Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

MASALAH PSIKOSOIAL PADA INFERTILITAS


DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
1. Ayu Rahmawati (2007100)
2. Dwi Puji Astuti (2007102)
3. Ni’matul Mahmudah (2007103)
4. Prima Sugiarto Putri (2007104)
5. Rini Dwi Yanti (2007105)
6. Sri Dwi Lestari (2007106)
7. Cindy Fitria Herawanti (2007109)
8. Agnes Kusuma Ardani (2007110)
9. Arfian Eri Armanda (2007111)
10. Devi Novitasari (2007112)
APA ITU INFERTILITAS ?
• In = Tidak
• Fertil = kemampuan
individu untuk
menghasilkan keturunan
• Inferlitas Primer : pasangan
tidak pernah menghasilkan
kehamilan
• Infertilitas Sekunder : pernah
hamil/memiliki namun tidak
mampu hamil lagi meski
melakukan intercourse secara
teratur selama 12 bulan tanpa
kontrasepsi
Penyebab infertilitas

PEREMPUAN LAKI-LAKI
40% 40%
Interaksi serta unknown etiology

LAKI-LAKI PEREMPUAN
20%
PADA PRIA :
1. Kuantitas : jumlah serta
konsentrasi sel sperma
2. Kualitas : dilihat dari
morfologi dan motilitas sel
sperma

ABNORMALITAS SEL  Faktor penyebab


SPERMA Kesehatan
a. Azoozpermia 1. Kesehatan
b. Oligospermia 2. Lingkungan
c.Abnormalitas 3. Gaya hidup
morfologi/bentuk sel sperma 4. Genetik seperti sindrom
PADA WANITA :
1. Infertilitas di fase ovulasi
a. PCOS
b. Disfungsi hipotalamus
C. Insufiensi ovarium primer
2. Infertilitas pada fase infertilitas
3. Infertilitas pada fase implantasi
Faktor
1. Usia
2. Merokok
3. Berat badan
4. Seks bebas dan alkohol
PADA WANITA
1. Terjadi kelainan system PADA PRIA
endokrin 1. Hipertiroidisme dan hipotiroid
2. Hipomenore dan amenore
2. Tumor hipofisis atau
prolactinoma
3. Disfungsi ereksi berat
4. Ejakulasi retrograt
5. Hypo/epispadia
6. Mikropenis
7. Andesensus testis
PRIA
WANITA Analisa Semen :
Parameter
1.Deteksi Ovulasi a. Warna putih keruh
2. Sitologi Vagina b. Bau bunga akasia
c. Ph 7,2 – 7,8
3. Uji Pasca Senggama d. Volume 2 – 5 ml
e. Viskositas 1,6 – 6,6 centipose
4. Biopsi endometrium f. Jumlah sperma 20 juta/ml
g. Sperma motil > 50%
5. Histerosalpinografi
h. Bentuk normal > 60%
6. Laparoskopi i. Kecepatan gerak sperma 0,18 – 1,2 detik
j. Persentase gerak sperma motil > 60%
7. Pemeriksaan pelvis k
KOMPLIKASI

1. Sindrom hyperstimulasi ovarium


2. Kehamilan ektopik
3. Koping mentalitas
PENGKAJIAN

Identitas pasien dan Pemeriksaan fsik


penanggung jawab 1. TV, tb, bb
1. Nama 2. Pemeriksaan USG
2. Umur
3. Tanda kelamin sekunnder,
3. Jenis kelamin
4. Agama Riwayat Kesehatan ginekomastia
5. Pendidikan 1. Riwayat kesehatan sekarang 4. Penis :
6. Pekerjaan 2. Riwayat Kesehatan dulu Bentuk,ukuran,hiipospadia,s
7. Suku/bangsa 3. Riwayat Kesehatan keluarga ikatriks
8. Alamat 4. Riwayat alergi 5. Testis : tempat,ukuran
9. Tanggal masuk Rs
epididymis,vas deferens
10. Tanggal pengkajian
11. No Rm 6. Palpasi prostat
12. Diagnosa medis
ASPEK PSIKOSOSIAL INFERTILITAS

 Infertilitas dalam pandangan masyarakat


a. Ketidakmmampuan mutlak untuk memiliki anak
atau “kemandulan”
b. Sebagian besar masalah infertilitas
disebabkan pada perempuan
 Stressor Internal : stressor dari dirinya sendiri,
bermanifestasi pada keadaan sakit, frustasi,
kebingungan, tidak percaya diri, merasa tertekan, sulit
beradaptasi, mudah tersinggung, muncul karena adanya
hambatan fisik, sosial, psikologis, adanya kebutuhan
internal.
 Stressor Ekternal : berupa peristiwa yang terjadi
selama rentang kehidupan manusia, adanya tuntutan
dari masyarakat,individu, lingkungan, sosial.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
 wanita  yang tidak mampu memberikan keturunan menjadi
rendah diri dan kehilangan percaya diri
 selalu berusaha mengingkari trauma sterilitasnya dengan
justifikasi bahwa ia tidak menginginkan kehadiran anak dalam
kehidupannya
 wanita infertil mengambil substitusi lain dengan cara
mengembangkan hobi, meniti karier, mengadopsi anak, dan
lainnya.
 Setiap kegagalan dan kekecewaan selalu diproyeksikan
kepada orang lain.
 wanita steril yang memiliki sifat pseudo-keibuan, menghibur diri
dengan memilih pekerjaan yang bersifat keibuan.
PENGELOLAAN PERUBAHAN
PSIKOLOGIS
 Konseling yang di lakukan yaitu :
- Memberikan pencerahan spiritual yaitu dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa.
- Selalu berfikir positif, yaitu harus ada keyakinan dalam diri
bahwa ia pasti akan hamil.
- Jangan pesimis dan banyak fikiran, karena akan
menimbulkan stress.
- Lakukan kegiatan yang dapat menghibur diri.
DIAGNOSA

1. Resiko infeksi berhubungan dengan spikososial seksual

2. Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang


akhir proses diagnostik
PERENCANAAN

Pada tahap ini perawat membuat rencana


keperawatan dan melakukan pendekatan apa yang
digunakan untuk memecahkan dengan buku panduan
menggunaka buku SIKI.masalah klien. Ada 3 fase
dalam tahapan perencanaan yaitu menentukan
priooritas, menentukan tujuan,dan menentukan
Tindakankeperawatan

Anda mungkin juga menyukai