Anda di halaman 1dari 23

POLITIK HUKUM

DAN LEMBAGA
KEKUASAAN YG
BERWENANG
.
*Politik Hukum mengejawantahkan nuansa kehidupan
bersama para warga masyarakat .
*Di lain pihak Politik Hukum juga erat bahkan hampir
menyatu dengan penggunaan kekuasaaan
* Untuk mengatur negara , bangsa dan rakyat. Politik
Hukum terwujud dalam seluruh jenis peraturan perundang –
undangan negara.
TRIAS POLITICA nya Montesquieu ada 3 ( tiga ) pusat kekuasaan dalam
lembaga negara, antara lain :
a) Eksekutif
b) Legislatif
c) Yudikatif

Yang berfungsi sebagai pusat pusat kekuasaaan negara yang masing –


masing harus dipisahkan.
Dalam kaitannya dengan Politik Hukum tidak lain adalah penyusunan
tertib hukum negara . Maka ketiga lembaga tersebut lah yang berwenang
melakukannya.
 
• Di Indonesia dikenal juga konsep Trias Politica
• Tapi tidak dalam arti pemisahan kekuasaan (separation of
power) menurut teori Montesqie
• Indonesia mengenal sistem pembagian kekuasaan
(Distribution of Power)
Apa syarat untuk membuat atau membentuk Politik Hukum sendiri bagi
suatu negara;
1. Negara tersebut negara Merdeka.
2. Negara tersebut yang mempunyai Kedaulatan keluar dan kedalam
• Kedaulatan keluar ; Negara lain mengakui bahwa Negara kita
merdeka.
• Kedaulatan kedalam; Kedaulatan Negara diakui oleh seluruh Warga
Negara.
3. Ada keinginann untuk membuat hukum yang tujuannya untuk
mensejahterakan Masyarakat.
• Politik Hukum sebagai kebijakan dasar penyelenggaraan negara
dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang
bersumber dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat untuk
mencapai tujuan negara yang dicita-citakan.
• Penyelenggara negara disebut dengan pemerintah (government) bisa
diartikan dalam arti luas mencakup semua kekuasaan dan fungsi
kenegaraan (eksekutif, legislatif dan yudikatif). Fungsi mana
diperankan oleh kembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga
pemerintah.
• Politik hukum nasional yang dimaksud adalah kebijakan
dasar penyelenggaraan negara dalam bidang hukum yakni
hukum yang akan, sedang dan telah dijalankan, yang
bersumber dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat
untuk mencapai tujuan negara yang dicita-citakan.
• Setiap negara memiliki politik hukum nasional masing-
masing, karena itu politik hukum nasional dibentuk dalam
rangka untuk mewujudkan cita-cita ideal negara.
• Bagi Indonesia tujuan politik hukum adalah:
(1) Sebagai alat (tool) atau sarana yang dapat digunakan
oleh pemerintah untuk menciptakan suatu sistem hukum
nasional Indonesia.
(2) Sebagai sarana untuk merekayasa perkembangan,
perubahan yang terjadi dalam kehidupan kenegaraan.
(3) Arah yang ingin diwujudkan dalam pembangunan di
bidang hukum.
• Menurut Daniel S. Lev, yang paling menentukan dalam
proses hukum adalah konsepsi dan struktur kekuasaan
politik. Yaitu bahwa hukum sedikit banyak selalu
merupakan alat politik, dan bahwa tempat hukum dalam
negara, tergangtung pada keseimbangan politik, defenisi
kekuasaan, evolusi idiologi politik, ekonomi, sosial, dan
seterusnya
• MK menjalankan politik hukum sendiri, dan sering tidak
harus mengikuti politik hukum pemerintah. MK
menjalankan politik hukum berdasarkan konstitusi dan
keadilan. Tetapi politik hukum negara sangat besar
dipengaruhi oleh politik hukum pemerintah
• (Hamdan Zulva)
• Sistem politik mencerminkan bagaimana kekuasaan Negara
dijalankan oleh lembaga kekuasaan Negara dan bagaimana
mekanisme pengisian jabatan jabatan dalam lembaga-
lembaga Negara itu dilakukan
• Perkembangan sejarah penyelenggaraan pemerintahan di
Indonesia dalam kurun waktu 70 tahun Indonesia merdeka
mengalami pasang surut sejalan dengan perkembangan
kehidupan konstitusional dan politik yang selama ini telah
tiga kali hidup dalam konstitusi dan sistem politik yang
berbeda.
Perkembangan sistem politik di Indonesia secara umum dapat
dikatagorikan pada empat masa dengan ciri-ciri yang mewarnai
penyelenggaraan negara, yaitu:

