Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PEMERINTAHAN

PARLEMENTER JEPANG

PEMERINTAHAN PARLEMENTER

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki


peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan
cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana
sistem parlemen dapat memiliki seorang presidendan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala
negara saja.
Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari
dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering
dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan
kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari
beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam
sebuah republik kepresidenan.
Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya
dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan
yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis.
Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala
pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan
kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa
sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala
negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.
Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer
adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.

Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:


 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala
negara dikepalai oleh presiden/raja.
 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan
undang-undang.
 Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG


Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-
7 SM. Jepang merupakan sebuah negara yang paling disegani di wilayah Asia karena memiliki
teknologi yang jauh lebih maju dibandng dengan negara-negara di sekitarnya. Di Jepang terdapat
47 pemerintah daerah tingkat prefektur (setingkat provinsi) dan memiliki lebih dari 3300
pemerintah daerah pada tingkat bawah. Para kepala pemerintah daerah tersebut dipilih oleh
rakyat setempat melalui pemilihan.

Bentuk negara Jepang sendiri adalah sebuah negara yang monarki konstitusional yang
sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Mengenai sistem pemerintahan, Jepang
menjalankan sistem pemerintahan parlementer, sama seperti yang dijalankan di Negara Inggris
dan Kanada. Sejak tahun 1947 di Jepang mulai berlaku sebuah konstitusi atau Undang-Undang
Dasar yang didasarkan pada tiga prinsip, yaitu : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak - hak
asasi manusia, dan penolakan perang. Di dalam konstitusi ini juga menetapkan tentang tiga
kemandirian badan pemerintah yang terdiri dari :
* Badan Legislatif biasa disebut Diet atau parlemen
* Badan Eksekutif terdiri dari anggota kabinet
* Badan Yudikatif berfungsi sebagai pengadilan hukum

Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun demikian, fungsi
Kaisar sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial belaka. Karena kedudukan Kaisar
sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga
Kaisar Jepang hanya bertindak sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang
berhubungan dengan diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di tangan
perdana menteri.
Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi sebagai pembuat
undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 anggota dan Majelis
Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet akan memilih Perdana Menteri dari kalangan
mereka sendiri. Kemudian Perdana Menteri terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan
bertugas dibawah kepemimpinan Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya
akan bertanggung-jawab kepada Diet.

Kewenangan Yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung serta pengadilan-pengadilan


yang lebih rendah. Di Jepang, pengadilan-pengadilan yang mengurusi masalah hukum terdiri
dari: Pengadilan Tinggi, Pengadilan Distrik, dan Pengadilan Sumir (menangani kasus ringan,
seperti pelanggaran lalu lintas). Mahkamah Agusng sendiri terdiri dari Ketua Mahkamah Agung
dan 14 hakim lainnya. Ketua Mahkamah Agung dan semua anggotanya ditunjuk oleh kabinet.

Membicarakan sistem pemerintahan (dalam arti luas) suatu negara berarti membicarakan
hubungan antar sub-sistem pemerintahan, yang meliputi semua lembaga-lembaga negara atau
alat-alat perlengkapan negara yang ada pada suatu negara itu, untuk mencapai tujuan tertentu
(tujuan negara) misalnya hubungan antara lembag-lembaga eksekutif, legislatif dan yudisiil.
Sedangkan sistem pemerintahan dalam arti sempit, hanya membicarakan hubungan antar
lembaga eksekutif dan lembaga legislatif dalam suatu negara.

Dengan demikian membicarakan sistem pemerintahan Jepang (dalam arti luas) berarti
membicarakan hubungan antar organ-organ negara atau lembaga-lembaga negara yang ada di
Jepang (dalam supra struktur politik), yaitu antar :

1. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan Menteri) yang dipimpin oleh
Perdana Menteri.
2. Lembaga Legislatif (Legislature), yaitu National Diet(Parlement Nasional).
3. Lembaga Judisiil (judiciary), yaitu Supreme Court (Mahkamah Agung).
Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer, oleh karena itu, kekuasaan lembaga –
lembaga negara tersebut tidak terpisah, melainkan terdapat hubunan timbal balik yang sangat
erat. Hal ini berbeda dengan sistem pemerintahan presidensial murni, yang didalamnya terdapat
pemisahan kekuasaan secara tegas (separation of power) antara lembaga negara yang ada
(misalnya: Sistem pemerintahan Amerika Serikat).

BENTUK SISTEM PEMERINTAHAN POLITIK JEPANG

(国会議事堂 kokkai-gijidō) 東京都千代田区永田町1丁目7-1100-0014, Jepang 03-3581-


3111

SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA JEPANG


Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar
Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang diatur
dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada di
tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan
sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala
negara dalam urusan diplomatik.

Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti sistem Inggris. Parlemen
Jepang terdiri dari Majelis Rendah danMajelis Tinggi. Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480
anggota dewan. Anggota majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali
atau setelah majelis rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan
yang memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat. Warganegara Jepang
berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih.

Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para menteri. Perdana Menteri adalah salah
seorang anggota parlemen dari partai mayoritas di Majelis Rendah. Partai Demokrat
Liberal (LDP) berkuasa di Jepang sejak 1955, kecuali pada tahun 1993. Pada tahun itu
terbentuk pemerintahan koalisi yang hanya berumur singkat dengan partai oposisi. Partai oposisi
terbesar di Jepang adalah Partai Demokratik Jepang.

Perdana Menteri Jepang adalah kepala pemerintahan. Perdana Menteri diangkat melalui
pemilihan di antara anggota Parlemen. Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing
memiliki calon perdana menteri, maka calon dari Majelis Rendah yang diutamakan. Pada
praktiknya, perdana menteri berasal dari partai mayoritas di parlemen. Menteri-menteri kabinet
diangkat oleh Perdana Menteri. Kaisar Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan
keputusan Parlemen Jepang[, dan memberi persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri
kabinet. Perdana Menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah
untuk bertahan sebagai Perdana Menteri.

BENTUK PARLEMEN JEPANG

Kokkai (国会) adalah nama parlemen Jepang. Parlemen Jepang terdiri dari dua
majelis:Majelis Rendah Jepang (衆議院 shūgi'in) dan Majelis Tinggi
Jepang (参議院 sangi'in). Kedua majelis dipilih secara langsung melalui sistem pemilihan
paralel. Di samping memutuskan undang-undang, Kokkai bertanggung jawab
memilih Perdana Menteri Jepang.

Menurut Konstitusi Jepang, Kokkai adalah "aparatur kekuasaan negara tertinggi" dan
"satu-satunya aparatur negara yang menciptakan undang-undang" di Jepang. Selain
undang-undang, anggota parlemen juga bertugas dalam menyetujui anggaran negara dan
meratifikasi perjanjian negara.
Jumlah anggota tidak ditetapkan. Majelis Rendah mempunyai 480 anggota (sejak
tahun1996) yang bertugas selama empat tahun. Meskipun begitu, majelis ini dapat
dibubarkan kapanpun juga jika sang perdana menteri memutuskan untuk
mengadakan pemilu sebelum berakhirnya masa tugas. Majelis Tinggi mempunyai 242
anggota yang bertugas selama enam tahun. Keanggotaan parlemen terbuka kepada warga
Jepang yang berusia sekurangnya 25 tahun (untuk Majelis Rendah) dan 30 tahun (untuk
Majelis Tinggi).

Keluarga kekaisaran

Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (tampak tengah),


serta Pangeran Naruhito dan istri (di sebelah kanan).

Kaisar Akihito adalah Kaisar Jepang yang sekarang. Kaisar Akihito naik takhta sebagai kaisar
ke-125 setelah ayahandanya, Kaisar Hirohito mangkat pada 7 Januari 1989. Upacara kenaikan
tahta Kaisar Akihito dilangsungkan pada 12 November 1990. Putra Mahkota Naruhito, menikah
dengan Putri Mahkota Masako yang berasal dari kalangan rakyat biasa, dan dikaruniai anak
perempuan bernama Aiko (Putri Toshi). Adik dari Putra Mahkota Naruhito bernama Pangeran
Akishino, menikah dengan Kiko Kawashima yang juga berasal dari rakyat biasa. Pangeran
Akishino memiliki dua anak perempuan (Putri Mako dan Putri Kako), serta anak laki-laki
bernamaPangeran Hisahito.

Anda mungkin juga menyukai