RINGKASAN SISTEM
PEMERINTAHAN INDONESIA
MADYA PRAJA MUHAMMAD IKHSAN RAHMAN
NPP 31.0160
KELAS H-6
NO 02
SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT
Pada kabinet Indonesia bersatu (kabinet yang dibentuk pada masa kepresidenan
Susilo Bambang Yudhoyono), susunan kementrian negara terdiri dari menteri
koordinator, menteri departemen (Kementerian), dan menteri negara. Menteri
Koordinator bertugas melakukan koordinasi antara satu menteri dengan menteri
lainnya. Terdapat tiga menteri coordinator, menteri departemen atau
kementerian adala menteri yang memimpin kementerian. Terdapat 20
kementerian. Menteri Negara adalah menteri yang menangani bidang khusus
yang tidak ditangani oleh kementerian. Terdapat 10 menteri negara.
KEKUASAAN LEGISLATIF
• Mengawasi pelaksanaan UU
• Memberi sanksi terhadap segala pelanggaran
terhadap UU
MAHKAMAH KONSTITUSI
MK adalah lembaga baru di kekuasaan kehakiman.
Anggotanya terdiri atas 9 orang hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh presiden. Kesembilan hakim konstitusi itu 3
orang diajukan oleh MA, 3 orang diajukan oleh presiden,
dan 3 orang lagi diajukan oleh DPR. Susunan MK terdiri atas
seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil keyua
merangkap ketua, dan tujuh orang anggota hakim konstitusi
TUGAS DAN WEWENANG MK
• Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final
• Menguji UU terhadap UUD 1945
• Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD
• Memutuskan pembubaran partai politik
• Memutuskan perselisihan hasil pemilu
KOMISI YUDISIAL
Komisi Yudisial merupakan lembaga negara
yang bersifat mandiri. Dalam kewenangannya
bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya.
Pimpinan KY terdiri atas seorang ketua, seorang
wakil ketua yang merangkap anggota, dan tujuh
orang anggota komisi
TUGAS DAN WEWENANG KY
2 4
1 3 5
Jumlah kabupaten Jumlah Kecamatan
416 Kabupaten 7.094 Kecamatan
LEMBAGA PUSAT
• Presiden Republik Indonesia • Komisi Pemberantasan Korupsi
• Majelis Pemusyawaratan Rakyat • Komisi Yudisial
• Dewan Perwakilan Daerah • Komisi Pemilihan Umum
• Mahkamah Konstitusi • Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
• Mahkamah Agung • Komisi Nasional Hak Asasi Nasional
• Badan Pemeriksa Keuangan • Komisi Perlindungan Anak
• Komisi Ombudsman
LEMBAGA PEMERINTAHAN DAERAH
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
• Gubernur dan DPRD • Bupati/Wali kota dan Perangkat
Daerah, yang meliputi Sekretariat
Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, Kecamatan,
dan Kelurahan.
LEMBAGA DESA
• Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW)
• Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
• Karang Taruna (KARTAR)
• Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
• Lembaga Adat
• LINMAS
PEMBAGIAN PROVINSI
BERDASARKAN ZONA WAKTU
WIB INDONESIA
WITA WIT
ACEH Bali Maluku
SUMATERA UTARA Nusa Tenggara Barat Maluku Utara
SUMATERA BARAT Nusa Tenggara Timur Papua
RIAU Kalimantan Selatan Papua Barat
KEPULAUAN RIAU Kalimantan Timur
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Kalimantan Utara
JAMBI Sulawesi Utara
BENGKULU Gorontalo
SUMATERA SELATAN Sulawesi Selatan
LAMPUNG Sulawesi Tengah
BANTEN Sulawesi Tenggara
DKI JAKARTA Sulawesi Barat
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
ASAS SENTRALISASI
Asas ini bermakna penyerahan penuh urusan dan wewenang
pemerintahan di bahu pemerintah pusat. Pemerintah disini, yaitu
badan eksekutif (presiden) beserta kabinetnya. Kewenangan yang
dipegang ialah dalam bidang politik dan administrasi. Kewenangan
politik yang dimaksud adalah wewenang dalam pembuatan dan
pengambilan keputusan terkait sebuah kebijakan ataupun peraturan
perundangan-undangan, sedangkan administrasi ialah kewenangan
yang menyangkut pelaksanaan kebijakan sesuai peraturan yang
melandasinya.
Kelebihan asas ini yaitu:
• Timbulnya totaliterisme pendidikan, maksudnya ialah mengedepankan bidang
pendidikan dan mengutamakan penyelengaraan nyata pendidikan sebagai
prioritas
• Manajemen yang seragam, yaitu dimulai dari langkah perencangan,
pengelolaan, dan pengembangan sistem pendidikannya.
• Pola pengembangan serta improvisasi pada masyarakat itu sendiri yang
seragam atau dapat dikatakan merata.
• Perampingan organisasi dimana dengan asas ini suatu wadah organisasi
berjalan dengan lebih efektif dan efisien, pengambilan keputusan pun dapat
dilakukan dengan waktu yang singkat.
• Perancangan dan pengembangan organisasi yang lebih terintegrasi dan
presisi.
• Penggunaan fasilitas pendukung seminimal mungkin, dan diharapkan dapat
menghemat pengeluaran dan anggaran dalam kas.
Kelemahannya asas ini yaitu:
• Pembuatan kebijakan cenderung lebih lama
• Menciptakan kualitas SDM yang robotic dimana pemikirannya sangat kaku,
tidak efisien dan drogmatis
• Menciptakan sistem pemerintahan yang otoriter dimana tidak menjamin dan
mengakui hak-hak daerahnya.
• Elit politik akan lebih mudah untuk mengeksploitasi kekayaan daerah untuk
kepentingan pribadi
• Tidak adanya demokrasi yang terbuka dan rakyat tidak diberi kesempatan
berinovasi.
Contoh konkret sistem sentralisasi antara lain :
• TNI bertugas melindungi keutuhan seluruh NKRI dari tiga titik pusat ,yaitu
darat, udara dan laut
• Kebijakan sistem keuangan moneter dan fiskal menjadi pengaturan pusat di
Bank Indonesia
ASAS DESENTRALISASI
Pengertian penting dari Desentralisasi adalah penunjukan pendekatan dari pemerintah pusat kepada negara-negara
terdekat untuk mengontrol daerah mereka sendiri, namun tidak sepenuhnya untuk semuanya, keamanan, strategi dan
hukum adalah bagian dari hal-hal yang belum menyatu namun ada dalam penugasan. ke lokal. Seperti yang ditunjukkan
oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Keuntungan asas desentralisasi sendiri yaitu :
• struktur organisasinya meringankan dan mendelegasikan manajemen pemerintah secara pusat
• meminimalisir bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat dengan membaginya ke pemerintah desa agar tidak
menitik beratkan pada satu pusat.
• pemerintah daerah tidak mesti menunggu arahan dari pusat untuk menuntaskan urusan di daerahnya masing masing
• hubungan baik antara pemerintah daerah dengan pusat dapat meningkatkan semangat kerja
• efisiensi dalam segala bidang baik ekonomi,politik, maupun hukum.
• meminimalisir terjadinya birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat secepatnya dilaksanakan dengan waktu
yang relatif singkat
Kelemahan asas desentralisasi sendiri yaitu :
• Karena ukuran organ pemerintahan yang sangat besar, konstruksi otoritas publik itu sendiri
menjadi lebih rumit dan dapat menyebabkan lemahnya koordinasi antara setiap
komponennya.
• keseimbangan dan kesamaan antara kepentingan yang berbeda dari setiap distrik menjadi
lebih efektif karena memerlukan beberapa investasi sejauh pengangkutan jika ada
kepentingan.
• Standar desentralisasi daerah mendorong berkembangnya kesepakatan yang pada umumnya
akan fokus pada kepentingan daerah masing-masing, menyebabkan individu menjadi
berpikiran sempit secara lokal.
• Dinamis membutuhkan waktu lebih lama dari standar sentralisasi mengingat fakta bahwa ada
jumlah permintaan penilaian yang berlebihan dan jumlah transaksi yang berlebihan.
• memerlukan biaya perubahan yang besar dan lebih sulit untuk mendengar suara dan sudut
pandang yang khas.
Contoh konkret dari asas desentralisasi yaitu :
• Dinas Pendidikan memegang peran dalam menjadi pengatur tentang bagaimana pola
pendidikan yang akan dijalani oleh para siswa siswi maupun mahasiswa mahasiswi
ASAS DEKONSENTRASI
Pengertian dasar dari asas Dekonsentrasi sendiri , merupakan pelimpahan
kewenangan administrasi dari suatu pemerintah pusat ke pemerintah daerah
melalui pejabat daerah. Pemberian wewenang yang dilakukan hanya bagian
kewenangan administrasi saja, sedangkan bagian dalam bidang lainnya seperti
ekonomi dan pilitik tetap menjadi bagian kewenangan Pusat.Asas ini juga biasa
disebut asas kombinasi
keunggulan asas dekonsentrasi yaitu :
• Jika dilihat dari segi politik, asas dekonsentrasi ini dapat meminimalisir
keluhan-keluhan yang terdapat di daerah terhadap kebijakan yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat
• Memperbesar kontak langsung antara Kepala daerah (Pemerintah Pusat)
dengan masyarakat
Kelemahan asas Dekonsentrasi yaitu :
• Akan semakin sulit melakukan kordinasi karena sistem
pemerintahan semakin kompleks
• Kepentingan pada tiap tiap masyarakat daerah jadi mudah
terganggu
• Memperbesar kemungkinan terjadinya egois kedaerahan
• Dalam setiap pengambilan keputusan relatif lama
contoh konkrit dari asas sistem Dekonsentrasi :
• Kepala Negara (President) memberikan semua kekuatan kepada
perwakilan Lead untuk menyelesaikan ASEAN GAMES yang akan
diadakan di tempat masing-masing.
• Administrasi penilaian kepada masyarakat umum di Kantor Beban
ASAS MEDEBEWIND
Pengertian dasarnya ialah tugas pembantuan, penentuan kebijakan, perencanaan dan pembiayaan di
kendalikan oleh pemerintah pusat dalam menjalankan sistem serta strukturnya menjadi wewenang
pemerintah daerah.Ditinjau dari pengunaan dan hasilnya kurang bisa dipertangggungjawabkan. Jika
ditinjau dari sifatnya , segala urusan sulit di jalankan dengan baik berdasarkan pertimbangan tersebut
maka UU No.5 memberi Hak dalam wewenang untuk melaksanakan berbagai urusan pada daerahnya
masing masing berdasarkan asas Medebewind Dalam menerapkan dan menjalankan asas tersebut dalam
urusan Pemerintah Pusat / Pemerintah Daerah, tidak dilimpahkan menjadi urusan daerah yang dimintai
bantuan. Hanya saja daerah-daerah mandiri yang mengarahkan bantuan diserahkan sepenuhnya kepada
kabupaten-kabupaten yang sebenarnya. Daerah mandiri ini tidak dipaksakan, juga tidak dapat dianggap
bertanggung jawab oleh pemerintah pusat/daerah yang lebih tinggi yang memberikan penugasan. Karena
pada dasarnya usaha-usaha yang diberikan bantuan kepada kabupaten-kabupaten mandiri adalah urusan
Pemerintah Pusat, maka dalam kerangka pedoman medebewind itu sendiri, anggaran belanjanya sendiri
bersumber dari APBN. Aset fokus dan rencana pengeluaran ini kemudian langsung dipindahkan ke
penyimpanan pemerintah lingkungan. Rencana pengeluaran ini menjadi catatan unik yang tanggung
jawabnya terpisah dari APBD.
ASAS FREIES ERMESSEN
Standar Freies Ermessen memiliki banyak implikasi, termasuk; Freies berasal dari kata
frei dan freie yang mengandung arti kesempatan, otonomi, tidak terikat, bebas dan
individu yang memiliki kesempatan. Ermessen yang berarti mempertimbangkan,
berspekulasi, mengevaluasi, menilai, memutuskan dan perenungan. Sedangkan secara
etimologis, Freies Ermessen mengandung arti individu yang diperbolehkan untuk
mempertimbangkan, diperbolehkan untuk berpikir, diperbolehkan untuk memberikan
penilaian, dan diperbolehkan untuk menetap pada setiap pilihan. Meskipun salah satu
tujuan negara adalah negara yang bergantung pada hukum, tujuan atau sasaran
utamanya adalah negara bantuan pemerintah. Oleh karena itu, pimpinan otoritas yang
lebih berhubungan langsung dengan pelaksanaan Demonstrasi tidak dapat dibatasi
pada kelambanan, ketika ada kekosongan hukum dan ada pedoman pelaksanaan
Demonstrasi yang harus diantisipasi dan diuraikan. Bagaimanapun, itu akan terus
kembali bahwa terlepas dari kenyataan bahwa itu adalah demonstrasi kehati-hatian,
pihak berwenang dalam hal apa pun harus dianggap bertanggung jawab secara sah dan
etis.
Dari lambang disposisi organisasi negara, tolok ukur standar Freies
Ermessen masih mengemuka untuk sementara waktu, khususnya:
• Ada peluang atau kemampuan beradaptasi dari organisasi negara
untuk menindaklanjuti atas dorongannya sendiri.
• Untuk menangani isu-isu kritis yang tidak ada pedomannya.
• Harus bertanggung jawab.
Sebuah ilustrasi substansial dari aturan Freies Ermessen adalah; kita
sering mengira itu di jalan terbuka, misalnya saat terjadi kemacetan,
jadi meskipun lampu merah menyala, polisi lalu lintas membiarkan
kendaraan lewat di jalur lampu merah. Ini sebenarnya sedikit
gambaran tentang penerapan standar kehati-hatian oleh polisi lalu
lintas