3 Askep Keluarga Remaja REVISI
3 Askep Keluarga Remaja REVISI
Dosen Pengampu:
Di susun Oleh:
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Keperawatan Keluarga yang berjudul
”Askep Tumbuh Kembang Keluarga dengan anak dan Remaja” Walaupun mungkin secara
penilaian makalah ini masih belum sempurna, tetapi kami akan terus berusaha untuk semakin
memperbaikinya. Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ns.Nurul Hidayah M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah “Keperawatan
Keluarga”
2. Kepada teman-teman yang selalu mendukung dan membantu dalam pembuatan
makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya.
3. Dan Kepada kedua orang tua kami, yang selalu mendoakan kami dalam segala hal
apapun .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama didunia pendidikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................
B. Tujuan Penulisan.........................................................................
C. Metode Penulisan........................................................................
D. Sistematika Penulisan..................................................................
a. .....................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga bukanlah sebuah konsep baru dalam dunia
keperawatan. The National League for Nursing (NLN) menjelaskan bahwa
pentingnya keperawatan keluarga dalam unit perawatan kesehatan di mana seorang
perawat harus menganggap keluarga adalah sebagai sebuah unit. Teori keperawatan
modern seperti Newman, King, Orem, dan Roy banyak membahas mengenai keluarga
dan pentingnya keluarga bagi individu dan masyarakat. Saat ini, keluarga memiliki
tantangan kebutuhan perawatan kesehatan yang biasanya tidak ditangani oleh sistem
perawatan kesehatan (Nies and McEwen, 2014 dalam Siregar Deborah, dkk, 2020).
Keperawatan keluarga telah berkembang sejak awal tahun 1980-an dan ini menjadi
sebuah solusi ketika seorang anggota keluarga mengalami masalah kesehatan
Keluarga juga bervariasi dalam struktur, fungsi, dan proses. Struktur, fungsi, dan
proses keluarga dipengaruhi oleh status kesehatan anggota keluarga. Keluarga bahkan
bervariasi dalam budaya tertentu karena setiap budaya adalah unik. Sehingga perawat
harus memiliki pengetahuan tentang teori keluarga, serta struktur, fungsi, dan proses
keluarga untuk membantu keluarga mencapai atau mempertahankan kesehatan
(Kaakinenet al., 2015 dalam Siregar Deborah, dkk, 2020).
Mal 5 paragraf….Alasan kelmpok mengapa mengambil judul ini …….maksi
B. Tujuan Penulisn
1. Tujuan Umum
Untuk memahami tentang kesehatan pada tumbuh kembang keluarga
dengan anak remaja
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian keluarga
b. Mengetahui definisi keperawatan keluarga
c. Mengetahui peran keperawatan keluarga
d. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan remaja
C. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah kepustakaan
seperti buku, jurnal, artikel penelitian, dan diskusi kelompok, yaitu dengan mencari
data-data yang menunjang materi atau yang berhubungan dengan”Askep Tumbuh
Kembang Keluarga anak dan remaja”
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bagian yaitu:
BAB I pendahuluan
yang mana ada latar belakang,tujuan umum dan tujuan khusus serta metode penulisan
dan sistematika penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Penutup:Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012). Keluarga dengan anak usia remaja
mulai saat anak berusia 13 tahun dan berakhir sampai usia 20 tahun (Susanto, 2012).
Kata keluarga menimbulkan makna yang berbeda bagi setiap individu dan
kelompok, misalnya (Kaakinen et al., 2015):
3. Sosiologis yaitu sekelompok orang yang tinggal bersama dengan atau tanpa ikatan
hukum atau biologis
1. Edukator
Perawat dalam keluarga mengajar tentang kesehatan keluarga,
penyakit, hubungan antar anggota keluarga, dan lain-lain. Contohnya
mengajar orang tua cara merawat bayi baru lahir.
2. Koordinator, kolaborator, dan penghubung
Perawat keluarga mengoordinasikan perawatan yang diterima oleh
keluarga dan bekerja sama dengan keluarga untuk merencanakan perawatan.
Misalnya, jika seorang anggota keluarga mengalami kecelakaan traumatis,
perawat akan membantu keluarga mengakses sumber daya mulai dari rawat
inap, rawat jalan, perawatan kesehatan di rumah, dan layanan sosial hingga
rehabilitasi.Dan perawat dapat berfungsi sebagai penghubung di antara
layanan layanan ini.
3. Deliverer atau penyelia perawatan
Perawat keluarga memberikan atau mengawasi perawatan yang
diterima keluarga. Untuk melakukan ini, perawat haruslah seorang yang ahli
dalam hal pengetahuan maupun keterampilan. Misalnya, setiap hari perawat
berkonsultasi dengan keluarga dan membantu merawat anak dengan alat bantu
pernapasan. Perawat keluarga melindungi keluarga dan memberdayakan
anggota keluarga untuk dan perawat berbicara untuk membela hak keluarga.
Contoh perawat yang memberikan layanan perlindungan terhadap pendidikan
khusus untuk anak dengan gangguan attention deficit
4. Advokat
5. Konsultan
Perawat keluarga berfungsi sebagai konsultan bagi. Perawat
berkonsultasi dengan lembaga tertentu untuk memfasilitasi perawatan yang
berpusat pada keluarga dalam waktu singkat dan mempunyai tujuan tertentu.
Misalnya, seorang perawat di rumah sakit diminta untuk membantu keluarga
dalam menentukan pengaturan perawatan jangka panjang yang sesuai untuk
anggota keluarga yang sakit yang sakit.
6. Konselor
Perawat keluarga memainkan peran terapeutik dalam membantu
individu dan keluarga memecahkan masalah atau mengubah perilaku. Contoh
keluarga membutuhkan bantuan perawat untuk menentukan perawatan
anggota keluarga yang didiagnosis skizofrenia.
7. Case finder dan epidemiologist
Perawat keluarga terlibat dalam penemuan kasus. Misalnya seorang
anggota keluarga baru-baru ini didiagnosa mengidap penyakit
Tipe Keluarga
Pembagian tife ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokan
1. Secara Tradisional
Secara tradisional keluarga di kelompokkan menjadi 2,yaitu:
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau
keduanya.
b. Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-
nenek, paman bibi)
2. Secara Modern
(berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme maka
pengelompokan tipe keluarga selain di atas adalah:
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
keduanya dapat bekerja di luar rumah.
b. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru,
satu/keduanya dapat bekerja di rumah
c. Middle Age/Aging
Couple Suami sebagai pencari uang, istri di rumah kedua duanya
bekerja di rumah, anak-anak meninggalkan. rumah karena
sekolah/perkawinan/meniti karier. Keluarg
d. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
keduanya salah satu bekerja di rumah
e. Dual carrier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
f. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
g. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin.
h. Three Generation
Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
i. Institusional
Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-
panti.
j. Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak-anaknya dan bersama sama dalam penyediaan fasilitas
k. Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan eturunannya di dalam
satu kesatuan. luarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
l. Unmarried Parent and Child
Yaitu ibu dan anak di mana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya
diadopsi m. Cohibing Couple Yaitu dua orang atau satu pasangan yang
tinggal bersama tanpa kawin. n.Gay and Lesbian Family Yaitu keluarga
yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
B. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Keluarga (KK) : Bp. R
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Pendidikan Terakhir : SMP
d. Usia : 38 tahun
e. Pekerjaan : Buruh
f. Alamat : RT 02 RW Kelurahan Cisalak Pasar Kec.
Cimanggis
g. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan
Kelamin dg KK
1 Ibu R Perempuan Istri 30 thn SMP
2 An. H Laki-laki Anak 1 14 thn SMP kls 2
3 An. F Perempuan Anak 2 12 thn SD kls 6
4 An. L Perempuan Anak 3 9 thn SD kls 3
5 Nenek R Perempuan Ibu 61 thn SD
Genogram :
Nenek
R
61 thn
Bp. R Ibu R
38 thn 30 thn
An. H
14 thn An. F
An. L
11 thn
9 thn
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Remaja / Pasien
: Cerai
Denah Rumah
Kamar Dapur
Mandi
T
Ruang Ruang e
Tudur Keluarga r 10 m
a
s
Ruang Ruang Warung
Tidur Tamu
Teras
7m
c. An. H
An. H mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas sekolahnya.
Ibu R mengatakan bahwa anaknya jarang belajar dan nilainya pas-pasan. Ibu R
mengatakan tidak pernah membantu aktivitas belajar anaknya di rumah.
d. An. F
Sebagai anak ke dua Bp. R dan Ibu R yang pada tahun ini akan memasuki
SMP. An. F juga berperan sebagai adik dari An. H dan kakak dari An. L.
e. An. L
Sebagai anak ke tiga Bp. R dan Ibu R juga berperan sebagai adik dari kedua
orang kakaknya yaitu An. H dan An. F.
f. Nenek R
Sebagai ibu dari Bp. R dan nenek dari ketiga cucunya yaitu An. H, An. F dan
An. L.
Ibu R juga mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan yang jelas tentang apa
saja tugas setiap anggota keluarga.
13. Nilai dan Norma Keluarga :
Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp. R adalah sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam dan tidak terpengaru oleh norma budaya. Penerimaan keluarga terhadap
perawat sangat baik, setiap masalah yang ada diutarakan dan menerima kehadiran
perawat.
14. Fungsi keluarga
a. Fungsi Efektif :
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat saling
terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk anak yang
pendiam dan jarang menyampaikan pendapat.
b. Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi keluarga Bp. R
tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.
c. Fungsi Perawatan Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka yang
sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek. Keluarga Ibu R
juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi jika sudah sembuh
dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di rumah saja. Bp. R
mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keluhan fisik dan tidak merokok hanya
saja jika sedang banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya biasanya Bp. R
mengeluhkan pegal-pegal pada badannya.
15. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek :
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah memasuki masa
remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh teman-
temannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan rumahnya. An. H
juga sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah maupun teman di
lingkungannya tersebut. An. H juga mengatakan pernah ikut-ikutan tawuran
dengan teman-teman sekolahnya. An. H mengatakan sudah memiliki teman dekat
wanita (pacar).
b. Stressor Jangka Panjang :
Ibu R mengeluhkan biaya sekolah ketiga anaknya yang semakin mahal,
terlebih lagi tahun ini anak keduanya yaitu An. F akan lulus dari SD dan akan
memasuki SMP.
16. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah :
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari masalah
tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau setiap masalah ada jalan
keluarnya, misalnya dengan meminta bantuan dari orang tua dan tetangga yang
terdekat.
17. Strategi Koping yang Digunakan :
Ibu R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi kepada
Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi masalah yang ada.
18. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak ada.
19. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan perawat berkunjung ke rumahnya
adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian
keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka juga
berharap akan banyak mendapatkan banyak pengetahuan tentang berbagai macam
jenis penyakit dan cara perawatannya.
20. Pemeriksaan Fisik
No Nama TD Nadi RR Suhu BB TB
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
1 Bp. R
130/90 86 21 36,7 68 172
(38 tahun)
Keluhan/RPS Tidak memiliki keluhan fisik
Riwayat Bp. R mengatakan
penyakit
dahulu
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler, dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 10x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
2 Ibu. R
110/70 82 19 36,8 48 154
(30 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
3 An. H
120/80 88 20 36,5 51 156
(14 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
4 An. F
110/80 91 21 36,8 36 139
(12 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 21
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
5 An. L
110/70 92 22 36,9 31 134
(9 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
6 Nenek. R
140/90 90 23 37 52 155
(61 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 23
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
Kesimpulan hasil pemeriksaan fisik :
a. Bp. R :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan
pada pemerikasaan fisiknya, Bp. R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, tidak
merokok, aktif berkegiatan, tidak ada riwayat penyakit keturunan.
b. Ibu R :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan
pada pemerikasaan fisiknya, Ibu R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, tidak
merokok, aktif berkegiatan, tidak ada riwayat penyakit keturunan.
c. An. H
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh
seimbang, tidak meiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3
bulan.
d. An. F
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh
seimbang, tidak meiliki keluhan penyakit, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3
bulan.
e. An. L
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh
kurus, tidak meiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan.
f. Nenek R
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, merokok, tidak meiliki
keluhan fisik, penglihatan mulai berkurang, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3
bulan.
DO :
- Dirumahnya tidak ada yang
mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada
remaja (An. H)
- An. H sudah mulai ditawari
untuk mencoba merokok
oleh teman-temannya, baik
teman di sekolah maupun
teman di lingkungan
rumahnya.
- An. H juga sering
nongkrong tidak jelas
dengan teman sekoah
maupun teman di sekitar
rumahnya tersebut.
- An. H juga mengatakan
pernah ikut-ikutan tawuran
dengan teman-teman
sekolahnya.
- An. H mengatakan sudah
memiliki teman dekat
wanita (pacar).
2. DS : Transisi Gangguan Proses
perkembangan Keluarga
- Ibu. R mengatakan urusan
anaknya lebih banyak
diserahkan kepada ibunya
- Ibu. R mengatakan An. H
lebih suka menghabiskan
waktunya didalam kamar
dari pada berkumpul dengan
keluarga
- Ibu. R mengatakan Bp. R
memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya
- An. H mengakui tidak
pernah menceritakan
masalah yang dihadapinya
pada orang tua
- An. H mengatakan kadang
percakapan dengan orang
tua akan berakhir dengan
ketegangan
- An. H mengatakan lebih
suka menceritakan
masalahnya kepada teman-
temannya debandingkan
kepada orang tua ataupun
keluarganya yang lain.
DO :
- Bp. R sibuk bekerja dan
jarang menyempatkan
berbicara kepada anaknya.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi
2. Gangguan Proses Keluarga b/d transisi perkembangan
- Fasilitasi pengambilan
keputusan dalam
merencanakan perawatan
jangka panjang j - Fasilitasi
anggota keluarga dalam
mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik
-Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga
(mis tempat tinggal,
makanan, paka
-Fasilitasi anggota keluarga
melalui proses kematian dan
berduka, jika perlu
-Fasilitasi memperoleh
pengetahuan, keterampilan,
dan peralatan yang
diperlukan
untuk mempertahankan
keputusan perawatan pasien
- Bersikap sebagai
pengganti keluarga untuk
menenangkan pasien
dan/atau
keluarga tidak dapat
memberikan perawatan
-Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota
keluarga
Edukasi
- Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
Informasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
-Rujuk untuk terapi
keluarga, jika perlu
A.Kesimpulan
Keluarga Inti adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh
dari keturunan atau adopsi atau keduanya. Keluarga inti tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya
dapat bekerja di luar rumah. Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu
bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat
bekerja di rumah Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
keduanya salah satu bekerja dirumah.
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin. Yaitu
satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama
sama dalam penyediaan fasilitas k. luarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak. Cohibing Couple Yaitu dua orang atau satu pasangan yang
tinggal bersama tanpa kawin.
Gay and Lesbian Family Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama. Masa remaja secara umum didefinisikan sebagai periode antara usia 13 sampai 20
tahun, waktu yang berfungsi sebagai transisi antara masa kanak-kanak dan menjadi remaja
akhir. Perubahan drastis dalam penampilan fisik dan perubahan harapan orang lain yang terjadi
selama periode tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan emosional dan fisik . Dualitas ini
menyebabkan dilema atau konflik besar bagi seorang remaja, yang menyebabkan banyak masalah
pertumbuhan dan perkembangan usia .
Menurut laporan survei CDC 2015, 41% siswa sekolah menengah AS telah melakukan hubungan
seksual, dan dari jumlah itu, 30% terjadi dalam 3 bulan sebelumnya. Hanya 10% yang pernah dites
HIV. Namun, mereka yang berusia 13 hingga 24 tahun menyumbang sekitar 22% dari semua
diagnosis HIV baru di Amerika Serikat pada tahun 2014, dan dalam kelompok ini, 80% adalah laki-
laki gay dan biseksual. Separuh dari hampir 20 juta IMS baru yang dilaporkan setiap tahun terjadi di
kalangan remaja dan remaja akhir usia 15 hingga 24 tahu
Keperawatan Keluarga. (2020). (n.p.): Yayasan Kita Menulis.