Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN

Nama Kelompok 1 :
1. Nuraina (011911001)

2. Ega Ardelia (011911024)

3. Tiara Nurfajri Aulia (011911021)

4. Anissa Febriyanti Dewi (011911026)

5. Erysa Audela (011911032)

6. Afifah Salsabila (011911033)

7. Alma Novita (011911045)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
TA: 2022 -2023

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN pada pasisn dengan : Resiko Perilaku Kekerasan
Pertemuan ke I (satu) (SP1P)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
Klien tenang, kooperatif dan klien mampu menjawab semua pertanyaan
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tindakan Keperawatan
SP 1 : Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah,
tanda dan gejala yang dilakukan, akibat cara mengendalikan perilaku kekerasan
dengan cara fisik pertama (latihan nafas dalam)

B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, Selamat pagi ?”, “Perkenalkan saya perawat , saya perawat
praktikan dari STIKES MuhammadiyahKendal Nama mas siapa ? dan senang
dipanggil apa ? “
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mas saat ini ? apa masih ada perasaan marah, jengkel ?”
c. Kontrak
“Baiklah, pagi ini kita akan berbincang-bincang mengenai perasaan marah yang
saat ini mas rasakan, akibat dari kemarahan mas dan bagaimana cara mas
mengungkapkan marah”. “Mari kita bercakap-cakap ke taman !” “Atau mas ingin
ke tempat lain ?”. “Berapa lama mas mau kita berbincang-bincang ? bagaimana
kalau 15 menit ?”.
2. Kerja

“Apa yang meyebabkan mas bisa marah, Nah ceritakan apa yang dirasakan mas
saat marah?”,saat mas D marah apa ada perasaan tegang, kesal, tegang,
menegepalkan tangan,mondar mandir ?”. “atau mungkin ada hal lain yang
dirasakan ?”.
“Apa ada tindakan saat mas D sedang marah seperti,memukul,membanting ?”......
“memukul ibu !”, “terus apakah setelah melakukan tindakan tadi masalah yang
dialami selesai, apakah diberikan motor oleh orang tua mas D?”. “ Apa akibat dari
tindakan yang telah dilakukan di rumah ?”......ya ibu saya menangis dan
kesakitan.......terus apalagi ?” dan akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa !”.
“ Apakah dengan mas marah-marah keadaan jadi lebih baik?”
“ Apakah Mas D pernah melakukan tindakan lain selain memukul ibu saat marah ?
misalnya membanting piring memecahkan kaca, atau mungkin merusak tanaman!
memecahkan kaca! terus apakah setelah melakukan tindakan tadi (memukul ibu
dan memecahkan kaca) masalah yang dialami selesai, apakah diberikan motor oleh
orang tua Mas ?”
“Apakah Mas D akibat dari tindakan yang telah dilakukan di rumah? ya tangan
jadi sakit, jendela rusak terus apalagi? dan akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa!”
“Menurut Mas D, bagaimana cara mengungkapkan marah yang benar, tertentunya
tidak merugikan/ membahayakan orang lain ?”
“ Begini mas, kalau tanda-tanda marah itu sudah mas rasakan mas berdiri lalu tarik
nafas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan secara perlahan lahan dari mulut
seperti mengeluarkan kemarahan.
“ Nah sebaiknya latihan ini mas D lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-
waktu marah itu muncul mas diva sudah terbiasa melakukannya.”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang tentang perasaan marah
yang mas rasakan ? ”
b. Evaluasi Obyektif

“Coba mas lakukan latihan tarik nafas yang saya ajarkan lagi.”
“ Bagus sekali mas sudah dapat melakukannya.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Tolong mas, nanti dicoba lagi cara yang sudah saya ajarkan, Mas D bisa
melakukannya rutin agar tidak lupa! Dan kalau ada yang ingin dsampaikan lagi
Mas D bisa menemui di ruang keperawatan ya!”
d. Kontrak
1) Topik
“Baik, bagaimana kalau besok kita melakukan cara mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara fisik ke dua: (pukul kasur dan bantal)?”