1.Sistem Politik Demokrasi Liberal-Parlementer (1945-1959),


2.Terpimpin (1959-1966) [Orde lama],
3.Demokrasi Pancasila (1966-1998) [Orde Baru]
4. Demokrasi berdasarkan UUD 1945 amandemen [ Orde Reformasi]
• Adanya pergeseran prinsip pembagian ke pemisahan
kekuasaan yang dianut dalam UUD 1945 telah membawa
implikasi pada pergeseran kedudukan dan hubungan tata
kerja antar lembaga negara dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara, baik dalam kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.
• Lembaga lembaga kekuasaan negara
LEMBAGA LEGISLATIF

1. MPR
• Mengubah dan menetapkan UUD
• Melantik presiden/wakil yang terpilih melalui pemilu
• Dapat memberhentikan presiden/wakil dalam masa jabatannya menurut UUD
• Memilih Presiden dan atau wakil presiden jika presiden dan atau wakil
presiden berhenti atau diberhentikan dalam masa jabatannya
• keanggotaan terdiri anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui
pemilu legislatif. Terdiri dua majelis/dua kamar/bikameral yaitu kamar DPR
dan Kamar DPD
DPR
• Memegang kekuasaan membentuk undang-undang
• Memiliki fungsi legislasi, fungsi pengawasan, fungsi anggaran
• Secara kelembagaan DPR mempunyai hak angket, hak interpelasi dan hak
menyatakan pendapat
• secara perorangan setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan,
hak menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas. Anggota DPR berhak
mengajukan usul RUU
• Memberikan persetujuan terhadap Perpu pengganti UU yang dibuat oleh presiden
dalam hal ihwal kegentingan memaksa jika tidak disetujui DPR Perpu harus
dicabut
• Mengusulkan pemberhentian presiden/wakil pada MPR dalam rangka fungsi
pengawasan (Pasal 7B) 
• DPD
• mengajukan usul kepada DPR serta ikut membahas RUU yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah
• Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN, Pajak,
pendidikan dan agama
• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang berkaitan dengan
daerah diatas
LEMBAGA EKSEKUTIF

• Presiden dan Wakil Presiden


• Dipilih secara langsung oleh rakyat lewat Pemilu Presiden
• Tidak lagi bertanggungjawab kepada MPR, kedudukan secara
kelembagaan sejajar
• Masa periode jabatan presiden dibatasi hanya untuk 2 periode
• Presiden membentuk dewan pertimbangan sebagai lembaga penasehat
yang kedudukannya dibawah presiden (DPA dihapus)
• Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
sebagai konsekuensi
LEMBAGA YUDIKATIF

• Mahkamah Konstitusi
• Ada empat kewenangan dan satu kewajiban konstitusional MK ini yaitu:
• menguji undang-undang terhadap UUD
• Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD
• Memutus pembubaran partai politik
• Memutus perselisihan hasil pemilu dan
• Wajib memutus pendapat DPR mengenai dugaan adanya pelanggaran oleh
presiden/wakil menurut UUD
• Mahkamah Agung
• Kekuasaan kehakiman/yudikatif adalah kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
• MA adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman selain MK. MA
membawahi empat lingkungan peradilan yaitu:
• - peradilan umum
• - peradilan agama
• - peradilan militer
• Peradilan Tata Usaha Negara
• Bagaimana dengan KPK.. Sebagai lembaga penegak hukum
diluar kepolisian dan kejaksaan

Anda mungkin juga menyukai