap muka dapat memaksa siswa
saling bertatap muka sehingga mereka akan
Dalam pembelajaran kooperatif memiliki berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan
kelebihan dan kekurangan. Adapun dengan guru tetapi dengan teman sebaya
kelebihan pembelajaran kooperatif, siswa juga karena biasanya siswa akan lebih
dapat mengembangkan gagasan, ide, dan luwes, dan lebih mudah belajarnya jika
memiliki kepercayaan diri atas kemampuan dengan teman sebayanya.
berpikir sendiri agar dapat membandingkan
ide orang lain. Tidak terlalu bergantung c. Akuntabilitas Individual
pada guru sehingga dapat menemukan Pembelajaran kooperatif menampilkan
sumber informasi serta belajar dari siswa wujudnya dalam belajar kelompok.
Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui

4
penguasaan siswa terhadap materi dibahas melalui pembelajaran kooperatif
pelajaran secara individual. Pengertian dengan permasalahan yang nyata di
yang dimaksudkan dengan akuntabilitas temukan di lapangan. Peran ini sangat
individual adalah penilaian kelompok yang penting dalam menciptakan pembelajaran
didasarkan pada rata-rata penguasaan bermakna (meaningful learning), yaitu
semua anggota secara individual. istilah dikemukakan Ausubel untuk
menunjukkan bahan yang dipelajari
Penerapan Model Pembelajaran memiliki kaitan makna dan wawasan
Kooperatif Tipe Jigsaw dengan apa yang sudah dimiliki siswa
sehingga mengubah apa yang menjadi
Guru memilih siswa yang lebih pintar dan milik siswa.
mendapatkan penjelasan awal tentang apa Di sisi lain peran guru dalam pembelajaran
yang harus dilakukan dalam kelompok. kooperatif ini juga sebagai evaluator, guru
Siswa kemudian dibagi menjadi beberapa berperan dalam menilai kegiatan belajar
kelompok kecil, di mana tidak lebih dari 10 mengajar yang sedang berlangsung.
siswa melakukan interaksi secara lebih Penilaian ini tidak hanya pada hasil, tapi
dinamis. Mobilitas anggota kelompok lebih ditekankan pada proses
sangat penting untuk keberhasilan yang pembelajarannya. Penilaian dilakukan baik
optimal dalam mendiskusikan materi yang secara perorangan maupun kelompok. Alat
ditugaskan. Oleh karena itu, tugas guru yang digunakan dalam evaluasi selain
untuk mengontrol dan membantu siswa bentuk tes sebagai alat pengumpul data
selama diskusi sangat penting. Dan juga berbentuk catatan observasi guru
aktivitas siswa yang diamati dalam proses untuk melihat kegiatan siswa di kelas.
pembelajaran materi teks berita dengan
menggunakan model pembelajaran Pengembangan Model Pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw yaitu: mengerjakan Kooperatif yang Harus Dikembangkan
tugas membaca, mengerjakan tugas
menulis berita, berperan aktif dalam diskusi Ada beberapa hal yang dapat menjadi saran
kelompok dengan cara bertanya dan sebagai masukan dalam memperbaiki
menyampaikan pendapat, serta melakukan proses pembelajaran kooperatif pada materi
presentasi di kelompoknya. Tugas teks berita sebagai berikut: Rancangan
membaca begitu penting dalam penulisan pembelajaran harus dirancang dengan
ini karena dengan mengerjakan tugas mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan
membaca, siswa memperoleh pengetahuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ini adalah
awal sebelum pembelajaran sehingga indikator pencapaian materi, perolehan
pembelajaran berjalan dengan lancar. keterampilan dan tujuan pembelajaran.
Pelaksanaan praktik pembelajaran yang
Peran guru dalam Model Pembelajaran beragam dan konstruktif akan menjadi
Kooperatif proses pembelajaran lebih menarik dan
bermakna bagi siswa, sehingga
Selain sebagai motivator dan fasilitator memungkinkan siswa mengembangkan
peran guru dalam model pembelajaran potensinya secara optimal. Dengan
kooperatif juga sebagai mediator, guru menggabungkan model, strategi, atau
berperan untuk menjembatani atau metode yang berbeda, dan menggunakan
mengaitkan materi pelajaran yang sedang media dan sumber belajar yang berbeda,

5
Pendidik dapat lebih mengembangkan tersebut dapat menggambarkan bahwa
pembelajaran kolaboratif dan terdapat masalah di dalam pembelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa. Proses yang selama ini digunakan oleh guru.
pembelajaran dapat terus diperbarui dengan Permasalahannya adalah terkait proses
memperhatikan perkembangan ilmu pembelajaran yang tidak kreatif, variatif
pengetahuan dan teknologi terkini. dan inovatif sehingga berdampak pada
hasil belajar siswa Maka pembelajaran
Analisis Hasil Penelitian kooperatif tipe jigsaw ini merupakan salah
satu solusi tepat yang dapat dilakukan oleh
Data hasil belajar siswa terhadap guru
pemahaman materi teks berita yang
dilaksanakan sebelum menggunakan SIMPULAN
model pembelajaran kooperatif sesuai data Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh melalui hasil ujian test di tindakan kelas yang telah dilaksanakan
setiap kelas yang diketahui hanya sebanyak dalam wawancara beberapa narasumber
13 orang yang memperoleh hasil belajar guru Bahasa Indonesia dengan
75-85 atau 30.00% tuntas, sedangkan 23 menggunakan model jigsaw dalam
orang memperoleh hasil 50-60 atau 70.00% pembelajaran menulis teks berita pada
tidak tuntas. Dan setelah dilakukan model siswa kelas VIII SMP Daarul Uluum Lido
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada dapat disimpulkan bahwa peningkatan
materi teks berita kemudian dievaluasi lagi hasil pembelajaran dalam menulis teks
melalui ujian test maka sebanyak 33 orang berita dengan menerapkan model jigsaw
siswa memperoleh hasil belajar 80-95 atau sangat meningkat. Pembelajaran sebelum
80.00% tuntas dan sebanyak 3 orang siswa menggunakan model pembelajaran
memperoleh 60-70 atau 20.01% tidak kooperatif tipe jigsaw banyak yang masih
tuntas. sementara hasil observasi melalui dibawah KKM. kemudian setelah
wawancara yang dilakukan selama proses dilakukan tindakan model pembelajaran
belajar mengajar berlangsung, 87.77% kooperatif jigsaw ketuntasan hasil belajar
siswa sangat aktif sementara yang tidak siswa telah meningkat yaitu ketuntasan
aktif hanya 12.12% dalam kegiatan klasikal 80.00%. Maka, dapat disimpulkan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe kenaikan ketuntasan klasikal nya adalah
jigsaw pada pelajaran Bahasa Indonesia 40,00%. Model jigsaw pada bidang studi
khususnya materi Teks Berita yang Bahasa Indonesia dengan sub pokok
dilakukan dengan tahapan (1) perencanaan, pembahasan materi pembelajaran menulis
(2) pelaksanaan, (3) evaluasi. Hasil teks berita siswa dapat mengatasi sifat
penelitian pengembangan pembelajaran jenuh dan siswa lebih bersemangat dalam
kooperatif terhadap perolehan hasil belajar proses pembelajaran pada siswa kelas SMP
siswa sebelum dan sesudah dilakukannya Daarul Uluum Lido Kelas VIII tahun
tindakan diketahui adanya peningkatan pelajaran 2020/2021. Keberhasilan model
yang pesat. Dan hasil tersebut diperoleh pembelajaran kooperatif pada materi teks
melalui ujian test dan diberikan tugas. Pada berita diukur dengan ujian test atau
awal hasil ujian test sebelum menggunakan diberikan tugas. Hasil belajar tersebut
pembelajaran kooperatif diketahui 70.00% berupa hasil belajar kognitif, emosional dan
tidak tuntas, sementara hanya 30.00% yang psikomotorik. Hasil belajar kognitif
hasil belajarnya tuntas. Data hasil ujian test meliputi pengetahuan, pemahaman,

6
aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Trianto, (2007). Model-model
Hasil belajar yang efektif meliputi Pembelajaran Inovatif
kemampuan menerima, menanggapi, berorientaasi konstruktivistik.
mengaudit, mengorganisasikan, dan Prestasi Pustaka: Jakarta.
memberdayakan. Hasil belajar
psikomotorik meliputi imitasi, manipulasi, Rusman. 2014. Model-model
akurasi, dan artikulasi. Tiga aspek hasil Pembelajaran: Mengembangkan
belajar telah meningkat secara signifikan. Profesinalisme Guru Edisi 2.
Peneliti menyarankan agar guru dapat Jakarta: Raja Grafindo Persada.
menggunakan tipe model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw sebagai
pertimbangan untuk meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah siswa
membantu guru mengatur siswa lebih baik
selama pembentukan kelompok dan
diskusi, membuat waktu belajar lebih
efektif guru dan siswa. Model
pembelajaran tipe jigsaw dapat
disosialisasikan tanpa adanya kesulitan.
Guru lebih memotivasi siswa untuk
melakukan tugasnya dan tidak
mengganggu proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. dan Ahmadi K.I. 2010. Proses


Pembelajaran Kreatif dan Inovatif
Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi
Pustaka Raya.

Arends, Richards. 2008. Learning to


teach. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative


Learning (Teori, Riset, Praktik).
Bandung: Nusa Media.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2009.


Cooperative Learning Analisis
Model Pembelajaran IPS. Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai