Anda di halaman 1dari 88

HASIL PENELITIAN

GAMBARAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN


KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI
WILAYAH UPT PUSKESMAS BONTOMARANNU
KABUPATEN GOWA

MULIYANA
21906062

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
MAKASSAR
2021
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Hasil penelitian ini dengan judul “Gambaran Kepatuhan Protokol


Kesehatan Keluarga Pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa” telah disetujui untuk diajukan
pada Seminar Hasil Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar dalam rangka
penyempurnaan penulisan.

Makassar, Agustus 2021

Tim Pembimbing,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Muh. Sahlan Zamaa,Ns., Sp.Kep.M.B. Andi Sani Silwanah, SKM., M.Kes

Mengetahui:
Ketua program studi ilmu keperawatan
Sekolah tinggi ilmu kesehatan makassar

Muhammad Sahlan Zamaa, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep., M.B

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muliyana

Nim : 21906062

Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan

sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia

menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Agustus 2021

Yang menyatakan,

Muliyana

iii
ABSTRAK

GAMBARAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA


PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH UPT
PUSKESMAS BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

MULIYANA
(Dibimbing Oleh Muh. Sahlan Zamaa Dan Andi Sani Silwanah)

Protokol kesehaan keluarga pada masa pandemi COVID-19 tidak diterapkan maka
kasus COVID-19 meningkat. Perilaku protokol kesehatan keluarga pada masa pandemi
Covid-19 yaitu selama masa pandemi COVID-19 jika menerapkan protokol kesehatan
keluarga akan mengurangi kasus COVID-19 sehingga Anggota keluarga harus
menerapkan protokol kesehatan. Kabupaten Gowa merupakan daerah di Provinsi
Sulawesi Selatan yang memiliki tingkat kejadian COVID-19 yang cukup besar setelah
kota Makassar yaitu sebanyak 2.047 kasus yang terjadi selama Bulan Maret hingga
Desember 2020. Untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga
pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Keraja UPT Puskesmas Bontomarannu
Kabupaten Gowa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif dengan desain penelitian Cross
Sectional. Populasi berjumlah 137 orang dan sampel 137 orang dengan menggunakan
teknik Total Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan perilaku protokol kesehatan keluarga ketika ada
anggota keluarga yang terpapar yang patuh sebanyak102 orang (74,5%), perilaku
protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas di luar rumah dimana semua responden
patuh yaitu 137 orang (100,0%) dan perilaku protokol kesehatan keluarga ketika ada
warga yang terpapar dimana yang patuh sebanyak 92 orang (67,2%).
Simpulan pada penelitian ini adalah masyarakat saat ini sudah sangat sadar
dengan protokol kesehatan keluarga pada masa pandemi COVID-19. Semakin bertambah
umur akan semakin paham dan mengerti tentang protokol, serta menerapkan protokol
dengan baik. Selain itu, tingkat pendidikan ternyata juga berpengaruh terhadap penerapan
protokol. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin paham terhadap protokol
keshatan keluarga. Disarankan tetap menerapkan protokol kesehatan keluarga pada masa
pandemi COVID-19.
Kata Kunci :Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga, Pandemi
COVID-19, Keluarga
Daftar Pustaka :15 Referensi (2017-2020)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat

dan Taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Gambaran Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga Pada Masa Pandemi

COVID-19 di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Terkhusus penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Mustafa

dan Nurhayati yang senantiasa mendoakan, memberikan nasehat dan dorongan

serta banyak berkorban agar penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan

baik, dan semoga Allah SWT membalasnya dengan Rahmat, Rahim, keberkahan

yang berlimpah dan juga kebahagiaan dunia akhirat.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Muhammad

Sahlan Zamaa, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep., M.B sebagai pembimbing I dan Ibu

Andi Sani Silwanah, SKM., M.Kes sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Esse Puji Pawenrusi,

SKM., M.Kes dan Ibu Suarni, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai tim penguji.

Demikian pula ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus :

1. Ibu Hj. Andi Tenriawaru Asaad Lantara selaku Dewan Pendiri YAPMA

2. Ibu Andi Indri Damayanti Asaad Lantara, SH., M.Adm.SDA selaku Ketua

Yayasan Pendidikan Makassar

3. Ibu Esse Puji Pawenrusi, SKM., M.Kes selaku Ketua STIK Makassar

v
4. Ibu dr. Rahmi Aditama Rasyid selaku Kepala UPT Puskesmas Bontomarannu

Kabupaten Gowa

5. Bapak Muhammad Sahlan Zamaa, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep., M.B

selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Makassar.

6. Ibu Chitra Dewi, SKM., M.Kes selaku Penasehat Akademik

7. Ibu Muti Sahida, S.Kep., Ns selaku pengelola yang telah memberikan dan

meluangkan waktunya bertindak sebagai koordinator teknis dalam

pelaksanaan seminar.

8. Staf UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa serta masyarakat yang

telah bersedia menjadi responden penelitian.

9. Teman-teman seperjuangan Kelas C Non-Reguler 2019 STIK Makassar,

terima kasih atas semangat dan dukungannya.

Akhirnya penuli menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan ilmu pengetahuan

kepada pembaca.

Makassar, Agustus 2021

Penulis

Muliyana

vi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................ iii

ABSTRAK ............................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................ ix

DARTAR GAMBAR ............................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xi

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian............................................................... 4
D. Manfaat Penelitian............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Covid-19 ............................................... 6


B. Tinjauan Tentang Protokol kesehatan Keluarga ................. 11
C. Tinjauan Tentang Kepatuhan ............................................. 17

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti ............................ 22


B. Pola Pikir Variabel yang Diteliti ....................................... 22
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ......................... 23

vii
BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................. 26


B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 26
C. Populasi dan Sampel ......................................................... 26
D. Pengumpulan Data ........................................................... 27
E. Pengolahan Data .............................................................. 28
F. Analisa Data ................................................................... 29
G. Penyajian Data ................................................................. 29
H. Etika Penelitian ................................................................ 29

BAB V HASIL DAN PEMBAHASA

A. Hasil Penelitian ................................................................ 31


B. Pembahasan ...................................................................... 38

BAB VI PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................... 43
B. Saran ................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Sintesa Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................... 18

2. Distribusi Menurut Karakteristik Responden Di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa ....................................... 32

3. Distribusi Responden Menurut Perilaku Protokol Kesehatan Keluarga

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa ...... 33

4. Distribusi Responden Hasil Tiap Pernyataan Menurut Perilaku Protokol

Kesehatan Keluarga Ketika ada Anggota Keluarga yang Terpapar di

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa ...... 34

5. Distribusi Responden Hasil Tiap Pernyataan Menurut Perilaku Protokol

Kesehatan Keluarga Ketika Beraktivitas di Luar Rumah di Wilayah

Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa ...................... 36

6. Distribusi Responden Hasil Tiap Pernyataan Menurut Perilaku Protokol

Kesehatan Keluarga Ketika Ada Warga yang Terpapar di Wilayah

Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa ...................... 37

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Lembar Observasi

Lampiran 4 Master Tabel Penelitian

Lampiran 5 Hasil Olah Data dengan SPSS

Lampiran 6 Izin Meneliti dari STIK Maakassar

Lampiran 7 Izin Meneliti dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Makassar

Lampiran 8 Izin Meneliti dari Pemerintah Kabupaten Gowa Dinas Penanaman

Modal DAn Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lampiran 9 Surat Keterangan Selesai Meneliti dari UPT Puskesmas

Bontomarannu Kabupaten Gowa

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup

xi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Bagan Kerangka Konsep .................................................................... 23

xii
ARTI NOTASI/SIMBOL DAN SINGKATAN

Notasi/Simbol Dan Singkatan ARTI

WHO : World Health Organization

KKMMD : Kedaruratan Kesehatan Masyarakan yang

meresahkan Dunia

PHEIC : Public Health Emergency of International

Concern

COVID-19 : Coronavirus Disease 2019

SARS-CoV-2 : Severe Acute Respiratory Syndrome

Coronavirus 2

MERS : Middle East Respiratory Syndrome

SARS : Severe Acute Respiratory Syndrome

ICTV : International Committee on Taxonomy of

Viruses

PSBB : Sosial Berskala Besar

AKB : Adaptasi Kebiasaan Baru

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

APD : Alat Perlindungan Diri

PCR : Polymerase Chain Reaction

NAAT : Nucleic Acid Amplification Test

KEMENKES RI : Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia

xiii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office

Melaporkan Kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di Kota

Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, China

Mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus. Pada tanggal

30 Januari 2020 World Health Organization (WHO) menetapkan kejadian

tersebut sebagia Kedaruratan Kesehatan Masyarakan yang meresahkan Dunia

(KKMMD) / Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)

dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan wabah Covid-19

sebagai pandemi. Wabah Covid-19 telah menimbulkan tantangan penting

bagi kesehatan masyarakat, penelitian dan komunitas medis (WHO, 2020).

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-

CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah

diidentifikasi sebelumnya pada manusia.Ada setidaknya dua jenis coronavirus

yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat

seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19

antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak

napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14

hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia,


2

sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (MENKES RI,

2020)

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang masih

menjadi permasalahan besar di Negara- Negara, termaksud Indonesia. Data

yang diperoleh dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam tabel

10 Negara terjangkit ASEAN kasus konfirmasi tertinggi adalah Indonesia

bulan Maret hingga Desember 2020 memiliki jumlah Konfirmasi COVID-19

sebayak 719,219 orang, jumlah sembuh sebayak 589,978 orang dan jumlah

meninggal 21,452 orang (KEMENKES RI, 2020)

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang berlangsung sejak awal tahun

2020 telah berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat, baik secara social

dan ekonomi, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan

Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diambil pemerintah sebagai upaya untuk

memutus mata penyebaran virus Covid-19 kebijakan tersebut mendorong

masyarakat untuk menyesuaikan perilaku sesuai dengan protokol kesehatan

yang diterapkan oleh pemerintah (Putri Larasaty, 2020)

Kabupaten Gowa merupakan daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang

memiliki tingkat kejadian COVID-19 yang cukup besar setelah kota

Makassar yaitu sebanyak 2.047 kasus yang terjadi selama Bulan Maret hingga

Desember 2020, Kabupaten Gowa salah satu episentrum COVID-19 di

Provinsi Sulawesi Selatan.


3

Berdasarkan data dari rekam medik UPT Puskesmas Bontomarannu

Kabupaten Gowa pada bulan Maret hingga Desember 2020 diperoleh data

mengenai kejadian penyakit COVID-19 yaitu sebanyak 137 kasus.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia melalui juru bicara Ratna Susianawati merilis Protokol Kesehatan

Keluarga sebagai panduan untuk melakukan prinsip pencegahan dan

pengendalian penularan Covid-19 dalam keluaraga. Banyak faktor yang

mempengaruhi protokol kesehatan keluarga seperti protokol kesehatan

keluarga ketika ada keluarga yang terpapar, protokol kesehatan keluarga

ketika beraktivitas di luar rumah dan protokol kesehatan keluarga ketika ada

warga yang terpapar (KEMENPPPA RI, 2020)

Penerapan protokol kesehatan keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas

Bontomarannu belum cukup baik karena masih ada keluarga yang

menganggap COVID-19 sudah berlalu, tidak ada sanksi menjadi alasan

masyarakat untuk tidak menerapkan protokol kesehatan dan kurang kesadaran

untuk menerapkan protokol kesehatan. Data pada Tahun 2020 Dari seluruh

rumah tangga keluarga di Wilayah kerja UPT Puskesmas Bontomarannu yaitu

sebanyak 10.107 kepala Keluarga (KK)

Berdasarkan permasalahan yang tertuang dalam latar belakang di atas,

diperlukan adanya penelitian untuk memberikan pembelajaran mengenai

pentingnya protokol kesehatan keluarga di masa pandemi untuk mengurangi

angka penularan COVID-19, judul yang di ajukan untuk penelitian tersebut

adalah “Gambaran Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga pada Masa


4

Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kab.

Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Uraian Latar Belakang diatas maka dapat di rumuskan masalah

sebagai berikut: Bagaimana Gambaran Kepatuhan Protokol Kesehatan

Keluarga pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Keraja UPT Puskesmas

Bontomarannu Kab. Gowa?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga

pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Keraja UPT Puskesmas

Bontomarannu Kab. Gowa.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran kepatuhan protokol kesehatan keluarga

ketika ada anggota keluarga yang terpapar di wilayah keraja UPT

Puskesmas Bontomarannu Kab. Gowa

b. Untuk mengetahui gambaran kepatuhan protokol kesehatan keluarga

ketika beraktivitas di luar rumah di wilayah keraja UPT Puskesmas

Bontomarannu Kab. Gowa

c. Untuk mengetahui gambaran kepatuhan protokol kesehatan keluarga

ketika ada warga yang terpapar di wilayah keraja UPT Puskesmas

Bontomarannu Kab. Gowa.


5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan

sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya tentang Gambaran

Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga pada Masa Pandemi COVID-19

2. Manfaat Institusi

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi institusi terkait sebagai

salah satu sumber informasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya di kompetensi Kesehatan Keluarga

3. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi mengenai

Gambaran Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga pada Masa Pandemi

COVID-19

4. Manfaat Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat

khususnya untuk keluarga pada masa pandemi COVID-19


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

1. Definisi

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit

menular yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang mirip dengan

keluarga virus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome

(MERS), ditularkan dari unta ke manusia, dan Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS), ditularkan dari kucing luwak (civet cats). Penyakit ini

diawali dengan munculnya kasus pneumonia yang tidak diketahui

penyebabnya di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 (KEMENKES

RI, 2020)

2. Etiologi

Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family

coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif,

berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama pada

Coronavirus yaitu: protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran),

glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong

ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronavirus ini dapat

menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.Terdapat 4 genus yaitu

alphacoronavirus, betacoronavirus, gammacoronavirus, dan

deltacoronavirus. Sebelum adanya COVID19, ada 6 jenis coronavirus

yang dapat menginfeksi manusia, yaitu HCoV-229E (alphacoronavirus),


7

HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63 (alphacoronavirus) HCoV-

HKU1 (betacoronavirus). SARSCoV (betacoronavirus), dan MERS-CoV

(betacoronavirus).

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam

genus betacoronavirus, umumnya berbentuk bundar dengan beberapa

pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm. Hasil analisis filogenetik

menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan

coronavirus yang menyebabkan wabah SARS pada 2002- 2004 silam,

yaitu Sarbecovirus. Atas dasar ini, International Committee on Taxonomy

of Viruses (ICTV) memberikan nama penyebab COVID-19 sebagai

SARS-CoV-2.

Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan

di atas permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis

coronavirus lainnya. Lamanya coronavirus bertahan mungkin

dipengaruhi kondisi-kondisi yang berbeda (seperti jenis permukaan, suhu

atau kelembapan lingkungan). Penelitian (Doremalen et al, 2020)

menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan selama 72 jam pada

permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga

dan kurang dari 24 jam pada kardus. Seperti virus corona lain, SARS-

COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Efektif dapat

dinonaktifkan dengan pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol

75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksiasetat,

dan khloroform kecuali khlorheksidin (KEMENKES RI, 2020).


8

3. Penularan

Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan

manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari

kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.

Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih

belum diketahui (KEMENKES RI, 2020).

Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1

dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi

diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus

pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung

menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala

(presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala. Penting

untuk mengetahui periode presimptomatik karena memungkinkan virus

menyebar melalui droplet atau kontak dengan benda yang

terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi

yang tidak bergejala (asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat

rendah akan tetapi masih ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan.

Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan

bahwa COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala

(simptomatik) ke orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet.

Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10 µm.

Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam

1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya,


9

batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut

dan hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat terjadi

melalui benda dan permukaan yang terkontaminasi droplet di sekitar

orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus COVID-19 dapat

terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak

tidak langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan pada orang

yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer).

Dalam konteks COVID-19, transmisi melalui udara dapat

dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan

suportif yang menghasilkan aerosol seperti intubasi endotrakeal,

bronkoskopi, suction terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi

manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap,

memutus koneksi ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif,

trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner. Masih diperlukan penelitian

lebih lanjut mengenai transmisi melalui udara (KEMENKES RI, 2020)

4. Manifestasi Klinis

Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul

secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan

gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling

umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien

mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri

kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan

pembauan atau ruam kulit.


10

Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal

pandemi, 40% kasus akan mengalami penyakit ringan, 40% akan

mengalami penyakit sedang termasuk pneumonia, 15% kasus akan

mengalami penyakit parah, dan 5% kasus akan mengalami kondisi kritis.

Pasien dengan gejala ringan dilaporkan sembuh setelah 1 minggu. Pada

kasus berat akan mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome

(ARDS), sepsis dan syok septik, gagal multi-organ, termasuk gagal ginjal

atau gagal jantung akut hingga berakibat kematian. Orang lanjut usia

(lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya

seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan

kanker berisiko lebih besar mengalami keparahan (KEMENKES RI,

2020)

5. Diagnosis

WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh

pasien yang terduga terinfeksi COVID-19. Metode yang dianjurkan

adalah metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification

Test) seperti pemeriksaan RT-PCR (KEMENKES RI, 2020

6. Tata Laksana

Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk

mencegah atau mengobati COVID-19. Pengobatan ditujukan sebagai

terapi simptomatis dan suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan

obat tertentu yang masih diteliti melalui uji klinis (KEMENKES RI,

2020)
11

B. Tinjauan Tentang Protokol Kesehatah Keluarga

1. Protokol Kesehatan Keluarga Secara Umum

a. Perlindungan Kesehatan Anggota Keluarga

Penularan COVID-19 tejadi melalui sebaran droplet (tetesan cairan

yang berasal dari batuk / bersin), menyentuh permukaan benda yang

terkontaminasi virus Corona / virus SARS COV dan Airbone (udara

terutama pada ruangan tertutup/ ventilasi buruk). Anggota keluarga

harus menerapkan protokol kesehatan:

1) Penggunaan Masker

a) Memakai masker sesuai standard kesehatan.

b) Ganti masker setiap 4 jam/ sebelum 4 jam tetapi sudah

lembab/basah.

c) Cuci masker dengan deterjen dan disetrika.

d) Masker sekali pakai/ masker bedah digunakan bagi anggotan

keluarga yang memiliki risiko.

e) Masker bedah yang sudah digunakan, segera disinfeksi,

dirusak, digunting/dirobek, dibuang ke tempat sampah

tertutup.

f) Orangtua/wali wajib mengawasi pemakaian masker pada

balita.

g) Anak usia bawah 2 (dua) tahun hindari bertemu dengan orang

lain, jika terpaksa gunakan pelindung diri yang tidak


12

mengakibatkan kesulitan nafas, seperti penutup kain/kain

gendong.

2) menjaga jarak degan orang lain

3) cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20-30 detik

atau gunakan hand sanitizer

4) Hindari kerumunan baik di dalam maupun di luar rumah bersama

orang lain.

5) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS):

a) Konsumsi gizi seimbang

b) Olahraga/aktivitas fisik minimal 30 menit sehari

c) Istirahan cukup (6-8 jam)

d) Kelola stress

e) Gunakan jamban yang sehat dan bersih

f) Mandi dan bersihkan diri minimal 2 (dua) kali sehari dan

setelah bepergian

g) Ganti pakaian sebelem kontak dengan anggota keluarga di

rumah.

6) Batasi diri berinteraksi/ kontak dengan orang lain, kurangi

transaksi dengan uang fisik, ketika menerima paket segera semprot

disinfektan.

7) Jangan ada yang merokok di dalam rumah (smoke free home).


13

8) Jika sakit, terapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut, segera

hubungi dokter/tenaga kesehatan.

9) Perawat anggota keluarga yang rentan harus menerapkan protokol

kesehatan.

b. Perlindungan Khusus Anggota Keluarga Rentan dan Berisiko

Anggota keluarga rentang, meliputi ibu hamil, ibu menyusui, ibu

nifas, bayi, balita, lansia, dan penyandang disabilitas.Anggota

keluarga berisiko, yaitu memiliki penyakit penyerta/ komorbid seperti

jantung, asma, HIV/AIDS, dan lain-lain.

1) Cara perlindungan khusus

a) Pastikan mendapatkan pelayanan kesehatan esensial secara

berkala

b) Ibu hamil isolasi mandiri sejak 14 hari sebelum taksiran

persalinan

c) Pastikan anggota keluarga dengan penyakit penyerta/

komorbid/ mengidap HIV/AIDS mendapatkan pelayanan/

Kontrol rutin.

d) Pastikan anak dengan disabilitas terlindung sesuai protokol

perlindungan anak penyandang disabilitas

e) Pastikan anggota keluarga dengan penyakit peyerta dan

kelompok rentan hati-hati dalam beraktivitas di

tempat/fasilitas umum.

c. Pastikan Ventilasi, Sanitasi dalam Rumah dan Lingkungan Baik.


14

d. Disinfeksi/ Membersihkan Benda yang Sering Disentuh Secara

Berkala.

2. Protokol Kesehatan Keluarga Ketika ada Anggota Keluarga yang

Terpapar

a. Tindakan yang dilakukan yaitu laporkan anggota keluarga yang

terpapar kepada ketua RT/RW/satgas penanganan COVID-19

setempat/Puskesmas, agar dapat dilakukan tracing kepada kontak erat.

Kriteria kontak erat:

1) Kontak tatap muka/ berdekatan dalam radius 1 (satu) meter dan

dalam jangka waktu 15 (lima belas) menit atau lebih.

2) Sentuhan fisik langsung seperti bersalaman, perpegangan tangan,

dan lain-lain.

3) Perawat yang kontak langsung dengan orang yang terpapar tanpa

menggunakan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standard.

4) Situasi lain yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan

penilaian tim satgas penanganan COVID-19 setempat.

5) Anggota keluarga yang memenuhi kriteria kontak erat harus

melakukan karantina selama 14 (empat belas) hari dan wajib

melakukan pemeriksaan PCR. Pada kontak erat yang mendapat

hasil negative setelah pemeriksaan swab PCR, tetap wajib

menyelesaikan karantina selama 14 hari. Apabila selama masa

karantina muncul gejala COVID-19 (demam, batuk, pilek, sakit

tenggorokan, dan sesak nafas). Maka segera periksakan diri ke


15

fasilitas pelayanan kesehatan. Karantina mandiri dapat diakhiri

jika sudah dinyatakan selesai oleh petugas kesehatan.

6) Apabila terdapat anggota keluarga bergejala COVID-19 segera

periksakan diri kefasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan

swab PCR, maka orang tersebut harus melakukan isolasi sampai

dinyatakan negative COVID-19.

7) Apabila terdapat anggota keluarga yang positif COVID-19, maka

lakukan isolasi mandiri di rumah sampai dinyatakan selesai oleh

petugas kesehatan.

8) Apabila terdapat anggota keluarga yang positif COVID-19

meninggal dunia, maka pemakaman dilakukan sesuai tatalaksana

protokol COVID-19.

Fasilitas untuk isolasi anggota keluarga yang terpapar sesuai

kebijakan pemerintag daerah. Jika memungkinkan anggota keluarga

yang terpapar dengan tanpa gejala atau gejala ringan dapat melakukan

isolasi mandiri di rumah. Apabila tidak, dapat dirujuk ke fasilitas

khusus yang disediakan pemerintah daerah. Bagi anggota keluarga

yang bergejala sedang atau berat maka dibawa ke rumah sakit untuk

mendapatkan penanganan lebih lanjut.

b. Saat isolasi mandiri di rumah, perhatikan hal berikut :

1) Sediakan resep dan obat-obatan selama 2 (dua) minggu, makanan,

dan kebutuhan pokok lain.


16

2) Maksimalkan penggunaan telepon seluler untuk komunikasi

dengan keluarga dan kerabat.

3) Tetapkan rencana mengerjakan pekerjaan rumah dan pemenuhan

kebutuhan dasar keluarga

4) Ketahui cara mengirimkan makanan untuk anggota keluarga

laiannya yang isolasi di luar rumah.

5) Jika orang tua yang terpapar mengalami kesulitan dalam

pengasuhan pada anaka, maka dapat menghubungi Dinas PPPA

dan Dinas Sosial setempat untuk mendapatkan bantuan

pengasuhan alternative.

6) Apabila membutuhkan layanan konseling, segera hubungi layanan

keluarga, diantaranya SEJIWA Nomor 119 Ext 8, UPTD PPA,

Puspaga.

7) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan Perilaku Hidup Bersih Dan

Sehat (PHBS).

3. Protokol Kesehatan Keluarga ketika Beraktivitas di luar Rumah

a. Menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker sesuai

standard kesehatan, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir/

hand sanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter, dan menghindari

kerumunan.

b. Pastikan diri dalam kondisi sehat


17

c. Ketika sampai di rumah, jangan langsung menyentu barang,

bersentuhan/ berinteraksi dengan anggota keluarga sebelum

membersihkan diri, barang dan mengganti pakaian.

4. Protokol Kesehatan Keluarga Ketika ada Warga yang Terpapar

a. Tindakan yang dilakukan jangan panic ketika ada warga yang terpapar

karena dapat mengurangi efektifitas system kekebalan tubuh.

b. Terapkan protokol keshatan 3M (memakai masker, mencuci tangan

dengan air mengalir dan sabun, dan menjaga jarak).

c. Membatasi diri untuk berinteraksi secara fisik dengan warga dan

masyarakat sekitar.

d. Ingatkan warga menjaga kebersihan dan disinfeksi lingkungan rumah

masing-masing.

e. Jangan berikan stigma negative dan tumbuhkan rasa empati baik

kepada yang terpapar maupun yang sudah sembuh dari COVID-19.

Bantu pemenuhan logistic bagi warga yang menjalani isolasi mandiri/

lanjut usia yang tidak memiliki keluarga.

f. Laporkan kepada satgas penanganan COVID-19/ RT/RW setempat

jika ada warga positif COVID-19 yang melanggar protokol kesehatan

di luar rumah (KEMENPPPA RI, 2020)

C. Tinjauan Tentang Kepatuhan

Kepatuhan berasal dari kata patuh, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau

aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk,


18

patuh pada ajaran dan aturan. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan perilaku masyarakat. Di dalam kepatuhan ada tiga bentuk

perilaku yaitu:

1. Konformitas

Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial dimana individu

mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial

yang ada

2. Penerimaan

Penerimaan adalah kecendrungan orang mau dipengaruhi oleh komunikasi

persuasive dari orang yang berpengetahuan luas atau orang yang disukai

dan merupakan juga tindakan yang dilakukan dengan senang hati karena

percaya terhadap tekanan atau norma sosial dalam kelompok atau

masyarakat.

3. Ketaatan

Ketaatan merupakan suatu bentuk perilaku menyerahkan diri sepenuhnya

pada pihak yang memiliki wewenang, bukan terletak pada kemarahan atau

agresi yang meningkat, tetapi lebih pada bentuk hubungan mereka dengan

pihak yang berwenang

(Arina Rufaida et al, 2021).

Tabel 1
Sintesa Hasil Penelitian Sebelumnya

NO Judul Jenis Populasi Dan Hasil


Penelitian penelitian Sampel
1. Benny Penelian ini Populasi seluruh Hasil penelitian
Karuniawati menyajikan Indonesia dengan menunjukkan
19

,Berlina data deskriptif menggunakan bahwa dari 71


Putrianti dengan kuesioner yang responden
menguraikan dapat diakses terdapat 83,1%
perilaku secara online. selalu mencuci
Gambaran masyarakat tangan setelah
dalam Sampel sebayak keluar rumah,
perilaku 71 responden
hidup bersih pencegahan dengan total 19
76,1% selalu
dansehat peyebaran mencuci tangan
item pertanyaan.
(PHBS) Covid-19. sebelum makan,
Data penelitian ini 67,5%
dalam diambil dari bulan membersihkan
pencegahan Februari sampai
penularan rumah, 95,8%
dengan bulan Juni menggunakan
covid-19 2020 masker, terdapat
47,9% sering
menjaga jarak
aman saat diluar
rumah minimal 2
meter, 63,4%
tidak berjabat
tangan, 22,5%
masih aktif
menghadiri
kegiatan diluar
rumah, 80,3%
selalu membuka
jendela dan
ventilasi, 45,1%
membersihkan
benda yang ada
dirumah dengan
cairan pembersih
setiap hari, 71,8%
selalu
menyediakan
makanan sehat
untuk keluarga,
32,4% yang selalu
dan sering
merokok dimasa
20

pandemik, 43,7%
berolahraga
minimal 30 menit
setiap hari, 54,9%
menyiapkan
makan cepat saji
untuk keluarga,
95,8% mencuci
buah dan sayur
sebeleum
dikonsumsi,
49,3% mencuci
tangan setelah
memegang uang,
77,5% selalu
membiasaan
seluruh keluarga
untuk hidup sehat,
78,9%
mengkonsumsi
minimal 2liter
cairan dalam
sehari, dan 84,5%
tidak pernah
melakukan
perjalanan keluar
kota.

2. Melvin Penelitian ini Populasi dalam Hasil penelian ini


Josua menggunakan penelitian ini menunjukkan
Wonok, jenis penelitian adalah perilaku
Ribka Deskriptif masyarakat yang masyarakat yang
Wwor, untuk berdomisili di terdiri dari
Ardiansa A. menggambarka Desa Tumani pengetahuan,
T. Tucunan n perilaku yang memiliki e- sikap dan
masyarakat KTP berjumlah tindakan tehadap
tentang 746 jiwa. Sampel pencegahan
Gambaran pencegahan dalam penelian ini Covid-19
perilaku covid-19 berjumlah 88 sebagian besar
masyarakat orang ditentukan berkategori baik.
21

tentang menggunakan Oleh karena itu


pencegahan rumus slovin dan diharapkan agar
covid-19 di metode penentuan perilaku
Desa Tumani sampel pencegahan
Kecamatan menggunakan Covid-19 dapat
Maesaan aksidental selalu diterapkan
Kabupaten sampling oleh msyarakat
Minahasa Desa Tumani.
Selatan.

3. Desy Ria Jenis penelitian Populasi dalam Berdasarkan


Simanjunta yang penelitian ini penelitian ini,
k,Tonggo digunakan adalah seluruh ditemukan
Maria adalah masyarakat di responden dengan
Napitupulu, penelitian Provinsi DKI usia >60 tahun
Anna Maria deskriptif Jakarta, yang di lebih patuh
Wele, Rima dengan analisis ambil dari data terhadap perilaku
Yanie dokumen/ sekunder yang penerapan
konten yang merupakan data protokol
diambil yang telah diolah kesehatan dan
Gambaran melalui data dan dipublikasi berdasarkan jenis
Kepatuhan yang oleh Survei Badan kelamin,
Masyarakat dikumpulkan Pusat Statistik. responden
Menerapkan oleh Badan Cara pengambilan perempuan jauh
Protokol Pusat Statistik. sampel penelitian lebih patuh dalam
Kesehatan menggunakan perilaku
Covid-19 Di teknik total penerapan
Tempat sampling, dimana protokol
Umum seluruh populasi kesehatan.
Periode digunakan
September sebagai sampel
2020 Di DKI berjumlah 65.561.
Jakarta
22

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti

Jika Protokol kesehaan keluarga pada masa pandemi COVID-19 tidak

diterapkan maka kasus COVID-19 meningkat. Perilaku protokol kesehatan

keluarga pada masa pandemi Covid-19 yaitu selama masa pandemi COVID-

19 maka jika menerapkan protokol kesehatan keluarga akan mengurangi kasus

COVID-19 jadi Anggota keluarga harus menerapkan protokol kesehatan .

Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran dan

aturan. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

perilaku masyarakat (Arina Rufaida et al, 2021).

Protokol kesehatan keluarga ada ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu, protokol kesehatan ketika ada anggota keluarga yang terpapar, protokol

kesehatan keluarga ketika beraktivitas diluar rumah dan protokol kesehatan

keuarga ketika ada warga yang terpapar (Sonny H, 2020).

B. Pola Pikir Variabel yang Diteliti

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka

protokol kesehatan keluarga dan kepatuahn keluarga yaitu variabel tunggal.

Adapun gambaran variabel dapat dilihat pada skema dibawah ini :


23

1. Protokol kesehatan keluarga ketika ada


anggota keluarga yang terpapar
2. Protokol kesehatan keluarga ketika Kepatuhan
beraktivitas di luar rumah Keluarga
3. Protokol kesehatan keluarga ketika ada
warga yang terpapar

Keterangan :

: Variabel Tunggal

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Definisi Operasional

Protokol kesehatan keluarga ketika ada anggota keluarga yang

terpapar yaitu segera melaporkan kepada satgas penanganan COVID-19

agar dapat dilakukan tracing kepada kontak erat, keluarga yang memenuhi

kriteria kontak erat harus melakukan karantina selama 14 hari dan apabila

terpapar segera melakukan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR).

Protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas diluar rumah yaitu

menerapkan protokol kesehatan 3M, memggunakan masker, mencuci

tangan dan menghindari kerumunan.

Protokol kesehatan keluarga ketika ada warga yang terpapar yaitu

jangan panik ketika ada warga yang terpapar, menerapkan protokol

kesehatan 3M, memggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari

kerumunan, menjaga kebersihan dan desinfeksi lingkungan rumah dan

jangan berikan stigma negatif.


24

Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran

dan aturan. Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan perilaku masyarakat.

2. Kriteria objektif :

Skala pengukuran data yaitu menggunakan skala guttman merupakan skala

yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas

seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan ya dan tidak, positif dan

negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Pada skala Guttaman ini

pada umumnya dapat dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian

apabila skor ya nilainya 1 dan apabila tidak nilainya 0 (Hidayat, 2017).

a. Protokol kesehatan keluarga ketika ada anggota keluarga yang

terpapar dengan 6 pertanyaan.

Patuh : Jika nilai kuesioner 100%

Tidak Patuh : Jika nilai kuesioner <100%

b. Protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas di luar rumah dengan

4 pertanyaan.

Patuh : Jika nilai kuesioner 100%

Tidak Patuh : Jika nilai kuesioner <100%

c. Protokol kesehatan keluarga ketika ada warga yang terpapar dengan 6

pertanyaan.

Patuh : Jika nilai kuesioner 100%

Tidak Patuh : Jika nilai kuesioner <100


25

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian Deskriptif

dengan desain penelitian survey yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran

Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga Pada Masa Pandemi COVID-19 di

Wilayah Keraja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu

Kabupaten Gowa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 02 Juni - 02 Juli 2021

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009) dalam Hidayat (2017:61) populasi merupakan

seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti,

bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut, atau

kumpulan orang, individu, atau objek yang akan diteliti sifat-sifat atau

karakteristiknya. Populasi dalam penelitian ini adalah kasus penyakit

COVID-19 di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten


26

Gowa pada Bulan Maret – Desember Tahun 2020 adalah sebanyak 137

pasien.

2. Sampel

Menurut Hidayat (2017:62), sampel merupakan bagian populasi yang

akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 137 .

a. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

total sampling yakni semua kasus COVID-19 di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa pada Bulan Maret –

Desember Tahun 2020 adalah sebanyak 137 pasien.

b. Kriteria Inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

1) Kriteria Inklusi

a) Keluarga yang bersedia untuk diteliti

b) Berada di lokasi penelitian.

c) Bersedia menjadi responden.

2) Kriteria Eksklusi

a) Keluarga dalam kondisi yang tidak sadar.

b) Keluarga yang tidak bersedia untuk diteliti.

D. Pengumpulan Data

1. Sumber data

a. Data Primer
27

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari

individu atau perorangan melalui hasil pengisian kuesioner

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh dari pihak lain seperti

lembaga atau instansi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data

UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa.

E. Pengolahan Data

Proses Pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,

diantaranya sebagai berikut:

1. Penyuntingan ( Editing)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau di kumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setalah data terkumpul

2. Pengkodean (coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric ( angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer.

Biasanya dalam pemberian kode di buat juga daftar kode dana artinya

dalam satu buku ( code book) untuk memudahkan kemnali melihat lokasi

dan arti suatu kode dari suatu variabel.

3. Pemasukan Data ( Entry Data)


28

Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah di kumpulkan

kedalam master tabel atau database computer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.

4. Melakukan Teknik Analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terdapat data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan, yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif maka menggunakan

statistik deskriptif . Statistik deskriptif adalah statistika yang membahas

cara-cara meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan

tujuan agar mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna (Hidayat,

2017)

F. Analisis Data

Pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan metode statistik program SPSS versi 25 dan pengolahan data

menggunakan Microsoft excel 2016. Analisa data yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisa univariat yang di lakukan terhadap tiap-tiap

variable penelitian untuk melihat tampilan distribusi frekuensi.

G. Penyajian Data

Penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi/tulisan.

H. Etika Penelitian

Masalah etika yang harus diperhatikan dalam sebuah penelitian antara lain

sebagai berikut :

1. Informed Consent (lembar persetujuan)


29

Diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud

dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi

selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika

responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati hak-haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak boleh

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti hanya kelompok

data tertentu saja akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
30

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

kepatuhan protokol kesehatan keluarga pada masa pandemi COVID-19 di

wilayah kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa dilakukan

mulai dari 02 Juni - 02 Juli 2021 dengan jumlah sampel yang diteliti

sebanyak 137 orang menggunakan teknik Total Sampling. Jenis penelitian

yang digunakan adalah penelitian Deskriptif dengan desain penelitian Cross

Sectional. Teknik pengambilan data dari responden dengan cara

menggunakan lembar kuesioner. Lembar kuesioner tersebut kemudian diisi

oleh semua responden, setelah data terkumpul dilakukan pemeriksaan

kelengkapan kemudian data diolah dan disajikan dalam analisa data univariat

pada setiap variabel dengan menghasilkan tabel distribusi, frekuensi, dan

persentase. Adapun hasil penelitian disajikan dengan mengungkapkan data

hasil penelitian dan mendapatkan uraian penjelasan untuk menguatkan hasil

penelitian menggunakan hasil-hasil penelitian terdahulu dan kajian teoritis

yang sesuai.

1. Karakteristik Responden

Sampel penelitian adalah kasus COVID-19 di wilayah kerja UPT

Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa dengan jumlah 137 orang.


31

Tabel 1

Distribusi Menurut Karakteristik Responden


Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa

Variabel n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 122 89,1
Perempuan 15 10,9
Umur
25-34 34 24,8
35-44 51 37,2
45-54 29 21,2
55-64 14 10,2
65-74 9 6,6
Pendidikan
SMP 10 7,3
SMA 38 27,7
Diploma 13 9,5
Sanjana 54 39,4
Magister 22 16,1
Pekerjaan
IRT 7 5,1
Petani 11 8,0
Karyawan 55 40,1
Pns 36 26,3
Dosen 21 15,3
Pensiunan 7 5,1
Jumlah 137 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan. Dilihat dari karakteristik

jenis kelamin responden yang terbanyak yaitu 122 orang (89,1%) laki-laki

dan 15 orang (10,9%) perempuan. Dilihat dari karakteristik umur yang

terbanyak adalah 51 orang (37,2%) yang berumur 35-44 tahun dan yang

paling sedikit 9 orang (6,6%) berumur 65-74 tahun. Dilihat dari karakteristik
32

pendidikan terbanyak yaitu 54 orang (39,4%) Sarjana dan terendah adalah

SMP sebanyak 10 orang (7,3%). Dilihat dari karakteristik pekerjaan yang

terbanyak adalah karyawan yaitu sebanyak 55 orang (40,1%) dan yang

terendah adalah pekerjaan sebagai IRT dan pensiunan yaitu masing-masing

sebanyak 7 orang (5,1%).

2. Analisis Univariat

Dalam analisis univariat dihasilkan distribusi frekuensi (jumlah dan

presentase) masing-masing kategori variabel - variabel yang ditampilkan

dalam bentuk tabel. Adapun variabel-variabel yang dianalisis yaitu:

Tabel 2

Distribusi Responden Menurut Kepatuhan Protokol Kesehatan Keluarga


Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa

Variabel n %
Kepatuhan protokol kesehatan keluarga
ketika ada anggota keluarga yang terpapar
Tidak Patuh 35 25,5
Patuh 102 74,5
Kepatuhan protokol kesehatan keluarga
ketika beraktivitas di luar rumah
Tidak Patuh 0 0
Patuh 137 100,0
Kepatuhan protokol kesehatan keluarga
ketika ada warga yang terpapar
Tidak Patuh 45 32,8
Patuh 92 67,2
Jumlah 137 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 2 dilihat bahwa kepatuhan protokol kesehatan keluarga

ketika ada anggota keluarga keluarga yang terpapar di wilayah kerja UPT
33

Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa dimana sebagian besar patuh

yaitu sebanyak 102 orang (74,5%) dan yang tidak patuh sebanyak 35 orang

(25,5%).

Dilihat dari kepatuhan protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas di

luar rumah di wilayah kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa

dimana semua responden patuh yaitu 137 orang (100,0 %).

Sedangkan berdasarkan kepatuhan protokol kesehatan keluarga ketika

ada warga yang terpapar di wilayah kerja UPT Puskesmas Bontomarannu

Kabupaten Gowa dimana sebagian besar patuh yaitu sebanyak 92 orang

(67,2%) dan yang tidak patuh sebanyak 45 orang (32,8%).

Tabel 3

Distribusi Responden Hasil Tiap Pertanyaan Menurut Kepatuhan Protokol


Kesehatan Keluarga ketika ada Anggota Keluarga yang Terpapar di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa

Pertanyaan n %
Apakah ketika ada anggota keluarga yang terpapar
tindakan yang dilakukan yaitu laporkan kepada
ketua RT/RW/satgas penanganan COVID-19
setempat/Puskesmas.
Ya 113 82,5
Tidak 24 17,5
Apakah kontak tatap muka/ berdekatan dalam
jarak 1 meter dalam jangka waktu 15 menit atau
lebih adalah kriteria kontak erat (COVID-19) .
Ya 124 90,5
Tidak 13 9,5
Apakah ketika ada anggota keluarga yang
memenuhi kriteria kontak erat (COVID-19) harus
melakukan karantina atau isolasi mandiri selama
14 hari dan wajib melakukan swab PCR
Ya 137 100,0
34

Tidak 0 0
Apakah ketika ada anggota keluarga bergejala
COVID-19 segera periksakan diri kefasilitas
pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan swab
PCR.
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Apakah ketiaka ada anggota keluarga yang positif
COVID-19 melakukan isolasi mandiri di rumah
sampai dinyatakan selesai oleh petugas kesehatan
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Apakah ketika ada anggota keluarga yang
bergejala sedang atau berat segera membawa ke
rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.
Ya 130 94,9
Tidak 7 5,1
Jumlah 137 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 3 dilihat hasil tiap pertanyaan menurut kepatuhan

protokol kesehatan keluarga ketika ada anggota keluarga yang terpapar di

wilayah kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa dimana

semua responden menjawab ya yaitu 137 orang (100.0%) pada pernyataan

apakah ketiaka ada anggota keluarga yang positif COVID-19 melakukan

isolasi mandiri di rumah sampai dinyatakan selesai oleh petugas kesehatan,

apakah ketika ada anggota keluarga bergejala COVID-19 segera periksakan

diri kefasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan swab PCR dan apakah

ketika ada anggota keluarga yang memenuhi kriteria kontak erat (COVID-19)

harus melakukan karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari dan wajib

melakukan swab PCR


35

Tabel 4

Distribusi Responden Hasil Tiap Pertanyaan Menurut Kepatuhan Protokol


Kesehatan Keluarga ketika Beraktivitas di Luar Rumah di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa

Pertanyaan n %
Apakah ketika beraktivitas di luar rumah
menerapkan protokol kesehatan dengan
menggunakan masker sesuai standar kesehatan
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Apakah ketika beraktivitas di luar rumah mencusi
tangan pakai sabun dengan air
mengalir/ hand sanitizer
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Apakah ketika beraktivitas diluar rumah menjaga
jarak minimal 1 meter dan hindari kerumunan.
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Apakah ketika berinteraksi di luar rumah pastikan
diri dalam kondisi sehat
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Jumlah 137 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4 dilihat hasil tiap pertanyaan menurut kepatuhan

protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas di luar rumah di wilayah kerja

UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa dimana semua responden

menjawab ya yaitu 137 orang (100.0%)


36

Tabel 5

Distribusi Responden Hasil Tiap Pertanyaan Menurut kepatuhan Protokol


KesehatanKeluarga ketika ada Warga yang Terpapar di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa

Pernyataan n %
Apakah ketika ada warga yang terpapar tindakan
yang dilakukan jangan panik
Ya 99 72,3
Tidak 38 27,7
Apakah ketika ada warga yang terpapar
membatasi diri untuk berinteraksi secara fisik
dengan warga dan masyarakat sekitar.
Ya 136 99,3
Tidak 1 7
Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-
19 mengingatkan menjaga kebersihan dan
disinfektan lingkungan rumah masing-masing
Ya 129 94,2
Tidak 8 5,8
Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-
19 membantu logistic bagi warga yang menjalani
isolasi mandiri
Ya 110 80,3
Tidak 27 19,7
Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-
19 tidak memberikan stigma negatif
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-
19 yang melanggar protokol kesehatan segera
melaporkan kepada satgas penanganan COVID-19/
RT/RW setempat
Ya 137 100,0
Tidak 0 0
Jumlah 137 100,0
Sumber : Data Primer 2021
37

Berdasarkan tabel 5 dilihat hasil tiap pertanyaan menurut kepatuhan

protokol kesehatan keluarga ketika ada warga yang terpapar di wilayah kerja

UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa dimana semua responden

menjawab ya yaitu 137 orang (100.0%) pada pernyataan apakah ketika ada

warga yang terpapar COVID-19 tidak memberikan stigma negatif dan

apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-19 yang melanggar protokol

kesehatan segera melaporkan kepada satgas penanganan COVID-19/ RT/RW

setempat, kemudian pertanyaan yang banyak di jawab tidak 38 orang (27,7%)

yaitu pertanyaan apakah ketika ada warga yang terpapar tindakan yang

dilakukan jangan panik.

B. Pembahasan

Hasil Penelitian yang didapatkan dari 137 responden di wilayah kerja

UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa

sebagian besar responden umur 35-44 yaitu sebanyak 51 orang (37,2%) dan

paling sedikit umur 65-74 yaitu sebanyak 9 orang (6,6%). Dalam penelitian

ini umur masa dewasa akhir mendominasi umur responden, seiring dengan

bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan perilaku dimana

mereka akan sulit menerima informasi, mereka kurang aktif dan cederung

mengabaikan protokol.

Hal ini diungkapkan Muhammad Tauiq (2013), dikutip dalam Benny

Dkk (2020) mengatakan bahwa umur muda lebih mudah menerima informasi

dan lebih besifat dinamis dibandingkan umur tua, sehingga lebih mudah

menerima perubahan perilaku.


38

Berdasarkan pendidikan responden paling banyak adalah pendidikan

sarjana sebanyak 54 orang (39,4%). Berdasarkan karakteristik pekerjaan

sebagian besar responden bekerja karyawan sebanyak 55 orang (40,1%).

Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi perilaku, dimana semakin tinggi

pendidikan maka akan mematangkan pemehaman tentang pengetahuan

khususnya protokol kesehatan keluarga.

Hal ini diungkapkan Muhammad Tauiq (2013), dikutip dalam Benny

Dkk (2020) yang mengatakan bahwa pendidikan sebagai suatu proses dalam

rangkaian yang akan mempengaruhi dan menimbulkan perubahan perilaku

pada diri nya, karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin

mudah mereka menerima informasi kesehatan. Sebaliknya jika seseorang

yang tingkat pendidikannya rendah, maka akan menghambat perkembangan

seseorang terhadap penerimaan, informasi kesehatan dan nilai-nilai baru yang

diperkenalkan. Menurut Ritzer (2005), dikutip dalam Benny Dkk (2020)

pendidikan dan penghasilan merupakan sebagian unsur struktur sosial yang

mempengaruhi sistem sosial. Artinya pendidikan dan penghasilan

mempengaruhi perilaku. Hal itu terbukti dari hasil penelitian ini. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang akan semakin patuh dan taat dalam melaksanakan protokol

kesehatan keluarga.

Protokol kesehatan keluarga ketika ada anggota keluarga yang terpapar

yaitu segera melaporkan kepada satgas penanganan COVID-19 agar dapat

dilakukan tracing kepada kontak erat, keluarga yang memenuhi kriteria


39

kontak erat harus melakukan karantina selama 14 hari dan apabila

terpapar segera melakukan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil

Penelitian yang didapatkan dari 137 responden di wilayah kerja UPT

Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa untuk kepatuhan protokol

kesehatan keluarga ketika ada anggota keluarga yang terpapar dimana

sebagian besar patuh yaitu sebanyak 35 orang (74,5%) dan yang tidak patuh

sebanyak 35 orang (25,5%).

Protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas diluar rumah yaitu

menerapkan protokol kesehatan 3M, memggunakan masker, mencuci tangan

dan menghindari kerumunan. Hasil Penelitian yang didapatkan dari 137

responden di wilayah kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa

untuk kepatuhan protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas diluar rumah

dimana semua responden patuh yaitu 137 orang (100,0 %).

Protokol kesehatan keluarga ketika ada warga yang terpapar yaitu jangan

panik ketika ada warga yang terpapar, menerapkan protokol kesehatan 3M,

memggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan,

menjaga kebersihan dan desinfeksi lingkungan rumah dan jangan berikan

stigma negatif. Hasil Penelitian yang didapatkan dari 137 responden di

wilayah kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa untuk

kepatuhan protokol kesehatan keluarga ketika ada warga yang terpapar

dimana sebagian besar patuh yaitu sebanyak 92 orang (67,2%) dan yang tidak

patuh sebanyak 45 orang (32,8%).


40

Penerapan Protokol kesehatan yang berkesinambungan dan tertib

harapannya penularan Covid-19 dapat diminimalisir. Ketika masyarakat mau

menerapkan Protokol kesehatan, penularan COVID-19 dapat ditekan,

sehingga dapat memutus rantai penyebarannya. Salah satu cara penularan

virus COVID-19 adalah dengan melakukan kontak langsung atau kontak fisik

dengan seseorang yang terinfeksi virus tersebut. Untuk itu, alangkah baiknya

apabila menjaga kontak langsung dengan orang lain. Salah satu hal yang

dapat dilakukan oleh masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran virus

COVID-19 adalah dengan sering mencuci tangan dengan sabun, mengunakan

masker, dan menjaga jarak, seperti apa yang diungkapkan oleh WHO.

Aktifitas mencuci tangan setelah melakukan aktivitas di luar rumah sangat

penting dilakukan mengingat selama perjalanan seseorang pasti terpapar

polusi udara dan menyentuh berbagai hal. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan Risky (2005), dikutip dalam Benny Dkk (2020) menunjukkan

bahwa dengan kebiasaan mencuci tangan setelah bermain mengurangi

kejadian cacingan pada anak. Hal ini pun dapat disimpulkan dengan mencuci

tangan setelah melakukan aktvitas juga dapat mengurangi penularan bakteri

atau virus yang didapatkan dari luar rumah.

Dalam masa pandemi penggunakaan masker sangat penting diperhatikan.

Saat ini, menggunakan masker disarankan bagi orang yang bepergian untuk

mengantisipasi penularan virus Corona. Virus ini terdapat pada percikan air

liur orang yang sakit ketika ia bersin, batuk, atau bahkan saat berbicara.

Penularan terjadi ketika percikan air liur terhirup orang lain yang ada di
41

sekitar. Hal ini sesuai dengan penelitian Zamahsyahri (2013), dikutip dalam

Benny Dkk (2020) menyatakan bahwa tindakan pemakaian masker

mempunyai hubungan yang signifikan dengan gangguan fungsi paru. Seperti

halnya dengan penyakit COVID-19 yang menyerang paru-paru, masker pun

juga memiliki fungsi untuk mencegah penularan penyakit tersebut.

WHO menyatakan untuk mencegah penularan COVID-19 salah satunya

adalah dengan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, terlebih jika

ada orang yang batuk dan bersin. Hal ini sesuai dengan penelitian

Karuniawati (2015), dikutip dalam Benny Dkk (2020) Penyakit TBC bisa

menular ke orang lain, sumber penularan adalah kuman yang ada dalam

dahak, cara penularan yang paling sering adalah ketika pasien TBC batuk

atau bersin, sinar matahari langsung dapat membunuh bakteri, untuk

mencegah penularan maka alat makan pasien harus disendirikan. Serupa

dengan penularan penyakit TBC penyakit COVID-19 juga ditularkan melalui

dorplet sehingga menjaga jarak merupakan hal yang penting dalam mencegah

penyakit COVID-19.

Berdasarkan hasil tiap pertanyaan menurut kepatuhan protokol kesehatan

keluarga ketika ada anggota keluarga yang terpapar di wilayah kerja UPT

Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa dimana semua responden

menjawab ya yaitu 137 orang (100.0%) pada pertanyaan apakah ketiaka ada

anggota keluarga yang positif COVID-19 melakukan isolasi mandiri di rumah

sampai dinyatakan selesai oleh petugas kesehatan, apakah ketika ada anggota

keluarga bergejala COVID-19 segera periksakan diri kefasilitas pelayanan


42

kesehatan untuk pemeriksaan swab PCR dan apakah ketika ada anggota

keluarga yang memenuhi kriteria kontak erat (COVID-19) harus melakukan

karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari dan wajib melakukan swab PCR

dan pertanyaan apakah ketika ada anggota keluarga keluarga yang terpapar

tindakan yang dilakukan yaitu laporkan kepada ketua RT/RW satgas

penanganan COVID-19 setempat/ puskesmas sebagian responden menjawab

tidak yaitu sebanyak 24 orang (17,5%), hal ini disebabkan karena beberapa

dari responden ketika ada anggota keluarga yang bergejala atau terpapar

tindakan yang dilakukan hanya isolasi mandiri di rumah karena takut ke

pelayanan kesehatan setempat.

Berdasarkan hasil tiap pertanyaan menurut kepatuhan protokol kesehatan

keluarga ketika beraktivitas di luar rumah di wilayah kerja UPT Puskesmas

Bontomarannu Kabupaten Gowa dimana semua responden menjawab ya

yaitu 137 orang (100.0%), hal ini disebabkan karena keluarga ketika

beraktivitas diluar rumah mematuhi protokol kesehatan yaitu menggunakan

masker, mencuci tangan dengan air mengalir/ hand anitizer dan menjaga

jarak.

Berdasarkan hasil tiap pertanyaan menurut kepatuhan protokol kesehatan

keluarga ketika ada warga yang terpapar di wilayah kerja UPT Puskesmas

Bontomarannu Kabupaten Gowa dimana semua responden menjawab ya

yaitu 137 orang (100.0%) pada pernyataan apakah ketika ada warga yang

terpapar COVID-19 tidak memberikan stigma negatif dan apakah ketika ada

warga yang terpapar COVID-19 yang melanggar kesehatan segera


43

melaporkan kepada satgas penanganan COVID-19/ RT/RW setempat,

kemudian pertanyaan yang banyak di jawab tidak 38 orang (27,7%) yaitu

pertanyaan apakah ketika ada warga yang terpapar tindakan yang dilakukan

jangan panik. Hal ini disebabkan karena sebagian warga kekhawatiran

berlebihan yang disertai gejala fisiologis, dan tingkat kecemasan yang lebih

tinggi. Menurut Melansir Health (2021), kecemasan adalah reaksi normal dan

sehat terhadap hal-hal berbahaya, sebab, ini adalah respon yang dapat

dikembangkan siapapun selama masa stress terjadi pada seseorang.


44

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran perilaku

protokol kesehatan keluarga pada masa pandemic COVID-19 di wilayah

Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden di wilayah Kerja UPT Puskesmas

Bontomarannu mempunyai perilaku patuh ketika ada anggota keluarga

yang terpapar yaitu sebanyak 102 orang (74,5%).

2. Semua responden di wilayah Kerja UPT Puskesmas Bontomarannu

mempunyai perilaku patuh ketika beraktivitas di luar rumah yaitu 137

orang (100.0%).

3. Sebagian besar responden di wilayah Kerja UPT Puskesmas

Bontomarannu mempunyai perilaku patuh ketika ada warga yang terpapar

yaitu sebanyak 92 orang (67,2%).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat saat ini sudah sangat sadar

dengan protokol kesehatan keluarga pada masa pandemi COVID-19. Semakin

bertambah umur akan semakin paham dan mengerti tentang protokol, serta

menerapkan protokol dengan baik. Selain itu, tingkat pendidikan ternyata

juga berpengaruh terhadap penerapan protokol. Semakin tinggi tingkat

pendidikan akan semakin paham terhadap protokol keshatan keluarga.


45

B. Saran

1. Bagi masyarakat dan keluarga, tetap menerapkan protokol kesehatan dan

diharapkan adanya penambahan wawasan tentang pentingnya protokol

kesehatan keluarga pada masa pandemi COVID-19 yang lebih bermanfaat

untuk masyarakat dan keluarga agar tetap menjaga kesehatan.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian

dengan memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dan aspek-aspek

berpengaruh dengan protokol kesehatan keluarga pada masa pandemi

COVID-19.

3. Bagi pihak puskesmas diharapkan tetap melaksanakan pemantauan

protokol dan pendidikan kesehatan yang rutin.


DAFTAR PUSTAKA

Benny Karuniawati, B. P. (2020). Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


(Phbs) Dalam Pencegahan Penularan Covid-19. Kesehatan Karya Husada
(Jkkh), 8(2), 34–53.

Data Riset dan Teknologi Covid-19 Indonesia. (2020)


Data Riset dan Teknologi Covid-19 Indonesia (ristekbrin.go.id)

Desy Ria Simanjuntak1, Tonggo Maria Napitupulu 1, Anna Maria Wele1, R. Y.


(2021). Gambaran Kepatuhan Masyarakat Menerapkan Protokol Kesehatan
Covid-19 Di Tempat Umum Periode September 2020 Di Dki Jakarta.
September 2020.

Hidayat, A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan Dan Kesehatan.


Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Harmadi, S. H. B. (2020). Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19.


Https://Covid19.Go.Id/Storage/App/Media/Materi Edukasi/Pedoman
Perubahan Perilaku
18102020.Pdf%0ahttps://Covid19.Go.Id/P/Protokol/Pedoman-Perubahan-
Perilaku-Penanganan-Covid-19

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Situasi Terkini


Perkembangan Novel Coronavirus (Covid-19).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik


Indonesia. (2020). Protokol Kesehatan Keluarga.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020)


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (kemkes.go.id)

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) (Vol.
2019).

Melvin Josua Wonok, Ribka Wowor, A. A. T. T. (2020). gambaran perilaku


masyarakat tentang pencegahan covid-19 di desa tumani kecamatan maesaan
kabupaten minasahasa selatan. KESMAS, Vol. 9, No 7, Desember 2020, 9(7),
147–156.

Pawenrusi,EP.,Syatriani S., Efendi, S.,(2017). Pedoman Penulisan Skripsi Edisi


16. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar: Makassar .
Putri Larasaty, Tika Meilaningsih, Riyadi, Aprilia Ira Pratiwi, A. K. (2020).
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19. In Badan Pusat Statistik
RI (Vol. 19, Issue September).

Sevilla, C. G. Et Al (2007). Research Methods. Rex Printing Company. Quezon


City

Tabi’in, A. (2020). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat(Phbs) Pada Anak Usia Dini
Sebagai Upaya Pencegahan Covid 19. 6(1), 58–73.
Https://Doi.Org/10.18592/Jea.V6i1.3620.

World Health Organization. (2020). Novel Coronavinrus ( 2019-Ncov ) (Issue


January).
LAMPIRAN I

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir Program Studi Ilmu

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar, maka saya:

Nama :Muliyana

Nim : 21906062

Akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Kepatuhan Protokol

Kesehatan Keluarga pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa” untuk kepentingan tersebut

diatas, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berkenan menjadi objek

penelitian (dijadikan responden) identitas dan informasi yang berkaitan Bapak/Ibu

dijaga kerahasiaannya oleh peneliti.

Atas partisipasi dan dukungannya disampaikan limpahan terima kasih

Gowa, 2021

Muliyana
LAMPIRAN II

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk ikut

berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi

S1Ilmu Keperawatan SekolahTinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar, yang

bernama: MULIYANA, dengan judul penelitian“GAMBARAN KEPATUHAN

PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI

COVID-19 DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BONTOMARANNU

KABUPATEN GOWA”

Peneliti telah menjelaskan tujuan penelitian dan peran kami selama

penelitian, segala informasi yang diperoleh akan dirahasiakan dan hanya

digunakan untuk penelitian.

Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Gowa, 2021

Responden,

(……………………………..)
LAMPIRAN III

LEMBAR OBSERVASI GAMBARAN KEPATUHAN PROTOKOL


KESEHATAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI
COVID - 19 DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS
BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA

No. Responden :

Tanggal Pengambilan Data :

I. Identitas

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Penghasilan :

II. LEMBAR OBSERVASI GAMBARAN KEPATUAHAN PROTOKOL

KESEHATAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID-19.

Keteranganjawaban:

1. Benar :1

2. Salah :0
NO PERTAYAAN YA TIDAK SKOR
Protokol Kesehatan Keluarga Ketika ada Anggota Keluarga yang Terpapar
1 Apakah anggota keluarga yang terpapar
tindakan yang dilakukan yaitu laporkan
kepada ketua RT/RW/satgas penanganan
COVID-19 setempat/Puskesmas.
2 Apakah kriteria kontak erat (COVID-19)
yaitu kontak tatap muka/ berdekatan dalam
jarak 1 meter dalam jangka waktu 15 menit
atau lebih.
3 Apakah anggota keluarga yang memenuhi
kriteria kontak erat (COVID-19) harus
melakukan karantina atau isolasi mandiri
selama 14 hari dan wajib melakukan swab
PCR
4 Apakah anggota keluarga bergejala COVID-
19 segera periksakan diri kefasilitas
pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan
swab PCR.
5 Apakah anggota keluarga yang positif
COVID-19 melakukan isolasi mandiri di
rumah sampai dinyatakan selesai oleh
petugas kesehatan
6 Apakah anggota keluarga yang bergejala
sedang atau berat segera membawa ke
rumah sakit untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut.
Protokol Kesehatan Keluarga ketika Beraktivitas di luar Rumah
1 Apakah ketika beraktivitas di luar rumah
menerapkan protokol kesehatan dengan
menggunakan masker sesuai standar
kesehatan
2 Apakah ketika beraktivitas di luar rumah
mencusi tangan pakai sabun dengan air
mengalir/ hand sanitizer
3 Apakah ketika beraktivitas diluar rumah
menjaga jarak minimal 1 meter dan hindari
kerumunan.
4 Apakah ketika berinteraksi di luar rumah
pastikan diri dalam kondisi sehat
Protokol Kesehatan Keluarga Ketika ada Warga yang Terpapar
1 Apakah ketika ada warga yang terpapar
tindakan yang dilakukan jangan panik
2 Apakah ketika ada warga yang terpapar
membatasi diri untuk berinteraksi secara
fisik dengan warga dan masyarakat sekitar.
3 Apakah ketika ada warga yang terpapar
COVID-19 mengingatkan menjaga
kebersihan dan disinfektan lingkungan
rumah masing-masing
4 Apakah ketika ada warga yang terpapar
COVID-19 membantu logistic bagi warga
yang menjalani isolasi mandiri
5 Apakah ketika ada warga yang terpapar
COVID-19 tidak memberikan stigma
negatif
6 Apakah ketika ada warga yang terpapar
COVID-19 yang melanggar protokol
kesehatan segera melaporkan kepada satgas
penanganan COVID-19/ RT/RW setempat
Sumber: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Republik
Indonesia,2020 “Protokol Kesehatan Keluarga”
Protokol Kesehatan Keluarga
Ketika ada Anggota Keluarga Klarifikasi
Jenis Kod
No Inisial Kode Umur Kode Pendidikan Kode Pekerjaan Kode yang Terpapar S=R %
Kelamin e
Tidak
Tahu
p1 p2 p3 p4 p5 p6 Tahu
1 Ny. R Perempuan 2 49 3 SMA 2 IRT 1 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
2 Tn. R Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
3 Tn. M Laki-Laki 1 26 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
4 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
5 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 SMA 2 Petani 2 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
6 Ny. L Perempuan 2 41 2 SMA 2 IRT 1 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
7 Ny. R Perempuan 2 50 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
8 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
9 Tn. D Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 0 1 1 1 1 5 83% √ 0
10 Tn. T Laki-Laki 1 29 1 SMA 2 Karyawan 3 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
11 Tn. M Laki-Laki 1 30 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
12 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
13 Tn. A Laki-Laki 1 52 3 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
14 Tn. D Laki-Laki 1 33 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
15 Tn. M Laki-Laki 1 35 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
16 Tn . I Laki-Laki 1 43 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
17 Tn. J Laki-Laki 1 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
18 Tn. R Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
19 Tn. R Laki-Laki 1 49 3 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
20 Tn. M Laki-Laki 1 25 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
21 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 0 5 83% √ 0
22 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
23 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
24 Tn. R Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
25 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
26 Tn. L Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
27 Tn. R Laki-Laki 1 40 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
28 Tn. M Laki-Laki 1 42 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
29 Tn. A Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 0 5 83% √ 0
30 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Petani 2 1 1 1 1 1 0 5 83% √ 0
31 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
32 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
33 Tn. M Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
34 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
35 Tn. N Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
36 Tn. S Laki-Laki 1 65 5 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 1 0 5 83% √ 0
37 Tn. N Laki-Laki 1 52 3 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 1 0 5 83% √ 0
38 Ny. S Perempuan 2 44 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 0 5 83% √ 0
39 Ny. H Perempuan 2 46 3 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
40 Tn. N Laki-Laki 1 71 5 SMA 2 Pensiunan 6 1 1 1 1 1 0 5 83% √ 0
41 Ny. N Perempuan 2 60 4 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
42 Tn. A Laki-Laki 1 36 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
43 Tn. A Laki-Laki 1 37 2 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
44 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 SMP 1 Petani 2 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
45 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
46 Tn. I Laki-Laki 1 37 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
47 Tn. N Laki-Laki 1 29 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
48 Tn. N Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
49 Ny. S Perempuan 2 60 4 SMA 2 IRT 1 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
50 Tn. S Laki-Laki 1 56 4 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
51 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
52 Tn. S Laki-Laki 1 70 5 S1 4 Pensiunan 6 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
53 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
54 Tn. S Laki-Laki 1 51 3 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
55 Tn. A Laki-Laki 1 30 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
56 Tn. A Laki-Laki 1 34 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
57 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
58 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
59 Ny. S Perempuan 2 70 5 SMP 1 IRT 1 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
60 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
61 Ny. S Perempuan 2 51 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
62 Tn. A Laki-Laki 1 30 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
63 Tn. A Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
64 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
65 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
66 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
67 Tn. M Laki-Laki 1 29 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
68 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
69 Tn. N Laki-Laki 1 25 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
70 Ny. S Perempuan 2 71 5 SMA 2 IRT 1 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
71 Tn. N Laki-Laki 1 52 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
72 Tn. S Laki-Laki 1 44 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
73 Tn. H Laki-Laki 1 46 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
74 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
75 Tn. I Laki-Laki 1 37 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
76 Tn. N Laki-Laki 1 39 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
77 Tn. N Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
78 Tn. S Laki-Laki 1 60 4 SMP 1 Petani 2 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
79 Tn. S Laki-Laki 1 56 4 SMA 2 Petani 2 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
80 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
81 Tn. S Laki-Laki 1 70 5 SMA 2 Pensiunan 6 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
82 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
83 Tn. S Laki-Laki 1 51 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
84 Tn. R Laki-Laki 1 49 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
85 Tn. M Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
86 Tn. M Laki-Laki 1 31 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
87 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
88 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
89 Tn. L Laki-Laki 1 41 2 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
90 Tn. R Laki-Laki 1 39 2 SMA 2 Karyawan 3 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
91 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
92 Tn. D Laki-Laki 1 55 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
93 Tn. T Laki-Laki 1 27 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
94 Tn. S Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
95 Tn. M Laki-Laki 1 32 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
96 Tn. D Laki-Laki 1 63 4 SMP 1 Petani 2 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
97 Tn. A Laki-Laki 1 52 3 SMA 2 Petani 2 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
98 Tn. D Laki-Laki 1 33 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
99 Tn. M Laki-Laki 1 32 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
100 Tn. M Laki-Laki 1 43 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
101 Tn. J Laki-Laki 1 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
102 Tn. R Laki-Laki 1 35 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
103 Tn. M Laki-Laki 1 49 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
104 Tn. M Laki-Laki 1 34 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
105 Tn. R Laki-Laki 1 51 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
106 Tn. M Laki-Laki 1 38 2 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
107 Tn. L Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
108 Tn. R Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
109 Tn. M Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
110 Tn. D Laki-Laki 1 46 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
111 Tn. A Laki-Laki 1 34 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
112 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
113 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
114 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
115 Tn. M Laki-Laki 1 29 1 D3 3 Karyawan 3 1 0 1 1 1 1 5 83% √ 0
116 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 SMP 1 Petani 2 1 0 1 1 1 1 5 83% √ 0
117 Tn. N Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 0 1 1 1 1 5 83% √ 0
118 Ny. S Perempuan 2 71 5 S1 4 Pensiunan 6 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
119 Ny. N Perempuan 2 52 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
120 Tn. S Laki-Laki 1 44 2 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
121 Tn. H Laki-Laki 1 46 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
122 Tn. N Laki-Laki 1 69 5 S1 4 Pensiunan 6 0 0 1 1 1 1 4 67% √ 0
123 Tn. N Laki-Laki 1 33 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
124 Tn. A Laki-Laki 1 29 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
125 Tn. A Laki-Laki 1 37 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
126 Tn. D Laki-Laki 1 63 4 SMA 2 Pensiunan 6 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
127 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
128 Tn. N Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
129 Tn. A Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
130 Ny. S Perempuan 2 70 5 SMP 1 IRT 1 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
131 Ny. S Perempuan 2 51 3 SMP 1 IRT 1 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
132 Tn. N Laki-Laki 2 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
133 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
134 Tn. N Laki-Laki 1 51 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
135 Tn. K Laki-Laki 1 30 1 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
136 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 SMA 2 Pensiunan 6 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
137 Tn. S Laki-Laki 1 38 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
Protokol Kesehatan
Keluarga ketika Klarifikasi
Jenis Beraktivitas di luar Rumah
No Inisial Kode Umur Kode Pendidikan Kode Pekerjaan Kode S=R % Kode
Kelamin
Tidak
Tahu
p1 p2 p3 p4 Tahu
1 Ny. R Perempuan 2 49 3 SMA 2 IRT 1 1 1 1 1 4 100% √ 1
2 Tn. R Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
3 Tn. M Laki-Laki 1 26 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
4 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
5 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 SMA 2 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
6 Ny. L Perempuan 2 41 2 SMA 2 IRT 1 1 1 1 1 4 100% √ 1
7 Ny. R Perempuan 2 50 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
8 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
9 Tn. D Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
10 Tn. T Laki-Laki 1 29 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
11 Tn. M Laki-Laki 1 30 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
12 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
13 Tn. A Laki-Laki 1 52 3 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
14 Tn. D Laki-Laki 1 33 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
15 Tn. M Laki-Laki 1 35 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
16 Tn . I Laki-Laki 1 43 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
17 Tn. J Laki-Laki 1 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
18 Tn. R Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
19 Tn. R Laki-Laki 1 49 3 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
20 Tn. M Laki-Laki 1 25 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
21 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
22 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
23 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
24 Tn. R Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
25 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
26 Tn. L Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
27 Tn. R Laki-Laki 1 40 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
28 Tn. M Laki-Laki 1 42 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
29 Tn. A Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
30 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
31 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
32 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
33 Tn. M Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
34 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
35 Tn. N Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
36 Tn. S Laki-Laki 1 65 5 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
37 Tn. N Laki-Laki 1 52 3 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
38 Ny. S Perempuan 2 44 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
39 Ny. H Perempuan 2 46 3 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
40 Tn. N Laki-Laki 1 71 5 SMA 2 Pensiunan 6 1 1 1 1 4 100% √ 1
41 Ny. N Perempuan 2 60 4 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
42 Tn. A Laki-Laki 1 36 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
43 Tn. A Laki-Laki 1 37 2 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
44 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
45 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
46 Tn. I Laki-Laki 1 37 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
47 Tn. N Laki-Laki 1 29 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
48 Tn. N Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
49 Ny. S Perempuan 2 60 4 SMA 2 IRT 1 1 1 1 1 4 100% √ 1
50 Tn. S Laki-Laki 1 56 4 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
51 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
52 Tn. S Laki-Laki 1 70 5 S1 4 Pensiunan 6 1 1 1 1 4 100% √ 1
53 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
54 Tn. S Laki-Laki 1 51 3 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
55 Tn. A Laki-Laki 1 30 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
56 Tn. A Laki-Laki 1 34 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
57 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
58 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
59 Ny. S Perempuan 2 70 5 SMP 1 IRT 1 1 1 1 1 4 100% √ 1
60 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
61 Ny. S Perempuan 2 51 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
62 Tn. A Laki-Laki 1 30 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
63 Tn. A Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
64 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
65 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
66 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
67 Tn. M Laki-Laki 1 29 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
68 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
69 Tn. N Laki-Laki 1 25 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
70 Ny. S Perempuan 2 73 5 SMA 2 IRT 1 1 1 1 1 4 100% √ 1
71 Tn. N Laki-Laki 1 52 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
72 Tn. S Laki-Laki 1 44 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
73 Tn. H Laki-Laki 1 46 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
74 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
75 Tn. I Laki-Laki 1 37 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
76 Tn. N Laki-Laki 1 39 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
77 Tn. N Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
78 Tn. S Laki-Laki 1 60 4 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
79 Tn. S Laki-Laki 1 56 4 SMA 2 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
80 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
81 Tn. S Laki-Laki 1 70 5 SMA 2 Pensiunan 6 1 1 1 1 4 100% √ 1
82 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
83 Tn. S Laki-Laki 1 51 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
84 Tn. R Laki-Laki 1 49 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
85 Tn. M Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
86 Tn. M Laki-Laki 1 31 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
87 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
88 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
89 Tn. L Laki-Laki 1 41 2 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
90 Tn. R Laki-Laki 1 39 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
91 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
92 Tn. D Laki-Laki 1 55 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
93 Tn. T Laki-Laki 1 27 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
94 Tn. S Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
95 Tn. M Laki-Laki 1 32 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
96 Tn. D Laki-Laki 1 63 4 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
97 Tn. A Laki-Laki 1 52 3 SMA 2 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
98 Tn. D Laki-Laki 1 33 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
99 Tn. M Laki-Laki 1 32 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
100 Tn. M Laki-Laki 1 43 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
101 Tn. J Laki-Laki 1 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
102 Tn. R Laki-Laki 1 35 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
103 Tn. M Laki-Laki 1 49 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
104 Tn. M Laki-Laki 1 34 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
105 Tn. R Laki-Laki 1 51 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
106 Tn. M Laki-Laki 1 38 2 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
107 Tn. L Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
108 Tn. R Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
109 Tn. M Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
110 Tn. D Laki-Laki 1 46 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
111 Tn. A Laki-Laki 1 34 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
112 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
113 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
114 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
115 Tn. M Laki-Laki 1 29 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
116 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 SMP 1 Petani 2 1 1 1 1 4 100% √ 1
117 Tn. N Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
118 Ny. S Perempuan 2 72 5 S1 4 Pensiunan 6 1 1 1 1 4 100% √ 1
119 Ny. N Perempuan 2 52 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
120 Tn. S Laki-Laki 1 44 2 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
121 Tn. H Laki-Laki 1 46 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
122 Tn. N Laki-Laki 1 73 5 S1 4 Pensiunan 6 1 1 1 1 4 100% √ 1
123 Tn. N Laki-Laki 1 33 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
124 Tn. A Laki-Laki 1 29 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
125 Tn. A Laki-Laki 1 37 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
126 Tn. D Laki-Laki 1 63 4 SMA 2 Pensiunan 6 1 1 1 1 4 100% √ 1
127 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
128 Tn. N Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
129 Tn. A Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
130 Ny. S Perempuan 2 70 5 SMP 1 IRT 1 1 1 1 1 4 100% √ 1
131 Ny. S Perempuan 2 51 3 SMP 1 IRT 1 1 1 1 1 4 100% √ 1
132 Tn. N Laki-Laki 2 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
133 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
134 Tn. N Laki-Laki 1 51 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 4 100% √ 1
135 Tn. K Laki-Laki 1 30 1 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 4 100% √ 1
136 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 SMA 2 Pensiunan 6 1 1 1 1 4 100% √ 1
137 Tn. S Laki-Laki 1 38 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 4 100% √ 1
Protokol Kesehatan Keluarga
Klarifikasi
Inisia Jenis Ko Ketika ada Warga yang Terpapar Kod
No Umur Kode Pendidikan Kode Pekerjaan Kode S=R %
l Kelamin de Tidak e
Tahu
p1 p2 p3 p4 p5 p6 Tahu
1 Ny. R Perempuan 2 49 3 SMA 2 IRT 1 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
2 Tn. R Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
3 Tn. M Laki-Laki 1 26 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
4 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 SMP 1 Petani 2 0 1 0 0 1 1 3 50% √ 0
5 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 SMA 2 Petani 2 0 1 0 1 1 1 4 67% √ 0
6 Ny. L Perempuan 2 41 2 SMA 2 IRT 1 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
7 Ny. R Perempuan 2 50 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
8 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
9 Tn. D Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
10 Tn. T Laki-Laki 1 29 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
11 Tn. M Laki-Laki 1 30 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 0 1 1 1 5 83% √ 0
12 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
13 Tn. A Laki-Laki 1 52 3 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
14 Tn. D Laki-Laki 1 33 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
15 Tn. M Laki-Laki 1 35 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
16 Tn . I Laki-Laki 1 43 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
17 Tn. J Laki-Laki 1 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
18 Tn. R Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 0 1 1 1 5 83% √ 0
19 Tn. R Laki-Laki 1 49 3 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
20 Tn. M Laki-Laki 1 25 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
21 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 SMA 2 Karyawan 3 1 1 0 1 1 1 5 83% √ 0
22 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
23 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
24 Tn. R Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
25 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 S1 4 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
26 Tn. L Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
27 Tn. R Laki-Laki 1 40 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
28 Tn. M Laki-Laki 1 42 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
29 Tn. A Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
30 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Petani 2 1 1 1 0 1 1 5 83% √ 0
31 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
32 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
33 Tn. M Laki-Laki 1 39 2 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
34 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
35 Tn. N Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 0 1 1 5 83% √ 0
36 Tn. S Laki-Laki 1 65 5 SMP 1 Petani 2 0 0 1 0 1 1 3 50% √ 0
37 Tn. N Laki-Laki 1 52 3 SMP 1 Petani 2 0 1 0 0 1 1 3 50% √ 0
38 Ny. S Perempuan 2 44 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
39 Ny. H Perempuan 2 46 3 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
40 Tn. N Laki-Laki 1 71 5 SMA 2 Pensiunan 6 1 1 1 0 1 1 5 83% √ 0
41 Ny. N Perempuan 2 60 4 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
42 Tn. A Laki-Laki 1 36 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 0 1 1 5 83% √ 0
43 Tn. A Laki-Laki 1 37 2 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 0 1 1 5 83% √ 0
44 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 SMP 1 Petani 2 0 1 0 0 1 1 3 50% √ 0
45 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
46 Tn. I Laki-Laki 1 37 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
47 Tn. N Laki-Laki 1 29 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
48 Tn. N Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
49 Ny. S Perempuan 2 60 4 SMA 2 IRT 1 1 1 1 0 1 1 5 83% √ 0
50 Tn. S Laki-Laki 1 56 4 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
51 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
52 Tn. S Laki-Laki 1 70 5 S1 4 Pensiunan 6 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
53 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
54 Tn. S Laki-Laki 1 51 3 SMA 2 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
55 Tn. A Laki-Laki 1 30 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
56 Tn. A Laki-Laki 1 34 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
57 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
58 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
59 Ny. S Perempuan 2 70 5 SMP 1 IRT 1 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
60 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
61 Ny. S Perempuan 2 51 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
62 Tn. A Laki-Laki 1 30 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
63 Tn. A Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
64 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
65 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 D3 3 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
66 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
67 Tn. M Laki-Laki 1 29 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
68 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
69 Tn. N Laki-Laki 1 25 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
70 Ny. S Perempuan 2 73 5 SMA 2 IRT 1 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
71 Tn. N Laki-Laki 1 52 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
72 Tn. S Laki-Laki 1 44 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
73 Tn. H Laki-Laki 1 46 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
74 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
75 Tn. I Laki-Laki 1 37 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
76 Tn. N Laki-Laki 1 39 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
77 Tn. N Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
78 Tn. S Laki-Laki 1 60 4 SMP 1 Petani 2 0 1 0 0 1 1 3 50% √ 0
79 Tn. S Laki-Laki 1 56 4 SMA 2 Petani 2 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
80 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
81 Tn. S Laki-Laki 1 70 5 SMA 2 Pensiunan 6 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
82 Tn. A Laki-Laki 1 32 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
83 Tn. S Laki-Laki 1 51 3 S1 4 PNS 4 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
84 Tn. R Laki-Laki 1 49 3 S1 4 Karyawan 3 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
85 Tn. M Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
86 Tn. M Laki-Laki 1 31 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
87 Tn. R Laki-Laki 1 38 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
88 Tn. M Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
89 Tn. L Laki-Laki 1 41 2 D3 3 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
90 Tn. R Laki-Laki 1 39 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 1
91 Tn. M Laki-Laki 1 46 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
92 Tn. D Laki-Laki 1 55 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
93 Tn. T Laki-Laki 1 27 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
94 Tn. S Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
95 Tn. M Laki-Laki 1 32 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
96 Tn. D Laki-Laki 1 63 4 SMP 1 Petani 2 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
97 Tn. A Laki-Laki 1 52 3 SMA 2 Petani 2 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
98 Tn. D Laki-Laki 1 33 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
99 Tn. M Laki-Laki 1 32 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 1
100 Tn. M Laki-Laki 1 43 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
101 Tn. J Laki-Laki 1 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
102 Tn. R Laki-Laki 1 35 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
103 Tn. M Laki-Laki 1 49 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
104 Tn. M Laki-Laki 1 34 1 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
105 Tn. R Laki-Laki 1 51 3 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
106 Tn. M Laki-Laki 1 38 2 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
107 Tn. L Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
108 Tn. R Laki-Laki 1 41 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
109 Tn. M Laki-Laki 1 39 2 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
110 Tn. D Laki-Laki 1 46 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
111 Tn. A Laki-Laki 1 34 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
112 Tn. K Laki-Laki 1 44 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
113 Tn. J Laki-Laki 1 48 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
114 Tn. S Laki-Laki 1 40 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
115 Tn. M Laki-Laki 1 29 1 D3 3 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
116 Tn. H Laki-Laki 1 50 3 SMP 1 Petani 2 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
117 Tn. N Laki-Laki 1 25 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
118 Ny. S Perempuan 2 72 5 S1 4 Pensiunan 6 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
119 Ny. N Perempuan 2 52 3 S1 4 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
120 Tn. S Laki-Laki 1 44 2 D3 3 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
121 Tn. H Laki-Laki 1 46 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
122 Tn. N Laki-Laki 1 73 5 S1 4 Pensiunan 6 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
123 Tn. N Laki-Laki 1 33 1 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
124 Tn. A Laki-Laki 1 29 1 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
125 Tn. A Laki-Laki 1 37 2 SMA 2 Karyawan 3 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
126 Tn. D Laki-Laki 1 63 4 SMA 2 Pensiunan 6 0 1 1 1 1 1 5 83% √ 0
127 Tn. S Laki-Laki 1 39 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
128 Tn. N Laki-Laki 1 37 2 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
129 Tn. A Laki-Laki 1 27 1 SMA 2 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
130 Ny. S Perempuan 2 70 5 SMP 1 IRT 1 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
131 Ny. S Perempuan 2 51 3 SMP 1 IRT 1 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
132 Tn. N Laki-Laki 2 56 4 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
133 Tn. A Laki-Laki 1 40 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
134 Tn. N Laki-Laki 1 51 3 S1 4 Karyawan 3 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
135 Tn. K Laki-Laki 1 30 1 S2 5 PNS 4 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1
136 Tn. M Laki-Laki 1 63 4 SMA 2 Pensiunan 6 0 1 1 0 1 1 4 67% √ 0
137 Tn. S Laki-Laki 1 38 2 S2 5 DOSEN 5 1 1 1 1 1 1 6 100% √ 1

KETERANGAN :
JENIS KELAMIN KODE UMUR KODE PENDIDIKAN KODE PEKERJAAN KODE
LAKI-LAKI 1 25-34 1 SMP 1 IRT 1
PEREMPUAN 2 35-44 2 SMP 2 PETANI 2
45-54 3 D3 3 KARYAWAN 3
55-64 4 S1 4 PNS 4
65-74 5 S2 5 DOSEN 5
PENSIUNAN 6
Frequency Table

JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid LAKI-LAKI 122 89.1 89.1 89.1
PEREMPUAN 15 10.9 10.9 100.0
Total 137 100.0 100.0

UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25-34 34 24.8 24.8 24.8
35-44 51 37.2 37.2 62.0
45-54 29 21.2 21.2 83.2
55-64 14 10.2 10.2 93.4
65-74 9 6.6 6.6 100.0
Total 137 100.0 100.0

PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 10 7.3 7.3 7.3
SMA 38 27.7 27.7 35.0
D3 13 9.5 9.5 44.5
SI 54 39.4 39.4 83.9
S2 22 16.1 16.1 100.0
Total 137 100.0 100.0

PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 7 5.1 5.1 5.1
PETANI 11 8.0 8.0 13.1
KARYAWAN 55 40.1 40.1 53.3
PNS 36 26.3 26.3 79.6
DOSEN 21 15.3 15.3 94.9
PENSIUNAN 7 5.1 5.1 100.0
Total 137 100.0 100.0

PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA KETIKA ADA ANGGOTA


KELUARGA YANG TERPAPAR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PATUH 35 25.5 25.5 25.5
PATUH 102 74.5 74.5 100.0
Total 137 100.0 100.0

PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA KETIKA BERAKTIVITAS DI


LUAR RUMAH
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PATUH 137 100.0 100.0 100.0

PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA KETIKA ADA WARGA YANG


TERPAPAR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PATUH 45 32.8 32.8 32.8
PATUH 92 67.2 67.2 100.0
Total 137 100.0 100.0
Apakah ketika ada anggota keluarga yang terpapar tindakan yang
dilakukan yaitu laporkan kepada ketua RT/RW/satgas penanganan
COVID-19 setempat/Puskesmas.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK 24 17.5 17.5 17.5
YA 113 82.5 82.5 100.0
Total 137 100.0 100.0

Apakah kontak tatap muka/ berdekatan dalam jarak 1 meter dalam


jangka waktu 15 menit atau lebih adalah kriteria kontak erat (COVID-
19) .
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK 13 9.5 9.5 9.5
YA 124 90.5 90.5 100.0
Total 137 100.0 100.0

Apakah ketika ada anggota keluarga yang memenuhi kriteria kontak


erat (COVID-19) harus melakukan karantina atau isolasi mandiri
selama 14 hari dan wajib melakukan swab PCR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0

Apakah ketika ada anggota keluarga bergejala COVID-19 segera


periksakan diri kefasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan
swab PCR.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0

Apakah ketiaka ada anggota keluarga yang positif COVID-19


melakukan isolasi mandiri di rumah sampai dinyatakan selesai oleh
petugas kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0
Apakah ketika ada anggota keluarga yang bergejala sedang atau berat
segera membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK 7 5.1 5.1 5.1
YA 130 94.9 94.9 100.0
Total 137 100.0 100.0

Apakah ketika beraktivitas di luar rumah menerapkan protokol


kesehatan dengan menggunakan masker sesuai standar kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0

Apakah ketika beraktivitas di luar rumah mencusi tangan pakai sabun


dengan air
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0

Apakah ketika beraktivitas diluar rumah menjaga jarak minimal 1


meter dan hindari kerumunan.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0

Apakah ketika berinteraksi di luar rumah pastikan diri dalam kondisi


sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0

Apakah ketika ada warga yang terpapar tindakan yang dilakukan


jangan panik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK 38 27.7 27.7 27.7
YA 99 72.3 72.3 100.0
Total 137 100.0 100.0

Apakah ketika ada warga yang terpapar membatasi diri untuk


berinteraksi secara fisik dengan warga dan masyarakat sekitar.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK 1 .7 .7 .7
YA 136 99.3 99.3 100.0
Total 137 100.0 100.0

Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-19 mengingatkan


menjaga kebersihan dan disinfektan lingkungan rumah masing-
masing
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK 8 5.8 5.8 5.8
YA 129 94.2 94.2 100.0
Total 137 100.0 100.0

Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-19 membantu logistic


bagi warga yang menjalani isolasi mandiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK 27 19.7 19.7 19.7
YA 110 80.3 80.3 100.0
Total 137 100.0 100.0

Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-19 tidak memberikan


stigma negatif
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0
Apakah ketika ada warga yang terpapar COVID-19 yang melanggar
protokol kesehatan segera melaporkan kepada satgas penanganan
COVID-19/ RT/RW setempat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 137 100.0 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai