Anda di halaman 1dari 3

Nama: Sem Tandi

Nirm: 102016 4868


Kelas: B (PAK)
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

- Alasan mengapa saya memilih materi ini karena saya tertarik untuk dibahas dan sebagai
acuan yang bisa kita gunakan dalam proses mengajar dan belajar. Dan juga untuk memahami
setiap kesulitan yang akan di hadapi kedepan beserta solusi permasalahannya.

A. Pengertian Diagnosis

Diagnosis merupakan istilah teknis dibidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen
(1955:530-532), diagnosis dapat diartikan sebagai berikut :

1. Upaya atau proses untuk menemukan kelemahan atau kelainan (penyakit) apa yang
dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala –
gejalanya ;

2. Studi yang seksama terhadap fakta tentang sesuatu hal untuk menemukan karakteristik
atau kesalahan – kesalahan dan sebagainya yang essensial.

3. Keputusan atau hasil dari yang dicapai setelah dilakukan suatu studi atau penelitian yang
seksaama atas gejala – gejala atau fakta tentang suatu hal.

Dari ketiga pengertian tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa di dalam konsep
diagnosis, secara implicit telah mencakup pula konsep prognosisnya. Dengan demikian,
didalam pekerjaan diagnosis bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis, karakteristik
maupun latar belakang dari suatu kelemahan atau kelainan yang ditemukan (penyakit
tertentu), melainkan juga memutuskan hasil yang telah ditemukan dan memberikan solusi
pemecahan masalahnya.

B. Pengertian kesulitan Belajar

Burton (1952:622-624) mengidentifikasikan bahwa seorang siswa yang dapat


dianggapa mengalami kesulitan belajar jika mengalami kegagalan (failure) tertentu dalam
mencapai tujuan – tujuan belajarnya. Kegagalan belajar didefinisikan oleh Burton sebagai
berikut :
1. Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu jika siswa tidak mencapai
ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan (level of mastery) minimal dalam
pelajaran tertentu seperti yang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru.

2. Siswa dikatakan gagal apabila siswa tidak dapat mencapai prestasi yang semestinya,
namun dalam prediksi hal tersebut dapat ia raih dengan hasil yang memuaskan.

3. Siswa dikatakan gagal apabila ia tidak berhasil mencapai tingkat pengusaaan (level of
mastery) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran
berikutnya.

C. Diagnosis Kesulitan Belajar

Dengan mengaitkan kedua pengertian diatas maka kita dapat mendefinisikan diagnosis
kesulitan belajar sebagai suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta
latar belakang kesulitan – kesulitan belajar dengan menghimpun berbagai informasi
selengkap mungkin sehingga mempermudah dalam pengambilan kesimpulan guna mencari
alternatif kemungkinan pemecahannya. Jika dilihat dari hasil penelitian Burton diatas.

D. Mengidentifikasi kasus kesulitan belajar

Pada halaman berikut ini akan dijelaskan beberapa langkah operasional diagnosis
kesulitan belajar.

1. Dengan metoda criterion referenced, artinya tes yang mengasumsikan bahwa instrumen
evaluasi atau soal yang digunakan telah dikembangkan dengan memenuhi syarat – syarat
tertentu. Tahapannya adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan angka nilai kualitatif minimal yang dapat diterima, misalnya 5,0 atau 6,0.

b. Membandingkan prestasi dari setiap siswa dengan angka nilai batas lulus tersebut. Secara
teoritis, mereka yang angka nilai prestasinya berada di bawah lulus sudah dapat diduga
sebagai siswa yang mengalami kesulitan belajar.

c. Mengumpulkan siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar serta mencari siswa yang
mengalami gejala terparah ( yang nilainya jauh dibawah siswa penderita kesulitan belajar
lainnya ).

d. Membuat tingkatan guna mempermudah dalam pemberian prioritas layanan psikologis.


Dengan hasil penandaan itu maka dapat dikatakan bahwa kelas atau individu – individu
tersebut memerlukan bimbingan belajar karena prestasinya belum memenuhi harapan (seperti
yang digariskan dalam TIK).

u Dari hasil pengamatan uraian diatas tentang dioagnisi kesulitan belajar dapat saya
membuat solusi dan referensi untuk non formal dan formal dalam menghadapi siswa
yang mengalami kesulitan belajar, yaitu:

- guru harus lebih memperhatikan siswanya

- guru jangan terlalu terburu-buru dalam memutuskan apakah itu salah atau tidak, karena
mungkin siswa tersebut membutuhkan bimbingan khusus atau ingin diperhatikan.

- guru harus mengulang dan jangan juga terlalu cepat dalam menjelaskan materi, karena
kemungkinan banyak siswa yang memiliki daya tangkapnya lambat (kebutuhan khusus).

- guru harus mengajar sesuai kebutuhan siswa. Karena berbeda-beda kebutuhan siswa.

- guru harus mamapu mengontrol psikishnya. Karena siswa yang biasa kurang paham akan
materi yang dijelaskan akan selalu bertanya dan jika tidak di tanggapi maka siswa akan
berpikir ia tidak di perdulikan dan mulai malas dalam proses belajar.

- guru harus mengenal kondisi fisik atau psikologys siswax.

- guru juga jangan membandingkan pemikiran orang dewasa dengan pemikiran siswa. Karena
dapat menyebabkan siswa depresi karena tidak dianggap atau dibandingkan dengan orang
dewasa yang pemikiran yang sudah dapat dikatakan luas.

Anda mungkin juga menyukai