2) Tempat

“Dimana kita bisa berbincang lagi? O..., di ruang tamu”


3) Waktu

“Berapa lama kita akan berbincang, bagaimana kalau 15 menit ?


STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN pada Pasien : Resiko Perilaku Kekerasan
Pertemuan ke II (dua) (SP2P)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
a. Klien mengetahui cara mengungkapkan marah yang sehat
b. Klien dapat mempraktikan cara marah yang sehat
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tindakan Keperawatan
SP 2 : Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik ke
dua ( evaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku kekerasan
dengan cara fisik ke dua : pukul kasur dan bantal), menyusun jadwal kegiatan
harian cara ke dua.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Mas D? masih ingat dengan saya ? saya perawat A, perawat yang
merawat Mas D
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mas D saat ini ?
“ Apakah Mas. D sudah melakukan latihan tarik nafas dalam yang sudah saya
ajarkan ?”
c. Kontrak
“Pada kesempatan ini kita akan berbincang bincang cara tentang Mengendalikan
perilaku kekerasan dengan cara fisik ke dua: pukul kasur dan bantal ya Mas D?”.
“Bagaimana kalau kita bercakap cakap di ruang tamu saja, biar lebih santai ?”.
“Barapa lama kita akan bercakap cakap ?bagaimana kalau 15 menit ?”.
2. Kerja
“ Kalau ada yang menyebabkan mas marah dan muncul perasaan kesal, selain nafas
dalam mas dapat memukul kasur dan bantal. “ “ sekarang mari kita latihan memukul
bantal dan kasur, mari mas langsung ke kamar melampiaskan marah mas tersebut
dengan memukul bantal dan kasur” “ Begini caranya Mas D langsung saja mas
pukulkan bantal ke kasur untuk melampiaskan kekesalan Mas D anggap saja bantal
tersebut yang menyebabkan mas kesal “
“ Coba Mas D lakukan apa yang sudah saya ajarkan” “ Bagus... Mas D sudah dapat
melakukan seperti apa yang sudah saya ajarkan”.

3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan setelah tahu cara mengendalikan marah dengan cara memukul
kasur dan bantal ?”
b. Evaluasi Obyektif
“ Coba Mas D jelaskan cara yang lakukan apa yang saya ajarkan tadi”
“ Bagus sekali, mas D dapat melakukannya.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Cara ini dapat dilakukan secara rutin jika mas ada perasaaan marah, kemudian
jangan lupa merapikan tempat tidur ya!”

d. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita melakukan cara pengendalian perilaku kekerasan
secara berbicara yang baik ( menolak dengan baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan dengan baik), ?”
2) Tempat
“Kita bercakap cakap di tempat ini lagi ya?
3) Waktu
“Mau jam berapa besok Mas ?” “Baik jam 10.00 WIB ya mas”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN pada Pasien Masalah : Resiko Perilaku
Kekerasan Pertemuan ke III (Tiga) ( SP3P)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
a. Klien mengetahui cara mengungkapkan marah yang sehat
b. Klien dapat mempraktikan cara marah yang sehat
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tindakan Keperawatan
SP 3 : Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara
berbicara yang baik (menolak dengan baik), susun jadwal latihan mengungkapakan
marah secara verbal)
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Mas D, Masih ingat dengan saya ya mas?”
“ Saya perkenalkan lagi ya mas, saya perawat A Praktikan Stikes Muhammadiyah
Kendal”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mas D saat ini ? apakah sudah lebih rileks?”. “ Apakah
cara memukul bantal dan kasurnya sudah dipraktikkan mas?”
c. Kontrak
1) Topik

“Seperti kesepakatan kemarin, pagi ini jam 10.00 WIB kita akan bercakap-
cakap tentang mengungkapkan marah dengan berbicara yang baik ( menolak
dengan baik) ”.
2) Tempat

“ Kita akan berbincang-bincang di ruang tamu ya mas”


3) Waktu
“ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang 10 menit
2. Kerja
“ Sekarang kita latihan cara bicara Mas baik untuk mencegah marah, kalau marah
sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah
lega dan lebih rileks, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita
marah. Ada tiga caranya ya mas : meminta dengan baik tanpa marah dengan suara
yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin mas mengatakan
penyebab marahnya karena tidak dibelikannya motor” “ coba mas minta dengan
baik : “ bu, tolong aku belikan sepeda motor seprti yang lainnya”
“ Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju, obat, makan, dan lain-lain. Coba
ibu praktekan” “ Wah bagus sekali bu”
“ Yang kedua menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ,mas tidak ingin
melakukannya, katakan :” maaf saya tidak bisa melakukannnya karena sedang ada
kerjaan. Coba ibu praktekan, wah bagus sekali “
“ Yang ketiga mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang
membuat kesal Mas D dapat mengatakan: “ maaf saya jadi ingin marah karena
perkataanmu itu”
“ Coba Mas D praktekkan”
“ Wah bagus Mas D sudah bisa melakukan sesuai yang saya ajarkan”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Mas D setelah bercakap-cakap tentang cara mengontrol
marah dengan berbicara yang baik ?”
b. Evaluasi Obyektif
“ Coba Mas D sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari”
“ Bagus sekali... Mas D pintar sekali.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Cara ini dapat dilakukan secara rutin jika mas ada perasaaan marah ke orang
lain”
d. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi ?” “ Besok kita akan
membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah Mas D yaitu dengan
cara ibadah, Mas D setuju?
2) Tempat
“Kita bercakap cakap di tempat ini lagi ya?
3) Waktu
“Mau jam berapa ya mas besok kita berbincang-bincang lagi?” “ Baik jam 2
siang ya mas”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN pada Pasien Masalah : Resiko Perilaku
Kekerasan Pertemuan ke IV (Empat) ( SP4P)

A.. PROSES KEPERAWATAN


1. Kondisi Pasien
a. Klient tenang, kooperatif dan klien mampu menjawab semua pertanyaan
b. Klien dapat mempraktikan cara marah yang sehat
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tindakan Keperawatan

SP 4 : Bantu Klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual


(diskusikan latihan mengendalikkan perilaku kekerasan secara fisik dan
sosial/verbal, latihan beribadah dan berdoa, buat jadwal latihan ibadah/ berdoa)
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Mas D? masih ingat nama saya ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaaan Mas D saat ini? Mas D tampak lebih rileks ya ?
“ Apakah cara berbicara yang baik sudah Mas D Praktikan untuk meminta
baju, obat, makan, dan lain-lain kepada perawat”
c. Kontrak
1) Topik
“Seperti kesepakatan kemarin, jam 2 siang ini kita akan latihan
mengendalikan perilaku kekerasan secara spirutual ya mas?”
2) Waktu
“ Mau berapa lama kita bercakap-cakap?” “ Bagaimana kalau 15 menit”
3) Tempat
“ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang tamu saja?”
2. Kerja
“ coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa mas lakukan! Jadi ketik kita sudah kita
bisa melakukan wudhu, solat, baca al Quran .. Bagus, mana yang mau dicoba? “
“ Nah, kalau mas sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam.
Jika tidak reda juga marahnya rebahan badan agar rileks, jika tidak reda juga, ambil
air wudhu kemudian sholat.” “ Mas D bisa melakukan sholat secara teratur untuk
meredakan kemarahan.”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap tentang cara mengendalikan
marah secara spiritual?”
b. Evaluasi Obyektif
“Coba Mas sebutkan lagi sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang mana? Coba
sebutkan caranya?”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ setelah ini coba ibu lakukan sholat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi
ya mas”
d. Kontrak

1) Topik
“Besok kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk
mengontrol rasa marah Mas D ?”
2) Tempat
“Dimana kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk
mengontrol rasa marah, yaitu dengan patuh minum obat ? O…. taman
baiklah”
3) Waktu
“Mas D ingin jam berapa membicarakan cara penggunaaan obat yang
tepat?” “ Baik jam 7 ya mas”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN pada Pasien Masalah : Resiko Perilaku
Kekerasan Pertemuan ke V (Lima) ( SP5P)

A.. PROSES KEPERAWATAN


1. Kondisi Pasien
a. Klient tenang, kooperatif dan klien mampu menjawab semua pertanyaan
b. Klien dapat mengontrol marah yang sehat secara spiritual
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tindakan Keperawatan

SP 5 : Bantu Klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan obat ( bantu


pasien minum obat secra teratur dengan prinsip 5 benar ( benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar cara minum obat, benar waktu)
C. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Mas D? masih ingat nama saya ?” “ Bagus mas D sudah bisa
mengingat nama saya”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaaan Mas D saat ini? Mas D tampak lebih rileks ya ?
“ Apakah Mas D sudah melaksanakan sholat 5 waktunya untuk mengendalikan
marah Mas D?”
d. Kontrak
1) Topik
“Seperti kesepakatan kemarin, jam 7 pagi ini kita akan bercakap – cakap
tentang cara minum obat yang benar.”
2) Waktu
“ Mau berapa lama kita bercakap-cakap?” “ Bagaimana kalau 15 menit”
3) Tempat
“ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang tamu saja?”
2. Kerja

“ Mas D sudah dapat obat dokter?” “ Berapa macam obat yang harus mas D
minum?” “Ya, bagus”.
“Jadi begini ya , obat yang diminum Mas D ada tiga macam, ini obatnya saya
bawakan”.
“saya jelaskan satu persatu ya. Yang warna oranye ini namanya CPZ atau
chlorponazin, gunanya agar mas D mudah untuk tidur sehngga mas D bisa
istirahat, minumnya 2 x sehari pagi dan sore hari, pagi jam 07.00 dan sore jam
17.30. nanti ada efek sampingnya, efeknyya Mas D mudah lemas dan keluar ludah
terus menerus”.
“nah, yang ini namanya PHD, karena Mas D dapat yang 5 mg, maka warnanya
pink, cara minumnya sama dengan CPZ, 2 x sehari”. “gunanya untuk
menenangkan Mas D sehingga dapat mengontrol perilakunya saat marah,
sehingga lebih rileks, santai dan mengontrol emosi. Efek sampingnya badan jadi
kaku, terutama pada kaki dan tangan, mulut kering dan dada berdebar-debar.
“tapi bapak jangan khawatir karena ada penangkalnya makanya diberikan obat
yang putih ini yang agak besar. Namanya triheksipenidile atau THP, fungsinya
obat ini menetralkan efek samping dari obtat yang tadi”.
“Bagaimana masih ada yang belum jelas. Jangan lupa kalau obat ini hampir habis
segera kontrol ya!”.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif

“Bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap tentang cara minum obat yang


benar ?”
b. Evaluasi Obyektif

“Coba Mas sebutkan lagi macam-macam obat yang sudah saya jelaskan tadi?” “
wah bagus Mas D “
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Setelah ini jangan lupa obatnya diminum sesuai aturan ya Mas D”
d. Kontrak
1) Topik
“ Besok kita akan berbincang-bincang bersama keluarga Mas D mengenai cara
merawat Mas D “
2) Tempat

“Dimana kita akan membicarakan cara merawat Mas D yang melibatkan


peran serta keluarga” “ Baik di ruang tamu saja ya mas”
3) Waktu

“ Mas, besok saya bisa bertemu dengan keluarga jam berapa ?”


“ Baik jam 9 ya mas”

Anda mungkin juga menyukai