1, 2,
Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
3,
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarja
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Kata kunci: gaya kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, supervisi akademik,
dan kinerja guru
Abstract
The objective of this study was to find out the determination of principal leadership
style, work discipline, and academic supervision towards teacher performance in
public elementary school at Gugus 3, North Kuta district, Badung regency. This study
belongs to the ex post facto. The populations in this study were teachers of public
elementary school at Gugus 3, North Kuta district, Badung regency of 116 teachers.
The sample were taken by simple cluster sampling with sample were 92 teachers.
Data collected by questionnnaire. The method of analysis were partial correlation and
multiple linier regression. The result show: (1) there is a determination of principal
leadership style towards teacher performance with a determination of 35.3%, (2) there
is a determination of work discipline towards teacher performance with a
determination of 29.7%, (3) there is a determination of academic supervision towards
teacher performance with a determination of 27.2%, and (4) there is a determination of
principal leadership style, work discipline, and academic supervision towards teacher
performance with a determination of 51.6%. Therefore, can be concluded that there is
a determination of principal leadership style, work discipline, and academic
supervision towards teacher performance in public elementary school at Gugus 3,
North Kuta district, Badung regency.
1
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
2
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
3
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
dapat dikategorikan sebagai ilmu sosial tingkah laku serta perbuatannya sesuai
terapan (applied social sciences). Hal ini dengan peraturan suatu instansi baik
didasarkan kepada pemikiran bahwa secara tertulis maupun tidak tertulis.
kepemimpinan dengan prinsip-prinsipnya Dari beberapa pengertian yang
mempunyai manfaat langsung dan tidak diunggkapkan di atas tampak bahwa
langsung terhadap upaya mewujudkan disiplin pada dasarnya merupakan
kesejahteraan umat manusia. tindakan manajemen untuk mendorong
Menurut pandangan penulis selama agar para anggota organisasi dapat
bekerja di salah satu SD Negeri Se-Gugus memenuhi berbagai ketentuan dan
3 Kecamatan Kuta Utara Kabupaten peraturan dan norma yang berlaku dalam
Badung, kinerja guru masih kurang suatu organisasi, yang didalamnya
maksimal dikarenakan gaya mencakup: (1) adanya tata tertib dan
kepemimpinan yang tidak sesuai ketentuan-ketentuan, (2) adanya
diterapkan kepada bawahan sehingga kepatuhan para pengikut, dan (3) adanya
sering terjadi ketidak taatan terhadap sanksi bagi para pelanggar. Menurut
tugas yang diberikan. Selain itu, disiplin Nitisemito (1986:199) menyatakan
kerja juga menjadi permasalahan yang masalah kedisiplinan kerja merupakan
harus segera dibenahi, karena masih ada yang perlu diperhatikan, sebab dengan
beberapa dari guru-guru yang bertugas di adanya kedisiplinan dapat dipengaruhi
SD Negeri Se-Gugus 3 Kecamatan Kuta efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
Utara Kabupaten Badung yang memiliki organisasi. Menurut Mondy dan Noe
disiplin kerja yang kurang. (1990) disiplin adalah status pengendalian
Jiwa kedisiplinan harus dimiliki oleh diri seseorang, sebagai tanda ketertiban
setiap guru maupun karyawan, terutama dan kerapian dalam melakukan kerjasama
dalam melaksanakan berbagai pekerjaan dari sekelompok unit kerja di dalam suatu
di lingkungan tempatnya mengajar atau organisasi.
mengabdi. Keberhasilan guru di dalam Berdasarkan pengamatan penulis di
melaksanakan tugasnya akan sangat tempat bekerja, ada beberapa guru di SD
ditentukan oleh tingkat kedisiplinan guru. Negeri Se-Gugus 3 Kecamatan Kuta Utara
Disiplin guru yang baik mencerminkan Kabupaten Badung terindikasi sering
rasa tanggung jawabnya terhadap tugas- terlambat datang ke sekolah, bahkan
tugas yang dijalankannya dengan sangat sesampainya di sekolah guru tersebut
baik. Hal ini akan mendorong gairah kerja, tidak langsung masuk ke kelas, namun
semangat kerja, dan terwujudnya kinerja hingga 15 menit terlambat masuk ke
guru dengan baik. kelas. Selain itu, sering juga terdapat guru
Disiplin merupakan kata yang sering yang tidak melaksanakan atau tidak
disebut dengan peraturan-peraturan yang mengajar dengan alasan yang kurang
secara eksplisit perlu juga mencakup jelas atau tanpa alasan sama sekali.
sanksi-sanksi yang akan diterima jika Selain itu, dalam pelaksanaan supervisi
terjadi pelanggaran terhadap ketentuan- pun masih kurang dilakukan dan tidak
ketentuan tersebut. Menurut Prijodarminto secara teratur dilaksanakan, sehingga
(1992) bahwa disiplin adalah suatu kondisi tidak jarang masih saja ada guru yang
yang tercipta dan terbentuk melalui proses tidak memiliki administrasi dalam
dari serangkaian perilaku yang mengajar. Mengenai disiplin dan supervisi
menunjukan nilai-nilai ketaatan, data awal empiris mengidentifikasi pada
kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, permasalahan tentang disiplin guru yang
keteraturan dan ketertiban. Selain itu kurang memadai dan pelaksanaan
disiplin kerja juga adalah kesadaran dan supervisi yang kurang teratur sehingga
kesediaan seseorang dalam menaati didorong untuk diteliti.
semua peraturan instansi dan norma- Istilah supervisi baru muncul kurang
norma sosial yang berlaku, seperti sikap lebih tiga dasawarsa terakhir ini (Arikunto,
seseorang yang secara suka rela menaati 2004). Kegiatan serupa yang dahulu
semua peraturan, sadar akan tugas, banyak dilakukan adalah Inspeksi,
bertanggung jawab atas tugasnya, dan pemeriksaan, pengawasan atau penilikan.
4
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
Dalam konteks sekolah sebagai sebuah kinerja mengarah pada suatu usaha yang
organisasi pendidikan, supervisi dilakukan dalam rangka mencapai prestasi
merupakan bagian dari proses yang lebih baik. Tujuan penilaian terhadap
administrasi dan manajemen. Kegiaan kinerja adalah lebih menjamin objektivitas
supervisi melengkapi fungsi-fungsi dalam pembinaan calon pegawai dan
administrasi yang ada di sekolah sebagai pegawai berdasarkan sistem karier dan
fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap sistem prestasi kerja.
semua kegiatan dalam mencapai tujuan. Terkait dengan hal di atas,
Dengan supervisi, akan memberikan berdasarkan analisis serta data empiris
inspirasi untuk bersama-sama dalam bidang pendidikan di Sekolah
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan Dasar Negeri se-gugus 3 Kecamatan Kuta
dengan jumlah lebih banyak, waktu lebih Utara, Kabupaten Badung diketahui
cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang bahwa sumber daya manusia dalam
lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri. bidang pendidikan khususnya pada guru
Supervisi mempunyai peran terindikasi masih sangat rendah dalam
mengoptimalkan tanggung jawab dari prestasi kinerjanya terutama dalam
semua program. Supervisi bersangkut pelaksanaan proses pembelajaran, gaya
paut dengan semua upaya penelitian yang kepemimpinan kepala sekolahnya, disiplin
tertuju pada semua aspek yang kerja serta supervisi nampak kurang
merupakan factor penentu keberhasilan. mampu mempengaruhi kinerja, bahkan
Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek akan berdampak pada menurunnya
tersebut secara rinci dan akurat, dapat kinerja guru.
diketahui dengan tepat pula apa yang Berdasarkan latar belakang masalah
diperlukan untuk meningkatkan kualitas di atas, tujuan penelitian ini adalah: (1)
organisasi yang bersangkutan. untuk mengetahui determinasi gaya
Gaya kepemimpinan, disiplin kerja kepemimpinan kepala sekolah terhadap
dan supervisi, ketiga hal tersebut sangat kinerja guru di Sekolah Sekolah Dasar
berkaitan dan berpengaruh besar Negeri se-gugus 3 Kecamatan Kuta Utara,
terhadap kinerja. Kinerja artinya sama Kabupaten Badung, (2) untuk mengetahui
dengan prestasi kerja atau dalam Bahasa determinasi disiplin kerja guru terhadap
Inggrisnya sering disebut dengan kinerja guru di Sekolah Sekolah Dasar
performance. Kinerja selalu diartikan Negeri se-gugus 3 Kecamatan Kuta Utara,
sebagai keberhasilan suatu organisasi dan Kabupaten Badung, (3) untuk mengetahui
orang-orang yang ada dalam organisasi determinasi supervisi akademik terhadap
tersebut. Timpe (1988) mengemukakan kinerja guru di Sekolah Sekolah Dasar
bahwa standar kinerja dapat dibuat untuk Negeri se-gugus 3 Kecamatan Kuta Utara,
setiap individu dengan berpedoman pada Kabupaten Badung, dan (4) untuk
uraian jabatan. Sejalan dengan pendapat mengetahui determinasi secara bersama-
Timpe di atas, Simamora (2004) sama antara gaya kepemimpinan kepala
menyatakan bahwa faktor kritis yang sekolah, disiplin kerja dan supervisi
berhubungan dengan keberhasilan jangka akademik terhadap kinerja guru di Sekolah
panjang organisasi adalah kemampuan Sekolah Dasar Negeri se-gugus 3
untuk mengukur seberapa baik pegawai- Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten
pegawainya berkarya dan menggunakan Badung.
informasi untuk memastikan bahwa
pelaksanaan memenuhi standard dan
meningkat sepanjang waktu. Pada
hakikatnya kinerja memilki pengertian METODE
yang sama. Perbedaannya hanya terletak Rancangan penelitian yang
dari redaksional penyampainnya saja. digunakan dalam penelitian ini adalah
Banyak batasan yang diberikan para ahli rancangan penelitian kuantitatif dengan
mengenai istilah dan semua memiliki pendekatan pada subjek penelitian yang
kinerja pandangan yang agak berbeda, tergolong penelitian “ex post facto”.
tetapi secara prinsip mereka setuju bahwa Populasi subjek dalam penelitian ini
5
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
Tabel 1. Hasil Analisis Persamaan Regresi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
6
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
Tabel 3. Ringkasan Perhitungan Uji Signifikansi Variabel Disiplin kerja terhadap Kinerja
Guru
Berdasarkan hasil analisis korelasi kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri se-
parsial didapat nilai korelasi (r3y-12) gugus 3 Kecamatan Kuta Utara
sebesar 0,226 dan signifikansi sebesar Kabupaten Badung, ditolak. Dengan
0,033. Dengan menggunakan taraf demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
signifikansi 0,05 (0,033 < 0,05), maka terdapat determinasi supervisi akademik
hipotesis nol yang berbunyi tidak terdapat terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar
determinasi supervisi akademik terhadap Negeri se-gugus 3 Kecamatan Kuta Utara
7
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
Kabupaten Badung. Besaran determinasi kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri se-
supervisi akademik terhadap kinerja guru gugus 3 Kecamatan Kuta Utara
di Sekolah Dasar Negeri se-gugus 3 Kabupaten Badung. Untuk menguji
Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung hipotesis ini, dilakukan dengan
sebesar 27,2%. menggunakan teknik korelasi ganda dan
Hipotesis nol yang diajukan regresi ganda dengan bantuan program
berbunyi tidak terdapat determinasi gaya SPSS for windows versi 16.00. Hasil
kepemimpinan kepala sekolah, disiplin analisis dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.
