Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMBINAAN TOGA

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1

UPTD Dr.Eko Windu Nugroho,MKes


PUSKESMAS NIP. 19720715 200312 1 006
KEDAWUNG II
Bina toga adalah Kegiatan pembinaan TOGA yang ada agar masyarakat
1. Pengertian
dapat memelihara dan memanfaatkannya sebagai PenyehatanTradisional.
Agar TOGA yang ada dapat dipelihara, dikembangkan dan dimanfaatkan
2. Tujuan
secara efektif dan efisien.
SK Kepala Puskesmas No. /PKM SE.I/ / 2019 tentang
3. Kebijakan
Pelayanan kesehatan tradisional

4. Referensi Kebijakan Pengobatan Tradisional Nasional Tahun 2007

1. Petugas Hatra menyiapkan blangko pembinaan toga.


2. Petugas mengunjungi kantor, sekolah & masyarakat yang memiliki
Toga.
3. Petugas melakukan wawancara tentang:
5. Prosedur /  Jenis Toga yang ada dan manfaatnya.
langkah langkah  Cara pembuatan manjadi ramuan obat.
 Cara membudidayakan toga yang ada.
 Kendala yang dihadapi
4. Petugas meberikan penyuluhan dan memberikan saran perbaikan.
5. Petugas melakukan pencatatan hasil kegiatan pembinaan dan membuat
laporan kegiatan.

Mengunjungi Kantor,
Menyiapkan blangko sekolah & Masyarakat
yang pembinaan TOGA memiliki TOGA

Penyuluhan & meberikan


Wawancara kepada pemilik
saran perbaikan
TOGA
6. Diagram Alir

Laporan Kepala

Kegiatan Puskesmas

1. Kepala Puskesmas
7. Unit terkait 2. Program Hatra
KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

A. PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan atau
perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan atau keperawatan, yang banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
Obat Tradisional adalah obat- obatan yang diolah secara tradisional, turun-
temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat- istiadat, kepercayaan atau kebiasaan
setempat baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa
kini, obat- obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya. Obat tradisional pada saaat ini banyak digunakan karena menurut beberapa
penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahan mengolah obat- obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut.
Bagian dari tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah akar, rimpang,
batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat- obatan tradisional yang banyak dijual dipasar
dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.

B. LATAR BELAKANG
Di dalam salah satu subsistem Sistem Kesehatan Nasional (SKN) melalui
Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004 disebutkan bahwa
pengembangan dan peningkatan obat tradisional ditujukan agar diperoleh obat tradisional yang
bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan
secara luas, baik untuk pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dalam
pelayanan kesehatan formal.
Dalam Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan bahwa obat
tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan. sarian (galenic) atau campuran bahan tersebut yang sccara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat tradisional telah diterima secara luas di negara-negara yang tergolong
berpenghasilan rendah sampai sedang. Bahkan di beberapa negara berkembang, obat
tradisional lelah dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan
kesehatan strata pertama Sementara itu di banyak negara maju penggunaan obat
tradisional makin populer. Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian
dari budaya bangsa dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak berabad- abad yang
lalu.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan derajat kesehatan masyarakat dengan penggunaan
obat- obat tradisisonal.

2. Tujuan Khusus
a) Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara
berkelanjutan (sustainable use) untuk digunakan sebagai obat tradisional dalam
upaya peningkatan pelayanan kesehatan
b) Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia secara lintas sektor agar mempunyai
daya saing tinggi sebagai sumber ekonomi masyarakat dan devisa negara yang
berkelanjutan.
c) Tersedianya obat tradisional yang terjamin mutu, khasiat dan keamanannya, teruji
secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun
dalam pelayanan kesehatan formal.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Advokasi & Sosialisasi Advokasi & Sosilisasi Toga dan manfaatnya.

2. Pembinaan Pembinaan Toga.

E. PELAKSANAAN
a. Advokasi dan Sosialisasi obat- obat tradisional dan manfaatnya melalui pelaksanaan taman
obat keluarga (TOGA).
b. Pembinaan taman obat keluarga (TOGA) melalui membina keluarga yang memiliki TOGA
agar dapat memelihara dan memanfaatkan toga yang ada.

F. SASARAN
Sasaran pelayanan kesehatan tradisional adalah:
a. Lurah dan Kepala Desa yang ada di wilayah puskesmas;
b. Masyarakat

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


TRIWULAN
NO. KEGIATAN POKOK SASARAN
I II III IV
Lurah & Kepala Desa,
Advokasi & Sosialisasi
1. Kepala SMP & SMA, √
Masyarakat
2. Pembinaan Mayarakat √ √ √

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sesuai jadwal kegiatan. Pelaporan
kegiatan dilaksanakan setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai