Anda di halaman 1dari 4

SOP PEMBINAAN TOGA

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP

Halaman : 1/1

Drg. Nedra
Puskesmas
NIP. 19751007 2006004
Perawang
2 003
Bina toga adalah Kegiatan pembinaan TOGA yang ada agar
1. Pengertian masyarakat dapat memelihara dan memanfaatkannya sebagai
Pengobatan Tradisional.
Agar TOGA yang ada dapat dipelihara, dikembangkan dan
2. Tujuan
dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
SK Kepala Puskesmas No……. tentang Penyelenggaraan
3. Kebijakan
Program Pengobatan Tradisional
4. Referensi Kebijakan Pengobatan Tradisional Nasional Tahun 2007
1. Petugas Batra menyiapkan blangko pembinaan Toga.
2. Petugas mengunjungi kader Toga perkampung.
3. Petugas melakukan wawancara tentang:
 Jenis Toga yang ada dan manfaatnya.
5. Prosedur /  Cara pembuatan menjadi ramuan obat.
 Cara membudidayakan Toga yang ada.
langkah
 Kendala yang dihadapi
langkah 4. Petugas meberikan penyuluhan dan memberikan saran
perbaikan.
5. Petugas melakukan pencatatan hasil kegiatan pembinaan
dan membuat laporan kegiatan.

Mengunjungi kader TOGA


Menyiapkan perkampung
blangko pembinaan
TOGA

Penyuluhan & memberikan


6. Diagram Alir Wawancara kepada kader
saran perbaikan
TOGA

Laporan Kepala
Kegiatan Puskesmas

1. Kepala Puskesmas
7. Unit terkait 2. Program Batra
KERANGKA ACUAN KERJA
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

A. PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan Tradisional merupakan suatu upaya
pengobatan dan atau perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan atau
keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan.
Obat Tradisional adalah obat- obatan yang diolah secara
tradisional, turun- temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat-
istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat baik bersifat magic maupun
pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat- obatan
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga
maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saaat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan
efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahan mengolah obat- obatan tradisional yang
dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari tanaman yang bisa dimanfaatkan
sebagai obat tradisional adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan
bunga. Bentuk obat- obatan tradisional yang banyak dijual dipasar dalam
bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.

B. LATAR BELAKANG
Di dalam salah satu subsistem Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004
disebutkan bahwa pengembangan dan peningkatan obat tradisional
ditujukan agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman,
memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara
luas, baik untuk pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan
dalam pelayanan kesehatan formal.
Dalam Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
disebutkan bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan. sarian
(galenic) atau campuran bahan tersebut yang sccara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat tradisional telah diterima secara luas di negara-negara yang
tergolong berpenghasilan rendah sampai sedang. Bahkan di beberapa
negara berkembang, obat tradisional lelah dimanfaatkan dalam pelayanan
kesehatan terutama dalam pelayanan kesehatan strata pertama Sementara
itu di banyak negara maju penggunaan obat tradisional makin populer.
Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya
bangsa dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak berabad- abad yang
lalu.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan derajat kesehatan masyarakat
dengan penggunaan obat-obat tradisisonal.

2. Tujuan Khusus
a) Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional
secara berkelanjutan (sustainable use) untuk digunakan sebagai
obat tradisional dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan
b) Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia secara lintas sektor
agar mempunyai daya saing tinggi sebagai sumber ekonomi
masyarakat dan devisa negara yang berkelanjutan.
c) Tersedianya obat tradisional yang terjamin mutu, khasiat dan
keamanannya, teruji secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas
baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam pelayanan kesehatan
formal.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Sosialisasi Sosilisasi Toga dan manfaatnya.
2. Pembinaan kader Toga Pembinaan Toga.
3. Pembinaan Batra Pembinaan Batra

E. PELAKSANAAN
a. Sosialisasi obat-obat tradisional dan manfaatnya melalui pelaksanaan
tanaman obat keluarga (TOGA).
b. Pembinaan tanaman obat keluarga (TOGA)
c. Pembinaan BATRA

F. SASARAN
Sasaran pelayanan kesehatan tradisional adalah:
a. Lurah atau Kepala Desa yang ada di wilayah puskesmas;
b. Kader TOGA
c. Praktik pengobatan tradisional

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


KEGIATAN TRIWULAN
NO. SASARAN
POKOK I II III IV
Pembinaan Kader
1. TOGA Kader Toga Jan Mar Jun Okt

2. Pembinaan Batra Praktik Batra Feb Apr Jul Sep

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan dan Pelaporan kegiatan dilaksanakan setiap tiga
bulan sesuai jadwal kegiatan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini
terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai