Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Materi Powerpoint : Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Non Domistik

Untuk semester ke 2 tahun ajaran 2021/2022 yang akan dipelajari yaitu Wirausaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Non Domistik yang akan kita fokuskan pada limbah bunga kering. Kok berbeda dengan bahan
limbah yang ada di buku paket? Perbedaannya hanya terletak pada bahan limbah saya, sedangkan untuk
materinya akan tetap sama. Mari simak penjelasan berikut ini:
Bahan Limbah Berdasarkan Sumbernya
1. Bahan Limbah Domistik
Benda atau zat (bahan limbah) yang dihasilkan dari sisa kegiatan rumah tangga, sekolah, pasar dan
tempat-tempat umum. Biasanya limbah ini menghasilkan limbah yang banyak mengingat kebutuhan
manusia yang terus ada. Contohnya: botol plastik, sisa makanan, kaleng, plastik, kardus, air sabun
bekas dan lainnya.
2. Bahan Limbah Non Domistik
Benda atau zat (bahan limbah) yang dihasilkan dari industri, pabrik, perikanan, peternakan,
pertanian, medis dan sabagainya. Limbah ini cenderung menghasilkan zat yang berbahaya, sehingga
membutuhkan pengolahan yang serius dari semua pihak. Contohnya: sisa kain, zat pewarna industri
tekstil, zat pengawet, sisa olahan pabrik tempe tahu, sisa kayu, sisa rotan, tulang ikan, tempat makan
ikan, sisa pakan ternak, wadah pupuk, ranting, bonggol pisang, jerami padi, plastik tempat pupuk,
ember, plastik tempat obat, botol vaksin, suntikan, kertas pembungkus obat, botol minuman/sirup,
botol pewangi, dan sebagainya.
Bahan Limbah Berdasarkan Bentuknya (penjelasan tambahan materi yang terdapat di buku paket PKWU)
1. Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Bahan limbah yang berbentuk bangun berdimensi dua yaitu bahan limbah yang memiliki sisi panjang
dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang. Limbah ini dapat berupa bidang beraturan seperti
lingkaran, segi empat, segitiga, dapat pula berbentuk tidak beraturan. Contohnya. Daun, kain perca,
kertas, plastik, dan sebagainya.
2. Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang
Bahan limbah yang memiliki volume/ruang sehingga limbah tersebut dapat berdiri, serta memiliki
tinggi. Limbah ini dapat berupa bangun berbentuk beraturan seperti kubus, bola, kotak, dapat pula
berbentuk tidak beraturan. Contohnya: botol bekas, kayu,tempurung kelapa, bunga kering, akar, kulit
kerang, tulang ikan, botol plastic, gabus/Styrofoam, karet ban, kaleng, botol kaca, dan sebagainya.
Lalu bagaimana dengan limbah bunga kering?
Bunga kering dapat dikatakan limbah non domistik jika dia berasal dari limbah kegiatan/acara
misalnya nikahan, dll. Namun karena kegiatan/acara tersebut hanya dilaksanakan beberapa waktu,
bunga kering yang akan dipakai untuk membuat produk kerajinan boleh didapat dimana saja, boleh
di sekitar rumah dan boleh beli (asal tidak memberatkan).
Untuk semester ini sama seperti semester kemarin ada 5 materi yang akan kita bahas, diantaranya yaitu:
1. Perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah non domistik, jadi sebelum kita memulai kegiatan
produksi kita nanti membuat perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya
yang dibutuhkan, perencanaan administrasi dan perencanaan pemasaran. Kegiatan ini akan
digunakan sebagai dasar pembuatan produk kerajinan. Penilaian untuk materi ini ada 3 yaitu
menentukan bahan dan teknik produksi, analisis SWOT dan ulangan harian I.
2. Sistem produksi usaha kerajinan dari bahan limbah non domistik, setelah kaliam membuat analisis
SWOT kita nanti akan mempelajari aneka produk kerajinan, manfaat produk kerajinan, potensi
produk kerajinan, perencanaan produksi, alat dan bahan, proses produksi dan pengemasan produk
kerajinan. Mohon tolong, untuk setiap tahap kegiatan produksi dari awal sampai akhir
didokumetasikan sebagai bahan pembuatan laporan kegiatan usaha (materi ke-5). Penilaian untuk
materi ini ada 3 yaitu perencanaan kegiatan produksi, kegiatan produksi dan ulangan harian II.
3. Penghitungan titik impas (break event point) usaha kerajinan dari bahan limbah non domistik, setelah
kalian membuat produk kerajinannya kemudian akan dihitung menggunakan analisis titik impas.
Namun rumus penghitungan titik impas disemester ini akan digabungkan dengan dengan metode
margin kontribusi, sehingga akan lebih powerfull dalam mencari titik impas. Pada materi ini kita akan
mempelajari pengertian, manfaat, komponen, menghitung titik impas, dan evaluasi titik impas.
Penilaian untuk materi ini hanya ada 2 yaitu latihan dan kuis BEP, tidak ada ulangan harian.
4. Strategi promosi produk hasil usaha kerajinan dari bahan limbah non domistik, proses pembelajaran
selanjutnya ialah nantinya kalian akan membuat pamflet promosi dari produk kerajinan yang kalian
produksi menggunakan aplikasi canva. Kemudian pamflet promosi produk kerajinan kalian nantinya
akan dibagikan di media sosial kelas kalian. Pada materi ini kita akan membahas pengertian promosi,
menentukan strategi promosi, dan melakukan promosi. Penilaian dari materi ini ada 3 yaitu membuat
rencana promosi, kegiatan promosi dan ulangan harian III.
5. Laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah non domistik, ada beberapa hal yang akan kita
pelajari di sini yaitu pengertian, manfaat, menganalisis dan membuat laporan. Namun laporan yang
akan kita buat akan disesuaikan denga situasi dan kondisi kita, dimana bagian-bagiannya akan lebih
condong ke laporan karya daripada laporan kegiatan usaha mengingat di laporan kegiatan usaha
terdapat likuiditas, solvabilitas, dan lain-lain yang akan menyebabkan kesulitan. Untuk penilaian pada
materi ini ada 2 yaitu persiapan pembuatan laporan dan pembuatan laporan.
Jadi, kalau boleh ditotal untuk kegiatan yang ada pada semester ke 2 ini terdapat 10 penilaian praktek dan
3 penilaian ulangan.
Kegiatan untuk semester ini kita akan membuat produk pigura yang dihias menggunakan bunga kering,
kurang lebih seperti gambar di atas. Ukuran dari pigura tersebut kira-kira setengah kertas F4. Nantinya
pigura tersebut akan kita pasang di ruang perpustakaan SMA N 2 Purbalingga, dan diisi dengan foto guru
yang ada di Smanda. Bahan yang akan digunakan 100% limbah, yakni limbah bunga kering untuk menghias
dan frame foto yang akan digunakan. Satu buah produk pigura ini akan dibuat oleh empat orang anak
dengan tetap memperhatikan aturan protokol kesehatan yang ketat (produk dibuat dengan cara estafet,
jadi misalnya si A mengumpulkan bahan frame, si B membuat frame, si C mengumpulkan dan
mengeringkan bunga, si D menghias bunga atau dengan cara yang sudah disepakati bersama). Pada saat
penilaian produk nantinya, masing-masing anggota kelompok akan saling menilai kinerja anggota
kelompok yang lain (misalnya, si A menilai kinerja si A (25%), si B (25%), si C (25%), dan si D (25%) karena
semua anggota mempunyai kontribusi yang sama dalam membuat produk/karya kerajinan). Keterangan
tentang produk kerajinan selanjutnya akan dibahas saat mulai masuk materi sistem produksi.

-Terimakasih-

Anda mungkin juga menyukai