kerja, dan supervisi akademik terhadap
8
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
kombinasi yang konsisten dari falsafah, tersebut adalah meliputi jumlah dan
ketrampilan, sifat, dan sikap yang kualitas alat yang menunjang pelaksanaan
mendasari perilaku seseorang. Gaya tugas guru dan hubungan kerja yang
kepemimpinan menunjukkan secara meliputi interaksi antara sesama guru
langsung maupun tidak langsung, tentang dalam melaksanakan tugasnya,
keyakinan seorang pemimpin terhadap kelancaran komunikasi antara karyawan
kemampuan bawahannya. Artinya, gaya dan teman sejawatnya. Disiplin yang
kepemimpinan adalah perilaku dan efektif seogyanya tercermin dari perilaku
strategi, sebagai hasil kombinasi dari karena hakekat dan pendisiplinan adalah
falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang meningkatkan kinerja. Oleh karena itu,
sering diterapkan seorang pemimpin diperlukan sistem pendisiplinan kerja pada
ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja guru.
bawahannya. Kedisiplinan yang baik ditunjukan
Berdasarkan hasil temuan guru dalam melaksanakan tugas dan
penelitian ini dan didukung oleh hasil kewajibannya akan memperlancar
temuan lain, maka jelaslah bahwa gaya pekerjaan guru dan memberikan
kepemimpinan kepala sekolah akan dapat perubahan dalam kinerja guru ke arah
mempengaruhi kinerja guru. Karena itu, yang lebih baik dan dapat dipertanggung
untuk dapat meningkatkan kinerja guru, jawabkan. Kondisi ini bukan saja
gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh pada pribadi guru itu sendiri
hendaknya tidak hanya berperilaku dan tugasnya tetapi akan berimbas pada
dengan menitikberatkan pada pemberian komponen lain sebagai suatu cerminan
tugas saja, tetapi hendaknya disertai dan acuan dalam menjalankan tugas
dengan hubungan kemanusiaan yang dengan baik dan menghasilkan hasil yang
harmonis. Kepala sekolah semestinya memuaskan.
memiliki gaya kepemimpinan yang Upaya peningkatan kinerja guru
menyenangkan guru, menunjukkan memerlukan pembinaan yang
persahabatan, mau mendengarkan berkesinambungan melalui supervisi atau
pendapat para guru, mengupayakan pengawasan. Supervisi akademik
kesejahteraan para guru, senang merupakan kegiatan pembinaan dengan
bermusyawarah dengan guru, menerima memberi bantuan teknis kepada guru
ide-ide guru, memperlakukan guru setara dalam melaksanakan proses
dengan dirinya, ramah kepada guru, dan pembelajaran, yang bertujuan untuk
sebagainya. meningkatkan kemampuan profesional
Temuan penelitian ini sejalan guru dan meningkatkan kualitas
dengan penelitian Supija (2008) yang pembelajaran. Dan hasil penelitian ini juga
menyatakan bahwa disiplin kerja guru sesuai dengan apa yang dikatakan
memegang peranan penting dalam Sergiovanni (1987) bahwa supervisi
menentukan kinerja guru. disiplin akademik diselenggarakan dengan
mencakup segala aktivitas yang meliputi maksud membantu guru mengembangkan
situasi dan kondisi psikologi seseorang kemampuannya profesionalnnya,
untuk berbuat, dan hal ini akan memonitor kegiatan belajar mengajar di
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti, 1) sekolah, mendorong guru menerapkan
faktor internal; misalnya kepribadian, kemampuannya dalam melaksanakan
dedikasi, loyalitas, nilai yang dianut, tugas-tugas mengajarnya, mendorong
kemampuan maupun bakat, dan 2) faktor guru mengembangkan kemampuannya
eksterna, misalnya; iklim kerja, pola sendiri, serta mendorong guru agar ia
kepemimpinan, sistem reward, dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh
punishment baik material maupun (commitment) terhadap tugas dan
spiritual. Kedisiplinan kerja yang tanggung jawabnya. Dengan memberikan
difokuskan dalam penelitian ini adalah supervisi akademik yang baik tidak saja
yang berkaitan dengan indikator yang akan meningkatkan pengetahuan dan
mempunyai hubungan yang sangat erat keterampilan guru dalam kegiatan belajar
dengan kinerja guru. Beberapa indikator mengajar, namun juga mendorong tumbuh
9
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
10
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
11