Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengkajian
a) Identitas klien
Perawat menanyakan identitas klien meliputi nama, umur, suku/bangsa, jenis
kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan, alamat, pekerjaan,nomor register
(A. Aziz Alimul Hidayat, 2008: 100).
b) Keluhan utama
Pada keluhan utama ini yang ditanyakan adalah keluhan atau gejala apa yang
menyebabkan klien berobat atau keluhan saat awal dilakukan pengkajian pertama
kali (A. Aziz Alimul Hidayat, 2008: 100).Klien dengan kanker prostat biasanya
bervariasi seperti keluhan BAKtidak lancar dan terasa nyeri, disertai darah merah
sejak 1 minggu
c) Riwayat penyakit saat ini
Pada klien kanker prostat keluhan keluhan yang ada adalah frekuensi ,nokturia,
urgensi, disuria, pancaran melemah, rasa tidak lampias/ puassehabis miksi,
hesistensi, intermitency, dan waktu miksi memenjang danakirnya menjadi retensio
urine.
d) Riwayat penyakit sebelumnya
Adanya penyakit yang berhubungan dengan saluran perkemihan,misalnya ISK
(Infeksi Saluran Kencing ) yang berulang. Penyakit kronis yang pernah di derita.
Operasi yang pernah di jalani kecelakaan yang pernah dialami adanya riwayat
penyakit DM dan hipertensi .
e) Riwayat penyakit keluarga
Adanya riwayat keturunan dari salah satu anggota keluarga yangmenderita penyakit
kanker prostat. Anggota keluarga yang menderitaDM, asma, atau hipertensi.
f) Riwayat psikososial
1) Intra personal
Kebanyakan klien yang akan menjalani operasi akan muncul
kecemasan.Kecemasan ini muncul karena ketidaktahuan tentang prosedur
pembedahan. Tingkat kecemasan dapat dilihat dari perilaku klien,tanggapan
klien tentang sakitnya.
2) Inter personalMeliputi peran klien dalam keluarga dan peran klien dalam
masyarakat
Pola fungsi kesehatan1)
g) Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Klien ditanya tentang kebiasaan merokok, penggunaan tembakau,
penggunaan obat-obatan, penggunaan alkhohol dan upaya yang
biasadilakukan dalam mempertahankan kesehatan diri
(pemeriksaankesehatan berkala, gizi makanan yang adekuat.
2) Pola nutrisi dan metabolisme
Klien ditanya frekuensi makan, jenis makanan, makanan pantangan, jumlah
minum tiap hari, jenis minuman, kesulitan menelan ataukeadaan yang
mengganggu nutrisi seperti nause, stomatitis,anoreksia dan vomiting. Pada
pola ini umumnya tidak mengalamigangguan atau masalah.
3) Pola eliminasi
Klien ditanya tentang pola berkemih, termasuk frekuensinya, raguragu,
menetes - netes, jumlah klien harus bangun pada malam hariuntuk berkemih,
kekuatan system perkemihan. Klien juga ditanyakan apakah mengedan untuk
mulai atau mempertahankan aliran kemih. Klien ditanya tentang defikasi,
apakah ada kesulitan sepertikonstipasi akibat dari prostrusi prostat kedalam
rectum.
4) Pola tidur dan istirahat .
Klien ditanya lamanya tidur, adanya waktu tidur yang berkurangkarena
frekuensi miksi yang sering pada malam hari ( nokturia ).Kebiasaan tidur
memekai bantal atau situasi lingkungan waktu tidur juga perlu ditanyakan.
Upaya mengatasi kesulitan tidur.
5) Pola aktifitas
Klien ditanya aktifitasnya sehari - hari, aktifitas penggunaan waktusenggang,
kebiasaan berolah raga. Apakah ada perubahan sebelumsakit dan selama
sakit. Pada umumnya aktifitas sebelum operasitidak mengalami gangguan,
dimana klien masih mampu memenuhikebutuhan sehari - hari sendiri.
6) Pola hubungan dan peran
Klien ditanya bagaimana hubungannya dengan anggota keluarga, pasien lain,
perawat atau dokter. Bagai mana peran klien dalamkeluarga. Apakah klien
dapat berperan sebagai mana seharusnya.
7) Pola persepsi dan konsep diri
Meliputi informasi tentang perasaan atau emosi yang dialami ataudirasakan
klien sebelum pembedahan . Biasanya muncul kecemasandalam menunggu
acara operasinya. Tanggapan klien tentang sakitnyadan dampaknya pada
dirinya. Koping klien dalam menghadapisakitnya, apakah ada perasaan malu
dan merasa tidak berdaya.
8) Pola sensori dan kognitif
Pola sensori meliputi daya penciuman, rasa, raba, lihat dan pendengaran dari
klien. Pola kognitif berisi tentang proses berpikir,isi pikiran, daya ingat dan
waham. Pada klien biasanya tidak terdapatgangguan atau masalah pada pola
ini.
9) Pola reproduksi seksual
Klien ditanya jumlah anak, hubungannya dengan pasangannya,
pengetahuannya tantangsek sualitas. Perlu dikaji pula keadaanseksual yang
terjadi sekarang, masalah seksual yang dialamisekarang ( masalah kepuasan,
ejakulasi dan ereksi ) dan pola perilakuseksual.
10) Pola penanggulangan stress
Menanyakan apa klien merasakan stress, apa penyebab stress,mekanisme
penanggulangan terhadap stress yang dialami. Pemecahan masalah biasanya
dilakukan klien bersama siapa. Apakahmekanisme penanggulangan stressor
positif atau negatif.
11) Pola tata nilai dan kepercayaan
Klien menganut agama apa, bagaimana dengan aktifitaskeagamaannya.
Kebiasaan klien dalam menjalankan ibadah
h.
h) Pemeriksaan fisik
1) Status kesehatan umum
Keadaan penyakit, kesadaran, suara bicara, status/ habitus, pernafasan,
tekanan darah, suhu tubuh, nadi.atus kesehatan umum
2) Kulit
Apakah tampak pucat, bagaimana permukaannya, adakah kelainan
pigmentasi, bagaimana keadaan rambut dan kuku klien.
3) Kepala
Bentuk bagaimana, simetris atau tidak, adakah penonjolan, nyerikepala
atau trauma pada kepala.
4) Wajah
Bentuk simetris atau tidak adakah odema, otot rahang
bagaimanakeadaannya, begitu pula bagaimana otot mukanya.
5) Mata
Bagainama keadaan alis mata, kelopak mata odema atau tidak.
Padakonjungtiva terdapat atau tidak hiperemi dan perdarahan.
Sleratampak ikterus atau tidak.
6) Telinga
Ada atau tidak keluar secret, serumen atau benda asing. Bagaimana
bentuknya, apa ada gangguan pendengaran.
7) Hidung
Bentuknya bagaimana, adakah pengeluaran secret, apa ada obstruksiatau
polip, apakah hidung berbau dan adakah pernafasan cupinghidung.
8) Mulut dan faring
Adakah caries gigi, bagaimana keadaan gusi apakah ada perdarahanatau
ulkus. Lidah tremor ,parese atau tidak. Adakah pembesarantonsil.
9) Leher
Bentuknya bagaimana, adakah kaku kuduk, pembesaran kelenjarlimphe.
10) Thorak
Betuknya bagaimana, adakah gynecomastia
11) Paru
Bentuk bagaimana, apakah ada pencembungan atau penarikan.Pergerakan
bagaimana, suara nafasnya. Apakah ada suara nafastambahan seperti
ronchi , wheezing atau egofoni.
12) Jantung
Bagaimana pulsasi jantung (tampak atau tidak).Bagaimana denganiktus
atau getarannya.
13) Abdomen
Bagaimana bentuk abdomen. Pada klien dengan keluhan retensiumumnya
ada penonjolan kandung kemih pada supra pubik. Apakahada nyeri tekan,
turgornya bagaimana. Pada klien biasanya terdapathernia atau hemoroid.
Hepar, lien, ginjal teraba atau tidak. Peristaklitusus menurun atau
meningkat.
14) Genetalia dan anus
Pada klien biasanya terdapat hernia. Pembesaran prostat dapat teraba
pada saat rectal touché. Pada klien yang terjadi retensi urine,
apakahtrpasang kateter, Bagaimana bentuk scrotum dan testisnya. Pada
anus biasanya ada haemorhoid.
15) Ekstrimitas dan tulang belakang
Apakah ada pembengkakan pada sendi. Jari - jari tremor apa
tidak.Apakah ada infus pada tangan. Pada sekitar pemasangan infus ada
tanda - tanda infeksi seperti merah atau bengkak atau nyeri tekan.Bentuk
tulang belakang bagaimana.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai responsklien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baikyang berlangsung
aktual maupun potensial (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2016).
Tujuan diagnosis keperawatan yaitu untuk mengidentifikasi masalah dimana adanya
respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit, fakto-faktoryang menunjang atau
menyebabkan suatu masalah, serta kemampuan klienuntuk mencegah atau menyelesaikan
masalah (Nursalam, 2008)
1) Gangguan eliminasi urin b.d iritasi kandung kemih d.d pasien sering buang
air kecil tapi hanya sedikit urine yang keluar ( D.0040 )
2) Nyeri kronis b.d kondisi musculoskeletal kronis d.d pasien mengeluh nyeri
di bagian tulang belakang dan mengeluh nyeri pada penis tampak meringis
( D.0078 )
3) Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.d pasien mengeluh tidak
nyaman saat nyeri timbul tampak gelisah ( D.0074 )
C. Rencana Asuhan Keperawatan
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERRVENSI
KEPERAWATAN DAN TUJUAN
1 Gangguan Eliminasi Urine Eliminasi Urin Kode Manamjemen Eliminasi
(D.0040 ) ( L.04034) Urine ( I.04152 )
Gejala dan Tanda Mayor: Setelah dilakukan Observasi:
Subjektif: intervensi -Identifikasi tanda dan
1. Desakan berkemih keperawatan maka gejala retensi atau
(Urgensi) eliminasi urine inkontinensia
2. Urin menetes menurun dengan -Identifikasi faktor yang
(dribbling) Kriteria Hasil: menyebabkan retensi dan
3. Sering buang air kecil inkontinensia urine
4. Nokturia  Sensasi berkemih -Monitor eliminasi urine
5. Mengompol Meningkat (5) (mis. Frekuensi,
6. Enuresis  Desakan berkemih konsistensi, aroma,
menurun (5) volume, dan warna)
Objektif:  Distensi kandung
1. Distensi kandung kemih menurun (5) Terpeutik:
kemih  Berkemih tidak -Catat waktu-waktu dan
2. Berkemih tidak tuntas tuntas(hesitancy) haluaran berkemih
(hesitancy) menurun (5) -Batasi asupan cairan,
3. Volume residu urin  Volume residu jika perlu
meningkat urinemenurun (5) -Ambil sampel urine
 Urin menetes tengah( midstream ) atau
(dribbling) kultur
menurun (5)
 Nokturia menurun
(5)
 Mengompol
menurun (5)
2  Enuresis menurun
(5) Manajemen Nyeri Kode
Nyeri Kronis ( D.0078 ) ( I.08238 )
Tingkat Nyeri Kode
Observasi
Gejala dan Tanda Mayor : ( L.08066 )
 Identifikasi
Setelah dilakukan
lokasi,
Subjektif intervensi
karakteristik,
 Mengeluh nyeri keperawatan maka
durasi, frekuensi,
 Merasa depresi tingkat nyeri menurun
kualitas, intensits
(tertekan) dengan
nyeri
Objektif Kriteria Hasil:
 Identifikasi skala
 Tampak meringis Tingkat nyeri
nyeri
 Gelisah 1. Keluhan nyeri
 Identifikasi
 Tidak mampu  Meningkat (1)
rspons nyeri non
menuntaskan aktivitas  Cukup
verbal
meningkat (2)
 Identifikasi faktor
Gejala dan Tanda Minor :  Sedang (3)
yang
 Cukup
memperberat dan
Subjektif menurun (4)
memperingan
 Merasa takut  Menurun (5)
nyeri
mengalami cedera 2. Meringis
 Identifikasi
berulang  Meningkat (1)
pengetahuan dan
 Cukup
keyakinan
meningkat (2)
tentang nyeri
Objektif  Sedang (3)
 Identifikasi
 Bersikap protektif (mis.  Cukup
pengaruh budaya
posisi menghindari menurun (4)
terhadap respon
nyeri)  Menurun (5)
nyeri
3. Gelisah
 Waspada Pola tidur  Identifikasi
 Meningkat (1)
berubah pengaruh nyeri
 Cukup
 Anoreksia pada kualitas
meningkat (2)
 Fokus menyempit hidup
 Sedang (3)
 Berfokus pada disi  Cukup
sendiri Terapeutik
menurun (4)  Berikan Teknik
 Menurun (5) nonfarmakologis
4. Kesulitan tidur untuk
 Meningkat (1) mengurangi rasa
 Cukup nyeri
meningkat (2)  Control
 Sedang (3) lingkungan yang
 Cukup memperberat rasa
menurun (4) nyeri
 Menurun (5  Fasilitasi istirahat
tidur
 Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pmilihan strategi
meredakan nyeri.

Edukasi
 Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
 Ajarkan Teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
3 Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
Gangguan rasa nyaman perlu.
(D.0074 )
Gejala dan Tanda Mayor : Manajemen Nyeri
Subjektif Setelah dilakukan (I.08238)
 mengeluh tidak intervensi maka status Observasi
nyaman kenyamanan ( L.  Identifikasi
Objektif 08064 ) meningkat lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik,
 Gelisah
 Kesejahteraan fisik durasi, frekuensi,
meningkat kualitas, intensits
Gejala dan Tanda Minor
 Kesejahteraan nyeri
Subjektif
psikologis  Identifikasi skala
 Mengeluh sulit tidur
meningkat nyeri
 Tidak mampu rileks  Identifikasi
 Dukungann social
 Mengeluh rspons nyeri non
dari keluarga
kedinginan/kepanasan verbal
meningkat
 Merasa gatal  Identifikasi faktor
 Dukungan social
 Mengeluh mual dari teman yang
 Mengeluh lelah meningkat memperberat dan
Objektif  Perawatan sesuai memperingan
 Menunjukan gejala keyakinan budaya nyeri
distres meningkat  Identifikasi
 Tampak  Perawatan sesuai pengetahuan dan
merintih/menangis kebutuhan keyakinan
 Pola eliminasi berubah meningkat tentang nyeri
 Postur tubuh berubah  Kebebasaan  Identifikasi
 Iritabilitas melakukan ibadah pengaruh budaya
meningkat terhadap respon
 Rileks meningkat nyeri
 Keluhan tidak  Identifikasi
nyaman menurun pengaruh nyeri
 Gelisah menurun pada kualitas
 Keluhan sulit hidup
tiduur menurun
Terapeutik
 Berikan Teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri
 Control
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
 Fasilitasi istirahat
tidur
 Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pmilihan strategi
meredakan nyeri.

Edukasi
 Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
 Ajarkan Teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri.

Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu.

Anda mungkin juga menyukai