Anda di halaman 1dari 46

TUGAS TAMBAHAN

RINGKASAN SISTEM
PEMERINTAHAN INDONESIA
MADYA PRAJA MUHAMMAD IKHSAN RAHMAN
NPP 31.0160
KELAS H-6
NO 02
SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

Pemerintahan pusat adalah pemerintah yang berkedudukan di


tingkat negara. Pemerintahan pusat terdiri atas perangkat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari presiden dan para
pembantu presiden, yaitu wakil presiden, para mentri, dan lembaga-
lembaga pemerintahan pusat. Lembaga negara dalam sistem
pemerintahan pusat dibagi menjadi tiga kekuasaan, yaitu eksekutif,
legislatif, dan yudikatif
KEKUASAAN EKSEKUTIF
PRESIDEN
Masa jabatan presiden adalah 5 tahun dan dapat mencalonkan diri
sebanyak 1 kali pada pemilu berikutnya. Dalam menjalankan
kekuasaannya, presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri.
Pasangan presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilu. Presiden Republik Indonesia selain sebagai kepala
pemerintahan juga berperan sebagai kepala negara dan panglima
tertinggi angkatan bersenjata.
TUGAS DAN WEWENANG PRESIDEN
• Melaksanakan politik luar negeri
• Menciptakan pertahanan nasional
• Menjaga keamanan dan melindungi seluruh warga negara Indonesia
• Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU)
• Menetapkan hakim agung
• Menetapkan hakim konstitusi
• Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan
DPR
HAK PRESIDEN
• Berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU)
• Berhak menetapkan menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk
melaksanakan undang undang
• Berhak memberi grasi (pengurangan masa hukuman)
• Berhak memberi Amnesti (pengampunan hukuman)
• Berhak memberi abolisi (penghapusan hukuman)
• Berhak memberi rehabilitasi (pemulihan nama baik)
WAKIL PRESIDEN
• Tugas dan wewenang Wakil Presiden
• Melaksanakan tugas teknis pemerintahan sehari-hari
• Melaksanakan tugas-tugas khusus kenegaraan yang diberikan presiden, jika
presiden berhalangan.
• Menggantikan presiden jika sewaktu-waktu presiden meninggal dunia,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya dalam masa
jabatan yang telah ditentukan. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya wakil
presiden dibantu oleh sekretariat wakil presiden (setwapres).
SUSUNAN SEKRETARIAT WAKIL
PRESIDEN
• Sekretaris wakil presiden
• Deputi bidang politik
• Deputi bidang ekonomi
• Deputi bidang kesra
• Deputi bidang dukungan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan
• Deputi bidang administrasi
MENTERI

Pada kabinet Indonesia bersatu (kabinet yang dibentuk pada masa kepresidenan
Susilo Bambang Yudhoyono), susunan kementrian negara terdiri dari menteri
koordinator, menteri departemen (Kementerian), dan menteri negara. Menteri
Koordinator bertugas melakukan koordinasi antara satu menteri dengan menteri
lainnya. Terdapat tiga menteri coordinator, menteri departemen atau
kementerian adala menteri yang memimpin kementerian. Terdapat 20
kementerian. Menteri Negara adalah menteri yang menangani bidang khusus
yang tidak ditangani oleh kementerian. Terdapat 10 menteri negara.
KEKUASAAN LEGISLATIF

Majelis Permusyawaratan Rakyat


MPR merupakan lembaga permusyawaratan negara
yang berkedudukan di tingkat negara. Keanggotaan
MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang
dipilih pada pemilu legislatif
TUGAS DAN WEWENANG MPR

• Mengubah dan menetapkan Undang-undang


• Melantik presiden dan wakil presiden
• Memberhentikan presiden dan wakil presiden
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Anggota DPR terdiri atas 500 orang, 462 orang


merupakan anggota partai politik yang dipilih melalui
pemilu legislatif dan 38 orang merupakan perwakilan
TNI. Sebelum memangku jabatan, anggota DPR
mengucapkan sumpah yang dipandu oleh MA dalam
sidang paripurna DPR
TUGAS DAN WEWENANG DPR

• Bersama presiden menyusun undang-undang


(fungsi legislatif)
• Menyusun dan menetapkan APBN (fungsi anggaran)
• Mengawasi jalannya pemerintahan (fungsi
pengawasan)
HAK DPR
• Hak amandemen, hak mengajukan usulan pengubahan undang-
undang
• Hak angket, hak pengadaan penyelidikan pada pemerintah
• Hak bertanya, hak untuk bertanya pada pemerintah
• Hak inisiatif, hak untuk mengajukan rancangan undang-undang
• Hak interpelas, hak untuk meminta keterangan pada pemerintah
• Hak imunitas, hak untuk menyatakan segala hal dalam bentuk
tulisan di lembaga DPR tanpa dituntut di pengadilan
DEWAN PERWAKILAN DAERAH

Anggota DPD merupakan wakil dari tiap-tiap provinsi


di Indonesia. Tiap provinsi diwakili oleh 4 orang yang
dipilih melalui pemilu legislatif. Jumlah anggota DPD
1/3 anggota DPR
TUGAS DAN WEWENANG DPD

• Mengajukan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah


kepada DPR
• Membahas RUU otonomi daerah
• Memberi pertimbangan kepada DPR mengenai RUU APBN
• Melakukan pengawasan dan pelaksanaan otonomi daerah
KEKUASAAN YUDIKATIF

Di Indonesia kekuasaan yudikatif dipegang


oleh Mahkamah Agung (MA), Mahkamah
Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY)
MAHKAMAH AGUNG
Mahkamah Agung atau MA merupakan
lembaga pengadilan tertinggi negara. Hakim
agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada
DPR. Susunan MA terdiri atas pimpinan (ketua,
wakil ketua, dam beberapa ketua muda), hakim
anggota, panitera, dan sekretaris MA
TUGAS DAN WEWENANG MA

• Mengawasi pelaksanaan UU
• Memberi sanksi terhadap segala pelanggaran
terhadap UU
MAHKAMAH KONSTITUSI
MK adalah lembaga baru di kekuasaan kehakiman.
Anggotanya terdiri atas 9 orang hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh presiden. Kesembilan hakim konstitusi itu 3
orang diajukan oleh MA, 3 orang diajukan oleh presiden,
dan 3 orang lagi diajukan oleh DPR. Susunan MK terdiri atas
seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil keyua
merangkap ketua, dan tujuh orang anggota hakim konstitusi
TUGAS DAN WEWENANG MK
• Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final
• Menguji UU terhadap UUD 1945
• Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD
• Memutuskan pembubaran partai politik
• Memutuskan perselisihan hasil pemilu
KOMISI YUDISIAL
Komisi Yudisial merupakan lembaga negara
yang bersifat mandiri. Dalam kewenangannya
bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya.
Pimpinan KY terdiri atas seorang ketua, seorang
wakil ketua yang merangkap anggota, dan tujuh
orang anggota komisi
TUGAS DAN WEWENANG KY

• Mengusulkan hakim agung kepada DPR.


• Menegakkan kehormatan dan keluhuran
martabat serta menjaga prilaku hakim.
SISTEM PEMERINTAHAN DI DUNIA
PENGERTIAN PEMERINTAHAN
• Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi atau arti pemerintahan yakni
dalam arti sempit dan arti luas. Dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai suatu
bentuk organisasi yang bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem
pemerintahan, sedangkan dalam arti sempit didefinisikan sebagai suatu badan
persekumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri untuk mengelola, menjalankan
manajemen, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.
• Sistem pemerintahan dapat disebut sebagai keseluruhan dari susunan atau tatanan
yang teratur dari lembaga – lembaga negara yang berkaitan satu dengan yang lainnya
baik langsung ataupun tidak langsung menurut suatu rencana atau pola untuk
mencapai tujuan negara tersebut.
FILSUF YUNANI KUNO ARISTOTELES
MENGKLASIFIKASI BEBERAPA SISTEM
PEMERINTAHAN YANG ADA, PERNAH ADA,
DAN
1. Monarki, MUNGKIN
yaitu sistem ADA.
pemerintahan yang dipimpin oleh DIANTARANYA:
seorang raja dengan kekuasaan yang absolut.
2. Tirani, yaitu sistem pemerintahan yang awalnya berupa monarki absolut. Kekuasaan absolut berujung
pada perilaku korup dan menindas yang dilakukan oleh seorang pemimpin kepada yang dipimpinnya.
3. Aristokrasi, yaitu sistem pemerintahan oleh kalangan bangsawan. Kekuasaan dalam sistem aristrokasi
adalah kekuasaan kelompok yang terdiri dari kaum bangsawan. Pemimpin tertingginya disebut
aristokrat.
4. Oligarki, yaitu sistem pemerintahan yang dijalankan oleh segelintir elit. Kaum elit jumlahnya sedikit
namun memiliki kekuasaan politik secara hampir menyeluruh. Oligarki boleh dilihat sebagai versi yang
lebih ramping dari aristokrasi dalam hal pemegang kekuasaan.
5. Demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang kekuasaanya berada di tangan rakyat banyak. Pemimpin
dalam sistem demokrasi dipilih melalui musyawarah atau voting.
SETIAP NEGARA MEMILIKI SISTEM PEMERINTAHANNYA
MASING-MASING. SESUAI DENGAN KONDISI NEGARA MASING-
MASING, SISTEM INI DIBEDAKAN MENJADI SEBAGAI BERIKUT:
1. Sistem Presidensial : Presidensial disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan
negara republic di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
2. Sistem Parlementer : Parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan
penting dalam pemerintahan.
3. Sistem Semipresidensial : Semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem
pemerintahan, yaitu presidensial dan parlementer.
4. Sistem Komunisme : Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang
tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama
alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
5. Demokrasi Liberal : Demokrasi liberal adalah sistem politik yang menganut kebebasan individu. Secara
konstitusional, ini dapat diartikan sebagai hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.
6. Sistem Liberal : Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
ASAL USUL SISTEM
PEMERINTAHAN INDONESIA
Sistem pemerintahan Indonesia dari 1945
hingga sekarang yang secara garis besar, sejarah
pemerintahan Indonesia terbagi atas tiga masa
yaitu, masa orde lama, masa orde baru, dan
masa pasca orde baru atau reformasi
ORDE LAMA (1945-1966)
Orde lama adalah sebutan periode kepemimpinan politik di
Indonesia sejak proklamasi hingga lengsernya Bung Karno
sebagai presiden. Pada masa ini, negara Indonesia masih
bayi. Struktur politik dan pelaksanaan pemerintahannya
belum bisa dikatakan stabil. Pada periode ini ada dua tipe
demokrasi yang diterapkan, yaitu demokrasi liberal dan
demokrasi terpimpin.
DEMOKRASI LIBERAL (1945-1959)
Demokrasi liberal, yaitu penerapan demokrasi berlandaskan
kebebasan individu. Negara memiliki kekuasaan yang terbatas dan
perlindungan akan hak-hak individual diutamakan. Demokrasi liberal
mendukung kebebasan individu untuk berkompetisi satu sama lain
secara fair. Masa Demokrasi Liberal ini ditandai dengan adanya
kebebasan untuk mendirikan partai politik. Karakteristik pada
periode ini juga ditandai dengan lemahnya kekuasaan lembaga
eksekutif dihadapan parpol.
DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-
1966)
Demokrasi terpimpin bisa dilihat sebagai sistem demokrasi yang
ditandai dengan adanya dominasi presiden dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Dalam sejarah,
Indonesia pernah menerapkan sistem demokrasi terpimpin antara
tahun 1959 – 1966. Pada saat itu, usia negara Indonesia relatif baru.
Pasca proklamasi 1945, negara tetap belum berada dalam kondisi
politik yang stabil. Masa Demokrasi Terpimpin ini ditandai dengan
dominannya peran seorang presiden dalam proses politik. Peran
partai politik tidak terlalu kuat.
ORDE BARU (1966-1998)
Sistem pemerintahan Orde Baru dimulai dengan munculnya dokumen
Supersemar, yaitu Surat Perintah Sebelas Maret yang berisi penyerahan
wewenang kepada Jenderal Soeharto untuk mengkondisikan negara yang kacau
akibat peristiwa 30 September 1965. Proses pemerintahan berjalan dengan
pembenahan sistem politik. Partai Komunis Indonesia yang saat itu dianggap
oleh rezim Orde Baru sebagai biang keladi peristiwa 30 September, secara
formal menjadi partai politik terlarang. Penyederhanaan partai politik dilakukan
dengan memunculkan tiga parpol saja: Partai Peratuan Pembangunan, Golkar,
dan Partai Demokrasi Indonesia. Sistem pemerintahan yang dijalankan pasa
masa ini diklaim sebagai Demokrasi Pancasila. Klaim ini, oleh pihak oposisi
dinilai sangat problematis karena pemerintahan cenderung otoriter dan
pancasila dijadikan instrumen untuk melanggengkan kekuasaan. Gerakan
reformasi pada 1998 berhasil melengserkan Presiden Soeharto yang telah
berkuasa selama 32 tahun.
PASCA ORDE BARU (1998-
SEKARANG)
Periode ini dimulai sejak reformasi 1998. Partai politik yang semula
disederhanakan oleh rezim Orde Baru, menjadi kompleks kembali. Sebanyak 48
parpol muncul dan berpartisipasi pada pemilu setahun setelahnya. Sistem
pemerintahan pasca orde baru adalah Demokrasi Pancasila, setidaknya
demikian klaim yang disebarkan oleh para tokoh reformasi. Presiden Indonesia
pertama pada era pasca Orde Baru adalah B. J. Habibie yang bertugas mengisi
transisi selama setahun sampai pemilu presiden diselenggarakan. Pada masa ini,
Indonesia sudah mengalami lima kali ganti presiden dan empat kali pilpres.
Sampai sekarang, pidato-pidato kenegaraan masih menunjukkan pentingnya
nilai-nilai demokrasi dan Pancasila. Sistem politik Indonesia yang diterapkan
adalah Demokrasi Pancasila dengan sistem pemerintahan yang presidensial.
Jumlah provinsi Jumlah kota Jumlah Desa
Berjumlah 34 provinsi, 98 Kota 74.957 Desa

2 4

1 3 5
Jumlah kabupaten Jumlah Kecamatan
416 Kabupaten 7.094 Kecamatan
LEMBAGA PUSAT
• Presiden Republik Indonesia • Komisi Pemberantasan Korupsi
• Majelis Pemusyawaratan Rakyat • Komisi Yudisial
• Dewan Perwakilan Daerah • Komisi Pemilihan Umum
• Mahkamah Konstitusi • Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
• Mahkamah Agung • Komisi Nasional Hak Asasi Nasional
• Badan Pemeriksa Keuangan • Komisi Perlindungan Anak
• Komisi Ombudsman
LEMBAGA PEMERINTAHAN DAERAH
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
• Gubernur dan DPRD • Bupati/Wali kota dan Perangkat
Daerah, yang meliputi Sekretariat
Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, Kecamatan,
dan Kelurahan.
LEMBAGA DESA
• Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW)
• Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
• Karang Taruna (KARTAR)
• Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
• Lembaga Adat
• LINMAS
PEMBAGIAN PROVINSI
BERDASARKAN ZONA WAKTU
WIB INDONESIA
WITA WIT
ACEH Bali Maluku
SUMATERA UTARA Nusa Tenggara Barat Maluku Utara
SUMATERA BARAT Nusa Tenggara Timur Papua
RIAU Kalimantan Selatan Papua Barat
KEPULAUAN RIAU Kalimantan Timur
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Kalimantan Utara
JAMBI Sulawesi Utara
BENGKULU Gorontalo
SUMATERA SELATAN Sulawesi Selatan
LAMPUNG Sulawesi Tengah
BANTEN Sulawesi Tenggara
DKI JAKARTA Sulawesi Barat
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
ASAS SENTRALISASI
Asas ini bermakna penyerahan penuh urusan dan wewenang
pemerintahan di bahu pemerintah pusat. Pemerintah disini, yaitu
badan eksekutif (presiden) beserta kabinetnya. Kewenangan yang
dipegang ialah dalam bidang politik dan administrasi. Kewenangan
politik yang dimaksud adalah wewenang dalam pembuatan dan
pengambilan keputusan terkait sebuah kebijakan ataupun peraturan
perundangan-undangan, sedangkan administrasi ialah kewenangan
yang menyangkut pelaksanaan kebijakan sesuai peraturan yang
melandasinya.
Kelebihan asas ini yaitu:
• Timbulnya totaliterisme pendidikan, maksudnya ialah mengedepankan bidang
pendidikan dan mengutamakan penyelengaraan nyata pendidikan sebagai
prioritas
• Manajemen yang seragam, yaitu dimulai dari langkah perencangan,
pengelolaan, dan pengembangan sistem pendidikannya.
• Pola pengembangan serta improvisasi pada masyarakat itu sendiri yang
seragam atau dapat dikatakan merata.
• Perampingan organisasi dimana dengan asas ini suatu wadah organisasi
berjalan dengan lebih efektif dan efisien, pengambilan keputusan pun dapat
dilakukan dengan waktu yang singkat.
• Perancangan dan pengembangan organisasi yang lebih terintegrasi dan
presisi.
• Penggunaan fasilitas pendukung seminimal mungkin, dan diharapkan dapat
menghemat pengeluaran dan anggaran dalam kas.
Kelemahannya asas ini yaitu:
• Pembuatan kebijakan cenderung lebih lama
• Menciptakan kualitas SDM yang robotic dimana pemikirannya sangat kaku,
tidak efisien dan drogmatis
• Menciptakan sistem pemerintahan yang otoriter dimana tidak menjamin dan
mengakui hak-hak daerahnya.
• Elit politik akan lebih mudah untuk mengeksploitasi kekayaan daerah untuk
kepentingan pribadi
• Tidak adanya demokrasi yang terbuka dan rakyat tidak diberi kesempatan
berinovasi.
Contoh konkret sistem sentralisasi antara lain :
• TNI bertugas melindungi keutuhan seluruh NKRI dari tiga titik pusat ,yaitu
darat, udara dan laut
• Kebijakan sistem keuangan moneter dan fiskal menjadi pengaturan pusat di
Bank Indonesia
ASAS DESENTRALISASI
Pengertian penting dari Desentralisasi adalah penunjukan pendekatan dari pemerintah pusat kepada negara-negara
terdekat untuk mengontrol daerah mereka sendiri, namun tidak sepenuhnya untuk semuanya, keamanan, strategi dan
hukum adalah bagian dari hal-hal yang belum menyatu namun ada dalam penugasan. ke lokal. Seperti yang ditunjukkan
oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Keuntungan asas desentralisasi sendiri yaitu :
• struktur organisasinya meringankan dan mendelegasikan manajemen pemerintah secara pusat
• meminimalisir bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat dengan membaginya ke pemerintah desa agar tidak
menitik beratkan pada satu pusat.
• pemerintah daerah tidak mesti menunggu arahan dari pusat untuk menuntaskan urusan di daerahnya masing masing
• hubungan baik antara pemerintah daerah dengan pusat dapat meningkatkan semangat kerja
• efisiensi dalam segala bidang baik ekonomi,politik, maupun hukum.
• meminimalisir terjadinya birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat secepatnya dilaksanakan dengan waktu
yang relatif singkat
Kelemahan asas desentralisasi sendiri yaitu :
• Karena ukuran organ pemerintahan yang sangat besar, konstruksi otoritas publik itu sendiri
menjadi lebih rumit dan dapat menyebabkan lemahnya koordinasi antara setiap
komponennya.
• keseimbangan dan kesamaan antara kepentingan yang berbeda dari setiap distrik menjadi
lebih efektif karena memerlukan beberapa investasi sejauh pengangkutan jika ada
kepentingan.
• Standar desentralisasi daerah mendorong berkembangnya kesepakatan yang pada umumnya
akan fokus pada kepentingan daerah masing-masing, menyebabkan individu menjadi
berpikiran sempit secara lokal.
• Dinamis membutuhkan waktu lebih lama dari standar sentralisasi mengingat fakta bahwa ada
jumlah permintaan penilaian yang berlebihan dan jumlah transaksi yang berlebihan.
• memerlukan biaya perubahan yang besar dan lebih sulit untuk mendengar suara dan sudut
pandang yang khas.
Contoh konkret dari asas desentralisasi yaitu :
• Dinas Pendidikan memegang peran dalam menjadi pengatur tentang bagaimana pola
pendidikan yang akan dijalani oleh para siswa siswi maupun mahasiswa mahasiswi
ASAS DEKONSENTRASI
Pengertian dasar dari asas Dekonsentrasi sendiri , merupakan pelimpahan
kewenangan administrasi dari suatu pemerintah pusat ke pemerintah daerah
melalui pejabat daerah. Pemberian wewenang yang dilakukan hanya bagian
kewenangan administrasi saja, sedangkan bagian dalam bidang lainnya seperti
ekonomi dan pilitik tetap menjadi bagian kewenangan Pusat.Asas ini juga biasa
disebut asas kombinasi
keunggulan asas dekonsentrasi yaitu :
• Jika dilihat dari segi politik, asas dekonsentrasi ini dapat meminimalisir
keluhan-keluhan yang terdapat di daerah terhadap kebijakan yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat
• Memperbesar kontak langsung antara Kepala daerah (Pemerintah Pusat)
dengan masyarakat
Kelemahan asas Dekonsentrasi yaitu :
• Akan semakin sulit melakukan kordinasi karena sistem
pemerintahan semakin kompleks
• Kepentingan pada tiap tiap masyarakat daerah jadi mudah
terganggu
• Memperbesar kemungkinan terjadinya egois kedaerahan
• Dalam setiap pengambilan keputusan relatif lama
contoh konkrit dari asas sistem Dekonsentrasi :
• Kepala Negara (President) memberikan semua kekuatan kepada
perwakilan Lead untuk menyelesaikan ASEAN GAMES yang akan
diadakan di tempat masing-masing.
• Administrasi penilaian kepada masyarakat umum di Kantor Beban
ASAS MEDEBEWIND
Pengertian dasarnya ialah tugas pembantuan, penentuan kebijakan, perencanaan dan pembiayaan di
kendalikan oleh pemerintah pusat dalam menjalankan sistem serta strukturnya menjadi wewenang
pemerintah daerah.Ditinjau dari pengunaan dan hasilnya kurang bisa dipertangggungjawabkan. Jika
ditinjau dari sifatnya , segala urusan sulit di jalankan dengan baik berdasarkan pertimbangan tersebut
maka UU No.5 memberi Hak dalam wewenang untuk melaksanakan berbagai urusan pada daerahnya
masing masing berdasarkan asas Medebewind Dalam menerapkan dan menjalankan asas tersebut dalam
urusan Pemerintah Pusat / Pemerintah Daerah, tidak dilimpahkan menjadi urusan daerah yang dimintai
bantuan. Hanya saja daerah-daerah mandiri yang mengarahkan bantuan diserahkan sepenuhnya kepada
kabupaten-kabupaten yang sebenarnya. Daerah mandiri ini tidak dipaksakan, juga tidak dapat dianggap
bertanggung jawab oleh pemerintah pusat/daerah yang lebih tinggi yang memberikan penugasan. Karena
pada dasarnya usaha-usaha yang diberikan bantuan kepada kabupaten-kabupaten mandiri adalah urusan
Pemerintah Pusat, maka dalam kerangka pedoman medebewind itu sendiri, anggaran belanjanya sendiri
bersumber dari APBN. Aset fokus dan rencana pengeluaran ini kemudian langsung dipindahkan ke
penyimpanan pemerintah lingkungan. Rencana pengeluaran ini menjadi catatan unik yang tanggung
jawabnya terpisah dari APBD.
ASAS FREIES ERMESSEN
Standar Freies Ermessen memiliki banyak implikasi, termasuk; Freies berasal dari kata
frei dan freie yang mengandung arti kesempatan, otonomi, tidak terikat, bebas dan
individu yang memiliki kesempatan. Ermessen yang berarti mempertimbangkan,
berspekulasi, mengevaluasi, menilai, memutuskan dan perenungan. Sedangkan secara
etimologis, Freies Ermessen mengandung arti individu yang diperbolehkan untuk
mempertimbangkan, diperbolehkan untuk berpikir, diperbolehkan untuk memberikan
penilaian, dan diperbolehkan untuk menetap pada setiap pilihan. Meskipun salah satu
tujuan negara adalah negara yang bergantung pada hukum, tujuan atau sasaran
utamanya adalah negara bantuan pemerintah. Oleh karena itu, pimpinan otoritas yang
lebih berhubungan langsung dengan pelaksanaan Demonstrasi tidak dapat dibatasi
pada kelambanan, ketika ada kekosongan hukum dan ada pedoman pelaksanaan
Demonstrasi yang harus diantisipasi dan diuraikan. Bagaimanapun, itu akan terus
kembali bahwa terlepas dari kenyataan bahwa itu adalah demonstrasi kehati-hatian,
pihak berwenang dalam hal apa pun harus dianggap bertanggung jawab secara sah dan
etis.
Dari lambang disposisi organisasi negara, tolok ukur standar Freies
Ermessen masih mengemuka untuk sementara waktu, khususnya:
• Ada peluang atau kemampuan beradaptasi dari organisasi negara
untuk menindaklanjuti atas dorongannya sendiri.
• Untuk menangani isu-isu kritis yang tidak ada pedomannya.
• Harus bertanggung jawab.
Sebuah ilustrasi substansial dari aturan Freies Ermessen adalah; kita
sering mengira itu di jalan terbuka, misalnya saat terjadi kemacetan,
jadi meskipun lampu merah menyala, polisi lalu lintas membiarkan
kendaraan lewat di jalur lampu merah. Ini sebenarnya sedikit
gambaran tentang penerapan standar kehati-hatian oleh polisi lalu
lintas

Anda mungkin juga menyukai